T 10 Kapabilitas Proses
T 10 Kapabilitas Proses
TOPIK 10
Hlm. 1
1. PENDAHULUAN
Deskripsi :
Merupakan ukuran keseragaman proses dalam menghasilkan produk dengan
karakteristik kualitas tertentu;
Mereprensentasikan kinerja proses dalam kondisi statistical control;
Ditentukan oleh variabilitas random proses;
Persyaratan Estimasi :
Proses dalam konsisi statistical control: variasi hanya disebabkan oleh faktor random.
Hlm. 2
Upper : UNTL = + 3
Lower : LNTL = 3
Hlm. 3
USL LSL
>1
6
(a)
(b)
LSL
(c)
USL
USL LSL
=1
6
Hlm. 4
USL LSL
<1
6
Pendekatan penanganannya:
Pertimbangkan kemungkinan memperlebar rentang spesifikasi (pertimbangkan
tuntutan konsumen yang riel);
Pertimbangkan kemungkinan mereduksi variabilitas proses melalui:
Proses baru;
Penggunaan material yang lebih baik;
Penggunaan operator yang lebih terlatih.
Menggeser rata-rata proses untuk menyeimbangkan biaya sekrap dan kerja ulang
(catatan: umumnya biaya sekrap > biaya kerja ulang).
Perketat inspeksi untuk mencegah diterimanya produk cacat (tidak memenuhi
spesifikasi) oleh konsumen (solusi ini tidak disarankan untuk jangka panjang, karena
tidak menyelesaikan akar permasalahan).
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 5
Estimasi IKP
: Cp =
di mana = R / d 2
6
Persentase penggunaan rentang spesifikasi oleh proses : P = 1 Cp 100%
Indeks Kapabilitas Proses :
Cp =
LSL
USL
; CPL =
Cp = CPU =
k
3
3
Preferensi:
PROSES
Existing process
New process
Safety, strength, or citical parameter existing process
Safety, strength, or citical parameter existing process
SPEK 2 SISI
1,33*
1,50
1,50
1,67
SPEK 1 SISI
1,25
1,45
1,45
1,60
Catatan: * untuk mendapatkan maks. 0,007% item cacat. Cpk1,67 : untuk mendapatkan 1/10 (USL-LSL)
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 6
Hlm. 7
i =1 X i
n
=X=
=s=
n
i =1
(X
n 1
i =1 X i 2 (i =1 X i ) /n
n
n 1
i =1 X i
k
=X=
k
= R/d 2 atau
= s /c 4
Hlm. 8
Contoh :
Data hasil observasi diameter dalam pipa (mm):
49,94
49,98
49,92
50,02
50,09
50,09
50,00
50,00
49,95
50,03
50,02
49,92
49,95
49,94
49,96
49,97
50,01
50,00
49,93
50,02
50,10
50,08
50,06
50,04
50,02
50,00
49,98
49,96
0
49,94
50,00
50,01
50,00
50,10
50,00
50,02
49,99
50,02
49,99
49,92
50,00
50,03
50,01
49,97
50,08
49,96
50,01
50,05
49,99
49,99
49,92
50,02
50,03
50,01
50,02
50,00
49,97
49,96
50,04
49,99
50,08
49,98
50,00
49,98
49,95
50,03
49,97
50,03
49,99
50,02
49,95
49,90
50,03
49,99
50,01
49,97
50,01
50,05
49,99
50,00
49,93
49,93
49,96
49,94
49,90
50,01
49,98
50,00
50,04
49,98
50,00
50,06
Frekuensi
50,041
49,96
50,01
49,95
50,00
50,02
50,01
50,02
50,06
49,96
50,01
50,04
49,97
50,00
49,97
49,98
50,03
49,98
50,07
49,99
V ariabel Random (X )
Hlm. 9
Perhitungan :
RATA - RATA :
i =1 X i = 4.999 ,75 ;
100
DEVIASI STANDAR :
i =1 X i 2 =249.975 ,16 ; (i =1 X 1 )
100
100
i =1 X i 2 (i =1 X 1 )
100
100
/n
249.975 ,16 24 .997 .500 ,06 / 100
=
= 0 ,0402
n 1
100 1
BATAS - 2 KAPABILITAS PROSES :
s=
3s
3( 0 ,040 )
3s
3( 0 ,040 )
0 ,5025 0 ,4975 0 ,4975
C pk = Max
,
= 4 ,150
=
0 ,120 0 ,120
0 ,120
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 10
X1
X2
X3
X4
Y = X1 + X 2 + X3 + X4
Dimensi rakitan dlm kombinasi linear :
Y = a1 X 1 + a2 X 2 + ..... + ak X k
Y = i = 1 ai X i
k
Y = i = 1 ai i
k
Y = 1 + 2 + 3 + 4
dimana :
i = rata 2 var . X i & ai = kons tan ta
Variansi :
Var(Y) = Y2
Var(Y) = Var(X 1 ) + Var(X 2 ) + Var(X 3 ) + Var(X 4 )
Var(Y) = 12 + 22 + 32 + 42
Y = i = 1 ai X i
k
Y = i = 1 ai i
k
Hlm. 11
Contoh numerik 1 :
Suatu rakitan dengan 4 komponen masing-masing dengan panjang rata-rata & toleransi
sebagai berikut.
