Disusun Oleh:
Nama
NIM
Kelompok
Asisten
NIM
: Searphin Nugroho
: 1309045035
: 8 (Delapan)
: Jeni Ranga Popang
: 1209045006
BAB I
PENDAHULUAN
a.
b.
c.
Untuk mengetahui berat timbulan sampah dari sampel yang digunakan pada
praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b.
c.
d.
khususnya
jika
cuaca
panas.
Proses
pembusukan
seringkali
b) rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misalnya kaca,
kaleng, dan sebagainya.
3) Ashes, semua sisa pembakaran dari industri.
4) Street sweeping, sampah dari jalanan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau
manusia.
5) Dead animal, bangkai binatang besar (anjing, kucing, dan sebagainya) yang
mati akibat kecelakaan atau secara alami.
6) House hold refuse, atau sampah campuran (misalnya garbage, ashes, rubbish)
yang berasal dari perumahan.
7) Abandoned vechile, berasal dari bangkai kendaraan
8) Demolision waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung seperti
misalnya kayu, tanah, dan batu.
9) Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri.
10) Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa
zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair.
11) Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti
kaleng dan zat radioaktif.
(Chandra, 2007).
e.
f.
g.
(Basriyanta, 2007).
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk.
Semakin banyak penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat atau
ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat aktivitas
penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak, misalnya pada aktivitas
pembangunan, perdagangan, industri, dan sebagainya.
b.
c.
d.
Faktor geografis
Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, lembah, pantai, atau di
dataran rendah.
e.
Faktor waktu
Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah sampah
per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada siang hari lebih
banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah pedesaan tidak
begitu bergantung pada faktor waktu.
f.
g.
Pada musim hujan, sampah mungkin akan tersangkut pada selokan, pintu air, atau
penyaringan air limbah.
h.
Kebiasaan masyarakat
Contoh, jika seseorang suka mengonsumsi satu jenis makanan atau tanaman, maka
sampah makanan itu akan meningkat.
i.
Kemajuan teknologi
Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat. Contoh, plastik,
kardus, rongsokan, AC, TV, kulkas, dan sebagainya.
j.
Jenis sampah
Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula macam
atau jensi sampahnya.
(Chandra, 2007).
biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan zat cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak (Basriyanta, 2007).
konsep minimasi. Prinsip yang pertama yaitu mengurangi timbulan sampah di sumber
(reduce), menggunakan kembali bahan atau material agar tidak menjadi sampah
(reuse), dan mendaur ulang bahan yang sudah tidak berguna menjadi bahan lain yang
lebih berguna (recycle). Beberapa negara maju yang telah menerapkan prinsip 3R
dalam pengelolaan sampah ternyata dapat menurunkan jumlah timbulan sampah dan
bahkan mengurangi jumlah TPA. Di Amerika Serikat pada tahun 1999, daur ulang dan
pengomposan mengurangi 64 juta ton sampah yang seharusnya dikirim ke TPA dan
jumlah TPA berkurang dari 8000 lokasi pada tahun 1998 menjadi 1858 lokasi pada
tahun 2001 dengan kapasitas yang relatif sama. Sedangkan di Indonesia, menurut
laporan Agenda 21 Indonesia Strategi Nasional Untuk Pembangunan Berkelanjutan,
1998 diperkirakan bahwa peluang pendaur ulangan sampah (anorganik) mencapai 15
25% dan untuk pengomposan 30 40%. Di samping itu penerapan prinsip 3R dalam
pengelolaan sampah juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, salah
satunya adalah melalui usaha pengomposan (Subandriyo, 2012).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No.
1.
2.
3.
Nama Kelompok
Kelompok 2
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
12
49
15
56
26
93
Jalan A. Yani
11
51
64 KK
4.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jenis Sampah
Sampah organik
Kertas
Kardus
Plastik
Kayu
Karet
Tekstil
Kaca
Spons
B3
Klinis
Kaleng
Sterofoam
Botol
Total
Berat (Kg)
60,75
7
4,7
10
0,6
0,5
0,6
3
4,5
1
0,5
1,5
0,3
3,7
98,65 kg
No.
