Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Drs. H. Ali Murtadlo, M.Pd.I

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Abdurrahman
Ahmat Maulana
Ida Khomsatun Nadhiroh
Siti Umi Salamah

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA(UNISNU JEPARA)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


SEMESTER IV PAI A.7
Tahun 2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat taufik hidayah-Nya sehingga makalah dengan tema Masa Pembaharuan
Pendidikan Islam ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam. Dengan adanya makalah ini diharapkan kita semua dapat
memahami lebih jelas tentang Masa Pembaharuan Pendidikan Islam. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan juga pembaca serta
mampu menambah pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun menyadari jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami berharap kritik dan sarannya untuk memperbaiki makalah ini agar
menjadi sempurna. Terakhir kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga Allah SWT
membalas semua amal kebaikannya. Amin.

Jepara, 26 April 2015


Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar

ii

Daftar isi

iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II Pembahasan
A.

B.

C.

10

D.

11

BAB III Penutup


A. Kesimpulan

16

B. Saran

17

Daftar Pustaka

18

BAB II

PEMBAHASAN
A. MASA KESADARAN UMAT ISLAM
Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuan Islam diterima
oleh

bangsa

eropa

dan

umat

islam

sudah

tidak

memperhatikannya lagi maka secara berangsur angsur telah


membangkitkan kekuatan di eropa dan menimbulkan kelemahan
dikalangan umat Islam. Secara berangsur-angsur tetapi pasti,
kekuasaan umat Islam ditundukkan oleh kekuasaan bangsa
Eropa, dan terjadilah penjajahan dimana-mana di seluruh wilayah
yang pernah dikuasai oleh kekuatan Islam. Eksploitasi kekayaan
dunia Islam oleh banga-bangsa Eropa, semakin memperlemah
kaum muslilim dalam segala segi kehidupannya.
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan
kaum muslimin dari bangsa-bangsa Eropa dalam berbagai bidang
kehidupan ini, telah timbul mulai abad ke-11 H/17 M dengan
kekalahan-kekalahan yang diterima oleh kerajaan Turki Ustmani
dalam peperangan dengan negara-negara Eropa. Kekalahankekalahan tersebut mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka
kerjaan untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan
rahasia keunggulan lawan. Pada masa itu Perancis adalah pusat
kemajuan kebudayaan Eropa.
Duta-duta

dikirim

untuk

mempelajari

kemajuan

Eropa,

terutama di bidang militer dan kemajuan ilmu pengetahuan.


Didatangkan pelatih-pelatih militer dari Eropa dan didirikan
Sekolah Tehnik Militer pada tahun 1734 untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1772 M, untuk pertama kalinya dalam dunia Islam
dibuka suatu percetakan guna mencetak berbagai macam bukubuku

ilmu

pengetahuan

barat

yang

telah

diterjemahkan.

Diadakan pula pencetakan Al-Quran dan ilmu pengetahuan

agama lainnya. Namun mendapat tantangan yang terlalu kuat


dari pasukan Yaniseri sehingga usaha pembaharuan tersebut
tidak dapat berkembang.1
Pendudukan

Mesir

oleh

Napoleon

Bonaparte

1798M,

merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan


kembali kesadaran akan ketertinggalan mereka terhadap bangsa
Eropa. Dalam Ekspedisi tersebut disamping membawa sepasukan
tentara yang kuat, juga membawa sepasukan ilmuwan dengan
seperangkat peralatan Ilmiah, untuk mengadakan penelitian di
Mesir.

inilah yang membuaka mata kaum muslimin akan

kelemahan merka sehingga timbul berbagai usaha pembaharuan


dalam segala bidang kehidupan, termasuk usaha-usaha di bidang
pendidikan.
B. Pola-Pola Pembaharuan Pendidikan Islam
Secara

garis

besarnya,

terjadi

tiga

pola

pembaharuan

pendidikan Islam;
1. Golongan yang berorientasi pada pendidikan modern
Barat
2. Golongan yang beorientasi pada sumber Islam yang murni
Pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam sendiri
merupakan

sumber

bagi

kemajuan

dan

perkembangan

peradaban serta ilmu pengetahuan modern. Menurut analisa


mereka, diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah
karena mereka tidak mau lagi melaksanakan ajaran agam Islam
secar murni dan memilih menerima jaran-ajaran Islam yang
1 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam,(Jakarta:Buulan
Bintan,1982),hal.17
2 Ibid., hal.30.

sudah tidakmurni lagi. Hal tersebut ditandai dengan mandegnya


filsafat Islam, ditinggalkannya pola pemikiran rasional, dan
kehidupan umat Islam menjadi pasif. Disamping itu penutupan
pintu ijtihad menjadikan

umat Islam telah kekurangan daya

mampunya untuk mengatasi problematika hidup seiring dengan


perkembangan zaman.
Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Muhammad bin abd al
Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jamaluddin al
afghani dan Muhammad abduh (akhir abad 19 M). Menurut
Jamaluddin Al Afghani
3. Golongan yang berorientasi pada nasionalisme.
Bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan rasa nasionalisme
yang kemudian menimbulkan kekuatan-kekuatan politik yang
berdiri sendiri. Keadaan tersebut menginspirasi bangsa-bangsa
Timur, terutama mereka yang terjajah untuk mengembangkan
rasa nasionalisme. Kenyataan umat Islam yang

terdiri dari

berbagai bangsa dengan latar belakang dan kebudayaan yang


berbeda

dan

hidup

berdampingan

dengan

mereka

yang

beragama lain namun sebangsa juga menjadi salah satu faktor


pendukung pengembangan rasa nasionalisme.
Golongan nasionalis ini, berusaha untuk memperbaiki kehidupan
umat Islam dengan mengambil unsur-unsur budaya barat yang
telah maju yang dipadukan dengan budaya warisan bangsa
sendiri. Mereka melakukan uaha-usaha merebut kekuasaan dan
kemerdekaan
bidang

ntukmendirikan

pendidikan

umat

pemerintahan

Islam

yang

sendiri.

telah

Dalam

membentuk

pemerintahan nasional tersebut , mengembangkan sistem dan


pola pendidikan nasionalnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai