Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

idra ki

9/03/2013 11.51.00 AM No comments

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional dan terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara, guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan
gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan .
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para
pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub
unit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik,
laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh
manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan
untuk memecahkan masalah.
Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain
bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit.
Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya kerumitan di
dunia bisnis dengan munculnya peraturan dari pemerintah. Lingkungan bisnis bukan
hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan
dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya
pemecahan yang memadai.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang
akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta
tak terukur, yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Tujuan sistem
informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer
dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan
informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi
model

matematika.

B.

Gambaran Sistem yang


Dalam bentuk Transportasi

Memakai

Sistem

Berbasis

Komputer

Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor
terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang
harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu
dilakukan suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan
transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang
kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi
baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat
meningkatkan beban transportasi seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru,
liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang
semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan saranaprasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat
mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan. Dalam penyelenggaraan
transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat
diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin.
Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk
transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan
sistemsistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang
transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi
ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat
tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat
(Timely Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna
mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan
dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula
oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam
penguasaan teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi,
pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS
(Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna
mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program
Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control
System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent Transport System),
sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation
Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi
informasi yang dapat dikembangkan.
Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi bagi
masyarakat dan penerapan e-governance, penggunaan website, call centre, sms

centre merupakan media informasi yang efektif dan effisien, sedangkan untuk
kelancaran dan kemudahan pelayanan transportasi, pengunaan smart card dimasa
datang akan menjadi suatu kebutuhan.
C. Pengertian E-Ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan
proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan
dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket . E-ticketing (ET) adalah peluang
untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. Eticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan
meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat
perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai
alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang
sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa
jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place
terpusat. Adapun pengertian lain dari E-Ticketing, atau penjualan tiket online,
merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal.
Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu
kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini
memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan
menjual tiket secara online melalui situs web.
Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan keamanan tiket
bepergian nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan
tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk
kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti
komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket
pada sistem online. Kita harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk
menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu
untuk menyimpan data bagi yang telah membeli tiket. Akan tetapi proses
pendaftaranpun harus tetap dilakukan sebagai syarat dalam melakukan
pembeliantiketonline.
D. Manfaat E-Ticketing
Saat ini pembelian tiket baik untuk bepergian memakai travel agent, maskapai
penerbangan ataupun untuk suatu event tidak lagi hanya mengandalkan sistem
manual. Tetapi customer bisa memesannya jauh-jauh hari tanpa harus datang
langsung ke kantor yang bersangkutan, yaitu melalui sistem e-ticketting. Untuk hal
ini banyak sekali manfaat serta keuntungan yang akan didapat baik oleh konsumen
ataupun perusahaan. Manfaat tersebut diantaranya :

- Biaya Simpanan - Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing
tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok,
amplop dan pos.
-Buruh Simpanan - Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan
mailing tiket.
Aman dan Aman - E-Tiketiselamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan
kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
Kehadiran atau Pelaporan - Cari tahu berapa banyak e-tiket patrons anda dihadiri
pada saat acara dan ketika mereka tiba.
Instant Pengiriman - Pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka segera.
Tidak perlu menunggu suratatau mengantri di acara tersebut. Pelanggan dapat
mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Informasi
tambahan E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan,
arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan.
Periklanan - E-Tiket menyediakan kemampuan unik untuk periklanan. Meningkatkan
pendapatan perusahaan dengan menawarkan ruang iklan pada web perusahaan .
E.

Langkah-Langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna
mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan eticketing kita tidak perlu repot mengantri dalam memesan tiket serta bisa
memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis,
serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket
online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan
yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih.
Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda
dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin
keamanan saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda
akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda
dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan
(airport) . Serta untuk perjalanan darat anda juga tidak perlu khawatir apabila
tertinggal tanda terima perjalanan karena melalui e-ticketing semua data anda akan
tersimpan dengan aman pada data base kantor travel tersebut.
F. Permasalahan dan Studi Kasus (contoh)
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi baik darat maupun udara yang sangat
serius terjadi di wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota
metropolitan didunia. Dominasi pennggunaan alat transportasi pribadi dalam
melalukan perjalanan tidak seimbang dengan luas jalan-jalan yang ada di tiap