Jenis Sampah
Ukuran Tempat
Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)
100
50
22
Sampah organik
2
3
4
5
Kertas
Kardus
Plastik
Kayu
50
100
100
20
40
50
50
20
38
22
52
20
6
7
Karet
Tekstil
20
20
20
20
15
14
8
9
Kaca
Spons
20
50
20
40
16
13,5
10
B3
20
20
17
11
Klinis
20
20
10
12
13
Kaleng
Sterofoam
50
50
40
40
20
18
14
Botol
100
50
36
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Jenis Sampah
Sisa makanan & sayuran
Kertas
Karton/ kardus
Plastik total
Kayu
Karet
Tekstil
Kaca
Spons
B3 Rumah Tangga
Klinis
Sterofoam
Kaleng
Botol
4.2 Perhitungan
4.2.1 Berat Timbulan Sampah
Volume Sampah
cm3
m3
110.000
0,11
76.000
0,076
110.000
0,11
260.000
0,26
8.000
0,008
6.000
0,006
5.600
0,0056
6.400
0,0064
27.000
0,027
6.800
0,0068
4.000
0,004
36.000
0,036
40.000
0,04
180.000
0,18
Bera
100 k
Berat Timbulan Sampah
=
= 0,4016 kg/hari/jiwa
4.2.2 Berat Timbulan Sampah per Jenis
a.
60,75
Bera
24
=
= 0,243 kg/hari/jiwa
b.
BTS Kertas
7 kg/
249
j
Bera
=
= 0,028 kg/hari/jiwa
c.
BTS Karton/kardus
4,7 k
Bera
249
=
= 0,018 kg/hari/jiwa
d.
BTS Plastik
10 kg
249
Bera
=
= 0,04 kg/hari/jiwa
e.
BTS Kayu
0,6 k
Bera
249
=
= 0,0024 kg/hari/jiwa
f.
BTS Karet
0,5 k
Bera
249
=
= 0,002 kg/hari/jiwa
g.
BTS Tekstil
0,6 k
Bera
249
=
= 0,0024 kg/hari/jiwa
h.
BTS Kaca
3 kg/
249
j
Bera
=
= 0,012 kg/hari/jiwa
i.
BTS Spons
4,5 k
Bera
249
=
= 0,018 kg/hari/jiwa
j.
BTS B3
1 kg/
249
j
Bera
=
= 0,004 kg/hari/jiwa
k.
BTS Klinis
0,5 k
Bera
249
=
= 0,002 kg/hari/jiwa
l.
BTS Kaleng
1,5 kg
Bera
249
=
= 0,006 kg/hari/jiwa
m. BTS Sterofoam
0,3 k
Bera
249
=
= 0,001 kg/hari/jiwa
n.
BTS Botol
3,4 k
249
=
= 0,014 kg/hari/jiwa
Sampah organik
% Komposisi sampah =
60,75
Bera
98,65
7 k
=
= 61,58 %
b.
Kertas
% Komposisi sampah =
= 7,09 %
c.
Karton/kardus
Bera
4,7
Be
Bera
% Komposisi sampah =
= 4,76 %
d.
Plastik
% Komposisi sampah =
10
Bera
98,65
0,6
=
= 10,10 %
e.
Kayu
% Komposisi sampah =
= 0,68 %
f.
Karet
Bera
0,5
Be
Bera
% Komposisi sampah =
= 0,5 %
g.
Tekstil
% Komposisi sampah =
0,6
Bera
98,65
3 k
=
= 0,6
h.
Kaca
% Komposisi sampah =
= 3,04 %
i.
Spons
Bera
4,5
Be
Bera
% Komposisi sampah =
= 4,56 %
j.
B3
% Komposisi sampah =
1k
Bera
98,65
0,5
=
= 1,01 %
k.
Klinis
% Komposisi sampah =
=
= 0,5 %
l.
Kaleng
Bera
1,5
% Komposisi sampah =
= 1,52 %
m. Sterofoam
% Komposisi sampah =
0,3
Bera
98,65
3,7
=
= 0,3 %
n.
Botol
% Komposisi sampah =
= 3,75 %
Sampah organik
Bera
60 kg
Densitas sampah
=
= 552,27 kg/m3 hari
b. Kertas
Bera
7 kg/
Vo
Densitas sampah
c.
Karton/kardus
Densitas sampah
4,7 k
0,11
Bera
=
d.
Plastik
Densitas sampah
10 kg
0,26
Bera
=
e.
Kayu
Densitas sampah
0,6 k
0,00
Bera
=
= 75 kg/m3 hari
f.
Karet
Densitas sampah
0,5 k
0,00
Bera
=
g.
