: ENI HERYANI
NIM
: F1051141027
KARAKTERISTIK
Arus (I) listrik terdapat dalam suatu area ketika muatan listrik total dipindahkan dari
satu titik ke titik lain dalam area tersebut, misalnya muatan bergerak melewati sebuah kawat.
Jika suatu muatan Q dipindahkan melewati suatu luas penampang kawat yang diketahui
dalam suatu waktu (t) maka arus yang melewati kawat tersebut adalah I= , Disini Q dalam
coloumb, t dalam detik dan I dalam ampere (1A = 1 C/det). Sesuai dengan arah arus sama
dengan arah aliran positif jadi aliran elektron kekanan bersesuaian dengan arah arus ke kiri.
Hambatan (R) sebuah kawat atau benda lain adalah beda potensial (V) yang harus terpasang
dalam antara benda tersebut sehingga arus sebesar satu ampere dapat mengalir melewatinya
R= .
Suatu hambatan adalah Ohm, dimana symbol digunakan 1 = 1 V/A. Hukum Ohm
pada mulanya terdiri dari dua bagian. Bagian pertamanya hanya merumuskan persamaan
hambatan V = I.R. kita sering kali merujuk pada persamaan ini sebagai hukum Ohm, akan
tetapi Ohm juga menyatakan bahwa R adalah sebuah kostanta yang indipenden terhadap V
dan I. Hubungan V = I.R dapat diterapkan pada resistor apapun dimana V adalah
bedapotensial (p.d) antara kedua ujung resistor tersebut. I adalah arus yang melewati resistor
itu dan R adalah hambatan resistor pada kondisi-kondisi tertentu.
Pengukuran hambatan dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter. Rangkaian
seri terdiri dari hambatan yang akan diukur. Sebuah amperemeter dan digunakan sebuah
baterai. Arusnya diukur oleh amperemeter (hambatan rendah). Beda potensial diukur
dihubungkan terminal-terminal sebuah voltmeter (hambatan tinggi) dengan hambatanya yaitu
secara paralel dengannya. Hambatannya dihitung dengan membagi pembacaan voltmeter
dengan pembacaan amperemeter menurut hukum ohm, R
Beda potensial terminal ( tegangan jepit, voltase) dari sebuah baterai atau generator
ketika menghasilkan arus I berkaitan dengan gaya listrik dan hambatan dalam R sebagai
berikut
Hambatan R dari sebuah kawat dengan panjang L dan luas penampang A adalah R=
Dimana adalah konstanta yang disebut hambatan jenis (resistivitasi). Hambatan jenis adalah
karakteristik bahan kawat. Untuk L dalam m, dalam m2 dan R pada temperature R dalam
. Satuan adalah .m.
Hambatan bervariasi dengan temperatur : jika sebuah kawat memiliki hambatanRo
pada temperature bahan kawat. Untuk L, maka hambatan R pada temperatur Tadalah
R = Ro + Ro (T-To).
Dimana adalah koefisien temperature hambatan dari bahan kawat biasanya bervariasi
dengan temperatur sehingga hubungan ini berlaku hanya pada rentangtemperature yang kecil.
Satuan adalah K-1 atau 0C-1. Hubungan yang sama berlaku untuk variasi hambatan jenis
dengan temperature. Jika o dan masing-masing adalah hambatan jenis pada To dan
T1, Maka, = + ( T
1. Sumber Tegangan (Voltage Source)
Sumber tegangan ideal adalah suatu sumber yang menghasilkan tegangan
yang tetap, tidak tergantung pada arus yang mengalir pada sumber tersebut,
meskipun tegangan tersebut merupakan fungsi dari t. Sifat lain : Mempunyai nilai
resistansi dalam Rd = 0 (sumber tegangan ideal)
a. Sumber Tegangan Bebas/ Independent Voltage Source
Sumber yang menghasilkan tegangan tetap tetapi mempunyai sifat khusus yaitu harga
tegangannya tidak bergantung pada harga tegangan atau arus lainnya, artinya nilai
tersebut berasal dari sumbet tegangan dia sendiri dengan simbol :
b. Sumber Tegangan Tidak Bebas/ Dependent Voltage Source
Mempunyai
Sumber arus ideal adalah sumber yang menghasilkan arus yang tetap, tidak
bergantung pada tegangan dari sumber arus tersebut. Sifat lain : Mempunyai nilai resistansi
dalam Rd = (sumber arus ideal)
a. Sumber Arus Bebas/ Independent Current Source
Mempunyai sifat khusus yaitu harga arus tidak bergantung pada harga tegangan
atau arus lainnya dengan simbol :
b. Sumber Arus Tidak Bebas/ Dependent Current Source