Oleh
Egi Ramdhani
1315051018
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum
: Stratigrafi
Tanggal Praktikum
: 1 November 2013
Tempat Percobaan
: Laboratorium Geofisika
Nama
: Egi Ramdhani
NPM
: 1315051018
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Geofisika
Kelompok
: 7 (Tujuh)
Guspriandoko
NPM. 1115051018
i
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Stratigrafi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi, yang berasal dari
bahasa Latin, Strata (perlapisan, hamparan) dan Grafia (memerikan,
menggambarkan). Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang
perlapisan
batuan,
sehingga
dapat
menginterpretasikan
lingkungan
stratigrafi yang masuk dalam mata kuliah wajib geologi dasar, semester
pertama jurusan teknik geofisika.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dengan ruang dan waktu,
sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian batuan. Pengolongan stratigrafi
ialah
pengelompokan
bersistem
batuan
menurut
berbagai
cara,
untuk
mempermudah pemerian aturan dan hubungan batuan yang satu terhadap lainnya.
Kelompok bersistem tersebut di atas dikenal sebagai Satuan StratigrafI. Batas
satuan stratigrafi ditentukan sesuai dengan batas penyebaran ciri satuan tersebut
sebagaimana didefinisikan Batas satuan Stratigrafi jenis tertentu tidak harus
berhimpit
dengan batas
satuan
satuan
kebenaan fosil yang terkandung dalam sedimen. Sejak masa Smith, stratigrafi
terutama membahas tentang penggolongan strata berdasarkan fosil yang ada
didalamnya. Penekanan penelitian stratigrafi waktu itu diletakkan pada konsep
waktu sehingga pemelajaran litologi pada waktu itu dipandang hanya sebagai ilmu
pelengkap dalam rangka mencapai suatu tujuan yang dipandang lebih penting,
yakni untuk menggolongan dan menentukan umur batuan (Anonim, 2012).
Tujuan utama semua hukum stratigrafi adalah untuk penentuan umur relatif, yaitu
untuk memperkirakan batuan mana yang terbentuk lebih dulu dan batuan mana
yang terbentuk terakhir. Juga penentuan umur absolut. Ini bisa diketahui melalui
metode radiometri/datting dengan mengukur kadar unsur radioaktif batuan
sehingga diketahui umur batuan secara tepat. Hukum-hukum stratigrafi tersebut
yaitu : Hukum Superposisi (Steno, 1669), Hukum Horizontalitas (Steno, 1669),
Original Continuity (Steno, 1669), Uniformitarianism (Hutton, 1785), Faunal
Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778), Strata Identified by Fossils (Smith,
1816), Facies Sedimenter (Selley, 1978), Cross-Cutting Relationship dan Law Of
Inclusion (Noor, 2009).
Sedimentologi adalah studi tentang proses-proses pembentukan, transportasi
danpengendapan material yang terakumulasi sebagai sedimen di dalam
lingkungan kontinen danlaut hingga membentuk batuan sedimen. Stratigrafi
adalah studi batuan untuk menentukanurutan dan waktu kejadian dalam sejarah
bumi. Dua subjek yang dapat dibahas untuk membentuk rangkaian kesatuan skala
pengamatan dan interpretasi. Studi proses dan produk sedimen memperkenankan
kita menginterpretasi dinamikalingkungan pengendapan. Rekaman-rekaman
proses ini di dalam batuan sedimenmemperkenankan kita menginterpretasikan
batuan ke dalam lingkungan tertentu (Rachwibowo, 2008).
Zaman
-
kami
peroleh
dari
berbagai
sumber
termasuk
internet.
Stratigrafi sendiri memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang perlapisan batuan,
sehingga dapat menginterpretasikan lingkungan pengendapan, dan umur batuan
tersebut. Stratigrafi juga ilmu yang mendiskripsi dan mempelajari perlapisan
batuan-batuan, mengenai penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, keragaman dan
korelasi lapisan batuan serta pelamparannya.
Stratigrafiadalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan
yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun
absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas
penyebaran lapisan batuan.
Ilmu stratigrafi muncul di Britania Raya pada abad ke-19. Perintisnya adalah
William Smith. Kala itu diamati bahwa beberapa lapisan tanah muncul pada
urutan yang sama (superposisi). Kemudian ditarik kesimpulan bahwa lapisan
tanah
yang
terendah
dengan
beberapa
pengecualian.
Karena banyak lapisan tanah merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat
yang berbeda-beda maka, bisa dibuat perbandingan pada sebuah daerah yang luas.
Setelah beberapa waktu, dimiliki sebuah sistem umum periode-periode geologi
meski belum ada penamaan waktunya.
