Anda di halaman 1dari 37

Pengenalan Alat Alat Laboratorium

(Prak. Mikrobiologi Dasar)

1.
2.
3.
4.
5.

Kelompok 1
Ria Andani
Sarah Permatasari
Siti Roqayah
Vega Lyndie Fatimah
Zam zam Restu Nur Ilahi

Aplikasi Bioteknologi Pertanian


Diambil dari jurnal ilmiah:

EFEKTIVITAS DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Trichoderma virens


TERHADAP SERANGAN Sclerotium rolfsii PADA KEDELAI

Alat alat:

Mikroskop cahaya
Petridish
Lampu bunsen
Gelas ukur
Batang pengaduk
Gunting
Kertas merang
Haemacytometer
Stoples
Jangka sorong & timbangan
analitik

Bahan bahan:
Benih kedelai varietas kipas
merah
Isolat Sclerotium rolfsii
Isolat Trichoderma sp.
Dedak media PDA
Pupuk organik
Kapas
Alkohol 96%
Formalin
Kain kasa
Polybag volume 10 kg dan label

Prinsip kerja & fungsi dari alat-alat:


1. Mikroskop cahaya

Prinsip kerja:
Bayangan pada mikroskop diperoleh
melalui proses sebagai berikut benda
yang akan diamati diletakan di depan
lensa objektif bersifat nyata, terbalik
dan diperbesar. Bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif akan
dilihat sebagai benda oleh lensa
okuler. Jadi lensa okuler berfungsi
seperti lup bayangan akhir yang
dibentuk terletak didepan lensa
okuler yang bersifat maya, diperbesar
dan terbalik terhadap arah benda
semula

2. Tabung reaksi

Prinsip kerja :
Pada waktu memanaskan media
yang ada didalam tabung reaksi
harus berada dalam keadaan
miring diatas nyala api dan mulut
tabung jangan sekali- kali
menghadap pada tubuh kita atau
orang lain. Tabung reaksi yang di
sterilkan di dalam autoklaf harus
di tutup dengan kapas dan
aluminium foil
Fungsi : untuk uji- uji Biokimiawi
& menumbuhkan mikroba

3. Petridish

Prinsip kerja:
Cawan petri selalu
berpasangan , yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan
yang lebih besar merupakan
tutupnya, prinsip kerjanya yaitu
medium dapat dituangkan ke
cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai
penutup.
Fungsi: sebagai tempat
pertumbuhan mikroba secar
kuantitatif dan tempat penguji
sampel

4. Lampu bunsen

Prinsip kerja:
Kerja alat ini yaitu
dengan membakar
bagian atas atau
sumbu dari bunsen
Fungsi : untuk
menciptakan kondisi
yang steril adalah
pembakar bunsen
dan juga mempunyai
fungsi lain yakni
mengamankan
praktikan pada saat
melakukan
penanaman medium

5. Gelas ukur

Prinsip kerja:
Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan mengunakan
larutan atau zat kimia
secara dengan berhatihati
Fungsi: untuk mengukur
volume suatu cairan,
gelas ukur memiliki
beberapa pilihan
berdasarkan skala
volumenya.

6. Batang pengaduk

Prinsip kerja
Berupa sendok panjang
, untuk mengaduk
larutan atau suspense
dalam wadah.
Fungsi: digunakan
untuk mengaduk
larutan atau suspensi
yangumumnya berada
pada gelas kimia.

7. Gunting

Prinsip kerja:

Untuk memotong bahan


yang tipis seperti kertas,
bisa juga untuk
membedah dan
sebagainya

8. Kertas merang

Prinsip kerja

Kertas yang terbuat


dari bahan merang
atu jerami
Fungsi untuk
pembibitan benih
atau tanaman
sistem hidroponik
terbatas

9. Haemacytometer

Prinsip kerja

Menentukan jumlah sel


per ml dengan
mengalikan jumlah sel
yang ditentukan di grid.
Fungsi: untuk menghitung
sel darah akan tetapi
fungsi lain yaitu untuk
menghitung jenis sel
seperti partikel
mokroskopis lainya.

10. Stoples

Prinsip kerja
Untuk menyatukan
sejumlah kertas
dengan cara
memasukan staple
berbentuk huruf U
yang terlipat dibagian
bawah kertas bila
panjang kedua ujung
staple melebihi tebal
kertas

11. Jangka sorong

Prinsip kerja :

Pengukuran dilakukan dengan


mengapit benda yang
bersangkutan untuk mengukur
bagian luar, sedangkan prinsip
diulur untuk mengukur suatu
sisi benda bagian dalam, dan
yang terakhir adalah untuk
mengukur bagian kedalaman
suatu benda.
Fungsi : untuk mengukur suatu
benda dengan tingkat
ketelitian satu perseratus
milimeter.

12. Timbangan analitik

Prinsip kerja
Dengan penggunaan
sumber tegangan listrik
yaitu stavolt dan
dilakukan peneraan
terlebih dahulu sebelum
digunakan. Kemudian
bahan diletakan pada
neraca lalu dilihat angka
yang tertera pada layar
angka itu merupakan
berat dari bahan yang
ditimbang.
Fungsi: untuk menimbang
zat yang digunakan untuk
larutan standar.

Cara pengoprasian / cara kerja dari


alat- alat:
1. Mikroskop Cahaya
2. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop
sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !
3. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
4. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
5. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek/benda!
6. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa
okuler.
7. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X.
8. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada
tempat yang tidak lembab.

2. Tabung reaksi
Cara kerja
1. Sterilisasikan alat yang
akan digunakan untuk
melakukan percobaan
2. Masukan tabung reaksi
yang telah di sterilkan
pada rak tabung reaksi
3. Masukan bahan yang
akan dilarutkan pada
tabung reaksi

gambar

3. petridish
Cara kerja

1.

