Minggu ke :14
14
FISIKA DASAR I
Semester 1 / 3 sks / MFF 1011
Oleh
BAB X
MENGENAL GELOMBANG BUNYI
Diskripsi :
Dibahas sifat fisis gelombang bunyi , interaksinya terhdap bahan penghalang, sifat
serapan, pantulan gelombang bunyi, menghitung intensitas suara dan mengenal alat
ukur iintensitas gelombang bunyi, ditunjukkan aplikasi pengukuran suara berbagai
variasi amplitude dan frekuensi gelombang bunyi.
Manfaat :
Memberikan pengetahuan dasar tentang gelombang bunyi, mengenal alat ukur suara,
faham tentang ruang kedap suara, dan sift-sifat fisis gelombang bunyi.
LO :
o Menghitung nilai intensitas gelombang baik yang dipantulkan, diteruskan
maupun yang diserap suatu material, dan menyebutkan sifat-sifat gelombang
bunyi, gelombang seismic dan model gelombang lainnya.
o Menggunakan alat ukur intensitas suara.
X.1. Pendahuluan
Fisika merupakan ilmu dasar yang menjadi tumpuhan bagi hampir semua disiplin
ilmu sains dan teknik. Hal ini disebabkan karena fisika mempelajari semua gejala alam yang
ada disamping mengenal dengan baik karakter benda benda alam tersebut. Pendekatan ilmu
fisika melalui kajian teoritis maupun pengamatan-pengamatan melalui eksperimen, hal ini
menjadikan seorang fisikawan dapat menguasai tentang metode pengukuran yang tepat dan
akurat dalam meneliti gejala alam yang ada.
Cakupan Ilmu Fisika yang meliputi : Menanika, Panas, Listrik, Magnet, Optika,
Bunyi, dan lainnya, menuntut seorang Fisikawan untuk selalu mengembangan dan meneliti
persoalan yang tidak sedikit bahkan selalu ada yang harus diteliti lebih lanjut seiring
perkembangan teknologi.
Khususnya di bidang Bunyi ( gelombang suara ), sudah sangat pesat berkembang dan
berbagai disiplin sudah banyak memanfaatkan. Misalnya bagaimana usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengurangi pengaruh kebisingan yang disebabkan adanya lalu lalang
kendaraan ber-mesin di jalan raya, terhadap gedung-gedung yang berada di sepanjang jalan
tersebut, bagaimana membuat ruang di gedung-gedung tersebut nyaman tanpa terganggu
kebisingan suara. Hal ini merupakan salah satu persoalan yang sangat erat dengan ilmu
fisika, karena gelombang bunyi merupakan bagian ilmu fisika.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang dasar ilmu bunyi, maka perlu pedalaman teori
selanjutnya pada bab-bab berikut.
Sumber
Arah penjalaran
Muka
Gelombang
Arah penjalaran
Gambar-1 ; Penjalaran
Gelombang Bunyi
Gerak muka gelombang dapat dinyatakan oleh sinar-sinar yang digambar tegak lurus
terhadap muka gelombang. Untuk sumber titik, sinar-sinar merupakan garis-garis
radial yang menyebar dari sumber.
Arah penjalaran gelombang bunyi secara radial dari pusat suara menyebar ke segala
arah lewat medium perantara.
Muka gelombong merupakan permukaan gelombang bunyi yang menggambarkan
bahwa getaran pada muka tersebut mempunyai nilai sama kuat ( untuk media yang
homogen )
Intensitas suara akan semakin melemah seiring dengan jauhnya sumber suara
terhadap posisi deteksi, hal ini juga terpengaruh oleh sifat fisis media, apakah media
mempunyai sifat redaman atau tidak terhadap suara tsb.
(1)
Suhu ( oC ) dan
Tekanan 1atm
0
20
0
0
0
20
20 ; kadar garam 3,5%
0
0
0
Laju ( m/detik)
331
343
965
1284
1402
1482
1522
6420
5941
6000
Gambar
Gelombang Bidang
Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas yang memisahkan dua
daerah dengan bahan yang berbeda sehingga berakibat laju gelombangnya berbeda, maka
sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian yang lainnya akan ditransmisikan. Hal
ini dapat terjadi misalnya ketika gelombang bunyi di udara menumbuk suatu permukaan
padat atau cair. Berkas yang terpantul akan membentuk sudut dengan garis normal
permukaan yang besarnya sama dengan sudut berkas yang dating, sebaliknya berkas yng
ditransmisikan akan dibelokkan atau menjauh dari garis normalnya.