daerah. Pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang yang tinggi di


setiap
lalu
lintas.
Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai
pemesanan tiket adalah dengan menerapkan sistem e-ticketing pada setiap
perusahaan transportasi yang ada. Karena dengan adanya sistem e-ticketing dapat
memudahkan kita dalam memperoleh tiket.
Namun di balik kemudahankemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah
diantaranya :
Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan
internet itu sendiri Keterbatasan pihak maskapai penerbangan atau pihak travel
agent dalam memasarkan tiketnya secara online.
Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara
online.
Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.
Selama ini kita mengenal sistem e-ticketting hanya pada perusahaan airlines saja,
akan tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini sistem e-ticketting telah
diterapkan pada transportasi darat dan salah satunya adalah perusahaan Cipaganti
Group. Salah satu travel agent yang menerapkan sistem e-ticketing untuk pertama
kalinya adalah Cipaganti travel. Cipaganti Travel ( Door to Door Service ) adalah
sebuah layanan angkutan penumpang dengan sistem layanan penjemputan
penumpang ( Door ) dan pengantaran penumpang sampai ke tempat tujuan ( Door )
sesuai dengan trayek / jurusan yang dilayani Cipaganti Travel ( Door to Door
Service).
Cipaganti travel merupakan perusahaan jasa travel agent yang berada dibawah
perusahaan Cipaganti Group.
Cipaganti Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola
beberapa produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di
Indonesia. Cipaganti Group telah menjadi inspirasi dan contoh riil
kewirausahaan hingga saat ini dan berkembang menjadi Korporasi Nasional.

dunia

Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas
dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan
Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki
beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis
(d/h Pungkur) Bandung. Pada tahun 1991, seiring dengan perkembangan
perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out
source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional
perusahaan. Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan

kendaraan sebagai pendukung usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi


Cipaganti Rental yang menyewakan segala jenis dan merk kendaraan, mulai dari
kendaraan angkutan barang, penumpang, pernikahan serta paket wisata. Saat ini
Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar se-Jabodetabek dan Bandung
Priangan.
Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail,
yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung-Bogor,
kemudian Bandung-Jakarta, Bandung-Bandara Soekarno Hatta, Bandung-Tasikmalaya
dan Bandung-Cirebon. Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang,
terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle
Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang terus dikembangkan. Peluang
usaha ini sangat besar dan luas sesuai dengan permintaan pasar, oleh karena itu
akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan
sarana transportasi antar kota yang aman.
Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya
penambahan jasa layanan bus pariwisata, tours & airlines ticketing ditambah
layanan dokumen, paket dan kargo memberikan solusi menyeluruh kebutuhan
transportasi .
Sebagai pelopor jasa travel, Cipaganti Group kini menawarkan cara baru yang
nyaman, mudah dan flexibel yaitu dengan mengeluarkan website pribadi mereka
www.cipaganti.co.id, dimana setiap konsumen saat ini tidak perlu lagi membuang
waktu dan tenaganya untuk memesan tiket. Mereka bisa memesan tiket kapanpun
dan dimanapun mereka inginkan.
Pengoperasian websitenya pun dilakukan 24 jam sehingga transaksi pemesanan
sheet dapat diproses langsung. Setelah reservasi online tersebut selesai dilakukan,
konsumenpun akan secara otomatis mendapat nomor kursi sesuai dengan
pemesanan yang mereka lakukan. Selain untuk e-ticketing www.cipaganti.co.id pun
menyediakan berbagai informasi mengenai layanan customer care, yang mereka
namai Layanan Customer Care Cipaganti Shuttle Service. Setiap ide, saran perbaikan
dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service dapat disampaikan
melalui layanan SMS Customer Care dengan cara ketik ISK spasi ide, saran perbaikan
dan kritikan Anda ke nomor 0813 2160 6666 (24 jam). Segala ide, saran perbaikan
dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service akan ditindaklanjuti oleh
pihak Manajemen Cipaganti Retail Otojasa.
Dengan begitu semua keinginan konsumen akan ditampung dengan baik sehingga
akan tercipta customer delight dibenak konsumen yang secara otomatis akan
menciptakan loyalitas yang baik dari konsumen terhadap perusahaan. Selain itu
dengan adanya layanan customer care citra perusahaan pun akan senatiasa
terbentuk.