Tekstil
Densitas sampah
0,6 k
0,005
Bera
=
h.
Kaca
Densitas sampah
3 kg
0,006
Bera
=
i.
Spons
Densitas sampah
4,5 k
0,02
Bera
=
j.
B3
Densitas sampah
1 kg
0,006
Bera
=
k.
Klinis
Densitas sampah
0,5 k
0,00
Bera
=
l.
Kaleng
Densitas sampah
1,5 kg
0,04
Bera
=
m. Sterofoam
Densitas sampah
0,3 k
0,03
Bera
=
n.
Botol
Densitas sampah
3,7 k
0,18
=
VTS Sampah
Organik
= 0,00044 m3/jiwa/hari
b.
VTS Kertas
0,028
92
=
= 0,0003 m3/jiwa/hari
c.
VTS
Karton/kardus
= 0,00042 m3/jiwa/hari
d.
VTS Plastik
=
= 0,00104 m3/jiwa/hari
e.
VTS Kayu
=
= 0,000026 m3/jiwa/hari
f.
VTS Karet
=
= 0,000024 m3/jiwa/hari
g.
VTS Tekstil
=
h.
VTS Kaca
=
= 0,000025 m3/jiwa/hari
i.
VTS Spons
=
j.
VTS B3
=
k.
VTS Klinis
=
l.
VTS Kaleng
=
=
= 0,00016 m3/jiwa/hari
m. VTS Sterofoam
=
n.
VTS Botol
4.3 Pembahasan
4.3.1 Hasil Perhitungan Komponen Sampah
Tabel 4.3.1.1 Perhitungan rata-rata komponen sampah.
No.
Jenis Komponen
Berat Timbulan
Volume Timbulan
Densitas
Sampah
Sampah
(kg/m3)
(m3/jiwa/hari)
0,00044
552,27
0,0015
0,00042
0,001
0,00002
0,00002
0,000018
0,00002
0,000054
0,000027
0,000016
0,00008
0,000071
0,000072
92,11
42,72
38,46
75
83,33
107,14
468,75
16,67
166,67
125
37,5
8,33
20,55
1.
Sisa Makanan
(kg/jiwa/hari)
0,2439
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
dan Sayuran
Kertas
Karton/kardus
Plastik Total
Kayu
Karet
Tekstil
Kaca
Spons
B3 Rumah Tangga
Klinis
Kaleng
Sterofoam
Botol
0,281
0,0188
0,0401
0,002
0,002
0,002
0,0120
0,018
0,004
0,002
0,006
0,0012
0,0148
TOTAL
Rata-rata
4.3.2
0,6458
0,04612
0,003758
0,000268
1834,5
131,035
Alat-alat yang digunakan saat pengambilan sampah ialah kantong plastik, kertas label,
alat tulis, dan kamera. Kantong plastik berfungsi sebagai wadah pengumpulan sampah
yang telah dibagi ke tiap-tiap rumah warga. Kertas label berfungsi sebagai penanda
sampah pada kantong plastik yang dibagikan kepada warga. Alat tulis berfungsi untuk
mencatat data-data yang didapat pada saat memberikan kantong plastik ke rumah
warga. Dan kamera berfungsi untuk mendokumentasikan pada saat pembagian kantong
plastik dan pengambilan sampah berlangsung.
Alat-alat yang digunakan saat pengukuran berat timbulan sampah ialah kantong plastik,
terpal, sekop atau cangkul, trash bag, kertas label, alat tulis, tali, kalkulator, kertas form
pengisian data sampah, sarung tangan karet, trisula, masker, timbangan, sepatu boots
dan kamera. Kantong plastik berfungsi sebagai wadah pengumpulan sampah yang telah
dibagi ke tiap-tiap rumah warga. Sarung tangan karet digunakan sebagai pelindung
tangan praktikan agar terhindar kontaminasi langsung dengan sampah. Masker
berfungsi untuk menutupi mulut dan hidung praktikan agar terhindar kontaminasi
langsung dengan sampah. Tali berfungsi untuk menggantung alat timbang. Trisula
berfungsi untuk memudahkan dalam pemilihan jenis sampah. Kalkulator berfungsi
untuk menghitung hasil pengukuran. Terpal berfungsi sebagai wadah menghampar
semua jenis sampah domestik untuk dipilah berdasarkan karakteristik jenis sampah.
