KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya modul
praktikum Rangkaian Logika dan Teknik Digital & Dasar Elektronika dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah berhasil menegakkan panji-panji kebenaran, iman, dan Islam. Semoga beliau
selalu menjadi teladan umat manusia.
Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengikuti praktikum Rangkaian
Logika dan Teknik Digital & Dasar Elektronika di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Andalas. Adapun modul ini terdiri dari lima job, yaitu Gerbang Logika Dasar,
Multivibrator dan Flip-Flop, Counter, Shift Register, Seven Segment, Operasional Amplifier
dan transistor
Demikianlah modul ini dibuat , mudah-mudahan dapat membantu untuk kelancaran
praktikum Rangkaian Logika dan Teknik Digital & Dasar Elektronika
Tim Asisten
Kepala Laboratorium
: Andi Pawawoi, MT
Sekretaris Laboratorium
: Ir. Darwison, MT
Koordinator Asisten
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................................................ ii
Struktur Organisasi Laboratorium Elektronika Industri................................................................ 1
Peraturan Praktikum....................................................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................................................... 3
Tugas pendahuluan......................................................................................................................... 4
Modul 1. Gerbang Logika Dasar, Monostabil Multivibrator dan Flip-Flop ................................ 6
Modul 2. Counter, Shift Register & Seven........................................................................................
19
Modul 3. Op-Amp dan Astabil Multivibrator............................................................................... 31
Modul 4. Pembangkit Gelombang Isyarat dan Transistor................................................................. 38
Tugas Pendahuluan
Modul 1
Kelompok Genap
1 Buatlah rangkaian dasar dari gerbang logika AND,NAND, dan XOR (Menggunakan Dioda
atau Transistor ) dan berikan kode untuk setiap dioda atau transistor yang digunakan dan
jelaskan jalannya arus untuk kondisi input ( 1 0 ) dan ( 1 1 )
2 Buatlah penyederhanaan persamaan berikut:
-
C ) B C + B
C+ A
C
H=( AB + A
C
D+ AB C D+ AB D+
A
B D+
A
B C D+ A
B CD+ A B CD
H= A B
Jelaskan dengan ringkas apa yang dimaksud dengan multivibrator astabil serta prinsip
kerjanya
Buatlah rangkaian dasar dari monostabil multivibrator dan prinsipnya !
Buatlah rangkaian dasar dari J-K flip flop dan buktikan tabel kebenarannya
Jelaskan yang dimaksud dengan kondisi toogle
Kelompok Ganjil
1
Buatlah rangkaian dasar dari gerbang logika OR,NOR dan XOR (Menggunakan Dioda atau
Transistor ) dan berikan kode untuk setiap dioda atau transistor yang digunakan dan jelaskan
jalannya arus untuk kondisi input ( 1 0 ) dan ( 1 1 )
Buat penyederhanaan dengan peta Karnough persamaan berikut berikut:
C ) B C + B
C+ A
C
H=( AB + A
(dengan
Jelaskan dengan ringkas apa yang dimaksud dengan multivibrator monostabil serta prinsip
kerjanya
Buatlah rangkaian dasar dari astabil multivibrator dan prinsipnya !
Buatlah rangkaian dasar dari R-S flip flop dan buktikan tabel kebenarannya
Apakah pengaruh capasitor dan resistor pada rangkaian multivibrator ?
Modul 2
Kelompok Genap
1
2
3
4
5
6
Jelaskan apa yang dimaksud dengan counter serta dimanakah biasanya rangkaian ini
diterapkan !
Apa yang dimaksud dengan syncronous counter ?
Buatlah rangkaian 4 bit counter Asyncronous yang mencacah dari 0 sampai 10 dengan
menggunakan J-K flip flop
Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai Shift Register sebanyak 5 poin !
Buatlah rangkaian dasar dari display 7 segment common katoda dan prinsip kerjanya ?
Jelaskan perbedaan antara syncronous counter dan asyncronous counter !
