BAB I
PENDAHULUAN
Agama
Islam
bertujuan
meningkatkan
keimanan,
belajar. Motivasi bisa datang dari dalam diri siswa sendiri maupun dari luar
siswa. Motivasi dari dalam sering disebut dengan motivasi intrinsik,
sedangkan motivasi dari luar disebut dengan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik biasanya lebih kuat dan lebih tahan lama. Melalui motivasi intrinsik
siswa belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri
sehingga siswa belajar atas kesadaran sendiri.
Motivasi ekstrinsik tumbuh dari rangsangan luar atau dari pihak luar.
Meskipun berasal dari luar, namun motivasi ekstrinsik tidak dapat diabaikan.
Kadang kala siswa mengalami perubahan kondisi psikologis yang
menyebabkan menurunnya motivasi belajar yang berakibat pada menurunnya
prestasi belajar siswa tersebut. Misalnya karena jenuh ataupun bosan, maka
siswa membutuhkan rangsangan dari luar
untuk
memulihkan dan
motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah, giat
membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya seseorang
yang motivasinya lemah tanpak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak
menuju pada pelajaran, akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar.
Upaya peningkatan proses dan hasil belajar perlu diwujudkan agar
diperoleh kualitas sumber
ini
merupakan
penelitian
tindakan
kelas
yang
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
PAI Kelas XII-C di SMA PGRI 1 Majalengka.
2. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI
Kelas XII-C di SMA PGRI 1 Majalengka.
3. Untuk mengetahui hubungan antara peranan orang tua sebagai motivator
dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di Kelas XII-C
SMA PGRI 1 Majalengka.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada Mata
Pelajaran PAI
2. Bagi
guru,
dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan
penguasaan
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Hakikat Peran Orang Tua dalam Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:802) orang tua
adalah ayah atau ibu kandung. Sebagai pemimpin dalam keluarga orang
tua harus mendahulukan pendidikan dalam keluarganya agar tidak
terjerumus kepada hal-hal yang
tidak baik.
Orang
tua
wajib
memberikan
pengertian
dan
inilah
keberhasilan
proses
belajar
Muhibin
Syah
(1995:32),
factor-faktor
yang
organ-organ
tubuh
dan
sendi-sendinya,
dapat
akan
berpengaruh
terhadap
prestasi
siswa.
Glietman
yang
dikutif
Muhibin
Syah
juga
kognitif
(pengetahuan),
afektif
(sikap)
dan
psikomotor
anggapan
dasar
tersebut
diatas,
maka
dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research).
Dalam penelitian tindakan kelas ini, merujuk pada model Kurt Lewin
yang menunjuk empat komponen pokok penelitian yakni :
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (acting)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting) (Aqib, 2006:21).
Model Kurt Lewin tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Planning
Acting
Observing
Reflecting
observer. Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga
siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan
yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang
diselidiki.
Siklus I
1. Perencanaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2. Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
3. Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam tahap ini aspek-aspek yang diamati adalah prilaku guru dan
aktivitas siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar melalui
lembar observasi.
4. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa.
Analisis dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan
yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis
secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
Siklus II
1. Perencanaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2. Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
3. Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam tahap ini aspek-aspek yang diamati adalah prilaku guru dan
aktivitas siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar melalui
lembar observasi.
4. Refleksi
merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Analisis
dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan yang
terdapat pada siklus II, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara
kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus III.
Siklus III
1. Perencanaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2. Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Membagikan angket.
3. Pengamatan
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam tahap ini aspek-aspek yang diamati adalah prilaku guru dan
aktivitas siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar melalui
lembar observasi.
4. Refleksi
F. Indikator Keberhasilan
Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah apabila prestasi belajar PAI siswa meningkat, yaitu nilai yang
dihasilkan sudah mencapai lebih dari rata-rata 75 (tujuh puluh lima) dengan
prosentase 75% dan ketuntasan kelas harus diatas 75%.
n n X 100
N
Keterangan :
% = prosentase dari suatu nilai
n = jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai (Ali, 1993:186)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Prasiklus
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada minggu pertama
yaitu mengajukan surat ijin riset kepada Kepala SMA PGRI 1 Majalengka
yaitu dengan Bapak Drs. Oding Abdul Djalil, M.Pd., guna memperoleh
ijin untuk melakukan penelitian berkaitan penelitian penulis tentang upaya
meningkatkan prestasi belajar PAI siswa melalui pemberian motivasi.