Sekop atau cangkul berfungsi untuk memudahkan dalam pemilahan jenis sampah.
Timbangan berfungsi untuk menimbang berat timbulan sampah dan berat sampah
berdasarkan karakteristiknya. Trash bag berfungsi sebagai wadah sampah berdasarkan
karakteristik sampah. Kertas label berfungsi sebagai penanda sampah pada trash bag
berdasarkan karakteristik sampah. Kertas form pengisian data sampah dan alat tulis
berfungsi untuk mencatat data-data yang didapat pada saat praktikum. Sepatu boots
berfungsi sebagai pelindung kaki dari sampah yang ada saat melakukan pemilahan
sampah. Dan kamera berfungsi untuk mendokumentasikan pada saat praktikum
berlangsung.
Alat-alat yang digunakan pada pengukuran volume timbulan sampah adalah kantong
plastik, terpal, sekop atau cangkul, trash bag, kertas label, alat tulis, kalkulator, kertas
form pengisian data sampah, sepatu boots, trisula, sarung tangan karet, masker, kamera,
penggaris 100 cm, dan alat pengukur volume berupa kotak triplek yang berukuran 20
cm 20 cm 20 cm, ukuran 100 cm 50 cm 100 cm, dan ukuran 50 cm 40 cm
50 cm. Kantong plastik berfungsi sebagai wadah pengumpulan sampah yang telah
dibagi ke tiap-tiap rumah warga. Sarung tangan karet digunakan sebagai pelindung
tangan praktikan agar terhindar kontaminasi langsung dengan sampah. Masker
berfungsi untuk menutupi mulut dan hidung praktikan agar terhindar kontaminasi
langsung dengan sampah. Kalkulator berfungsi untuk menghitung hasil pengukuran.
Terpal berfungsi sebagai wadah menghampar semua jenis sampah domestik untuk
dipilah berdasarkan karakteristik jenis sampah. Sekop atau cangkul berfungsi untuk
memudahkan dalam pemilahan jenis sampah. Trash bag berfungsi sebagai wadah
sampah berdasarkan karakteristik sampah. Kertas label berfungsi sebagai penanda
sampah pada trash bag berdasarkan karakteristik sampah. Trisula berfungsi untuk
memudahkan dalam pemilihan jenis sampah serta mengambil sampah dari dalam kotak
pengukur volume. Sepatu boots berfungsi sebagai pelindung kaki dari sampah yang ada
saat melakukan pemilahan sampah. Kertas form pengisian data sampah dan alat tulis
berfungsi untuk mencatat data-data yang didapat pada saat praktikum. Alat pengukur
volume berupa kotak triplek yang berukuran 20 cm 20 cm 20 cm, ukuran 100 cm
50 cm 100 cm, dan ukuran 50 cm 40 cm 50 cm berfungsi untuk mengetahui
volume dari setiap komponen sampah. Penggaris berukuran 100 cm berfungsi untuk
mengukur tinggi setiap komponen sampah pada alat pengukur volume. Dan kamera
berfungsi untuk mendokumentasikan pada saat praktikum berlangsung.
4.3.3 Hasil Praktikum
Hasil pengukuran berat timbulan sampah yang didapatkan setelah praktikum
dilaksanakan yakni dengan total sebesar 0,654 kg/jiwa/hari atau dengan rata-rata
sebesar 0,04612 kg/jiwa/hari. Untuk rincian berat timbulan sampah per jenis adalah
sebagai berikut: sisa makanan dan sayuran sebesar 0,2439 kg/jiwa/hari, kertas sebesar
0,281 kg/jiwa/hari, karton sebesar 0,0188 kg/jiwa/hari, plastik sebesar 0,0401
kg/jiwa/hari, kayu sebesar 0,002 kg/jiwa/hari, karet sebesar 0,002 kg/jiwa/hari, tekstil
sebesar 0,002 kg/jiwa/hari, kaca sebesar 0,012 kg/jiwa/hari, spons sebesar 0,018
kg/jiwa/hari, B3 rumah tangga sebesar 0,004 kg/jiwa/hari, klinis sebesar 0,002
kg/jiwa/hari, kaleng sebesar 0,006 kg/jiwa/hari, sterofoam sebesar 0,0012 kg/jiwa/hari,
dan botol sebesar 0,0148 kg/jiwa/hari.
