SOAL :
1. Jelaskan apa arti Ilmu Negara dan perbedaannya dengan Hukum Tata Negara atau Hukum
Administrasi Negara!
2. Sejarah menunjukan bahwa dibandingkan dengan Hukum Publik, ternyata Hukum
Perdata sudah berkembang pesat sejak zaman Romawi. Kodifikasi Hukum Perdata dari
negara Romawi kemudian masuk ke negara Eropa Barat melalu teori receptie. Jelaskan apa
arti teori receptie serta empat macam fase dari proses masuknya teori receptie tersebut ke
negara eropa barat!
3. Teori Hukum Publik mulai berkembang awal abad ke-19 dengan munculnya Aliran Hukum
Publik Jerman, yang salah satu tokohnya adalah Georg Jellinek. Dalam perkembangannya
Jellinek kemudian disebut sebagai bapak dari teori Ilmu Negara. Jelaskan apa maksudnya!
4. Jelaskan secara rinci sistematika dari teori Ilmu Negara yang dikemukakan oleh Georg
Jellinek!
5. Dalam membahas teori Ilmu Negara, Jellinek mengintodusir suatu teori baru yang disebut
teori dua segi (zweiseiten theorie). Jelaskan apa maksudnya, dan bagaimana tanggapan dari
murid Jellinek bernama Hans Kelsen terhadap teori dua segi tersebut!
3. Georg Jellineck disebut sebagai bapak ilmu negara karena ia orang pertama yang
membahas ilmu pengetahuan tentang negara secara menyeluruh, lalu menyusunnya secara
sistematis.
- Melalui bukunya, Allgemeine Staatslehre, memberikan pandangan baru tentang teori ilmu
negara dengan memisahkan teori yang lama dan berbeda, lalu menyusunnya secara
sistematis.
4. Teori Jellineck disebut Ilmu Negara Umum atau Ilmu Kenegaraan ( Staatswissenschaft )
yang merupakan ilmu negara dalam arti luas.
a. Staatswissenschaft dalam arti sempit yaitu ilmu pengetahuan negara yang
menekankan segi obyeknya, yaitu negara.
b. Rechtswissenschaft, ilmu negara yang menekankan hukumnya. Contohnya HTN,
HAN, Hukum Antar Negara / Hukum Internasional Publik.
Staatswissenschaft (S) dalam arti sempit dibagi menjadi 3 bagian
1. Beschreibende (S) Staatenkunde, ilmu pengetahuan negara yang sifatnya hanya
menggambarkan.
2. Theoritische (S) Staatslehre, ilmu tentang negara yang bahannya dari nomor 1.
Lalu disusun secara sistematis yang berisikan pengertian pokok dan sendi pokoknya.
3. Practische (S) Angewandte (S), Ilmu negara yang diterapkan pada negara menjadi
ilmu politik. Menurut Jellineck kedua ilmu ini berkaitan erat. Namun, Anglo saxon
menyatakan kedua ilmu tersebut berbeda karena keduanya berdiri sendiri.
5. Zweiseiten theorie adalah teori yang meninjau negara dari dua segi, yaitu sosiologis dan
segi yuridis.
a. Segi sosiologis, melihat negara sebagai suatu bangunan masyarakat atau negara
sebagai suatu kebulatan (ganzheit)
b. Segi yutidis, melihat negara sebagai bangunan hukum.
Menurut Hans Kelsen teori dua segi Jellinek merupakan teori Synkretismus, yaitu metode
campur baur yang tidak sesuai dengan kriteria ilmu pengetahuan
- Peninjauan negara menurut HK cukup dengan segi yuridis menggunakan metode
monismus (metode hukum murni) karena negara adalah perwujudan dari tata
hukum nasional, yakni negara sama dengan hukum
3. a. Entscheidungseinheit
Hakikat negara merupakan kesatuan yang berwibawa untuk memutuskan hal penting
untuk negara. Tinjauaannya unsur kewibawaan adalah kekuasaan yang diakui.
b. Wirkungseinheit
Hakikat negara adalah merupakan kesatuan yang berwibawa untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan negara yang telah diputuskan bersama. Tinjauannya dari sudut organisasi.
c. Ambten Organisatie
Hakikat negara diartikan sebagai suatu organisasi jabatan. Negara sebagai organisasi
untuk melaksanakan fungsi bersama, negara juga mengasumsikan jabatan untuk fungsi
tersebut.
d. Governmenment by Committees
Kerjasama yang dilakukan departemen dengan membentuk panitia antar departemen
untuk melaksanakan tugas negara.
4. Max Webber mengemukakan 3 sandaran yang menjadi sumber kewibawaan :
1. Charismatische Gezag (kewibawaan karismatis)
Yaitu kewibawaan yang timbul karena kelebihan seseorang, walaupun diakui tetapi
tidak dapat ditelaah rasio. Misalnya kewibawaan seorang Nabi atau Rasul.
2. Traditionelle Gezag (kewibawaan tradisional)
Yaitu kewibawaan yang diakui karena tradisi dan sudah bertahan lama. Misalnya
kewibawaan raja secara turun-temurun.
3. Rationelle Gezag (kewibawaan rasional)
Yaitu kewibawaan yang secara rasional dapat diterima. Misalnya kewibawaan atasan
pada bawahannya.
Logemann menyempurnakan teori Webber dengan menambahkan 2 sandaran lagi, sehingga
menjadi 5 :)
1. Charismatische Gezag, umumnya di bidang agama.
2. Magische Gefundeed Gezag : kewibawaan berasal dari kekuatan gaib.
3. Traditionelle Gezag : kewibawaan berasal dari tradisi.
4. Rationelle Gefundeerd Gezag : mengaitkan mythe sebagai dasar kewibawaan,
karena menurut antropologi budaya dianggap suatu kepercayaan yang benar.
