Tn. Joko, 60 tahun , datang ke poliklinik saraf RSMP karena sering lupa
dengan apa yang baru diucapkan sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga
mengatakan bahwa pasien sering menanyakan kembali apa yang baru saja
ditanyakannya. Aktivitas sehari-hari masih bisa mengerjakan sendiri. Pasien
juga masih mengenali anggota keluarganya. Riwayat hipertensi dan DM tidak
ada.
Pemeriksaan Fisik : GCS : 15, TD : 120/80 mmHg, N : 80x/mnt, T : 36,7o C
Keadaan Spesifik:
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Thoraks : simetris, retraksi tidak ada
- Jantung : iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal, bising jantung
tidak ada, HR 80x/mnt reguler
- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium : Kolesterol Total : 160mg%, LDL : 80mg%,
HDL : 40mg%, Trigliserida : 110mg%
Hasil Neuropsikiatrik tes : MMSE : 23, MoCA Ina : 24
Rontgen Thoraks : kesan CTR <50%, CT scan kepala : atrofi lobus frontotemporal
Identifikasi Masalah
1.
2.
3.
4.
fisik
GCS:15,
TD:120/80mmHg,
N:80x/mnt,
T:36,7oC.
Keadaan spesifik :
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Thoraks : simetris, retraksi tidak ada
-
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal
Ekstremitas : dalam batas normal
5.
6.
7.
Rontgen thoraks : kesan CTR < 50%, CT scan kepala : atrofi lobus
fronto temporal
Analisis Masalah
1. Tn. Joko, 60 tahun, dating ke poliklinik saraf RSMP karena sering lupa
dengan apa yang baru diucapkan sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga
mengatakan bahwa pasien sering menanyakan kembali apa yang baru saja
ditanyakannya.
a.
a. Hippocampus
Fungsi dari hipokampus :
1. Peta kognitif
2. Memori konsolidasi
Pengalaman emosional dan peristiwa yang agak rapuh dan
mengambil waktu untuk benar-benar ditetapkan ke dalam
memori. Ini proses yang lambat, disebut sebagai konsolidasi,
memungkinkan emosi untuk mempengaruhi cara memori
disimpan. Hal ini mungkin disebabkan oleh amigdala
meningkatkan aspek emosional informasi selama encoding,
menyebabkan memori untuk diproses pada tingkat yang lebih
dalam dan karenanya, lebih mungkin untuk menahan lupa.
d. Basal ganglia dan motor memori
b. Lobus occipital
lobus
parietal
memberikan
kemampuan
untuk
d.
Lobus temporal
Lobus dalam korteks ini lebih erat berkaitan dengan memori
dan
khususnya
memori
otobiografi.
Berfungsi
sebagai
: 19,2 %
: 10-27,6 %
: 25-38 %
Apa makna Tn. Joko sering lupa yang diucapkan sejak 3 bulan yang
lalu?
Jawab:
Kemungkinan Tn. Joko mengalami gangguan recent memori. Dimana
pada gangguan recent memori akan sulit muntuk mengingat kembali
apa yang suddah terjadi dalam beberapa menit, jam dan hari yang lalu
d.
e.
merupakan
pemecahan
kemampuan
masalah,
serta
atensi,
memori,
kemampuan
pertimbangan,
eksekutif
seperti
Atensi
Atensi adalah kemampuan untuk bereaksi atau memperhatikan satu
stimulus dengan mampu mengabaikan stimulus lain yang tidak
dibutuhkan. Atensi merupakan hasil hubungan antara batang otak,
aktivitas limbik dan aktivitas korteks sehingga mampu untuk fokus
pada stimulus spesifik dan mengabaikan stimulus lain yang tidak
relevan.
Konsentrasi
merupakan
kemampuan
untuk
disebut
amnesia
anterograd.
Sedangkan
amnesia
g.
h.
i.
6. Gangguan
vaskularisasi
cerebrum,
termasuk
diantaranya
pendarahan subarachnoid
7. Kekurangan oksigen, misalnya akibat infark miokard, keracunan
CO, dan henti nafas
8. Tumor kepala
9. Drug induced: obat-obat
analgesik
(NSAID),
sedatif
10
Mellitus
(DM),
Adanya
paparan
hiperglikemia
11
Tanda
GCS :15
TD:120/80 mmhg,
N : 80 x/menit,
T:36,7'C
Nilai normal
15
130/90 mmHg
60-100x/menit
36,5-37,6C
Interpretasi
Compos Mentis
Normal
Normal
Normal
Cara Pemeriksaan
Respon buka mata (Eye Opening, E)
Nilai
a.
b.
c.
d.
3
2
1
12
Keadaan spesifik
Hasil Pemeriksaan
Kepala:
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Leher: Tidak ada pembesaran
KGB
Thoraks: Simetris, retraksi
tidak ada
Jantung:
Iktus kordis tidak tampak
Bunyi jantung normal
Bising jantung tidak ada
HR 80x/menit regular
Paru:
Stem fremitus normal
Suara nafas vesikuler
normal
Abdomen:
Datar, lemas
Nyeri tekan tidak ada
Bising usus normal
Ekstremitas: dalam batas
normal
Nilai Normal
Kepala:
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
KGB tidak membesar
Thoraks: Simetris, retraksi
tidak ada
Jantung:
Iktus kordis tidak tampak
Bunyi jantung normal
Bising jantung tidak ada
HR 60-100x/menit regular
Paru:
Stem fremitus normal
Suara nafas vesikuler
normal
Abdomen:
Datar, lemas
Nyeri tekan tidak ada
Bising usus normal
Ekstremitas:
dalam
batas
normal
Interpretasi
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
13
Skor
< 24
< 21
> 25
Pendidikan
21
< 23
< 24
24 30
18 23
0 17
Keparahan
Interpretasi
Abnormal
Meningkatkan kemungkinan menderita
demensia
Menurunkan kemungkinan menderita
demensia
Abnormal untuk pendidikan kelas 8
Abnormal untuk pendidikan SMA
Abnormal untuk pendidikan kuliah
Tidak ada pelemahan kognitif
Pelemahan kognitif ringan
Pelemahan kognitif berat
Max. Score
5
Score
14
Registrasi :
a) Pemeriksa menyebutkan 3 nama benda
15
Bahasa :
yaitu:
Ambil
kertas
dengan
MoCA- Ina
16
7. Rontgen thoraks : kesan CTR < 50%, CT scan kepala : atrofi lobus fronto
temporal
a.
17
jarak terjauh dari titik tengah kejantung kanan, dibagi jarak antar
diaphragma kanan-kiri ( dws. N:< 50%)
Jika
CTR
melebihi
50%,
maka
terjadi
perbesaran
pada
jantung/cardiomegali.
18
primer
GDS 1 : tidak ada penurunan kognitif
GDS 2 : penurunan kognitif sangat ringan
GDS 3 : penurunan kognitif ringan
GDS 4 : penurunan kognitif sedang
19
Gejala
MCI
Alzheimer
Demensia
Disorientasi
Stroke
Dislipidemia
+/-
MMSE
23-17
< 18
< 17
Gangguan ADL
Gejala
MCI
Alzheimer
Demensia
Disorientasi
+/-
Stroke
+/-
Dislipidemia
+/-
Gangguan
memori
Riwayat
hipertensi
Gangguan
memori
Riwayat
hipertensi
Vaskuler
+
Deemensia
vaskular
20
Golongan
Penghambat
Indikasi
Demensia
Dosis
Dosis
kolinesterase
ringan-
sedang
Demensia
menjadi 10 mg/hr
Dosis awal 8 Mual, muntah,
ringan-
mg/hr,
sedang
Galantamine Penghambat
kolinesterase
awal
Efek samping
5 Mual, muntah,
minggu
setiap diare,
mg/hr
sehingga
dosis
maksimal
Rivastigmin
Penghambat
Demensia
24 mg/hr
Dosis awal 2 x Mual, muntah,
kolinesterase
ringan-
sedang
1.5
diare,
mg/hr
hingga maksimal
Memantine
Penghambat
Demensia
2 x6mg/hr
Dosis awal
reseptor
sedang-
NMDA
berat
minggu
5 Pusing,
dosis konstipasi
dinaikkan
menjadi
mg/hr
2x5
hingga
maksimal 2 x 10
mg/hr
Anti-Oksidan
21
nyeri
Nootropics
Nootropics adalah obat yang meningkatkan aktivitas otak dan memori.
Nootropics meningkatkan fungsi otak. Piracetam adalah nootropic
paling banyak digunakan, meningkatkan kinerja dalam berbagai tugas
kognitif, tampaknya efektif pada demensia dan MCI. Sedangkan untuk
dosis piracetam yang digunakan untuk MCI 1600 mg/hari
NON FARMAKOLOGIS
adalah
untuk
memperkuat
sekaligus
menanamkan
22
23
Gangguan memori
Mild cognitive
impairment (MCI)
24