Stratigrafi adalah ilmu mengenai strata. Stratum adalah suatu layer batuan yang
dibedakan dari strata lain yang terletak di atas atau dibawahnya. William Smith,
Bapak stratigrafi, adalah orang yang pertama-tama menyadari kebenaan fosil
yang terkandung dalam sedimen. Sejak masa Smith, stratigrafi terutama
membahas tentang penggolongan strata berdasarkan fosil atau peninggalan jasad
renik makhluk hidup yang ada didalamnya. Penekanan penelitian stratigrafi waktu
itu diletakkan pada konsep waktu sehingga pemelajaran litologi pada waktu itu
dipandang hanya sebagai ilmu pelengkap dalam rangka mencapai suatu tujuan
yang dipandang lebih penting, yakni untuk menentukan umur batuan.
9
8
Stratigrafi
Oleh
Egi Ramdhani
ABSTRAK
Stratigrafi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi, yang berasal dari
bahasa Latin, Strata (perlapisan, hamparan) dan Grafia (memerikan,
menggambarkan). Stratigrafi sendiri membahas tentang ilmu dan struktur batuan.
Pada percobaan ini, kami telah belajar untuk mengidentifikasi simbol batuan baik
secara litologi simbol gambar batuan dan simbol warna pada suatui batuan.
Pembuatan tabel simbol geologi berguna untuk membuat daftar batuan agar lebih
mudah untuk dipahami sekaligus memberi pembelajaran dan pemahaman
mengenai litologi simbol batuan, zaman batuan, dan penggunaan milimeter blok
serta kertas kalkir dalam pembuatannya. Pembelajaran tentang ilmu stratigrafi
sangat penting bagi seorang mahasiswa awal baik jurusan geologi, maupun
geofisika. Karena dari stratigrafi inilah, hampir semua disiplin ilmu kedepan
dikembangkan. Stratigrafi ini merupakan pondasi atau dasar mengenai studi
batuan. Pemahaman mengenai litologi simbol batuan baik gambar maupun
warnanya berguna kedepannya dalam pembacaan peta geologi, dimana di peta
tersebut akan digambar simbol diatas tanah yang mengandung batuan yang
dimnaksud dalam simbol. Peta geologi sangat penting bagi seorang geofisikis atau
geologis baik dalam studi lebih lanjut maupun dalam dunia kerja nantinya.
Seringkali, simbol-simbol juga digunakan dalam penggambaran lapisan-lapisan
struktur tanahdisetiap mata kuliah yang menyangkut geologi. Karena banyak
alasan itulah, pengenalan, pembelajaran dan pendalaman ilmu stratigrafi penting.
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Lapisan Batuan .............................................................................. 5
Gambar 3.2 Alat Tulis ....................................................................................... 5
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Format Pembuatan Tabel Simbol Batuan. ...................................... 8
BAB V. KESIMPULAN
Telah dilakukan praktikum mengenai Stratigfari, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Stratigrafi adalah ilmu yang penting dan merupakan ilmu mendasar yang
menjadi pondasi dalam mata kuliah geologi dan disiplin-disiplin ilmu lain
kedepannya.
2. Pembuatan tabel simbol geologi (geology map symbol) berfungsi untuk
mengurutkan batuan-batuan berdasarkan zamannya juga untuk mempermudah
pembacaan simbol batuan.
3. Pengetahuan dan pemahaman tentang simbol litologi batuan (Geology map
symbol) berguna dalam pembacaan peta geologi nantinya baik dalam kuliah
maupun didunia kerja kelak.
4. Pemberian simbol gambar dan warna pada batuan berfungsi untuk
membedakan suatu batuan dengan batuan lainnya.
5. Penggambaran dilakukan diatas milimeter blok berguna untuk menjamin
ketelitian ketebalan batuan yang di beri skala 1 meter berbanding 1 centimeter.
Penggambaran di atas kalkir merupakan salinan dari milimeter blok.
6. Terdapat 7 prinsip dalam stratigrafi, 2 elemen dan 4 bidang ketidakselarasan
dalam stratigrafi.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
ABSTRAK.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum....................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................5
3.2 Langkah Kerja.........................................................................................6
3.3 Diagram Alir............................................................................................6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan..................................................................................7
4.2 Pembahasan...........................................................................................7
BAB V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Stratigrafi. http://sugiartogeoindo.blogspot.com/2013/01/stratigrafi
.html. diakses pada tanggal 29 Oktober 2013 pukul 19.00 WIB.
Catuneanu, Octavian. 2006. Principles Of Sequence Stratigraphy. United States of
America (USA) : Elsevier Science.
Martodjojo, S. 1987. Stratigraphiy and Tektonic Behaviour of Back Arc Basin in
West Java, Indonesia. Jakarta : Regional Congress on Geology, Mineral and
Hydrocarbon Resources Southeast Asia.
Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : CV Graha Ilmu.
Rachwibowo, Prakosa. 2008. Buku Ajar Geologi Fisik. Semarang : UNDIP.
Rumidi, Sukandar. 2011. Penuntun Praktis Untuk Geologist Pemula. Yogyakarta :
UGM.
LAMPIRAN