idra ki
matematika.
B.
Memakai
Sistem
Berbasis
Komputer
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor
terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang
harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu
dilakukan suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan
transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang
kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi
baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat
meningkatkan beban transportasi seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru,
liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang
semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan saranaprasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat
mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan. Dalam penyelenggaraan
transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat
diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin.
Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk
transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan
sistemsistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang
transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi
ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat
tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat
(Timely Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna
mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan
dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula
oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam
penguasaan teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi,
pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS
(Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna
mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program
Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control
System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent Transport System),
sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation
Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi
informasi yang dapat dikembangkan.
Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi bagi
masyarakat dan penerapan e-governance, penggunaan website, call centre, sms
centre merupakan media informasi yang efektif dan effisien, sedangkan untuk
kelancaran dan kemudahan pelayanan transportasi, pengunaan smart card dimasa
datang akan menjadi suatu kebutuhan.
C. Pengertian E-Ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan
proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan
dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket . E-ticketing (ET) adalah peluang
untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. Eticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan
meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat
perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai
alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang
sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa
jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place
terpusat. Adapun pengertian lain dari E-Ticketing, atau penjualan tiket online,
merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal.
Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu
kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini
memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan
menjual tiket secara online melalui situs web.
Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan keamanan tiket
bepergian nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan
tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk
kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti
komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket
pada sistem online. Kita harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk
menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu
untuk menyimpan data bagi yang telah membeli tiket. Akan tetapi proses
pendaftaranpun harus tetap dilakukan sebagai syarat dalam melakukan
pembeliantiketonline.
D. Manfaat E-Ticketing
Saat ini pembelian tiket baik untuk bepergian memakai travel agent, maskapai
penerbangan ataupun untuk suatu event tidak lagi hanya mengandalkan sistem
manual. Tetapi customer bisa memesannya jauh-jauh hari tanpa harus datang
langsung ke kantor yang bersangkutan, yaitu melalui sistem e-ticketting. Untuk hal
ini banyak sekali manfaat serta keuntungan yang akan didapat baik oleh konsumen
ataupun perusahaan. Manfaat tersebut diantaranya :
- Biaya Simpanan - Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing
tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok,
amplop dan pos.
-Buruh Simpanan - Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan
mailing tiket.
Aman dan Aman - E-Tiketiselamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan
kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
Kehadiran atau Pelaporan - Cari tahu berapa banyak e-tiket patrons anda dihadiri
pada saat acara dan ketika mereka tiba.
Instant Pengiriman - Pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka segera.
Tidak perlu menunggu suratatau mengantri di acara tersebut. Pelanggan dapat
mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Informasi
tambahan E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan,
arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan.
Periklanan - E-Tiket menyediakan kemampuan unik untuk periklanan. Meningkatkan
pendapatan perusahaan dengan menawarkan ruang iklan pada web perusahaan .
E.
Langkah-Langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna
mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan eticketing kita tidak perlu repot mengantri dalam memesan tiket serta bisa
memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis,
serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket
online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan
yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih.
Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda
dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin
keamanan saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda
akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda
dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan
(airport) . Serta untuk perjalanan darat anda juga tidak perlu khawatir apabila
tertinggal tanda terima perjalanan karena melalui e-ticketing semua data anda akan
tersimpan dengan aman pada data base kantor travel tersebut.
F. Permasalahan dan Studi Kasus (contoh)
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi baik darat maupun udara yang sangat
serius terjadi di wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota
metropolitan didunia. Dominasi pennggunaan alat transportasi pribadi dalam
melalukan perjalanan tidak seimbang dengan luas jalan-jalan yang ada di tiap
dunia
Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas
dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan
Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki
beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis
(d/h Pungkur) Bandung. Pada tahun 1991, seiring dengan perkembangan
perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out
source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional
perusahaan. Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan
SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
DANGAN
KOMPUTER
SAAT
KINI
B. Manajemen Informasi
Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan
kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar
Contol Unit
Bertugas mengatur & mengendalikan semua peralatan yang ada pada system
computer
3. Arithmatic and Logical Unit.
Bertugas melakukan semua perhitungan aritmatik & logika yang terjadi sesuai
dengan instruksi program
4.
Register
Merupakan tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang diproses oleh cpu,
sedang instruksi-insterksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses
masih disimpan di memori utama.
dapat
diakses
(baca,
tulis)
oleh
user.
Hard Copy device : pada media yang keras. Seperti : kertas, film.
Printer : - Impact printer : dot matrik printer
Nonimpact printer : Inkjet printer, laser
Ploter
Computer output to microfilm
3. Softcopy device
Video Display
Alpahanumeric display, grapic display, monochromp display, color dispay.
Speaker
3. Drive Device
Adalah alat penggerak untuk membaca atau untuk mereka dari atau ke media
simpanan luar. Misalnya : disk drive, tape drive.
Software
1.Sistem Software
2.Application Software
yang
baik
dalam
mendukung
pemecahan
masalah
deteksi
kesalahan,
perbaikan
kesalahan.
kegiatan
bisnis
yang
meningkat,
karena:
dan
orang-orang
dan
organisasi-organisasi
dalam
lingkungan
lingkaran
tertutup.
Sistem lingkaran terbuka adalah suatu sistem tanpa kontrol, lingkaran balik, dan
tujuan. Sebaliknya sistem lingkaran tertutup adalah sistem dengan tiga elemen
kontrol (tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik).
Kalau berbicara sistem, tentu ada sub-sistem dan supra sistem. Sub-sistem adalah
sistem di dalam sistem. Supra sistem adalah sistem yang lebih besar dari suatu
sistem. Contoh: pemerintah kota adalah sistem, tetapi ia juga merupakan bagian
dari sistem yang lebih besar pemerintahan propinsi. Pemerintahan propinsi adalah
supra sistem dari pemerintahan kota dan juga merupakan sub-sistem dari
pemerintahan
nasional.
Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik yang berada pada satu atau lebih sistem
lingkungan yang lebih besar atau super sistem.
Dalam sumberdaya informasi di atas disebutkan data dan informasi. Data terdiri dari
fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Contoh:
jumlah jam kerja pemakai. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang
memiliki arti. Contoh: pendapatan kotor tiap karyawan jika dijumlahkan akan
menjadi total biaya gaji perusahaan
5. Perkembangan Konsep SIM
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data.
Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan.
komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.
Sekarang,
informasi
sebagai
produk
sampingan
dari
proses
akuntansi.
banyak
orang
hanya
mengamati
dari
pinggir
saat
perusahaan-
secara
khusus.
saat
DSS
berkembang,
perhatian
juga
difokuskan
pada
aplikasi
mail),
electronic
calendaring,
facsimile
DAFTAR PUSTAKA
Fotocopy
semester
satu,
Sistem
Informasi
Manajemen,
http://simbab1com/google.com.Sistem-Informasi-Manajemen
Ida
astuti
atau SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau
harus bersentuhan dengan teknologi. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan
barang/jasa dapat menggunalan sarana elektronik, baik internet, electronic data
interchange, maupun e-mail.
Dalam usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies) bisa pertamina
memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction.
Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi
dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan
sisi pelaksanaan dilakukan fungsi Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan di
Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan Layanan Umum, yang kemudian
diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian eAuction adalah negosiasi melalui system secara electronic dengan mencari harga
terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.
Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room. Di ruangan inilah negosiasi
melalui system e-Auction dilakukan. Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer
yang saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta
penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus
evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk
menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa
secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah kalau dalam proses manual
menetapkan pemenang langsung pada penawar harga terendah urutan pertama.
Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari urutan satu sampai
lima.
Sampai diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga
terendah sebelum e-Auction. Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa
diperoleh selisih antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga
yang diperoleh penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar.
Bagaimanapun, ini sebuah kemajuan pertamina. WePe berkepentingan untuk
mengangkatnya dalam Warta Utama pada Nomor 02/Thn XLI/Februari 2006.
Harapan kira semua teknologi informasi ini lebih diterima oleh semua fungsi yang
berkepentingan dalam pengadaan barang/jasa. Kalau memang terasa manfaatnya
buat perusahaan, mengapa harus ragu-ragu menerapkannya.
Sistem Informasi SPBU (PERTAMINA)
Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses
operasional dengan menerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat
Pencatatan dari data customer, stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer
dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU . Dilengkapi dengan
sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. Sistem Informasi SPBU ini dibuat
dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan sistem informasi oleh
beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini dirancang dengan
sistem keamanan yang handal yang mana setiap level user diset dalam ruang
lingkup pekerjaan yang berbeda berdasar urutan otorisasi.