Dari fenomena diatas dapat diambil pelajaran bahwa sifat gelombang bunyi seperti
layaknya gelombang lainnya yaitu dapat dipantulkan, ditransmisikan, bergantung dari media
yang ditumbuk oleh gelombang bunyi tersebut. Hal ini memberikan inspirasi pada kita
bahwa tentu ada bahan yang bersifat dapat memantulkan dan juga mentransmisikan suara
dengan baik.
Jumlah energy bunyi yang dipantulkan dari permukaan bergantung pada sifat
permukaan tersebut. Dinding, lantai, dan langit-langit yang datar dapat menjadi pemantul
suara yang baik; sebaliknya bahan-bahan yang kurang tegar dan berpori seperti kain tirai dan
taplak perabotan akan dapat menyerap bunyi yang dating kepadanya. Bahan-bahan pemantul
suara menjadi suatu bahan yang berperan penting untuk desain ruang kuliah, perpustakaan,
ruang audiotorium music. Apabila di suatu ruang banyak pemantul yang datar maka akan
banyak gaun suara yang tiba ketilinga dalam waktu yang berbeda sehingga menjadi kacau
tidak jelas didengarkan. Bahan-bahan yang bersifat menyerap sering ditempatkan di dinding
dan langit-langit untuk mengurangi pantulan suara agar dapat didengar dengan baik.
(2)
Bila dikaitkan dengan penjalaran gelombang bunyi di suatu ruang, maka persamaan
intensitas bunyinya dapat dituliskan sebagai :
=
(3)
= 2 2 2
(4)
Intensitas bunyi
(dB)
0
10
10-20
30
40
50
60
70
80
Keterangan
Ambang pendengaran
Hampir tak terdengar
Sangat tenang
Tenang
90
90
100
110 130
150
180
Alat Sound level meter merupakan jenis alat untuk mendeteksi gelombang suara,
adapun yang dicatat pada alat ini adalah intensitas suara. Tampilan digital menjadikan alat ini
mempunyai ketelitian cukup baik.
Banyak aplikasi yang dapat diukur dengan alat sound level, misalnya untuk
mengamati kebisingan ruang, mendeteksi serapan bahan kedap suara bahkan gelombang
transmisi suara yang dapat menerobos suatu bahan juga dapat dilacak dengan alat ini.
Dalam aplikasinya dapat dilengkapi dengan set-up eksperimen, sesuai dengan metode
pengukuran obyek yang akan dideteksi, sebagai contoh akan digunakan untuk mengukur
serapan bahan kedap suara.
TABUNG SUARA-IN
TABUNG SUARA-OUT
probe
speker
Bahan sekat
suara
Generator
Suara
OSILOSKOP
PENAMPIL
SOUND
LEVEL
Diskripsi Peralatan :
1. Generator suara : peralatan elektronik yang berfungsi sebagai sumber
pembangkit suara, dengan pengaturan frekuensi dan amplitodo. Output suara
dari generator disalurkan melalui speker kecil.
2. Tabung Suara : terbuat dari pipa pralon 3/4 dim, dengan panjang sekitar 50
cm, diberi lubang dibagian tengah sebagai tempat bahan sekat suara yang akan
diamati factor serapannya (foto ada di lampiran)
3. Suond Level : perangkat elektronik, dengan tampilan digital sebagai alat
monitor intensitas gelombang suara dalam unit decibel (db).
4. Osiloskop : sebagai peralatan monitor bentuk gelombang yang di hasilkan dari
generator pembangkit, diusahakan bentuk yang digunakan berupa gelombang
harmonic sederhana ( sinus /cosines )
Prosedur Pengamatan :
1. Bangkitkan generator suara, atur sesuaikan dengan bahan sekat yang diamati
sehingga mendapatkan gelombang suara yang terdeteksi dengan baik pada
alat.
2. Pasang dan ganti sekat suara sesuai metode yang dikehendaki dalam
penelitian, mungkin berganti jenis bahan, atau menambah ketebalan bahan
pada jenis tertentu.
3. Amati setiap perubahan bahan sekat, catat data suara yang tertangkap pada
sound level
4. Amati suara pembangkit langsung tanpa penyekat, guna pembanding terhadap
suara yang lewat sekat, hal ini sebagai dasar perhitungan berapa % suara dapat
teredam oleh bahan sekat yang diamati.
5. Lakukan pengulangan langkah-1 s/d 4, untuk beberapa jenis bahan sekat yang
akan diamati dan untuk mendapatkan ketepatan data pengamatan.