Demikianlah beberapa keuntungan yang didapat dari berkembangnya sistem


informasi yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penerapan sistem informasi
akan semakin memudahkan perpanjangan tangan perusahaan untuk menjangkau
konsumennya. Artinya, dengan adanya sistem e-ticketing pada perusahaan,
konsumen yang ada dimana saja dapat dijangkau. Dengan begitu secara otomatis
konsumen perusahaan akan semaikin bertambah, untuk itu perusahaan harus
memberikan layanan yang baik untuk menciptakan loyalitas dan keterikatan
konsumen
terhadap
perusahaan
.
Maka, walaupun harga tiket pada Cipaganti Group sedikit lebih mahal dibandingkan
travel agent lainnya, tidak akan membuat konsumen pergi dan pindah ke
perusahaan lain. Sebab kebanyakan konsumen tingkat menengah keatas lebih
mengutamakan kenyamanan ketimbang kuantitas. Salah satunya dengan sistem eticketing yang kini sedang dikembangkan. Serta loyalitas yang sudah menmpel di

SISTEM

INFORMASI

MANAJEMEN

DANGAN

KOMPUTER

SAAT

KINI

A.Pengertian dan peran SIM (Sistim informasi Manajemen)


Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal yang
menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara
lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya.
Informasi ini penting bagi manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan
keputusan.
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System=DSS): merupakan sistem
yang berbasis komputer yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu
atau sekumpulan manajer pada setiap level organisasi dalam pembuatan keputusan
sebagai dasar untuk pemecahan yang semi-struktural.
Otomatisasi Perkantoran (Office Automation=OA): mencakup semua sistem formal
dan informal yang pada intinya menekankan pada komunikasi informasi dari dan
kepada orang-orang dalam perusahaan
Experts System (ES): adalah program komputer yang berfungsi sama seperti
keahlian manusia, memberikan saran pada pemakai bagaimana memecahkan suatu
masalah.

B. Manajemen Informasi
Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan
kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar

hampir sepenuhnya harus mengandalkan informasi. Para eksekutif sangat mungkin


menganggap informasi sebagai sumberdaya mereka yang paling berharga.
Jenis-jenis Sumberdaya Informasi:
-Manusia
-Material
-Mesin (termasuk fasilitas dan enerji)
-Uang
-Informasi (termasuk data)
Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan
secara efektif. Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara
fisik, dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya
yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari
bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.
Manajemen Sumberdaya
Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah
sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya,
meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi
puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumberdaya ini pada saat kritissebelum
sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau usang. 3
C. Bagaimana Informasi Dikelola
Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya konseptual.
Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian
diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak
memperoleh informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat
sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang
informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan yang mutakhir dan akurat.
Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara efektif, dan
membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.
2. Komponen yang diperlukan untuk Membentuk SIM :
1. Hardware / Software computer
Hardware menunjukan peralatan komputer fisik dan alat-alat yang berhubungan
Hardware harus menyediakan 4 Fungsi umum :
1.Peralatan Input
2.Unit Pemrosesan (ALU & CU)
3.Penyimpanan Primer dan Sekunder
4.Peralatan output

Software : software system dan aplikasi


Perangkat lunak system ada 3 :
1.Sistem operasi
2.Penerjemah Bahasa
3.Program Utility
2. Prosedur / Pedoman.
Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk
peratur, petunjuk untuk pemakai, dan lain-lain).
3. Model Manajajemen dan pengambilan keputusan.
4. Database.