Feature Program:
Modul Master : Menu Tanki SPBU, Menu master, Pompa Master Produk/ Minyak,
Master Supplier, Master Petugas SPBU, Master Customer.\
Modul Transaksi: Transaksi Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk Produk/Minyak,
Deposit Customer Ke SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan Tunai, Input kas harian,
Koreksi Stok,
Modul Laporan : Menu Laporan Stock, Laporan Data Customer, Pembelian Ke
Supplier, Pembelian Detail, Laporan Detail Pembelian, Laporan Pembelian Per
Supplier, Pembelian Per Produk, Laporan Nota Penjualan Harian, Laporan, Resume
Penjualan Harian, Laporan Nota Penjualan, Laporan Detail Penjualan, Laporan
Penjualan Per Tanki, Laporan Penjualan Per Produk, Laporan Penjualan Per Customer,
Laporan Penjualan Per Perpetugas, Laporan Stok Per Produk, Laporan Kartu Stok,
Laporan Detail Stok, Laporan Laba Penjualan, Laporan Resume Harian, Laporan Kas
Harian
Agenda Transformasi Pertamina
Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia. Transformasi Kegiatan
Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan. Transformasi
Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi
dengan Konsumen. Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum,
IT, dan Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.
Hasil yang diinginkan dari transformasi pertamina adalah:
Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia
Hasil hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli
31 Desember 2006 diantaranya:
Gelombang pertama dari 27 Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam
100 hari menghasilkan pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta
Identifikasi potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui
5 SPBU telah mencapai standard Pertamina Way, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro
Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan Pertamina Way di
100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007 Roll out jaminan kualitas dan
kuantitas di SPBU.
Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang
dihasilkan jika program tersebut selesai akan mencapai Rp.800milyar kerjasama
dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa
berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp,
joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.
Pengisian BBM Untuk Umum), Agen Minyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak
Solar (APMS),serta Premium Solar Packed Dealer(PSPD).
Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang,
termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan
tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina
berkomitmen
memberikan
pelayanan
terbaik
dengan
istilah Pertamina
Way. Penjabaran Pertamina Wayadalah staf, kualitas, dan kuantitas, peralatan, dan
fasilitas,
format
fisik,
dan
produk
dan
pelayanan.
Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada
konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk
kenyamanan di lingkungan SPBU. SPBU yang telah sukses menerapkan Pertamina
Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor
independen bertaraf internasional.
Pembuatan rencana Portofolio Sistem Informasi di ISG PT. Pertamina (Persero) Unit
Pemasaran
Keberadaan Instalasi Surabaya Group sebagai salah satu instalasi yang sampai saat
ini dirasakan masih belum di antaranya adalah masalah bertambahnya jumlah
keluhan pelanggan tentang sistem, administrasi dan operasional. Salah satu faktor
penyebabnya adalah perencanaan portfolio sistem informasi yang masih kurang
tepat dalam hal pemanfaatan aplikasi-aplikasi SI/TI yang masih belum optimal
meliputi kurangnya kontribusi, integrasi dan inovasi. Sehingga diperlukan suatu
perencanaan portfolio aplikasi mendatang yang lebih terstruktur, inovatif,
terintegrasi dengan baik dan memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian
strategi bisnis Instalasi Surabaya Group-Pertamina UPms V. Permasalahan yang
muncul
antara
lain
bagaimana
menginisialisasi,
menganalisa
dan
menginterpretasikan situasi bisnis dan SI/TI yang ada sekarang, apa saja portfolio
aplikasi dan prioritas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis sekarang
dan mendatang, dan bagaimana mengatur arsitektur informasi dan sistem di masa
mendatang yang sesuai dengan strategi bisnis Instalasi Surabaya Group-Pertamina
Upms V.
Perencanaan portfolio aplikasi dilakukan dengan memahami kondisi internal maupun
eksternal bisnis dan SI/TI yang ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan
bisnisnya melalui analisis SWOT, Activity Chain, dan Critical Success Factors.
Berdasarkan analisis tersebut nantinya akan dihasilkan matriks portfolio McFarlan
untuk menentukan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sekarang dan potensial
mendatang dengan membaginya dalam empat kuadran yang berbeda yaitu support,
key operational, strategic dan high potensial.
Hasil akhir dari perencanaan portfolio aplikasi ini berupa daftar aplikasi yang
dibutuhkan sekarang, daftar aplikasi yang potensial di masa depan dan
yang
profisien,
yang
aman
untuk
sehingga dapat membuat konsumen merasa jemu mengantri. Tetapi setelah server
yang berjumlah tiga buah ditambah menjadi lima server, dan hasil perhitungan
dengan menggunakan W1nQSB, maka waktu rata-rata yang diqtinakan konstirnon di
dalani system antrian adalah 00201 jam atau sekitar 1,2 menit sehingga dapat
membuat pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat meningkat karena
konstimen tidak harus merasa jemu dalam mengantri.