Tata Kelola Teknologi Informasi Pabrik Pupuk
Tata Kelola Teknologi Informasi Pabrik Pupuk
PABRIK PUPUK
Kridanto Surendro
Information System Research Group, Teknik Informatika , Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - ITB
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132
E-mail: endro@informatika.org
ABSTRAK: Teknologi Informasi diyakini sebagai pendukung utama tercapainya tujuan perusahaan di abad
21 ini, namun investasi penerapan teknologi informasi dalam menunjang proses bisnis suatu perusahaan
mempunyai resiko kegagalan yang cukup besar dikarenakan nilai investasi yang menyertainya cukup besar.
Untuk itu diperlukan suatu tatakelola teknologi informasi yang komprehensif dan terstruktur dari mulai
perancangan sampai pengawasannya. Makalah ini mencoba memberikan suatu usulan model tatakelola
teknologi informasi di sebuah pabrik pupuk yang merupakan salah satu BUMN yang mempunyai nilai
strategis dalam menunjang makro ekonomi di Indonesia. Penelitian ini akan melakukan identifikasi profil
penerapan TI yang telah ada, kebutuhan model pengelolaan yang disesuaikan dengan sumber daya dan visi
misi perusahaan dengan menggunakan standar COBIT. Standar COBIT digunakan karena mempunyai
kompromi yang cukup baik dalam keluasan cakupan pengelolaan dan kedetailan proses-prosesnya
dibandingkan dengan standar-standar lainnya. Pada pengukuran kematangan proses TI di PT XYZ, terlihat
bahwa 50% proses TI COBIT mempunyai kematangan pada skala 2 (repeateable but intuitive), 37,5% pada
skala 1 (initial/ad hoc), dan 12,5% pada skala 3 (defined process). Hal ini menunjukkan bahwa belum
satupun proses TI COBIT yang sudah mempunyai tingkat kematangan yang seharusnya dimiliki. Seluruh
proses masih memiliki gap yang harus ditutup.
Kata kunci: tatakelola, teknologi informasi, COBIT
ABSTRACT: Many believe that information technology will be the major driver for economic wealth in the
21st century, but investing in information technology implementation on supporting corporate business
process have a huge risk of failure because of the huge investment involved. There is a need of a
comprehensive and structured IT governance from design until monitoring phase. This paper was trying to
propose an IT governance model for a fertilizer company as a strategic state company in Indonesias macro
economics. It identified current IT implementation, governance model requirements aligned with corporate
resources and vision and mission base on COBIT standard. COBIT Standard is used because it has a good
combination of the width and the depth of IT governance processes compared to other standards.
Identification of current IT process maturity level showed that 50% of COBIT IT processes have maturity
scale at 2, 37,5% at 1, and 12,5% at 3. None of current IT process maturity level had the same level with the
expected one, so all of the process had a gap to be closed. The action in closing the maturity gap need a hard
work for PT XYZ management. There are actions about defining policies and procedures, documentation of
the defined policies and procedures, and a routine reviews of it.
Keywords: governance, information technology, COBIT
PENDAHULUAN
Penerapan Teknologi Informasi (TI) pada suatu
perusahaan memerlukan biaya yang cukup besar
dengan kemungkinan resiko kegagalan yang cukup
besar. Namun secara bersamaan, penerapan TI juga
memberikan peluang atau kesempatan terjadinya
transformasi dan produktifitas bisnis yang telah
berjalan. Penerapan TI tidak selalu identik dengan
pertumbuhan atau perkembangan perusahaan, namun
115
116
117
ISO/IEC 17799
COSO
+
Keterangan:
+ Frequently addressed
Moderately addressed
- Not or rarely addressed
AI
+
+
+
DS
+
+
118
Deep
ITIL
COBIT
Vertical
17799
COSO
Flat
Narrow
Horizontal
Broad
Jumlah
2
4
17
10
33
No Domain
1 Planning &
Organisations
Dept TI
PO1, PO2, PO3,
PO6, PO10,
PO11
2 Acquisition & A12, A13, A15,
Implementation A16
3 Delivery &
DS1, DS3, DS4,
Support
DS5, DS8, DS9,
DS10, DS13
4 Monitoring
M1
Non-Dept TI
PO4, PO5,
PO7, PO8,
PO9
A14
DS6, DS7,
DS11, DS12
M2, M3, M4
yang ditetapkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan maturity level standar.
119
120
Created
Policy
Clarifies
IT Steering
Committee
Validates
Creates
Biro TI
Unit-unit Pelaksana
Creates
Creates
Vision
Goal
Strategy
121