3. Komputer Sebagai Alat Bantu Pada Sistem Informasi Manajemen.


Hardware dan Software
Alat Input
Adalah alat yang digunakan untuk menerima input. Alat input dapat beru[a signal
input atau maintenance input.
4 Signal input : energi yang akan di olah oleh system.
Maintenance input : energi yang akan digunakan untuk mengolah signal input.
Alat input terdiri dari :
1.Alat input langsung
2.Alat input tidak langsung
Alat input langsung :
1. VDT ( Visual Display Terminal ) : Monitor.
2. Pointing Device : Mouse, touce screen, lightpen,digitizer grapics tablets.
3. Keyboard.
4. Scaner
- MICR ( Magnetic Ink Character Recognation)
- Optical Data Reader
- OCR (Optical Char Reader)
- Barcode
- OMR (Optikal Mark Reader)
5. Sensor : Digitizing camera
6. Voice Recognizer.
Alat input tidak langsung :
1. Key to card
2. Key to tape.
3. Key to disk.

Alat Pemroses (CPU)


1.
2.

Contol Unit
Bertugas mengatur & mengendalikan semua peralatan yang ada pada system

computer
3. Arithmatic and Logical Unit.
Bertugas melakukan semua perhitungan aritmatik & logika yang terjadi sesuai
dengan instruksi program
4.

Register
Merupakan tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang diproses oleh cpu,
sedang instruksi-insterksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses
masih disimpan di memori utama.

Memory Utama (Main Memori) tardiri dari:


1. RAM (Random Access Memory)
Merupakan
memory
yang
RAM terdiri dari 4 bagian :

dapat

diakses

(baca,

tulis)

oleh

user.

Input storage, Program storage, Working storage, & Output storage.


2. ROM (Read Only Memory)
Merupakan memori yang hanya bisa dibaca saja oleh user tetapi tidak bisa ditulis.
Berisi program setup pabrik misalnya : bootstrap program, program pokok sistem
operasi dan lain-lain.
Secondary Storage (External Storage)
Merupakan penyimpanan cadangan/tambahan.
Contoh : disket, hardisk, magnetic tape dan lain-lain.
Alat Output
Terdiri dari :
1.
2.

Hard Copy device : pada media yang keras. Seperti : kertas, film.
Printer : - Impact printer : dot matrik printer
Nonimpact printer : Inkjet printer, laser
Ploter
Computer output to microfilm
3. Softcopy device
Video Display
Alpahanumeric display, grapic display, monochromp display, color dispay.

Speaker
3. Drive Device
Adalah alat penggerak untuk membaca atau untuk mereka dari atau ke media
simpanan luar. Misalnya : disk drive, tape drive.
Software
1.Sistem Software
2.Application Software

Sistem Software terdiri dari :


1.Sistem Operasi
2.Penerjemah bahasa
3.Program Utility
- Perangkat Lunak Aplikasi :
1.Perangkat software pemrograman sendiri.
2.Perangkat software aplikasi paket jadi.
Contoh : aplikasi business umum, industri, produktivitas organisasi & perorangan.
Software

yang

baik

dalam

mendukung

pemecahan

masalah

Kemudahan dalam menjalankan software. Dialog terpadu, penjelasan sesuai konteks,


interface grafis.
6 Meminimumkan kesalahan :
Pencegahan
kesalahan,

deteksi

kesalahan,

perbaikan

kesalahan.

4. SIM Dimata Pemakai


Para manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi
belakangan ini karena dua alasan: (1) kegiatan bisnis semakin kompleks, dan (2)
kemampuan komputer semakin baik.
Kompleksitas

kegiatan

bisnis

yang

meningkat,

karena:

Pengaruh ekonomi internasional


Persaingan dunia
Kompleksitas teknologi yang meningkat
Batas waktu yang singkat
Kendala-kendala sosial.
Kemampuan komputer yang semakin baik:
Dalam tahun 1950-an dan 60-an ukuran komputer besar dan kecepatan lambat dan
hanya boleh disentuh para spesialis.
Sekarang pemakai mungkin hanya menggunakan terminal atau PC di ruangan, ada
jaringan
dan
pemakai
tahu
cara
menggunakannya
Pemakai memandang komputer sebagai peralatan kantor yang dibutuhkan.
Para Pemakai SIM
Pada awalnya pemakai output komputer adalah adalah pegawai administrasi di
bagian akuntansi, yang komputernya melakukan aplikasi pembayaran gaji,
pengelolaan persediaan, dan penagihan. Para pemakai komputer meliputi: manajer,
non-manajer,
perusahaan.