Kelompok Ganjil
1
2
3
4
5
6
Jelaskan apa yang dimaksud dengan counter serta dimanakah biasanya rangkaian ini
diterapkan !
Apa yang dimaksud dengan asyncronous counter ?
Buatlah rangkaian 4 bit counter syncronous yang mencacah dari 0 sampai 10 dengan
menggunakan J-K flip flop
Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai operasi dan fungsi dari seven segmen
dalam sebuah rangkaian digital !
Buatlah rangkaian dasar dari display 7 segment common Anoda dan prinsip kerjanya.
Jelaskan perbedaan antara syncronous counter dan asyncronous counter !
Modul 3
1. Apa yang dimaksud dengan Operasional Amplifier (Op-Amp)?
2. Tuliskan karakteristik dasar op-amp!
3. Jelaskan prinsip kerja dari inverting amplifier dan non inverting amplifier !
4. Buatlah 3 buah rangkaian inverting amplifier yang berbeda dan 3 buah rangkaian non inverting
amplifier yang berbeda
5. Jelaskan perbedaan inverting amplifier dan non inverting amplifier
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan astable multivibrator!
7. Jelaskan prinsip kerja astable multivibrator menggunakan rangkaian dasarnya!
8. Tuliskan karakteristik-karakteristik dari astable multivibrator!
Modul 4
1. Jelaskan prinsip kerja dari triangle wave generator
2. Tuliskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatur lebar pulsa output dari suatu triangle
wave generator
3. Tuliskan 5 fungsi transistor dalam bidang elektronika !
4. Jelaskanlah secara detail macam-macam penguatan yang terdapat pada transistor beserta
rangkaiannya !
5. Tuliskanlah karakteristik dari jenis penguatan yang terdapat pada transistor
6. Apa yang dimaksud dengan kondisi saturasi dan kondisi cut off pada transistor ?
Modul I
Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator
&
Flip flop
A. Tujuan Percobaan
1. Mengecek operasi dari gerbang logika dasar
2. Memahami konsep gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan Peta Karnaugh
3. Memahami konsep penyederhanaan suatu fungsi logika menggunakan Ajabar Boelean dan
Peta Karnaugh
4. Memahami prinsip dasar dari dan pemakaiannya
2. Mengetahui berbagai macam flip-flop dan pemakaiannya
B. Alat yang Digunakan
1. Panel DL 2203C
2. Panel DL 2203D
3. Panel DL 2203S
4. Jumper
C. Dasar Teori
Gerbang Logika Dasar
1. Gerbang AND
a. Rangkaian dasar dari gerbang AND
VCC
5V
R1 600
1N3600
K
A
1N3600
b. Tabel Kebenaran
c. Bentuk gerbang :
LED1
Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah
satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.
2. Gerbang OR
6
1N3600
LED2
A
K
1N3600
b. Tabel Kebenaran
c. Bentuk gerbang :
Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas.
Pada gerbang
logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input
bernilai 1 maka output akan bernilai 1. Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua
input bernilai 0.
3. Inverter(Gerbang NOT)
R3
600
b. Tabel Kebenaran
LED3
2N2102
c. Bentuk gerbang :
R6
400
R5
1N3600
Key = B
VCC
5V
600
A
K
1N3600
R4
2N2102
Q2
LED4
600
b. Tabel Kebenaran
c. Bentuk gerbang :
+
OR
=
NOT
NOR
Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya
merupakan kebalikan dari gerbang OR.
5. Gerbang NAND
a. Rangkaian dasar NAND
VCC
5V
VCC
5V
R7 600
R9
100
Key = Space
1N3600
K
A
1N3600
R8
600
Key = B
b. Tabel Kebenaran
Q3
LED5
2N2102
c. Bentuk gerbang :
8
+
AND
=
NOT
NAND
U1A
7405N
Key = B
U2B
7405N
b. Tabel kebenaran:
U3A
7408N
U5A
U4B
7432N
7408N
c. Bentuk gerbang :
LED6
A
B
Y
XOR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol
jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka
keluarannya akan bernilai 1.
Multivibrator
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang
satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk
memberikan umpan balik.
Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini
dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar,
maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-of atau terpancung. Multivibrator berfungsi
untuk
menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger,
menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga
multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan
rangkaian
monostabil.
1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan
stabil.
Multivibratorakan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke
keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah
ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena
itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free
running
multivbrator.Multivibrator
ini
biasa
digunakan
sebagai
pembangkit
VCC
pula(clock).5V
MultivibratorA astabil juga dapat dibangun
menggunakan
transistor IC pewaktuan
dan
U1A
U2A
R1
resistor.
1k
Ke y = 1
7408J
7400N
C1
2F
LED1
2.Multivibrator Monostabil
Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila
keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke
keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil)
ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut multivibrator satu bidikan (one
shot
multivibrator).
D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1
Gerbang logika dasar
1. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.
1
0
Rangkaian percobaan 1
2. Set switch S0 dan S1 sesuai dengan jurnal, catat output H yang terjadi pada tabel
kebenaran
3. Sekarang ganti switch S0 dengan input clock dan paralelkan ke output H
4. Gambarkan bentuk sinyal keluaran pada tiap-tiap gerbang logika
2. Percobaan 2
Aljabar Bolean
Diberikan fungsi
D+ AB D+
A
B D+
A
B C
D+ A
BCD
A B C D+ AB C
+ A BCD
Dengan menggunakan Peta Karnaugh dan aljabar Boolean fungsi di atas dapat
disederhanakan menjadi
D+B D+
A C DH= B
D+ B D+
AB C
H= B
Keduanya dapat pula ditulis sebagai :
H B D ACD
&
H B D ABC
Prosedur Percobaan:
1. Buat rangkaian seperti gambar berikut : Diagram logika dari rangkaian yang
menyatakan dua bentuk ekivalen dari fungsi yang telah disederhanakan ditunjukkan
pada gambar dibawah ini
1
1
Bentuk gerbang dari dua fungsi logika yang memiliki hasil yang sama
2. Catat hasil yang didapat tersebut dalam bentuk table pada jurnal. Bandingkan hasil di
dapat dengan persamaaan awal
3.Percobaan 3
Multivibrator monostabil
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2. Hubungkan input A & B dari gambar 2
Dengan Swith S0 & S1 dan Output Q &Q dengan LED H0 & H1
2. Buatlah kondisi Swith S0 & S1 seperti pada jurnal yang telah disediakan dengan
menset pontensiometer dalamkondisi maksimum dan C8 pada 470 pf. Gambarkan
bentuk sinyal yang anda dapatkan pada jurnal.
3. Catat lamanya LED H0 hidup dan lamanya H1 mati untuk setiap variasi kapasitor dan
resistor yang digunakan pada jurnal yang telah disediakan.
1
2
DIODE_VIRTUAL
D1
VCC
5V
R2
1k
C1
R1
50k
Key=A
50%
1F
VCC
5V
VCC
5V
LED2
U3A
16
15
14
VCC
1RTCT
1CT
1
2
3
1A
1B
1CLR
1Q
~1Q
GND
8
13
4
LED1
SN74123N
4. Percobaan 4
J-K flip flop dan D flip flop
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut
1
3
5. Percobaan 5
T flip-flop dan aplikasinya
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 7. Hubungkan Output Q dan Q dengan
LED H7 & H6.
V1
VCC
D1
5V
1kHz
4
5 V
3
U1A
~1PR
3
1
2
VCC
DIODE_VIRTUAL
1Q
~1Q
1J
7
6
1CLK
1K
~1CLR
15
74LS112D
LED1
LED2
2. Buatlah kondisi Switch S0 s/d S4 seperti pada jurnal yang telah disediakan dan catat
kondisi logika LED H0 & H1 nya.
