Anda di halaman 1dari 8

DI SEPULUH AKHIR RAMADHAN

10 Juli 2015 M/23 Ramadhan 1436 H

Oleh: SYAMSUNI, MA

MASJID AL-MUSAMAHAH
BANJARMASIN 2015

DI SEPULUH AKHIR RAMADHAN

Oleh: Syamsuni, MA








.




.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada
Allah dalam arti yang sebenarnya dengan
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Karena hanya dengan
taqwalah jalan kita mendekati Allah Swt mencapai
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Tanpa terasa pada hari ini kita sudah berada di
penghujung bulan Ramadhan, tepatnya 23
Ramadhan 1436 H. Dalam sebuah hadistnya
Rasulullah Saw bersabda, Sesungguhnya setiap
2

amalan itu tergantung penutupnya [HR Bukhari


no. 6012]. Untuk itu pada kesempatan berbahagia
ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang
hendaknya menjadi perhatian kita kaum muslimin
di penghujung bulan Ramadhan yang mulia ini.
Pertama, Meningkatkan Ibadah
Kegiatan Rasulullah saat diawal bulan Ramadhan
sama seperti bulan-bulan sebelumnya, tetapi
begitu memasuki supuluh hari terahir di bulan
Ramadhan
beliau
mulai
mengikatkan
tali
pinggangnya (bersungguh-sungguh) beribadah
dalam ibadah. Beliau iktikaf, qiyamul lail dan
melakukan amalan lainnya. Aisyah radhiyallahu
anha berkata:










(
) .


Rasulullah Saw, apabila masuk sepuluh terakhir


ramadhan, beliau menghidupkan malamnya
dengan ibadah, beliau membangunkan para
istrinya,
bersungguh-sungguh
ibadah
dan
mengencangkan ikatan sarungnya. (HR. Muslim).

Dan demikian juga para sahabat dan kaum salafus


shalih
setelahnya,
mereka
menjadikan
penghujung Ramadhan untuk fokus beribadah.
Mereka puasa di siang hari, dan bangun berdiri
dimalam hari untuk qiyamul lail. Jauh sekali
perbandingannya dengan kaum muslimin di saat
ini, menjelang Ramadhan berakhir masjid masjid
semakin sepi, jamaah shalat fardhu dan tarawih
semakin berkurang. Sebalikknya pasar-pasar
3

semakin rame, mall dan pusat perbelanjaan


lainnya semakin membludak pengunjungnya.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Kedua, Istiqomah
Rasulullah Saw bersabda:


).


(
Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan
yang istiqomah walaupun sedikit. [HR Bukhari
Muslim]
Jangan sampai menjadikan amalan Ramadhan
hanya sebagai amalan musiman. Dengan
berakhirnya Ramadhan bukan berarti berakhir
pula segala amalan kita. Hendaknya kita
senantiasa menjaga shalat dan ibadah kita
lainnya baik yang wajib maupun yang sunnah.
Masih banyak puasa sunnah di luar ramadhan
seperti puasa syawal, 3 hari tiap bulan, senin
kamis dan lainnya. Semoga kita senantiasa
beribadah sampai datangnya ajal. Allah berfirman:


Dan
sembahlah
Rabbmu
sampai
datang
kepadamu al yaqin (yakni ajal). (Al Hijr: 99)
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Ketiga, Menghidupkan Tuntunan Rasulullah

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi


Muhammad Saw, karena ia adalah qudwah
hasanah kita dalam segala hal. Allah berfirman,

. . . . . . .

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu


suri teladan yang baik bagimu. (al Ahzab: 21)
Dan juga karena semua amalan hanya akan
diterima jika memenuhi dua syarat yaitu ikhlash
kepada Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah.
Untuk itu hendaknya kita berusaha menghidupkan
tuntunan Rasulullah dalam segala hal. Diantara
petunjuk rasulullah Saw di penghujung bulan
Ramadhan antara lain adalah itifaf, apalagi di
sepuluh malam yang terakhir.






( )






Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
beritikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari
bulan Ramadhan. [HR Bukhori].
Itikaf adalah menetap secara terus-menerus di
dalam masjid untuk beribadah dan mendekatkan
diri kepada Allah Swt. Menyibukkan diri dengan
membaca al-Quran, berzikir, berdoa, shalat, dan
ibadah lainnya. Adapun yang dilakukan oleh
sebagian orang, yaitu banyak ngobrol dengan
orang lain ketika itikaf, hal ini tidak tepat.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita sama-sama senantiasa berusaha
meningkatkan ibadah, berupaya untuk istiqamah,
5

dan menghidupkan segala tuntunan Rasulullah


Saw, salah satunya adalah ber-itikaf di sepuluh
akhir bulan Ramadhan. Dengan melakukan tiga
hal tersebut, semoga kita tidak termasuk apa
yang disabdakan rasulullah Saw:












( )


Sangatlah merugi orang yang berjumpa dengan


bulan Ramadhan, kemudian berpisah sebelum
diampuni dosa-dosanya. (HR. Ahmad dan atTirmidzi)
Semoga kita selalu memperoleh rahmat, hidayah
serta kekuatan untuk dapat mengisi sisa-sisa hari
bulan Ramadhan tahun ini dengan berbagai
ibadah dan mendapat pridikat muttaqun. Semoga
ibadah-badah
tersebut
diterima,
dan
mendapatkan lailatul qadar serta terbebas dari
api neraka. Amin ya Rabbal 'alamin.

.



:








.

.




.






.

Anda mungkin juga menyukai