dan

orang-orang

dan

organisasi-organisasi

dalam

lingkungan

Tingkatan manajemen adalah tingkat perencanaan strategis, seperti direktur dan


para wakil direktur. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur
produk dan kepala devisi dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Dan manajer
tingkat bawah mencakup kepala departemen, penyelia, dan pimpinan proyek yang
bertanggung jawab pada pelaksanaan rencana-rencana tingkat yang lebih tinggi
disebut tingkat pengendalian operasional.
Manajer dan Sistem
Ahli-ahli manajemen sering mengatakan bahwa seorang manajer harus memandang
organisasinya sebagai suatu sistem.
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan. Semua sistem tidak memiliki kombinasi elemenelemen yang sama. Sistem dapat dikelompokkan menjadi sistem lingkaran terbuka
dan

lingkaran

tertutup.

Sistem lingkaran terbuka adalah suatu sistem tanpa kontrol, lingkaran balik, dan
tujuan. Sebaliknya sistem lingkaran tertutup adalah sistem dengan tiga elemen
kontrol (tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik).
Kalau berbicara sistem, tentu ada sub-sistem dan supra sistem. Sub-sistem adalah
sistem di dalam sistem. Supra sistem adalah sistem yang lebih besar dari suatu
sistem. Contoh: pemerintah kota adalah sistem, tetapi ia juga merupakan bagian
dari sistem yang lebih besar pemerintahan propinsi. Pemerintahan propinsi adalah
supra sistem dari pemerintahan kota dan juga merupakan sub-sistem dari
pemerintahan
nasional.
Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik yang berada pada satu atau lebih sistem
lingkungan yang lebih besar atau super sistem.

Dalam sumberdaya informasi di atas disebutkan data dan informasi. Data terdiri dari
fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Contoh:
jumlah jam kerja pemakai. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang
memiliki arti. Contoh: pendapatan kotor tiap karyawan jika dijumlahkan akan
menjadi total biaya gaji perusahaan
5. Perkembangan Konsep SIM
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data.
Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan.
komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.

Sekarang,

Fokus Awal pada Data


Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven
bookkeeping machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-perusahaan
umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan
dengan komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi.
Nama untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronik
(electronic data processing=EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat
menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) atau Accounting Information System untuk menggambarkan sistem yang
memproses aplikasi aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan
beberapa

informasi

sebagai

produk

sampingan

dari

proses

akuntansi.

Fokus Baru pada Informasi


Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi komputer. Komputer baru ini
menggunakan sirkuit silikon sehingga daya proses lebih besar. Konsep enggunaan
komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung
peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus
diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini
banyak diterima perusahaan besar.
Perkembangannya tidak mulus, karena: (1) kurangnya pengetahuan tentang
komputer, (2) kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan keawaman spesialis
informasi mengenai peran manajemen, (3) peralatan komputer mahal dan terbatas,
dan lain-lain. Kesalahan secara khusus adalah sistem tersebut terlalu ambisius.
Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan
Sementara

banyak

orang

hanya

mengamati

dari

pinggir

saat

perusahaan-

perusahaan berjuang dengan SIM raksasa mereka, sejumlah ilmuwan informasi di


Massachusetts Institute of Technology (MIT) memformulasikan pendekatan yang
berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter
G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support
System
=
DSS).
Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS dan SIM.
Apakah DSS menawarkan pendekatan baru pada penggunaan komputer dan jika
memang demikian bagaimana?. SIM adalah suatu sumberdaya organisasional. SIM
dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok
manajer secara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang
manajer

secara

khusus.

Fokus Sekarang pada Komunikasi


Pada

saat

DSS

berkembang,

perhatian

juga

difokuskan

pada

aplikasi

komputer yang lain: otomatisasi kantor (office automation = OA). OA memudahkan


komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja
kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic
Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang
telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA
yang disebut pengolahan kata (word processing).
OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice
mail, surat elektronik (electronic
transmission, dan desktop publishing.

mail),

electronic

calendaring,

facsimile

Fokus Potensial pada Konsultasi


Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence =
AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat
diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti
manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar (expert system = ES) yang paling
banyak
mendapatkan
perhatian.