Setelah mendapat persetujuan peneliti langsung mengadakan
observasi tentang keadaan sekolah, baik keadaan guru, siswa, keadaan
sarana prasarana dan lain sebagainya. Kemudian mengutarakan niat
penelitian yaitu pada kelas XII-C untuk melakukan penelitiannya, karena
yang dianggap sudah bisa diajak kerja sama dan meminta bantuan guru
bidang PAI yaitu Pak Ibnu Robbani untuk menjadi kolaborator. Juga tidak
luput menyusun rencana bersama kolaborator guna persiapan pelaksanaan
penelitian
bagaimana
pelaksanaannya
dan
kapan
waktunya
pelaksanaannya.
Bersama guru PAI yang lain dan juga sekaligus kolaborator dan
juga bersama guru PAI yaitu Bapak Iwan Kiswanto, peneliti melakukan
wawancara tentang kondisi obyek penelitian dalam hal ini siswa kelas XIIC tentang bagaimana prestasi belajar PAI selama ini dan bagaimana
keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran. Dan juga tidak luput
mewawancarai siswa selaku obyek penelitian guna mengetahui bagaimana
peneliti
membuat
Rencana
Pelaksanaan
pembelajaran
perencanaan
dan
yang
sesuai
telah
dengan
direncanakan
pada
tahap
langkahlangkah
yang
telah
siswa.
Setelah
selesai,
guru
membacakannya
secara
keseluruhan dari satu ayat tersebut denga pelan dan jelas supaya siswa
mendengarnya jelas sehingga menirukannya pun tidak salah ucap.
Setelah guru membacaknnya siswa menirukannya bersamasama.
Kemudian siswa menirukannya per baris tempat duduk dan terakhir
ditirukannya secara individu.
Setelah semuanya membaca ayat secara keseluruhan, untuk
menguatkan dan mempermudah dan memperjelas pelafalannya guru
membacakan ayat yang ditulis secara terpotong. Guru melafalkan dari
satu potong kata ayat surat Al Miadah ayat 3 ditirukan siswa per
potong juga supaya jelas pelafalannya. Kemudian berlanjut sampai
peneliti
menyampaikan
materi
tentang
melafalkan
dan
(RPP).
Tetapi
ada
beberapa
siswa
mengikuti
berikutnya
dari
pembelajaran
pokok
bahasan
individu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang telah
dilaksaanakan. Pada siklus I ini hasil belajar siswa yang diperoleh
sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal
sebelum pelaksanan tindakan, namun masih belum mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus
I adalah nilai rata-rata 67,5. Dengan keaktifan siswa sebesar 70,4%
diperoleh dari hasil observasi kolaborator ketika melihat proses
pembelajaran berlangsung.
Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran
dengan diberi motivasi oleh guru. Selain itu juga digunakan untuk
membangkitkan
semangat
siswa
dalam
mengikuti
proses
siswa
mengembangkan
bisa
materi
mengikuti
pembelajaran
secara
sendiri
aktif
di
dan
rumah
bisa
di
3. Hasil Siklus II
a. Perencanaan
Pada siklus II ini guru kembali menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam perencanaan ini peneliti juga
meminta bantuan terhadap guru PAI berkaitan materi yang akan
diajarkan pada siklus II ini. Selain perencanaan yang dibuat untuk
siklus II ini, peneliti juga mewawancarai orangtua siswa tentang peran
mereka selama pelaksanaan pada siklus I. Pada sebelum pelaksanaan
siklus I sudah diberi masukan oleh kolaborator, bagaimana cara
memotivasi siswa dan bagaimana caranya. Setelah guru diberi
pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya motivasi guru,
dan diharap selalu memotivasi siswa mereka guna kemajuan siswa
dengan
baik
sehingga
siswa
dapat
mengikuti
dalam
pembelajaran
materi
melafalkan
dan
mengartikan kata dan kalimat surat Al Hujurat ayat 13. Dalam siklus
II ini sebagian besar kelompok sudah ada kerjasama yang baik antara
anggota kelompok masing-masing sehingga dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi sesama anggota kelompoknya, walaupun
masih tetap di bawah bimbingan guru dan orangtua ketika di rumah.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengelolaan tindakan
yang peneliti lakukan pada siklus II, diperoleh data bahwa kinerja
guru sudah optimal. Hal ini dikarenakan guru sudah mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui tahapan-tahapan
yang ada dalam pembelajaran secara keseluruhan dan sesuai denga
waktu yang ditentukan. Pada siklus II ini hasil belajar siswa
meningkat bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus
sebelumnya yaitu nilai minimal siswa atau KKM adalah 70 dengan
ketuntasan belajar rata-rata 74,5. Dan keaktifan siswa mencapai 76 %
diperoleh dari observasi kolaborator ketika proses belajar berlangsung.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan
refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil
refleksi tersebut adalah pada pelaksanaan siklus II yang dipandang
sudah cukup dalam meningkatkan baik pemberian motivasi guru,
keaktifan siswa ketika di sekolah dan ketika belajar kelompok,
maupun pada hasil belajar dengan dibuktikan dari hasil tes mereka
yang selalu meningkat pada materi melafalkan dan mengartikan kata
dan kalimat surat Al Hujurat ayat 13. Pemberian motivasi dari guru
untuk meningkatkan hasil belajar kelas XII-C SMA PGRI 1
Majalengka sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.
B.
Pembahasan
Setelah melihat hasil dari penelitian bisa kita lihat bahwa dalam
pembelajaran pada siklus I menghasilkan rata-rata 67,5, setelah di lakukan
pembelajaran pada siklus II rata-rata naik menjadi 74,5. Jadi pembelajaran
pada materi melafalkan dan mengartikan kata dan kalimat surat Al Maidah
ayat 3 dan surat Al Hujurat ayat 13 melalui pemberian motivasi guru terhadap
siswa bisa meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan belajar siswa kelas
XII-C SMA PGRI 1 Majalengka tahun pelajaran 2010/2011.
Dan untuk melanjutkan peningkatan prestasi pada siswa dalam proses
pembelajaran mata pelajaran PAI dan mata pelajaran yang, peneliti masih
melanjutkan untuk selalu memberi motivasi kepada para siswa, untuk
kemajuan baik prestasi maupun semangat untuk berkembang demi masa
depan mereka. Karena sudah terbukti bisa meningkatkan prestasi belajar dan
semangat siswa dan kalau bisa ditingkatkan.
Dalam pemberian motivasi tersebut, yang telah dilakukan juga bisa
ditingkatkan dengan penyediaan buku-buku bacaan di sekolah yang memadai
dengan jumlah siswa dan juga bervariasi untuk memotivasi siswa belajar
siswa. Selain itu yang terpenting juga guru dalam membimbing siswa juga
ditingkatkan supaya hasilnya juga semakin baik.
Dan tidak kalah penting yaitu peran orang tua di rumah, kerja sama
guru bersama orang tua harus baik dalam memantau perkembangan anak
secara bersama-sama. Ketika di sekolah guru penuh dalam memantau tetapi
ketika di rumah pastilah akan kurang dari pantauan guru, oleh karenanya
orang tua di sini peran pentingnya, baik dalam pergaulan membimbing
belajar, perlengkapan belajar dan sebagainya. Oleh karena untuk hasil yang
lebih optimal kedepannya, guru dan orang tua harus bekerja sama, tidak
hanya guru yang memberi motivasi kepada anak saja, tetapi orang tua juga
sama. Ketika motivasi yang telah guru berikan dalam penelitian telah berhasil
meningkatkan prestasi belajar siswa, apalagi ditambah dengan motivasi orang
tua pastilah akan lebih baik lagi