Meletakan medium
di dalam cawan petri
2. Menutup cawan
petri dengan penutup
cawan

Gambar

4. Lampu bunsen
Cara kerja
Lampu bunsen diisi
dengan spirtus
Nyalakan dengan korek
api/ pematik
Cara mematikannya
dengan menutupnya
dengan penutup

Gambar

5. Gelas ukur
Cara kerja
1. Gelas ukur dipegang
dengan tangan dan dan
ibu jari menuju batas
volume yang
dikehendaki
2. Gelas ukur diangkat
sehingga batas volume
setinggi mata dan
cairan dituangkan
sampai batas volume

Gambar

6. Batang pengaduk
Cara kerja
1. Bersihkan terlebih dahulu
batang pengaduk supaya tdk
ada zat yang menempel
2. Masukan batang pengaduk
kedalam zat yang akan diaduk
sampai larutan homogen.
3. Pegang ujung pengaduk
4. Dalam pengadukan tidak
boleh secara kuat agar tidak
terpercik dan wadah tidak
pecah

Gambar

7. Gunting
Cara kerja
1. Masukan ibu jari dan jari
manis pada lubang
gunting
2. Letakan bahan yang
akan dipotong pada
kedua bibir gunting
tersebut
3. Posisi menggunting
harus dalam posisi ibu
jari diatas dan jari manis
di bawah

Gambar

8. Haemacytometer
Cara kerja
Haemacytometer
dibersihkan dengan
alkohol
Ketika akan diamati,
letakkan di meja objektif
pada mikroskop
Kemudian mikroskop di
atur intensitas cahayanya
pada keadaan redup
sehingga garis-garis yang
terletak pada kamar
haemasitometer terlihat
dengan jelas

Gambar

9. Jangka sorong
Cara kerja
1. Mengendurkan baut yang
berguna sebgai pengunci dan
menggeser rahang geser yg
terdapat pada jangka sorong
2. Pembersihan baik pada benda
yang akan diukur maupun pada
permukaan rahang untk
menghindari kesalahan
pengukuran secara detail
3. Menutup rahang jangka hingga
mengapit pada benda sesuai
dngan apa yang kita ingin ukur.
4. Kemudian lihat skala yang
ditampilkan pada jangka sorong

Gambar

10. Timbangan analitik


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang


Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan
neraca dapat diangkat dapat dibersihkan menggunakan etanol
Ditancapkan stop kontak pada stavolt
Tekan tombol on pada kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g
Dimasukan alas bahan ( gelas arloji / benda tipis kertas)
Tekan tombol zero supaya perhitungan lebih kuat.
Masukan bahan yang akan ditimbang, dengan membuka kaca tdk terlalu
lebar
Tunggu hingga angka dilayar monitor neraca analitik tidak berubah- ubah
sesuai dng massa yang diinginkan
Setelah selesai memakai tekan tombol of dan lepaskan stop kontak dari
stavolt.

Bahan bahan :

Benih kedelai varietas kipas merah


Isolat Sclerotium rolfsii
Isolat Trichoderma virens
Dedak
Media PDA
Pupuk organik
Kapas
Alkohol 96%
Formalin
Kain kasa
Polybag volume 10 kg dan label

Benih Kedelai Varietas Kipas


Merah
Kedelai Glycine max
merupakan salah satu
tanaman yang sering
terinfeksi S. Rolfsii. Kedelai
varietas kipas merah akan
dijadikan tanaman
penelitian yang nantinya
akan diberi isolat
Trichoderma virens

Isolat
rolfsii

Sclerotium
Salah satu jamur
patogen
yang
menyebabkan
beberapa
penyakit
pada
tanaman, seperti
busuk
batang,
layu serta rebah
kecambah.

Isolat Trichoderma sp.


Trichoderma virens adalah
cendawan saprofit tanah
yang
secara
alami
merupakan parasit yang
menyerang banyak jenis
cendawan
penyebab
penyakit
tanaman
(spektrum
pengendalian
luas).

Dedak
Media dedak yang
telah
disterilkan
terlebih
dahulu,
akan
menjadi
tempat
inokulasi
Trichoderma Sp di
dalam
autoclave
dengan suhu 121 oC
selama 30 menit
menggunakan Cook
borer.

Kapas
Untuk

mensterilkan

peralatan

laboratorium

agar

tidak

terkontaminasi

Biasanya kapas dilapisi


kain

kassa,

ditutup
alumunium foil

kemudian
dengan

Media PDA
Media
PDA
(Potato
Dextrose
Agar)
pada
umumnya
digunakan
untuk
menganalisis jenis dan
jumlah kapang .
Akan menjadi tempat
pembiakan cendawan
Sclerotium rolfsii

Alkohol 96%
Alkohol 96% akan
digunakan
mensterilkan alatalat seperti tabung
reaksi dan alat-alat
lainya

Formalin
Formalin juga
digunakan untuk
sterilisasi. Teknik
sterilisasi ini biasa
digunakan untuk
proses desinfeksi
area kerja
laboratorium.

Pupuk Organik
Pupuk organik, yang
berasal
dari
hasil
produksi
kelompok
tani Amal di Desa Jruk
Kecamatan Indrapuri
diberikan
sebanyak
500
g/polibag.
Pemberian
pupuk
pada tanah, supaya
tanaman
Kedelai
menjadi subur dan
cukup nutrisi

Kain Kasa
Untuk melapisi kapas

Polybag volume 10 kg
Pemakaian polybag
sebagai
tempat
dimana
kedelai
akan
ditanam.
Apabila
tanaman
kedelai
sudah
sesuai
target
penelitian
(tanaman kedelai
sudah
terserang
Sclerotium rolfsii).
Polybag dapat di
sobek
dengan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai