Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PELAKSANAAN

SOSIALISASI PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR


NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945,
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA,
BHINNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETAPAN MPR
OLEH ANGGOTA MPR PADA MASA RESES
DI DAERAH PEMILIHANNYA
1. A.

LATAR BELAKANG

Pasal 15 ayat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD,
dan DPRD menyebutkan bahwa salah satu tugas Pimpinan MPR adalah mengoordinasikan
anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Yang dimaksud dengan mengoordinasikan adalah mempersiapkan anggota MPR
untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada
saat menjalankan tugas dan wewenangnya pada lembaga masing-masing. Ketentuan ini tidak
menutup kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memasyarakatkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kegiatan memasyarakatkan atau lebih dikenal dengan sosialisasi dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap empat pilar bangsa yaitu Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika; serta Ketetapan MPR sehingga
akan terwujud masyarakat yang sadar konstitusi.
Bahwa saat ini dirasakan terdapat pergeseran kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam
memahami nilai-nilai luhur bangsa sebagaimana terkandung dalam empat pilar bangsa
tersebut. Oleh karena itu, perlu penyebaran pemahaman yang utuh dan menyeluruh kepada
generasi bangsa untuk secara sadar memahaminya.
Kegiatan sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika;
serta Ketetapan MPR sangat penting karena saat ini masih banyak penyelenggara negara dan
kelompok masyarakat yang belum memahami dan mengerti tentang nilai-nilai yang
terkandung didalamnya. Selain itu, banyak masukan dan harapan dari masyarakat yang
berpendapat bahwa sosialisasi yang telah dilakukan memang sudah sangat effektif namun
belum menjangkau seluruh masyarakat, sehingga MPR harus terus melakukan sosialisasi
dengan jangkauan yang lebih luas yang diharapkan akan banyak masyarakat yang paham
akan konstitusi.

Melalui kegiatan sosialisasi yang menyeluruh, diharapkan seluruh masyarakat dapat secara
sadar memahami nilai-nilai empat pilar bangsa dan Ketetapan MPR sebagai pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara serta penyelenggaraan ketatanegaraan. Dengan demikian,
akan terdapat kesepahaman yang utuh untuk mendorong terwujudnya bangsa Indonesia yang
taat akan konstitusi.
Program sosialisasi yang akan dilakukan MPR pada periode 2009-2014 adalah dengan tetap
meneruskan metode sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya, seperti kegiatan Training
Of Trainer, cerdas cermat UUD 1945 untuk tingkat SLTA, dialog melalui media massa
maupun metode lain yang dipandang relevan dan tepat sasaran.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD,
dan DPRD maka pelaksanaan sosialisasi akan dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota
MPR sehingga terdapat tanggung jawab bersama dalam memberikan pemahaman nilai-nilai
empat pilar bangsa dan Ketetapan MPR kepada masyarakat. Sebagai wujud dari tanggung
jawab tersebut, maka setiap anggota MPR mendapat tugas untuk melakukan sosialisasi
Putusan MPR di daerah pemilihannya pada masa reses kegiatan DPR dan DPD.
1. B.

NAMA KEGIATAN

Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketetapan MPR.
1. C.

TUJUAN

Penyelenggaraan Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketetapan
MPR oleh Anggota MPR dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika; serta materi dan status hukum Ketetapan
MPRS dan Ketetapan MPR;
2. Lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya penyelenggaraan kehidupan
berkonstitusi melalui pemahaman aturan dasar.
3. D.

METODE

Sosialisasi oleh anggota MPR di daerah pemilihannya akan dilakukan dengan cara dialog dan
tanya jawab. Sosialisasi akan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:
1. Penyampaian materi oleh narasumber;
2. Tanya jawab (dialog).
3. E.

PESERTA

Peserta adalah seluruh kelompok masyarakat dan penyelenggara pemerintahan di daerah yang
ditentukan oleh anggota MPR.

1. F.

PENYELENGGARAAN
1. Sosialisasi dilakukan oleh Anggota MPR.
2. Penyelenggaraan dikoordinasikan oleh anggota MPR secara langsung dengan
masyarakat di daerah pemilihannya. Pelaksanaan kegiatan bisa dilakukan
melalui kerja sama dengan kelompok masyarakat atau pemerintahan di daerah.

1. G.

WAKTU DAN TEMPAT


1. Sosialisasi akan diselenggarakan pada saat anggota DPR dan Anggota DPD
melakukan reses.
2. Sosialisasi akan dilaksanakan di tempat yang disepakati oleh Anggota MPR
dan pihak penyelenggara yang telah dikoordinasikan.

2. H.

SUSUNAN ACARA

Sosialisasi akan dilaksanakan selama 1 (satu) hari, dengan susunan acara sebagai berikut:

WAKTU

ACARA
Registrasi Peserta

KETERANGAN
Peserta adalah masyarakat daerah
yang berada dalam daerah pemilihan
Anggota DPR atau DPD.

08.00-09.00
Pembukaan:
09.00-09.30

Sambutan Penyelenggara

Sambutan Anggota MPRMasing-masing diberikan waktu selama 15 Menit


09.30-12.00

Penyampaian materi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, serta Ketetapan
MPRNarasumber: Anggota MPR

Moderator: Pihak penyelenggara

12.00-13.00
Istirahat
13.00-15.00
Dialog/tanya jawabDipandu oleh moderator
15.00
Penutupan

1. I.

BUKU MATERI

Buku-buku materi sosialisasi disediakan oleh Sekretariat Jenderal MPR.


1. J.

ANGGARAN
1. Penyelenggaraan Sosialisasi akan menggunakan anggaran Majelis dan disusun
tersendiri.
2. Seluruh penggunaan anggaran dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

2. K.

LAPORAN KEGIATAN

Untuk membangun transparansi dalam pelaksanaan kegiatan, seluruh kegiatan sosialisasi oleh
anggota MPR disusun dalam sebuah laporan pelaksanaan kegiatan yang selanjutnya
disampaikan kepada Pimpinan MPR untuk disampaikan pada akhir masa jabatan.
Laporan pelaksanaan kegiatan berisi tentang penyelenggara kegiatan, waktu pelaksanaan
kegiatan, tempat kegiatan, jumlah peserta, dan saran atau masukan dari peserta.
Secara sederhana, bentuk laporan adalah sebagai berikut:
Nama Anggota
Nomor Anggota
Fraksi
Daerah Pemilihan
Provinsi
Penyelenggara
Materi Yang Disampaikan
Waktu Pelaksanaan
Tempat
Jumlah Peserta

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Saran dan Masukan


Tanda Tangan

1. L.

:
:

PENUTUP

Demikian hal ini disusun sebagai kerangka dalam mempersiapkan pelaksanaan Sosialisasi
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketetapan MPR. Hal-hal lain yang belum
diatur dalam kerangka acuan ini akan ditentukan kemudian oleh Sekretariat Jenderal MPR.

More: http://ids.sman1slawi.sch.id/CONTENT/Download/e-Book/PKn/Materi%20Sosialisasi
%20Putusan%20MPR.swf
Buku flash

Anda mungkin juga menyukai