5. Gezag atau kewibawaan yang dikaitkan dengan mythe, yang berdasarkan
keanggotaan suatu kelompok elit yang disebut Gezag Ener Ellit.
5. Teori Patrimonial memandang negara sebagai suatu objek hukum. Bahwa negara objek
tindakan manusia dan alat kepentingan manusia, sehingga kedudukan manusia lebih tinggi
dari negara.
Teori Patrimonial artinya teori yang melihat sifat hakikat negara dari segi hukum
kepemilikan atas benda atau tanah. Maka, pemilik tanah boleh memiliki hak tertentu
kepada penduduk yang tinggal di wilayah tanah miliknya.
Tinjauan dari hukum perdata, negara hakikatnya merupakan hasil perjanjian yang sifatnya
timbal balik antara dua pihak yang punya kepentingan berbeda dan menghasilkan ikatan
hukum (recht verhaltnis). Sifatnya dualistis (vertrag), yaitu setiap pihak punya kepentingan
yang berbeda.
Tinjauan dari hukum publik, sifat hakikat negara adalah hasil perjanjian seluruh rakyat yang
mempunyai satu tujuan atau kepentingan yang sama, yang membentuk suatu kelompok
atau negara.
Sifatnya tidak dualistis, tapi merupakan tindakan hukum bersama untuk membentuk
suatu negara, disebut Gezamt Akt.
Perjanjian berdasarkan hukum publik adalah perjanjian masyarakat setelah terbentuknya
negara, lalu membuat peraturan hukum yang disebut hukum dasar beserta peraturan
pelaksanaannya.
6. Hans Kelsen berpendapat bahwa negara adalah penjelmaan tata hukum nasional dan
harus mempunyai tingkatan hukum. Setiap hukum yang lebih rendah harus bida
dikembalikan ke hukum yang lebih tinggi lagi, tingkatan ini disebut Stufenbouw des Recht.
Kelsen menyatakan negara itu tertib hukum, yaitu masyarakat di dalamnya harus
bertanggung jawab pada setiap perbuatannya.
Supremacy Of Law
Dalam suatu Negara hukum, maka kedudukan hukum merupakan posisi tertinggi, kekuasaan
harus tunduk pada hukum bukan sebaliknya hukum tunduk pada kekuasaan, bila hukum
tunduk pada kekuasaan, maka kekuasaan dapat membatalkan hukum, dengan kata lain hukum
dijadikan alat untuk membenarkan kekuasaan. Hukum harus menjadi tujuan untuk
melindungi kepentingan rakyat.
2
Dalam Negara hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata hukum adalah sama
(sederajat), yang membedakan hanyalah fungsinya, yakni pemerintah berfungsi mengatur dan
rakyat yang diatur. Baik yang mengatur maupun yang diatur pedomannya satu, yaitu undangundang. Bila tidak ada persamaan hukum, maka orang yang mempunyai kekuasaan akan
merasa kebal hukum. Pada prinsipnya Equality Before The Law adalah tidak ada tempat bagi
backing yang salah, melainkan undang-undang merupakan backine terhadap yang benar.
3
Human Rights
c. Bataz Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), batasnya 200 mil dari pantai. Pada batas ini
negara bebas menggarap kekayaan alam laut dan menangkap nelayan asing yang
menggarap ZEE tersebut.
d. Batas Landas Benua, batasnya lebih dari 200 mil. Negara pada batas ini boleh
mengekslorasi tapi wajib membagi keuntungan dengan masyarakat internasional.
3. Wilayah Udara
Sulit menentukan batas wilayah udara suatu negara, hanya mengacu apabila ada
pesawat asing melintasi udara suatu negara harus denga izin negara tersebut.
6. Batas kekuasaan suatu negara yang disebut daerah ex territorial adalah, kekuasaan
negara yang berada di luar wilayah negara tersebut. Misal kedutaan asing indonesia di
Malaysia, tetap menjadi wilayah negara Indonesia.
7. Menurut Jellinek wilayah dapat ditinjau dari 2 segi
1. Segi Negatif : Hanya ada satu pusat kekuasaan dalam wilayah itu.
2. Segi Positif : Seluruh warga dalam wilayah tersebut harus tunduk pada pusat
kekuasaan yang ada.
Terdapat pengecualian untuk segi negatif :
a. Daerah Kondominium : Pada wilayah ini ada 2 atau lebih pusat kekuasaan`
berdasarkan perjanjian bersama.
b. Negara Serikat : Secara prinsipil ada 2 kekuasaan yaitu kekuasaan pemerintah
pusat dan negara bagian.
c. Negara Protektorat : Berdasar persetujuan dalam wilayah tersebut mengakui
adanya pusat kekuasaan lain yang berada di luar wilayahnya.
d. Neara yang kalah perang wilayahnya diduduki oleh negara yang menang. Dengan
demikian pada 1 wilayah terdpat 2 pusat kekuasaan.
8. a. Pemerintahan yang berdaulat adalah berdaulat secara kedalam dan keluar.
1. Ke dalam : Pemerintah yang berwibawa diakui oleh rakyatnya dalam waktu yang
relatif lama. Dibatasi hukum positif.
2. Ke luar : Diakui secara internasional. Dibatasi hukum internasional
b. Pendapat para sarjana Jerman
Menyebut pemerintahan yang berdaulat dengan kometenz-kompetenz, artinya
wewenang dari pihak yang berkuasa untuk menentukan wewenang di dalam negara.
c. Pendapat Gaetano Mosca, menyebut istilah Ruling Class yakni, kekuasaan dalam
negara bukan pemerintahan yang berdaulat. Kewenangan tersebut hanya merupakan
kekuasaan dari kelompok tertentu.