1
4
Jurnal Praktikum
Rangkaian Logika dan Teknik Digital
&
Dasar Elektronika
Modul 1
Hari/Tanggal
Nama
Kelompok
Percobaan 1
Input
Output
S1
S0
NOT
0
0
1
1
0
1
0
1
Input
S1
:
:
:
2 in
AND
2 in
OR
CLK1
Output
NOT
CLK1
AND
CLK1
OR
CLK1
XOR
CLK1
NAND
CLK1
NOR
2 in
XOR
2 in
NAND
2 in
NOR
2 in
XNOR
0
1
S1
0
1
S1
0
1
S1
0
1
S1
1
5
0
1
S1
CLK1
XNOR
0
1
Percobaan 2
Input
D
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
C
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
A
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
Percobaan 3
Sinyal dalam keadaan ( A=0, B=
Output
H1
H2
H(pers 1)
1
A
0
1
B
0
1
0
1
1
6
0
1
No.
tw min (R1)
Q
( A=0,
C8
B=
1
2
3
4
5
Q
( A=
tw max (R1+P1)
Q ( A=0,
Q
( A=
B=
B= 1 )
B= 1 )
1 nF
1 uF
100 uF
470 uF
940
uF(C7//C8)
Perhitungan
tw min (R1)
Q
( A=0,
No.
C8
1
2
3
4
1 nF
1 uF
100 uF
470 uF
940
uF(C7//C8)
B=
Q
( A=
tw max (R1+P1)
Q ( A=0,
Q
( A=
B=
B= 1 )
B= 1 )
Percobaan 4
Input
Output
No
.
B6
B5
B4
B3
B2
B1
B0
J-K
FLOP
Q
FLIP D
FLIP
FLOP
Q
Q
Q
2
3
4
5
6
7
X
X
0
-
X
X
0
1
X
-
X
X
0
1
0
1
X
X
X
X
0
0
1
1
Percobaan 5
Input
N
CLR (B0)
PRE (B1)
T (B2)
1
2
3
4
1
0
0
1
X
X
X
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
Output
Q
Padang,.............................2014
Praktikan
(................................................)
Asisten
(..................................................)
1
7
Modul II
A. Tujuan Percobaan
1. Mengecek operasi logika dari counter asyncron dan counter syncronous.
2. Memahami prinsip kerja dan aplikasi dari sebuah Counter
3. Memahami prinsip kerja dari Shift Register dan sevent segment
4. Mengetahui aplikasi dari Shift Register dan Seven Segment
B. Alat yang Digunakan
1. Panel DL 2203D
2. Panel DL 2203C
3. Panel DL 2203S
4. Jumper
C. Dasar Teori
Counter adalah sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan
statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input
dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan
muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang
berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk menghitung jumlah
kemunculan sebuah o kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit waktu.
Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit
binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1
Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter
syncronous.
a. Counter Asyncronous
Counter Asyncronous disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial
(Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan
bergulingan (berubah kondisi dan 0 ke 1) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah
demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flip-flop yang paling ujung saja yang
dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya
1
8
5V
XFG1
U1
U2
SET
J
~Q
RESET
SET
Q
CLK
~Q
RESET
JK_FF_NEGSR
LED4
U4
SET
CLK
LED3
U3
SET
CLK
LED2
CLK
~Q
~Q
RESET
RESET
JK_FF_NEGSR
JK_FF_NEGSR
JK_FF_NEGSR
J1
Key = Space
b. Counter Syncronous
Counter syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flip-flop yang
digunakan bergulingan secara serempak. Hal mi disebabkan karena masing-masing flipflop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.
XSC1
G
T
A
VCC
LED1
5V
XFG1
U1
Q
~Q
RESET
JK_FF_NEGSR
U4
SET
Q
CLK
LED4
U3
SET
CLK
LED3
U2
SET
J
LED2
SET
Q
CLK
~Q
RESET
~Q
RESET
JK_FF_NEGSR
CLK
~Q
RESET
JK_FF_NEGSR
JK_FF_NEGSR
J2
U5
U6
AND2
AND2
Key = Space
Shift register
Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak
digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke
kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser
tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai
memori sementara, dan data yang tersimpan didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan.
