Anda di halaman 1dari 37

Modul I :

1. Kontrak Kuliah
2. Proses Penelitian Ilmiah

Prof. Dr. Ir. H. Hapzi, MM


CopyRight @2014

Modul I :
1. Kontrak Kuliah
2. Proses Penelitian Ilmiah

Proses Penelitian Ilmiah

indriantoro dan supomo (2002) menjelaskan keterkaitan metodologi penelitian dalam


sebuah kerangka penelitian yang dapat digambarkan seperti berikut

RESEARCH

Research : Penyelidikan yang sistematis (memiliki


aturan, prosedur, ruang lingkup dan batasan
batasan tertentu) harus dipenuhi serta tidak
boleh ditolerir, untuk mendapatkan informasi
yang berguna dalam pemecahan suatu
masalah

Hubungan Metode Berfikir , Sistematika Ilmiah dan Metode Ilmiah


Metode Berfikir

Deduktif
Deduktif

Deduktif
Deduktif

Sistematiak Ilmiah

Metode Ilmiah

Realita Dunia
(Fenomena Masalah)
Konsep/Variabel

Kerangka
Pemikiran

Proposisi

Hipotesis

Fakta

Pengujian Hipotesis

Teori Ilmu

Generalisasi/
Kesimpulan

Thinking Method
Deductive
Thinking

Specific

Inductive
Thinking

Specific

Sceintifik Thinking
Gabungan Deductive Thinking dan Inductive Thinking (Berpikir
secara lojik dan melakukan kegiatan analitik

1
OBSERVATION

10

Refinement Of theory
(Pure Research) or
Implementation (approved
research)

Identificacion
Of Problem area

9
Interpretation
Data

Theoritical framework or
Network of Associations

8
4
Data analysis

Hypotheses

7
5
Data Collection

Reserach
Design

-Constructs
-Concept
-Operational definitions

Scientific System
Urutan Proses Berfikir berdasarkan sayarat-syarat yang dituntut
oleh ilmu
Fenomena
Masalah

Konsep
Variabel

Proposisi

1.3 Scientific Research


Scientific
Research

Research

Scintific
Method

Fakta

Teori/Ilmu

Ciri ciri Scientific Research


1. Penetapan tujuan Penelitian
2. Didasarkan pada teori yang tepat dan rancangan
metodologi yang hati-hati, cermat, tepat (rigor)
3. Dapat diuji secara statistik berdasarkan pengumpulan data
4. Kesimpulan harus sama jika diulang dengan data yang sama
(Replicability/repeated)
5. Memiliki tingkat akurasi/ketepatan hasil penelitian (Precision)
6. Kesimpulan harus menggambarkan interpretasi hasil analisis
data sesuai tujuan (objectively)
7. Cakupan tingkat penerapan temuan penelitian
(generalizability)
8. Kejelasan masalah dapat dikembangkan untuk pemecahan
masalah (parsimony)
9

Hubungan Jenis Penelitian dengan Metode Penelitian


Jenis
Penelitian

Taraf
Penelitan

Deskriptif
Eksploratif
Deskriptif

Masalah
Penelitian

Masalah
Deskriptif

Deskriptif
Develompmen

Verifikatif

Cara
Berfikir
Pendekatan
Induktif

Hipotesis

Hipotesis
Deskriptif

Pendekatan
Deduktif

Inferensial

Masalah
Hubungan
Variabel

Reflektif
(Deduktif dan
Induktif)

Metode
Penelitian
Sejarah
Studi Kasus

Survey Deskriptif

Hipotesis
Relational

Survey
Explanatori
Experimen

10

Contoh Paradigma Penelitiaan : 4 var

IT
Performance

Citra
Perbankan

Loyalitas
Nasabah

CRM

Indep. Var IT & CRM


Dep. Var Loyalitas
Intervening var Citra

Pengumpulan Data

12

Finding in Research
Method

Old

New

Old

Immitation

Improvement

New

Innovation

Invention

Concept

13

Syarat-Syarat Keilmiahan Dalam Penelitian

Skripsi/Tesis/disertasi adalah karya-karya ilmiah, karena dipersyaratkan


sumbangannya terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah
Keilmiahan suatu tesis/disertasi adalah pemenuhan sejumlah kriteria,
antara lain :
(1) Originalitas
(2) Kegunaan (purposiveness)
(3) Ketepatan (penggunaan metode ilmiah)
(4) Replikabilitas
(5) Ketelitian dan ketinggian taraf keyakinan
(6) Objektivitas
(7) Generalisasi
(8) Simplifikasi (parsimony)
14

Syarat-Syarat Keilmiahan Tesis/Disertasi

Originalitas adalah keaslian dari tesis/disertasi, yaitu merupakan


hasil pemikiran sendiri, yang berawal dari sikap kemadirian peneliti
untuk menghasilkan sesuatu yang baru .
Kegunaan (purposiveness) menyangkut hakekat ilmu itu sendiri:
science is to serve mas his wants better ,kegunaan menyangkut 2
aspek. Pertama teori yang dikembangkan dapat menerangkan atau
meramalkan fenomena lebih baik dari pada teori sebelumnya. Kedua
, memberikan gambaran yg lebih jelas untuk solusi suatu
permasalahan dengan memepertimbangkan alternatif
Aspek Ketaatan (rigorous) adalah ketaatan asas dari penliti dalam
menggunakan metode ilmu, termasuk didalam nya kehati-hatian
,keseksamaan.

15

Syarat-Syarat Keilmiahan Tesis/Disertasi

Dengan berpijak pada aspek ketaatan seorang peneliti akan berusaha


untuk menghindarkan diri dari :
(a) kesalahan perumusan masalah
(b) kesalahan spesifikasi variabel
(c) kebiasaan (biasedness) dalam analisis data
(d) kesalahan dalam interpretasi
kekhawatiran terjadinya kesalahan tersebut di prioritaskan didalam
sekuensi alur pikir.
aspek testabilitas (kemungkinan dapat diuji) berkaitan dengan
kerangka teori dan hipotesis yg mengandung variabel yg dapat
diteliti. Oleh karena itu dipersoalkan content validity atau logical
validity dari variabel yg di uji, juga realibilitas dalam pengukuran

16

Syarat-Syarat Keilmiahan Tesis/Disertasi

Aspek replikbilitas adalah suatu karya ilmiah berkaitan dengan


penggunaan kerangka teori atau model yang dapat di ulanggunakan
untuk masalah yang sama.pemenuhan aspek replikabilitas
menunjukan bahwa model atau teori yang dibangun sudah
memenuhi validitas internal dan eksternal
Aspek ketelitian dan taraf keyakinan dari karya ilmiah berkaitan
dengan hasil penelitian, yaitu sejauh mana hasil penelitian mendekati
kebenaran.aspek ketelitian menitikbetatkan kedekatan antara
temuan
dan
realitas,sedangkan
aspek
taraf
keyakinan
mempersoalkan sejauh mana hasil penelitian terhindar dari
kesalahan
Aspek objektivitas menyatu dan menjadi pedoman dalam penelitian,
dimana antara peniliti dengan objek penilitian tidak menjadi baur,
sehingga interpretasi dan kesimpulan terhindar dari subjektivitas
peneliti
17

Syarat-Syarat Keilmiahan Tesis/Disertasi

Aspek generalisasi menjadi tuntutan dari suatu karya ilmiah yaitu


memiliki keberlakuan, yang secara ideal bersifat universal. Aspek
generalisasi berkaitan dengan validitas eksternal.Penlitian nonexperimental biasanya lebih menjamin eksternal validitas atau
generalisasi
Aspek parsimony (kesederhanaan,kehematan) dari suatu karya
ilmiah adalah untuk menjamin tidak terjadinya: komplikasi analisis
yang tidak diperlukan atau operasional yang tidak signifikan. aspek
pasimony tidak mengorbankan validitas eksternal atau eksternal
akan tetapi berkaitan dengan kemampuan pengendalian suatu
penelitian.