DAFTAR PUSTAKA
Fotocopy
semester
satu,
Sistem
Informasi
Manajemen,
http://simbab1com/google.com.Sistem-Informasi-Manajemen

Ida

astuti

Fathansyah, Ir. 1999. Sisstem Informasi Manajemen. Penerbit Informatika.Bandung


A. ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERTAMINA
Teknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang menggunakan media
audio, media visual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan pertamina
harus memiliki Management Information System (MIS) yang canggih untuk
percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang
cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. System informasi (TI)
juga harus dapat memperbaiki proses bisnis pertamina untuk menuju proses bisnis
yang lebih kompetitif. Terutama pada Sistem Informasi Manajemen yang harus
dibahas. Peran TI tak diragukan, dari mulai bagaimana menunjang pekerjaan
engineer di hulu sampai bagaimana menunjang supply chain management dikilang

atau SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau
harus bersentuhan dengan teknologi. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan
barang/jasa dapat menggunalan sarana elektronik, baik internet, electronic data
interchange, maupun e-mail.
Dalam usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies) bisa pertamina
memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction.
Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi
dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan
sisi pelaksanaan dilakukan fungsi Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan di
Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan Layanan Umum, yang kemudian
diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian eAuction adalah negosiasi melalui system secara electronic dengan mencari harga
terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.
Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room. Di ruangan inilah negosiasi
melalui system e-Auction dilakukan. Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer
yang saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta
penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus
evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk
menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa
secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah kalau dalam proses manual
menetapkan pemenang langsung pada penawar harga terendah urutan pertama.
Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari urutan satu sampai
lima.
Sampai diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga
terendah sebelum e-Auction. Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa
diperoleh selisih antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga
yang diperoleh penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar.
Bagaimanapun, ini sebuah kemajuan pertamina. WePe berkepentingan untuk
mengangkatnya dalam Warta Utama pada Nomor 02/Thn XLI/Februari 2006.
Harapan kira semua teknologi informasi ini lebih diterima oleh semua fungsi yang
berkepentingan dalam pengadaan barang/jasa. Kalau memang terasa manfaatnya
buat perusahaan, mengapa harus ragu-ragu menerapkannya.
Sistem Informasi SPBU (PERTAMINA)
Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses
operasional dengan menerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat
Pencatatan dari data customer, stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer
dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU . Dilengkapi dengan
sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. Sistem Informasi SPBU ini dibuat
dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan sistem informasi oleh
beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini dirancang dengan
sistem keamanan yang handal yang mana setiap level user diset dalam ruang
lingkup pekerjaan yang berbeda berdasar urutan otorisasi.
Feature Program:

Modul Master : Menu Tanki SPBU, Menu master, Pompa Master Produk/ Minyak,
Master Supplier, Master Petugas SPBU, Master Customer.\
Modul Transaksi: Transaksi Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk Produk/Minyak,
Deposit Customer Ke SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan Tunai, Input kas harian,
Koreksi Stok,
Modul Laporan : Menu Laporan Stock, Laporan Data Customer, Pembelian Ke
Supplier, Pembelian Detail, Laporan Detail Pembelian, Laporan Pembelian Per
Supplier, Pembelian Per Produk, Laporan Nota Penjualan Harian, Laporan, Resume
Penjualan Harian, Laporan Nota Penjualan, Laporan Detail Penjualan, Laporan
Penjualan Per Tanki, Laporan Penjualan Per Produk, Laporan Penjualan Per Customer,
Laporan Penjualan Per Perpetugas, Laporan Stok Per Produk, Laporan Kartu Stok,
Laporan Detail Stok, Laporan Laba Penjualan, Laporan Resume Harian, Laporan Kas
Harian
Agenda Transformasi Pertamina
Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia. Transformasi Kegiatan
Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan. Transformasi
Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi
dengan Konsumen. Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum,
IT, dan Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.
Hasil yang diinginkan dari transformasi pertamina adalah:
Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia
Hasil hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli
31 Desember 2006 diantaranya:
Gelombang pertama dari 27 Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam
100 hari menghasilkan pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta
Identifikasi potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui
5 SPBU telah mencapai standard Pertamina Way, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro
Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan Pertamina Way di
100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007 Roll out jaminan kualitas dan
kuantitas di SPBU.
Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang
dihasilkan jika program tersebut selesai akan mencapai Rp.800milyar kerjasama
dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa
berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp,
joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.

B. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Pertamina


Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan
keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan
Niaga yang menangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah
tangga. Pertamina melakukan pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur
Retail BBM/BBK yang saat ini tersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU (Statiun

Pengisian BBM Untuk Umum), Agen Minyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak
Solar (APMS),serta Premium Solar Packed Dealer(PSPD).
Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang,
termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan
tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina
berkomitmen
memberikan
pelayanan
terbaik
dengan
istilah Pertamina
Way. Penjabaran Pertamina Wayadalah staf, kualitas, dan kuantitas, peralatan, dan
fasilitas,
format
fisik,
dan
produk
dan
pelayanan.

Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada
konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk
kenyamanan di lingkungan SPBU. SPBU yang telah sukses menerapkan Pertamina
Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor
independen bertaraf internasional.
Pembuatan rencana Portofolio Sistem Informasi di ISG PT. Pertamina (Persero) Unit
Pemasaran

Keberadaan Instalasi Surabaya Group sebagai salah satu instalasi yang sampai saat
ini dirasakan masih belum di antaranya adalah masalah bertambahnya jumlah
keluhan pelanggan tentang sistem, administrasi dan operasional. Salah satu faktor
penyebabnya adalah perencanaan portfolio sistem informasi yang masih kurang
tepat dalam hal pemanfaatan aplikasi-aplikasi SI/TI yang masih belum optimal
meliputi kurangnya kontribusi, integrasi dan inovasi. Sehingga diperlukan suatu
perencanaan portfolio aplikasi mendatang yang lebih terstruktur, inovatif,
terintegrasi dengan baik dan memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian
strategi bisnis Instalasi Surabaya Group-Pertamina UPms V. Permasalahan yang
muncul
antara
lain
bagaimana
menginisialisasi,
menganalisa
dan
menginterpretasikan situasi bisnis dan SI/TI yang ada sekarang, apa saja portfolio
aplikasi dan prioritas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis sekarang
dan mendatang, dan bagaimana mengatur arsitektur informasi dan sistem di masa
mendatang yang sesuai dengan strategi bisnis Instalasi Surabaya Group-Pertamina
Upms V.
Perencanaan portfolio aplikasi dilakukan dengan memahami kondisi internal maupun
eksternal bisnis dan SI/TI yang ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan
bisnisnya melalui analisis SWOT, Activity Chain, dan Critical Success Factors.
Berdasarkan analisis tersebut nantinya akan dihasilkan matriks portfolio McFarlan
untuk menentukan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sekarang dan potensial
mendatang dengan membaginya dalam empat kuadran yang berbeda yaitu support,
key operational, strategic dan high potensial.
Hasil akhir dari perencanaan portfolio aplikasi ini berupa daftar aplikasi yang
dibutuhkan sekarang, daftar aplikasi yang potensial di masa depan dan

pemetaansetiap aplikasi yang diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi atau