Register geser juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau data paralel ke
seri.
Seven segmen
1
9
Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks.Jenis 7segmen, sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk
angka 8 seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang
diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai akan dapat diperagakan digit-digit dari 0
sampai 9, juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi).
Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7-segmen,
sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini
terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya
berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen.
2
0
D.Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1
Asynchronous Binary Counter 4 bit dengan 4 J-K flip-flop.
1. Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini.
2
1
2. Percobaan 2
Asynchronous Binary Counter
1. Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini.
2. Variasikan switch pada rangkaian sesuai dengan kondisi yang ada pada jurnal.
3. Cek dan catat output yang terjadi melalui LED ke jurnal
4. Matikan power supply, lepaskan jumper CLK2 yang terhubung ke sumber clock, kemudian
hubungkan QA dengan CLK2 pada masing masing counter dan ulangi langkah 2 dan 3
3. Percobaan 3
Synchronous binary counter
1. Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini
2
3
2. Variasikan switch pada rangkaian sesuai dengan kondisi yang ada pada jurnal.
3. Cek dan catat output yang terjadi melalui LED ke jurnal
4. Matikan power supply dan rangkai rangkaian seperti gambar berikut dan ulangi perintah 2
dan 3
2
4
4. Percobaan 4
Serial In /Serial Out , Paralel In/Serial Out dan Paralel In/Paralel Out Shift register dengan
kapasitas 4 bit.
1. Matikan power supply modul
2. Buatlah rangkaian seperti pada rangkaian percobaan dibawah ini.
5. Percobaan 5
decoder BCD seven segment
1. Buatlah rangkaian seperti pada rangkaian dibawah ini.
2
5
+5V
MSB
B0
B1
B2
B3
B4
B5
B6
__ ___
BI/RB0
BIN/7SEG
___
RBI
G21
&
__
LT
CT=0 ---V20
A
B
C
D
1
2
3
4
a
b
c
d
e
f
g
20,21
6. Percobaan 6
Aplikasi counter decimal dari rangkaian decoding dan display seven segment.
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut
2. Set S0 dan S2 sesuai dengan jurnal dan set rotaring conter pada decimal yang di
inginkan.
2
6
Jurnal Praktikum
2
7
Hari/Tanggal
Nama
Kelompok
Percobaan 1
:
:
:
1
CLK
0
1
H0
0
1
H1
0
1
H2
0
1
H3
0
Percobaan 2a
No
.
1
2
3
4
5
6
7
INPUT
B
B
5
4
1
1
1
0
0
1
0
0
-
OUTPUT
B
3
X
0
1
X
0
0
X
Percobaan 2b
B
2
0
X
0
0
X
X
0
B
1
1
1
X
X
0
X
0
B
0
1
1
X
0
X
0
X
H7
H6
H5
H4
H3
H2
H1
H0
No
.
1
2
3
4
5
6
7
INPUT
B
B
5
4
1
1
1
0
0
1
0
0
-
OUTPUT
B
3
X
0
1
X
0
0
X
B
2
0
X
0
0
X
X
0
B
1
1
1
X
X
0
X
0
B
0
1
1
X
0
X
0
X
H7
H6
H5
H4
H3
H2
H1
H0
Percobaan 3.a
No.
1
2
3
4
5
INPUT
S3
S2
X
X
X
X
0
0
1
1
1
S1
X
0
0
1
S0
1
0
0
0
0
OUTPUT
H7
H6
H5
H4
H3
H2
H1
H0
OUTPUT
H7
H6
H5
H4
H3
H2
H1
H0
Percobaan 3.b
No.