KOMPONEN
TOLERANSI (CM)
2
5
6
7
2 0,3
B
C
D
5 0,2
6 0,2
7 0,1
KOM.
PANJANG
RATA-2 (CM)
TOLERANSI
(CM)
DEVIASI
STANDAR
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2 0,3
1,7
2,3
0,100
0,010
VARIANSI
5 0,2
4,8
5,2
0,067
0,004
6 0,2
5,8
6,2
0,067
0,004
7 0,1
6,9
7,1
0,033
0,001
RAKITAN
20
0,141
0,020
Y = 1 + 2 + 3 + 4
LD, Semester II 2003/04
(6)={(5)-(4)}/6
Y2 = 12 + 22 + 32 + 42
Hlm. 12
Panjang rakitan :
Y = X1 + X 2 + X3 + X4
Rata rata panjang rakitan :
Y = 1 + 2 + 3 + 4 = 2 + 5 + 6 + 7 = 20cm
Variansi panjang rakitan :
Y2 = 12 + 22 + 32 + 42 = ( 0 ,1 )2 + ( 0 ,067 )2 + ( 0 ,067 )2 + ( 0 ,033 )2 = 0 ,020
Y = 0 ,020 = 0,141 cm
Batas toleransi natural :
Y 3 Y = 20 3( 0 ,141 ) = 20 0 ,423 = (19,477 ; 20,423)
Jika ditetapkan batas spesifikasi (20 0,3)cm, proporsi rakitan yang
tidak memenuhi spesifikasi adalah sbb.
20 ,3 20
= 2 ,13
ZA =
0,0166
0 ,141
0,0166
19 ,7 20
= 2 ,13
ZB =
Y=20
LSL=19,7
USL=20,3
0 ,141
Y=0,141
Proporsi rakitan yang tidak memenuhi spesifikasi adalah :
= P( Z < Z A ) + P( Z > Z B ) = 0 ,0166 + 0 ,0166 = 0 ,0332 = 3,32%
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 13
X1
X2
X3
X4
KOMPONEN
6
7
Jika spesifikasi untuk panjang rakitan adalah 200,3cm, dan diasumsikan toleransi untuk
setiap komponen sama serta spesifikasi = batas toleransi natural (Cp=1), tentukan
toleransi untuk setiap komponen tersebut.
Y = ( 20 ,3 19 ,7 ) / 6 = 0 ,100cm
Y2 = 12 + 22 + 32 + 42
Karena 2
1
=2
2
=2
3
= 2 , maka
4
Y2 = 4 12 atau 12 = Y2 / 4 =
KOMPONEN
TOLERANSI (CM)
( 0 ,100 )2
= 0 ,0025
4
1 = 0 ,0025 = 0 ,05
Maka 2 = 3 = 4 = 1 = 0 ,05
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 14
Hlm. 15
2. Interference fit:
Ukuran lubang dalam bearing
sebelum perakitan lebih
kecil dari diameter luar
shaft; Perakitan shaft dan
bearing dilakukan dengan
paksa.