18

******

Variabel Penelitian
Variabel di defenisikan sbg sesuatu yg nilainya berubah,
biasanya dinyatakan dlm besaran tertentu, dpt juga
dikatakan sbg sesuatu yg diasumsikan memiliki nilai
numerik atau kategori tertentu
Untuk menemukan variabel penelitian, dapat melihat dari
perumusan masalah, karena dalam rumusan masalah
variabel harus sudah disebutkan
Contoh variabel, antara lain sikap, Motivasi, prestasi
akademik dan absensi
Variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa pendekatan yg dapat digambarkan seperti
skema berikut
20

Fungsi Variabel

Variabel independen : merupakan variabel yang menjelaskan variabel


yang lain
Variabel dependen : merupakan variabel yang di jelaskan atau di
pengaruhi oleh variabel independen
Variabel Moderating : Merupakan variabel yg memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan
variabel dependen
Variabel intervening : merupakan tipe variabel yg mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan yg tidak langsung
Variabel Kontrol : merupakan variabel yang dikendalikan atau di buat
konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti

21

Skala Nilai Variabel


Variabel Kontinu : merupakan tipe variabel penelitian yg
memiliki kumpulan nilai yg teratur dlm kisaran tertentu.
Misalnya :
(1) perbedaan lebih atau kurang: tinggi-sedang-rendah
(2) skor nilai yg berbeda dan mempunyai jarak : 1 s/d 7

Variabel Kategoris : merupakan tipe variabel penelitian yg


memiliki nilai bedasarkan kategori tertentu atau lebih
dikenal dg sebutan skala nominal. Misalnya:
jenis kelamin (pria-wanita),
perilaku (baik-buruk)
Yes/No
22

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sering digunakan dlm penelitian
kuantitatif, sedangkan dlm penelitian kualitatif peneliti
akan lebih banyak menjadi instrumen (Sugiyono, 2004)
Instrumen penelitian oleh peneliti digunakan sbg alat
untuk mengukur variabel yg akan diteliti sehingga jumlah
instrumen yg akan digunakan tergantung pada jumlah
variabel yg akan di teliti
Cara menyusun instrumen dimulai dengan
mengidentifikasi variabel penelitian, kemudian dari
variabel ini di buat defenisi operasionalnya, selanjutnya
menentukan indikator yg akan diukur.

23

Instrumen Penelitian
Intrumen2 dlm penelitian ilmu alam, banyak yg sdh
tersedia dan teruji validitas & realibitasnya, spt :
Var iabel suhu intrumennya termometer
Var iabel panjang intrumennya meter

Contoh lain : Variabel Penelitian tingkat kekayaan,


indikatornya adalah :

Rumah
Kendaraan
Tempat belanja
Pendidikan
Jenis makanan yg sering dimakan
Jenis olahraga yg dilakukan
24

Sampling
Tujuan peneliti menggunakan sampling dalam suatu
penelitian adalah sbb :
1) peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian, oleh
karena itu kerap kali peneliti tidak
menyelidiki
semua objek, melainkan hanya
sebagian saja
dari objek (penelitian sampling)
2) peneliti ingin mengadakan generalisasi dari hasil
penelitian. Generalisasi berarti mengenakan
kesimpulan2 yg lebih luas dari objek-objek atau
kejadian2 yg di teliti.

25

Sampling
Secara garis besar prosedur pemilihan sampel dpt di
jelaskan sbb :
(1) Mengidentifikasi populasi target, pada tahap ini
peneliti harus dpt menentukan populasi yg spesifik,
yg relevan dg tujuan atau masalah
penelitian
(2) Memilih kerangka pemilihan sampel, pada tahap
ini peneliti membuat daftar elemen2
populasi
yg dijadikan dasar utk mengambil
sampel

26

Sampling
(3) Menetukan metode pemilihan sampel, dlm
pemilihan sampel banyak cara yg dpt
digunakan utk pemilihan, al :
metode pemilihan sampel probabilitas (secara acak) dan
metode pemilhan sampel nonprobabilitas (secara tidak acak)

(4) Menentukan ukuran sampel


Berapa jumlah anggota sampel yg paling tepat
digunakan dalam penelitian? Jawabannya
tergantung pada tingkat kesalahan yg
dikehendaki. Makin besar kesalahan maka akan
semakin kecil jumlah sampel yg di perlukan

