d
, m cos t
dt
(14.1)
Fluks yang sinusoidal di atas hanya menghasilkan fluks (medan) pulsasi saja dan
bukan fluks yang berputar terhadap ruang.
Bila fluks sebagai fungsi waktu:
m cos t
(14.2)
m cos t cos
dimana
t = kecepatan, dan
(14.3)
= sudut ruang, atau:
Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
1
1
m cos t m cos t
2
2
(14.4)
Dengan kata lain, fluks yang dihasilkan oleh kumparan fasa tunggal merupakan
fluks dengan dua komponen yaitu:
a. Komponen fluks dengan arah maju:
1
m cos t
2
b. Komponen fluks dengan arah mundur:
1
m cos t
2
dimana kedua komponen di atas bergerak berlawanan arah dengan kecepatan t yang
sama sehingga kedudukannya terhadap ruang seolah-olah tetap.
Kedua
komponen
fluks
yang
berlawanan
arah
tersebut
tentunya
akan
menghasilkan torsi (kopel) yang sama besarnya dan berlawanan arah pula (arah maju
dan mundur) seperti ditunjukkan pada gambar 14.1. Torsi resultan yang dihasilkan oleh
kedua komponen torsi tersebut pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk
mengerakkan motor dengan arah maju dan mundur. Tetapi pada keadaan start
kemampuan motor untuk maju sama besar dengan kemampuan gerak mundurnya, oleh
sebab itu motor tetap saja diam. Apabila dengan suatu alat bantu dapat diberikan
sehingga memberikan sedikit torsi maju, maka motor akan berputar mengikuti torsi
resultan maju, demikian pula sebaliknya. Persoalan sekarang adalah bagaimana cara
memberikan torsi mula pada motor induksi fasa tunggal.
Gambar 14.1 Torsi maju dan mundur pada mesin induksi fasa tunggal
14.2 RANGKAIAN EKIVALEN
Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal dapat dikembangkan berdasarkan pada
teori medan berputar dua. Untuk pengembangan rangkaian ekivalen, pertama adalah
menimbang kondisi berhenti atau rotor terkunci dimana pada kondisi ini motor seakanakan bertindak sebagai transformator dengan belitan kedua terhubung singkat sperti
dapat dilihat pada gambar 14.2.
Gambar 14.2 Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan berhenti
Gambar 14.3 menunjukkan rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal pada saat
berhenti yang didasarkan pada teori medan berputar dua. Penjumlahan fasor Emf dan Emb
adalah sama dengan tegangan yang diterapkan V (kurang jatuh tegangan pada resistansi
stator R1 dan reaktansi bocor X1).
Gambar 14.3 Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan berhenti
yang didasarkan pada teori medan berputar dua
Bila rotor berputar pada kecepatan N yang besesuian dengan medan maju, slip s
adalah bersesuaian dengan medan maju sedangkan slip (s-2) bersesuaian dengan
medan mundur, dan rangkaian ekivalen berubah seperti diberikan pada gambar 14.4.
Gambar 14.4 Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan operasi normal
Jika rugi-rugi inti diabaikan, maka rangkaian ekivalen termodifikasi seperti yang
dapat dilihat pada gambar 14.5. Rugi-rugi inti disini ditimbang sebagai rugi-rugi putaran
dan dikurangkan dari daya yang dikonversi menjadi daya mekanik dengan kesalahan
yang timbul relatif kecil.
Ketika suatu motor induksi fasa tunggal beroperasi dengan hanya mengenergisasi medan
utamanya, karakteristik performansinya dapat ditentukan dari dagram rangkaian ekivalen
untuk nilai slip yang berbeda. Sementara melakukan perhitungan, rugi-rugi inti akan
ditimbang sebagai rugi-rugi putaran.
Impedansi yang disebabkan oleh medan maju adalah:
jX
R2'
X'
j 2 yang paralel dengan m
2s
2
2
Z f R f jX f
(14.5)
jX m
R2'
X 2'
Z b Rb jX b
j
yang paralel dengan
2(2 s)
2
2
(14.6)
(14.7)
V
V
Z eq Z1 Z f Z b
(14.8)
Req
Z eq
R1 R f Rb
(14.9)
Z1 Z f Z b
I 2' f
dan
I 2' b
Emf
'
2
'
2
R
X
j
2s
2s
I1 Z f
R2'
X'
2
2s
2s
Emb
'
2
'
2
R
X
j
2 2 s
2s
(14.10)
I1 Z f
2
X'
R2'
2
2 2 s
2s
(14.11)
Pcelahudara f I 2' f
R2'
W
2s
(14.12)
Pcelahudara b I 2' b
R2'
W
2 2 s
(14.13)
R2'
2
1 s
W
s
(14.14)
R2'
2
1 s
W
2s
(14.15)
(14.16)
f.
Akhirna daya output = Pmek-net rugi-rugi friksi dan belitan rugi-rugi inti.
Torsi yang timbul adalah:
Tf
Pcelahudara f
2N s
60
(14.17)
Tb
Pcelahudarab
2N s
60
(14.18)
Tnet
Pcelahudara b
2N s
60
celah udara f
(14.19)
Mempunyai 2 kumparan stator yaitu kumparan utama (u) dan kumparan bantu (b) yang
diletakkan dengan perbedaan sudut 900 derajat listrik. Kumparan bantu mempunyai
tahanan lebih besar daripada kumparan utama, sedangkan reaktansinya dibuat lebih
kecil. Dengan demikian, terdapat perbedaan fasa antara arus kumparan Im dengan arus
kumparan bantu Ia (Ia terdahulu dari Im). Motor berfungsi sebagai motor fasa dua tidak
seimbang, akibatnya terjadi medan putar pada stator yang mengakibakan motor berputar.
Kumparan bantu diputuskan hubungannya (saklar s terbuka) ketika motor mencapai
putaran sekitar 75% kecepatan sinkron (gambar 14.6). Biasanya digunakan saklar yang
terbuka oleh adanya gaya sentrifugal pada motor.
Contoh soal:
Sudut antara I dan Im sama dengan sudut impedansi kumparan uatamnya yaitu:
u = tan-1 (3,7/4,5) =39,60. Sedangkan sudut antara I dan Ic sama dengan sudut
impedansi kumparan antu dan kapasitansi:
= 39,6 90 = tan-1 {(3,3-Xc)/9,5} =39,60
(3,3-Xc)/9,5 = tan (-50,40) = -1,21
Xc = 1,25x9,5 + 3,5 = 15 Ohm. Atau C = 106/(15x377) = 177 F