1
2
3
4
5
6
INPUT
S3
S2
X
0
0
X
0
1
1
1
1
0
1
1
S1
X
X
0
0
1
0
Percobaan 4
N
Switch
o
S3-S6 = 0
1
S0, S2 = 1
S1
=X
S3-S6 = 0
S1
=X
2
S0
=1
S2
=
S3-S6 = X
3
S1
=0
S0, S2 = 1
S3-S6 = X
4
S0
=1
S1, S2 = 0
Percobaan 5
S0
1
0
0
1
0
0
Keterangan
2
8
Tampila
n
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
S0
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Percobaan 6
No
1
2
3
4
S0
0
0
1
1
S2
0
1
0
1
Padang,.............................2014
Praktikan
(................................................)
Asisten
(..................................................)
Modul III
OP-AMP DAN ASTABIL MULTIVIBRATOR
A. Tujuan Percobaan
1. Mampu membedakan karakteristik rangkaian inverting amplifier dan non inverting
Amplifier
2. Mampu menghitung besarnya penguatan pada suatu rangkaian amplifier
3. Mampu menentukan batas input dan output suatu rangkaian amplifier
4. Mampu menjelaskan prinsip kerja astabil multivibrator
B. Alat yang Digunakan
1. Panel rangkaian op-amp
2. Panel rangkaian astabil multivibrator
3. Osiloskop
4. Multimeter
5. Function generator
6. Jumper
C. Dasar Teori
1. Operational Amplifier
Operational Amplifier atau yang di singkat op-amp merupakan salah satu komponen
analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika.Aplikasi opamp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, buffer,
adder (penjumlah),integrator dan differensiator.
1. Rangkaiaan Inverting
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaiaan elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Jadi, ada tanda minus pada rumus
3
0
penguatannya. Penguatan inverting amplier adalah bisa lebih kecil nilai besaran dari
1.Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan
menguatkan sebuah tegangan. Resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali
ke masukan. Karena keluaran tak sefase sebesar 180 derajat, maka nilai keluaran tersebut
secara efektif mengurangi besar masukan. Rumus dan rangkaiaan inverting dideskripsikan
sebagai berikut :
V out =
R f
V
R
2. Rangkaiaan Non-Inverting
Penguat non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana
input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan
polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback
dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input noninverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan
tegangan inputnya. Rumus dan rangkaiaan non-inverting dideskripsikan sebagai berikut:
V out =
R1 + R2
V
R1
2. Multivibrator Astabil
1. Multivibrator astabil adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua state dan yang
berosilasi secara kontinu guna menghasilkan bentuk gelombang persegi atau pulsa di
outputnya.
2. Pada multivibrator astabil, outputnya tidak stabil pada setiap state, tapi akan berubah
secara kontinu dari 0 ke 1 dan dari 1 ke 0.
3. Prinsip ini sama dengan rangkaian osilator dan kondisi ini sering disebut dengan free
running
Operasi dari osilator seperti pada gambar Rangkaian Multivibrator Astabil Schmitt
Trigger adalah :
1. Tegangan supply IC dalam keadaan hidup / ON, sehingga Vkap adalah 0 V dan Vout
akan tinggi / sama dengan tegangan IC 5 V.
3
1
D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1
Inverting amplifier
Input DC
1.
2.
3.
4.
5.
3
2
7. Aturlah tegangan V2 turun secara perlahan mulai dari +3 volt sambil melihat
tegangan outputnya. Pada tegangan input positif, berapakah tegangan output pertama
kali berubah? Tegangan input positif tadi diberi nama Vi max dan ouputnya -V sat.
Input AC
1.
2.
3.
4.
2. Percobaan 2
Non Inverting Amplifier
1.
2.
3.
4.
5.
3
3
6. Hubungkan output Vo dengan voltmeter. (RF diatur sesuai jurnal). Aturlah tegangan
V2 naik secara perlahan mulai dari -3 volt sambil melihat tegangan outputnya. Pada
tegangan input negatif, berapakah berapakah tegangan output pertama kali berubah?.
Tegangan input negatif tersebut diberi nama Vi max dan ouputnya +V sat.
