Tugas Teknologi Farmasi I Cair Sandra
Tugas Teknologi Farmasi I Cair Sandra
SUSPENSI FARMASETIAKA
Sistim heterogen yang terdiri dari 2 fasa, dimana fasa luarnya (fasa kontinu) berbentuk
cairan atau semisolida, sedangkan fasa terdispensi atau fsa dalam terdiri dari partikel tidak
larut yang terdispersi diseluruh fasa luar (pendispersi)
PENGERTIAN SUSPENSI MENURUT FI Iv
Sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut terdispersi dalam cairan pendispersi.
Sasaran utama didalam merancang sediaan terbentuk suspensi adalah untuk :
-Memperlambat kecepatan sedimentasi
-Mengupayakan agar partikel yang telah tersendimentasi atau telah mengendap dapat
didispersikan kembali dengan baik.
Sifat fisik untuk sediaan suspensi yang baik antara lain :
-
Suspensi harus tetap homogen pada suatu priode ,paling tidak antara pengocokan dan
pada pengocokan
Suspensi kental untuk mengurangi kecepatan pengendapan partikel terdispersi dari
sediaan stabil selama penyimpanan.Viskositas tidak boleh terlalu kental sehingga tidak
Untuk mendapatkan formulasi suspensi yang ideal tersebut ada, beberapa faktor yang perlu
diperhatikan yang sangat menunjang pada pembentukan suspensi.
2.PROSES PEMBAHASAN
Kecendrungan mudah atau tidaknya suatu zat padat terbasahi tergantung dari interaksi antara
zat padat dengan medium pendispersi.
Hidrofilik : mudah di basahi oleh air
Hidrofob : mudah dibasahi oleh pelarut organic tapi tidak mudah dibasahi air
Bahan aktif obat tidak penetrasikan dengan mudah oleh pembawa mempunyai kecendrungan
untuk bergabung menjadi satu.
Padaa proses pembahasn ditemui 3 sistim (Sistem Terner) yaitu padat cair udara, dimana
pda keadaan ini bila keadaan seimbang tercapai akan berlaku Ekuasi young sebagai berikut :
Ys v = ys L + ylv Cos O
Dimana :
Ys v = tergantung antara permukaan padat - udara(tegangan permukaan zat padat
Ys l =tegangan antara permukaan padat / cair
Yl v= tegangan permukaan cair /udara (tegangan permukaan zat cair)
O = sudut kontak antara cair
Dalam membuat sesuatu supensi pada saat memasukan zat padat kedalam cairan akan terjadi
3 tahap pembahasan , yaitu:
A.pembahasan secara ADHESI
Zat padat tidak larut seluas 1 cm mengandakan kontak dengan zat cair dengan luas 1 cm
pula, sehingga kedua permukaan akan saling menutupi secara sempurna . Selama proses
pembasahar ,itu dibutuhkan energi sebesar :
W a =(ys v + yl v)x 1 cm
Makin besar kerja adhesi antara zat padat dan zat cair maka cairan dapat menyebar di atas
permukaan zat padat tersebut sehingga mudah terbasahi.
Tipe Aliran
a. Cairan Newton
Ciri-ciri Ciran Newton , mempunyai kekentalan yang konstan , dan grapik aliran
merupakan garis lurus. Contoh :air,etanol,benzene dll.
b. Cairan non Newton
Berda dalam keadaan non ideal dan cairan tersebut , tidak memenuhi persamaan Newton
Aliran Non Newton
1. Aliran plastik adalah cairan yang sering bersatu deangan fase dalam . Harus
mempunyai gaya yang cukup besar supaya dpat mengalir.
2. Aliran tiksotropik akan kental selama didiamkan tetapi akan menjadi cair bila
dikocok gaya yang dibutuhkan tidakalh sebesar aliran plastic
3. Aliran dilatan akan mengental bila dikocok seperti sediaan cat.
EMULSI
A.Pendahuluan
Definisi dari berbagai sudut pandang ilmu
Bidang Kimis Fisika
Emulsi : Campuaran 2 cairan yang tidak bercampur secara termodinamika tidak stabil
Bidang Teknologi
Emulsi :Cmpuran yang baik dari 2 cairan yang tidak bercampur yang menunju kestabilan
yang baik pada suhu kamar.
Farmakope IV
Emulsi : Sistim 2 fasa cairan yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lainya dalam
bentuk tetesan kecil.
B. Jenis emulsi
1. Emulsi m/a minyak terdispersi dalam air
2. Emulsi a/m Air terdispersi dalam air
3. Multipe emulsi yg terdiri :
a/m/a terdispersi dalam emulsi m/a
m/a/m- minyak terdispersi dalam emulsi a/m
Zat Pengemulsi
Merupakan komponen ketiga dari emulsi yang berperan dalam menstabilakn suatu emulsi
terutama :
1. Penurunaan teganggan antara permukaam
2. Pembentukan film yang kuat yang menyelubungi fasa terdispersi
3. Pengadaan muatan pada partikel fasa terdispersi
4. Penambahan viskositas fasa luar
Elmugator : zat yang ditambahkan yang stabil aharus dipilih astu atau campuran emulgator
yang tepat agar diperolehsediaan yang stabil .
Dalam memilih emulgator harus diperhatikan faktor betikut :
1. Katabialn fisika dan kimia elmugator
2. Tidak toksik
3. Bau, rasa dan warna emulgator tidak menganggu
Elmugator umumnya dibagi 3 bagiaan yaitu :
1. Zat zat alami
2. Zat padat halus
3. Surfaktan
Zat zat Alam
Berupa koloid hidrofil, dan dapat dibagi menjadi :
1. Senyawa karbohidrat
2. Senyawa protein
3. Senyawa sterol dan fosfolipida
Surfaktan
Surfaktan berdasarkan struktur kimia terbagi empat :
1. Surfaktan anionic
2. Surfaktan kationik
3. Surfaktan anfolitik
4. Surfaktan non ionic
Surfaktan non ionic merupakan emulgator yang banyak dipakai dalam bidang farmasi
karena mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Pada umumnya netral
2. Efektif dalam daerah ph yang luas
3. Toleran ion Ca dan elektrolit lain
4. Satbil terhadap pendingin
5. Relative tiadak toksik
6. Sifat mengiritasi lebih kecil
Metoda Penentuan satbilitas Emulsi
TES JANGKA WAKTU DIPERCEPAT
Prinsip : Mediamkan sediaan emulsi pada suhu diatas suhu kamar dalam jangka waktu
tertentu
Jika waktu untuk tes satabil terlalu lama tentu produksi akan dipasarkan akan terlambat.
Maka dipercepat dengan menaikan suhu yang agak tinggi [50-70C] selama 2-3 minggu ,
sedangkan bila percobaan dilakukan suhu kamar lamanya biasa menggu mencpai 3-4
bulan.
Yang dievaluasi adalag :
1. Perubahan, baud an rasa dll
2. Diameter partikel
3. Viskositas dan sifat aliran
4. Adanya kriming, inverse demulsifikasi
Prinsip : Mentukan kecepatan kriming dgn menstrifugal emulsi dengan kecepatan tertentu
. Banyaknya putaran dan jarak sedian dari pusat rotasi ada hubungannya dengan efek
grafitasi terhadap sediaan dalam sekian waktu.
Contoh .Dipakai alat centrifugal dengan jari-jari 10 cm dan kecepatan 3750 rpm selama 5
jam .kriming diperkirkan baru akan terjadi 1 tahun lagi.
Alat / Mesin Pembuat emulsi
1. Simle mixer
2. Colloid mill
3. Homogenizer