bagian
organisasi.
BBM Industri & Marine
Merupakan satu Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM
dengan tugas pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan
Bakar Minyak kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi
Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan
Minyak Baka (Industrial/ Marine Fuel Oil). Saat ini konsumen BBM Pertamina di sector
Industri dan marine mencapai lebih dari 4500 konsumen, tersebar diseluruh daerah
di Indonesia. Beberapa Pelanggan utama kami adalah PT. PLN (Persero), TNI/POLRI,
Industri Pertambangan, Industri Besi Baja, Industri Kertas, Industri Makanan, Industri
Semen, Industri Pupuk, Kontraktor Kontrak Kerja Sama, transportasi lair dan industri
lainnya. Di bidang Marine, kami fokus dalam meningkatkan volume penjualan. Dan
memperluas area dan lokasi layanan BBM Pertamina di semua Pelabuhan penting
diIndonesia.
Kelebihan utama BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan supply
BBM. Pertamina memiliki jaringan yang luas diseluruh daerah dan pelosok di
Indonesia yang didukung oleh dan 7 kilang milik Pertamina maupun sumber dari luar
negeri, sarana dan prasarana angkutan BBM yang lengkap, serta lebih dari 120
lokasi Depot, Terminal Transit dan Instalasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mutu
produk BBM dan kualitas serta kuantitas layanan yang terjamin serta memenuhi
standard
Internasional
Pelumas
Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat pertamina merupakan
Market Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis
Pelumas pertamina terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun
segmen industri, dan bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas
pertamina juga melayani kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III (mulai
medio 2008). Pangsa pasar kami saat ini mencapai 54% di segmen retail dan 58% di
segmen industri. Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas pertamina
memasarkan lebih dari 17 Brand, sementara untuk segmen industri sebanyak 18
Brand. Untuk pasar luar negeri, pertamina memasarkan 3 Brand yang merupakan
extension dari Brand di dalam negeri. Untuk Lube Base Oil, pertamina memasarkan 5
jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan 2 jenis kekentalan untuk LBO Group III.
Pemasaran Pelumas PERTAMINA di dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180
Agen Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari sabang sampai merauke.
B.

Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Pertamina


Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja

yang

profisien,

profesional, berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal


tersebut di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk
pengembangan
SDM:
Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten
sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan
produktivitas yang tinggi.

Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang


kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar
perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri

yang

aman

untuk

menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas


yang
tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program
pengembangan SDM. Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM
merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen
terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk
mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.
Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang
transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses
rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent
seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.
Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan
program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system).
Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan
transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina dimasa mendatang.
Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi,
Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulan yang
dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and MutualRespect).
Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan
Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang
berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf
internasional.
C. Studi Kasus
Ibukota Jakarta mempunyai berbagai macam persoalan, salah satunya adalah
kemacetan yang terjadi di mana-mana, bahkan pada SPBU pun mengalami
kemacetan sehingga menyebabkan terjadinya antrian pada SPBU tersebut.
Kemacetan yang terjadi di SPBU inilah yang akan dijadikanhtopik oleh penulis dalam
penulisan skripsi dan berusaha untuk mencari pemecahan masalah antrian terjadi di
SPBU pertamina di Jalan Ciledug Raya dengan kode (34-15120). Pada SPBU yang
terdapat tiga server. penulis melakukan penelitian untuk mengambil data waktu tiap
kendaraan mulai dan memasuki area SPBUJ mengantri, melakukan pengisian bahan
bakar sampai dengan meninggalkan area SPBU di Ciledug Raya. Dan data yang telah
terkumpul, penulis kemudian menghitung jumlah unit kendaraan yang datang (A)
dan lamanya pelanggan dilayani pada saat mengisi bahan bakar (p).
Setelah itu penulis akan memasukkan data tersebut dengan menggunakan program,
WinQSB untuk mendapatkan perhitungan antrian. Penulis mendapatkan bahwa
tingkat pelayanan dengan hanya menggunakan tiga server menyebabkan waktu
rata-rata yang digunakan konsumen di dalam system antrian (W) adalah 0,1312 jam
atau sekitar 7,872 menit, berarti waktu tunggu konsumen dalam antrian cukup lama

sehingga dapat membuat konsumen merasa jemu mengantri. Tetapi setelah server
yang berjumlah tiga buah ditambah menjadi lima server, dan hasil perhitungan
dengan menggunakan W1nQSB, maka waktu rata-rata yang diqtinakan konstirnon di
dalani system antrian adalah 00201 jam atau sekitar 1,2 menit sehingga dapat
membuat pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat meningkat karena
konstimen tidak harus merasa jemu dalam mengantri.

Anda mungkin juga menyukai