7. Aturlah tegangan V2 turun secara perlahan mulai dari +3 volt sambil melihat
tegangan outputnya. Pada tegangan input positif, berapakah tegangan otput pertama
kali berubah? Tegangan input positif tadi diberi nama Vi max dan ouputnya -V sat.
Input AC
1.
2.
3.
4.
3
4
Jurnal Praktikum
Rangkaian Logika dan Teknik Digital
&
Dasar Elektronika
Modul 3
Hari/Tanggal
Nama
Kelompok
:
:
:
Percobaan 1
Inverting Amplifier Input DC
Nilai R1
:...............
N
RF ( )
Vin (Volt)
o
-3
-2
35
0
1
+2
+3
-Vmax=
+V sat=
2
70
-3
-2
Nilai R2
:................
Vout (Volt)
Gain
+Vmax=
-Vmin=
3
5
-Vmax=
0
+2
+3
+V sat=
+Vmax=
-Vmin=
RF ( )
Vin (Volt)
35
70
Vout
(Volt)
Gain
Bentuk
Gelomba
ng
Percobaan 2
Non Inverting Amplifier Input DC
Nilai R1
:...............
Nilai R2
:................
N
RF ( )
Vin (Volt)
Vout (Volt)
Gain
o
-3
-2
35
0
1
+2
+3
-Vmax=
+V sat=
+Vmax=
-Vmin=
-3
-2
70
0
2
+2
+3
-Vmax=
+V sat=
+Vmax=
-Vmin=
3
6
RF ( )
Vin (Volt)
Vout
(Volt)
Gain
Bentuk
Gelomba
ng
35
70
Percobaan 3
R16 :...............
R17 :................
R18 :................
R19 :................
N
Jumper
Bentuk
F (Hz)
Duty cycle
ON
OFF
o
Gelombang
J5,J7,J8,J9,J
1
J6
10
J6,J7,J8.J9,J
2
J5
10
3
J5,J8,J10
J7,J9,J6
4
J6,J8,J10
J7,J9,J5
Padang,.............................2014
Praktikan
Asisten
(................................................)
(..................................................)
Modul IV
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip kerja dari sebuah triangle wave generator
2. Mampu menentukan parameter yang mempengaruhi sinyal output triangle wave
generator
3. Mampu menentukan karakteristik dari sebuah transistor
4. Mampu menghitung besaran-besaran parameter yang terdapat pada suatu rangkaian
transistor
3
7
3
8
3
7
D. Prosedur percobaan
1. Triangle generator
3
9
2. Percobaan 2
Transistor
1. Arus saturasi
4
0
4
1
Jurnal Praktikum
Rangkaian Logika dan Teknik Digital
&
Dasar Elektronika
Modul 4
Hari/Tanggal
Nama
Kelompok
:
:
:
Percobaan 1
R20 :............
R23 :............
R21 :............
N
o
Jumper
ON
OFF
J11, J13
J12,
J14
J11, J14
J12,
J13
J12, J13
J11,
J14
J12, J14
J11,
J13
J11, J12,
J13, J14
Percobaan 2
1. Arus saturasi
No
Arus Saturasi
F (Hz)
R22 :............
Tperc
Nilai (mA)
Bentuk
Gelombang
Perioda
Tperh
1
2
3
Basis
Kolektor
Emitor
2. Common emitor
N
o
1
2
3
Vi
( Volt)
R2
(Kohm)
Arus Percobaan
IB
IE
Arus Perhitungan
IE
IB
IC
Arus Percobaan
IB
IE
Arus Perhitungan
IE
IB
IC
Arus Percobaan
IC
IE
Arus Perhitungan
IE
IB
IC
3. Common kolektor
N
o
1
2
3
Vi
( Volt)
R2
(Kohm)
4. Common basis
N
o
1
2
V1
( Volt )
V2
( Volt )
Padang,.............................2014
Praktikan
Asisten
4
2
(................................................)
(..................................................)
4
3