Hasil pengukuran volume timbulan sampah yang didapatkan setelah praktikum
dilaksanakan yakni dengan total sebesar 0,003758 m 3/jiwa/hari atau dengan rata-rata
sebesar 0,000268 m3/jiwa/hari. Untuk rincian volume timbulan sampah per jenis adalah
sebagai berikut: sisa makanan dan sayuran sebesar 0,00044 m3/jiwa/hari, kertas sebesar
0,0015 m3/jiwa/hari, karton sebesar 0,00042 m3/jiwa/hari, plastik sebesar 0,001
m3/jiwa/hari, kayu sebesar 0,00002 m3/jiwa/hari, karet sebesar 0,00002 m3/jiwa/hari,
tekstil sebesar 0,000018 m3/jiwa/hari, kaca sebesar 0,00002 m3/jiwa/hari, spons sebesar
0,000054 m3/jiwa/hari, B3 rumah tangga sebesar 0,000027 m3/jiwa/hari, klinis sebesar
0,000016 m3/jiwa/hari, kaleng sebesar 0,00008 m3/jiwa/hari, sterofoam sebesar
0,000071 m3/jiwa/hari, dan botol sebesar 0,000072 m3/jiwa/hari.
Hasil pengukuran densitas sampah yang didapatkan setelah praktikum dilaksanakan
yakni dengan total sebesar 0,654 kg/jiwa/hari atau dengan rata-rata sebesar 0,04612
kg/jiwa/hari. Untuk rincian berat timbulan sampah per jenis adalah sebagai berikut: sisa
makanan dan sayuran sebesar 0,2439 kg/jiwa/hari, kertas sebesar 0,281 kg/jiwa/hari,
karton sebesar 0,0188 kg/jiwa/hari, plastik sebesar 0,0401 kg/jiwa/hari, kayu sebesar
0,002 kg/jiwa/hari, karet sebesar 0,002 kg/jiwa/hari, tekstil sebesar 0,002 kg/jiwa/hari,
kaca sebesar 0,012 kg/jiwa/hari, spons sebesar 0,018 kg/jiwa/hari, B3 rumah tangga
sebesar 0,004 kg/jiwa/hari, klinis sebesar 0,002 kg/jiwa/hari, kaleng sebesar 0,006
kg/jiwa/hari, sterofoam sebesar 0,0012 kg/jiwa/hari, dan botol sebesar 0,0148
kg/jiwa/hari.
4.3.4 Faktor Kesalahan & Kendala
Faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum antara lain pada saat pemilahan
sampah, masih ada sebagian sampah yang berukuran sangat kecil yang terdapat pada
jenis sampah yang berbeda dalam keadaan telah terpisah, kesalahan saat membaca nilai
timbangan, serta pada saat menjatuhkan kotak volume dengan ketinggian >20 cm.
No.
Perlakuan
1.
2.
3.
berisi sampah
Penebaran sampah di atas terpal
5.
Pemilahan sampah
7.
8.
4.
6.
Fungsi
Untuk mengambil sampel sampah
Pengumpulan
sampah
yang
sampah
yang
berat
sampah
telah
domestik
yang
dikumpulkan
Untuk memudahkan proses pemilahan
sampah
Untuk memisahkan sampah dengan
jenis tertentu untuk ditimbang nanti
telah Untuk
memudahkan
proses
telah
dipilah
penimbangan sampah
Untuk mencari seberapa berat sampah
yang telah dipilah tiap masing masing
jenis
Untuk mendata berat sampah yang
Pendataan berat sampah yang telah telah dipilah dengan tujuan untuk
dipilah
mempermudah
proses
perhitungan
sampah
yang
telah
dipilah ke dalam box kayu ukuran 100 Untuk menghitung volume sampah
cm x 50 cm x 100 cm, 50 cm x 40 cm tiap jenis yang sudah dipilah
x 50 cm, dan 20 cm x 20 cm x 20 cm
Penghentakan box yang telah berisi Bertujuan untuk meratakan sampah
10.
sampah yang telah dipilah sebanyak dan memadatkan sampah agar mudah
tiga kali
panjang 100 cm setelah box kayu yang didapatkan tiap jenis sampah
dihentakkan tiga kali
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a.
b.
c.
5.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum pada masa yang akan datang, sampah yang akan dijadikan
sampel berasal dari kegiatan industri makanan ringan, agar dapat diketahui apakah
komponen sampah yang dihasilkan per jenis setiap harinya akan sama atau berbeda
dengan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
1-2,