27

Jenis dan Sumber Data


Data primer : merupakan data penilitian yg diperoleh
secara langsung dari sumber aslinya (tidak melalui media
perantara), data berupa data opini dari suatu objek dan
data dari observasi terhadap suatu objek
Data sekunder : merupakan data penelitian yg diperoleh
peneliti secara tidak langsung (melalui media perantara),
data ini berupa catatan atau laporan historis

28

Pengumpulan Data

29

Uji kualitas data


Hasil dari uji kualitas data mempengaruhi kesimpulan dari
sebuah penelitian, untuk itu data yang terkumpul perlu
dilakukan pengujian data agar tidak terjadi bias kesimpulan
Dua knsep untuk mengukur kualitas data, yaitu : reliabilitas
dan validitas
Mengukur realibilitas berarti mengukur apakah data yg
terkumpul tersebut konsisten atau tidak , ada tiga pendekatan
untuk mengukur realibilitas ini, yaitu :
1. Koefisien stabilitas, pendekatan ini mengukur apakah
subjek yang diteliti, construct yang diukur, instrumen
pengukur dan saat pengukuran berkaitan atau tidak
sehingga jawaban dari responden dapat konsisten.

Uji kualitas data


2.

Koefisien ekuivalensi, pendekatan ini menekankan pada perbedaan


instrumen, sedang subjek penelitian, construct dan saat
pengukurannya adalah sama
3. Realibilitas konsisten internal, pendekatan ini akan menguji
berkaitan antar butir pertanyaan dalam suatu instrumen yang
digunakan untuk mengukur apakah construct yang diukur akan
menghasilkan tingkat reliabilitas konsisten internal instrumennya
Konsep lain untuk mengukur kualitas data adalah dengan validitas.
Validitas diartikan sebagai akurasi, ada tiga pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengukur validitas :
1. Content validity
2. Criterion related validity
3. Construct validity

D. Pemilihan metode statistik yang tepat

Di dalam penelitian, proses pengujian hipotesis diperlukan berkaitan


dengan proses pengambilan keputusan
Pemilihan metode statistik yang tepat dipengaruhi oleh tiga faktor utama,
yaitu :
1. Tujuan studi
2. Jumlah variabel yang diteliti
3. Skala pengukuran yang digunakan

Bagan pengklasifikasian tujuan


pengujian penelitian
eksplorasi
Tujuan
studi

Deskriptif
Uji
hipotesis

Uji
perbedaan
Uji
hubungan

korelasional
Sebab
akibat

Bagan pengklasifikasian jumlah variabel penlitian

Jumlah
variabel yg
diteliti

Satu variabel

Anlisis daata
univariate

Dua variabel

Analisis data
bivariate

Lebih dari 2
variabel

Analisis data
multivariate

Bagan pengklasifikasian skala


pengukuran penelitian
Skala nominal
Metode statistik
parametrik
Skala ordinal
Skala
pengukuran
Skala interval
Metode statistik
non para metrik
Skala rasio

Contoh Penggunaan Metode Statistik untuk


Menguji Hipotesis
BENTUK HIPOTESIS
Komparatif ( dua sampel)
Komparatif (lebih dari dua
sampel)

SKALA
PENGUKURAN

DESKRIPTIF
(SATU
VARIABEL
ATAU SATU
Related
SAMPEL)
BINOMIAL
NOMINAL X 2
MC
Satu Sample
NEMAR

ORDINAL

RUN TEST

INTERVAL T-test
RASIO

Sign test
Wilcoxon
matched
Pairs

T-test
related

Independen
Fisher exact
probability
X2 Dua sampel

Related

Cochran Q

Median test
Mann- whitney Friedman
U Test
two-way
Kolomogorof
Anova
sminov
Wald woldfowitz
One-way
T-test independent anova
Two way
anova

Assosiatif
( hubungan )

Independen

X2 K
sampel

Contingency
coefficient C

Median
Speaman Rank
extension
correlation
Kruskal walls
one way anova Kendall Tau

One-way
anova
Two-way
anova

Korelasi Product
Moment
Korelasi Parsial
Korelasi Ganda
Regresi
sederhana &
ganda

Wassalamu alaikum, wr, wb

Anda mungkin juga menyukai