Batas spesifikasi natural
diameter shaft lebih besar
dari batas spesifikasi natural
diameter bearing.
HOLE
B
XB
SHAFT
S
Xs
3. Transition fit:
Dapat merupakan clearance
fit (S > B) atau
interference fit (S < B).
Rentang toleransi natural
shaft & bearing dapat saling
overlap, tergantung pada
posisi relatif nilai rata-2 &
variabilitas diameter.
Hlm. 16
d. Contoh :
Diameter luar shaft = 9,00,10 cm & diameter dalam bearing 9,10,13 cm.
Asumsi:
Untuk setiap komponen: batas-batas toleransi natural = batas spesifikasi (Cp=1).
Komponen diproduksi secara independen, diameter masing-masing berdistribusi normal dengan
rata-rata pada nilai nominal.
Pertanyaan: jika digunakan clearance untuk pasangan bearing & shaft, berapa proporsi
rakitan tersebut tidak dapat diterima.
Jawab:
Jika : X S = luar shaft , X B = diameter dalam bearing , d = X B - X S , maka
d = B S = 9 ,1 9 ,0 = 0 ,1cm
d = B2 + S 2
6 B = 9 ,23 8 ,97 = 0 ,26 S = 0 ,043
6 S = 9 ,1 8 ,9 = 0 ,2 S = 0 ,033
d = ( 0 ,043 )2 + ( 0 ,033 )2 = 0 ,00294 = 0 ,054
Karena bearing & shaft masing - masing berdistribusi normal &
independen satu sama lain, maka d juga berdistribusi normal dengan
d = 0 ,1cm dan d = 0 ,054cm
Karena clearance fit, maka rakitan dinilai cacat jika d < 0.
Proporsi rakitan yang ditolak adalah P(d < 0) :
0 d
0 0 ,1
Z0 =
=
= 1,85
d
0 ,054
Dari tabel Distribusi Normal diperoleh : P(d < 0 ) = 0,0322 (3,22%)
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 17
BSA-BSB
BKA-BKB
1
4243
= 6
BSA-BSB = 1,33 ( 6 ) = 8
Batas toleransi natural : 4
Hlm. 18
Teoritis :
Untuk karakteristik X yng berdistribusi normal dengan rata-2 dan deviasi standar ,
batas toleransi yang mencakup (1-)100% produk adalah: Z.
Praktek :
dan yang sebenarnya tidak diketahui.
& populasi diestimasi dengan parameter X & s yang tergantung pada ukuran sampel ,
sehingga batas toleransi X Z /2 s tidak selalu mencakup (1 - )100% dari distribusi produk.
Catatan :
X & s variabel random sampel yang berbeda menghasilkan X & s yang berbeda.
X Z / 2 s Z / 2
X Z / 2 s : tidak mencakup (1 - )100% dari distribusi produk.
Solusi :
Batas toleransi X ks , dimana k = konstanta yang tergantung pada ukuran sampel n,
tingkat kepercayaan (level of confidence) & persentase distribusi produk ( 1-100%.
X ks mencakup ( 1-100% dari distribusi produk dengan tingkat kepercayaan .
Batas toleransi statistik 2 sisi :
X ks
Batas toleransi statistik 1 sisi atas :
X + ks
Batas toleransi statistik 1 sisi atas :
X ks
LD, Semester II 2003/04
Hlm. 19
Tentukan interval toleransi statistik 2 sisi untuk kekuatan tarik dengan =1% & =0,95.
Jawab:
Dari tabel :
(1 - ) =,99 ; = 0,95 ; n = 20 k = 3,62
Batas toleransi statistik :
250 3,62(20) = 250 72,4 = (177,6 ; 322,4) g
Hlm. 20
10
2 Sisi :
2
2- X 1- ,4
n 0 ,5 +
4
X 12- , 4 : titik persentil atas dari distribusi X 2 dengan dof = 4
1 Sisi :
n
ln ( 1- )
ln ( 1 )
Hlm. 21
Bahan selanjutnya :
1. Penetapan toleransi untuk rakitan & komponen.
Topik selanjutnya :
1. Acceptance Sampling
2. Product & process design: reliability, experimental design, taguchi
method.
3. Six Sigma
Hlm. 22
11