6. Diamati juga output suara sebagai fungsi frekuensi suara inputnya, untuk
berbagi bahan yang diselidiki.
Hasil Pengamatan :
Data-1 (tanpa sekat)
Amplitudo 2 Volt
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Frekuensi
(Hz)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Intensitas
(dB)
65,10,2
82,20,2
86,30,2
89,40,2
95,30,2
94,70,2
95,20,2
97,00,2
97,40,2
102,10,2
Data-3
sekat serabut kain (1cm)
Amplitudo 1000 mV
Frekuensi
Intensitas
(Hz)
(dB)
10
20
77,10,2
30
80,20,2
40
86,30,2
50
91,40,2
60
91,70,2
70
90,30,2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Amplitudo
(mV)
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
Intensitas
(dB)
61,20,2
62,00,2
62,50,2
87,00,2
89,10,2
92,30,2
94,40,2
95,30,2
96,30,2
97,40,2
Data-4
sekat serabut kain (2cm)
Aplitudo 2000 mV
Frekuensi
Intensitas
(Hz)
(dB)
10
20
66,60,2
30
73,50,2
40
77,30,2
50
79,10,2
60
82,80,2
70
86,00,2
8.
9.
10.
80
90
-
93,20,2
92,70,2
-
8.
9.
10.
80
90
-
86,40,2
87,00,2
-
Data-5
Pengamaatan Intensitas Serapan suara
Sekat suara : lapisan serabut kain
Intensitas I0 = 104 dB; f=200Hz; A= 2 Volt
Intensitas
Faktor
Keterangan :
Suara (dB)
transmisi suara (%)
96,70,2
92,9
Bahan sekat merupakan
93,20,2
89,6
bahan yang biasa
88,60,2
85,2
digunakan sebagai
87,00,2
83,6
pelapis dinding ruang
84,00,2
80,7
kedap suara. (ada di
80.90,2
77,8
pasaran)
78,00,2
75,0
Tebal
sekat (cm)
1
2
3
4
5
6
7
Analisa data :
Data-1 : Gelombang suara ditangkap langsung tanpa sekat, pada Aplitudo konstan dan
frekuensi suara bervariasi.
o Merupakan data pengamatan untuk mengamati respon Sound Level terhadap input
gelombang suara yang dihasilkan dari sumber generator tanpa ada penyekat apapun;
guna mengetahui pola nilai Intensitas suara terhadap frekuensi gelombang input dari
generator suara.
o Diperoleh hasil seperti grafik-1; yang ternyata stabilitas frekuensi pada system sel
suara yang dibuat tercapai pada frekuensi gelombang input sekitar 100 Hz
140
120
100
80
Grafik-1
Respon Intensitas fungsi Frekuensi gelombang
( sel tanpa sekat )
60
40
20
0
1
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Data-2 : Gelombang suara ditangkap tanpa sekat, dengan Amplitudo suara konstan sedang
frekuensi suara bervariasi.
Merupakan data pengamatan untuk merespon Sound Level terhadap input gelombang
suara yang dihasilkan dari sumber generator tanpa ada penyekat; guna mengetahui
pola nilai Intensitas suara terhadap amplitude gelombang input dari generator suara.
Dari table data sudah terlihat jelas bahwa semakin besar amplitude gelombang suara
akan memberikan intensitas yang semakin membesar dan tidak ada titik
optomumnya; artinya nilai akan semakain naik sebanding dengan kenaikan amplitude
gelombang yang masuk.
Secara grafik ditunjukkan juga ada tren yang terus naik (lihat grafik-2); dan tidak ada
titik optimasi yang dicapai. Hal ini memberikan gambaran bahwa amplitude suara
tidak akan merubah pola / sifat gelombangnya, sehingga dalam pengamatan
dibebaskan untuk memilih nilai amplitude yang penting pada nilai tersebut intensitas
suara dapat tertangkap oleh alat sound level dengan baik (obserbvabel).
120
100
80
60
40
20
Grafik-2
Respon Intensitas fungsi Amplitudo gelombang
( sel tanpa sekat )
Data-3 dan data-4 : Gelombang suara melewati sekat, dengan amplitude konstan dan
frekuensi suara bervariasi.
250
Data-3
Tebal 1cm
200
150
Data-4
Tebal 2cm
100
50
10
Column1
Grafik-3
Respon Intensitas fungsi Frekuensi gelombang
( sel bersekat serabut kain )
Grafik-4
Intensitas fungsi tebal sekat
( sekat serabut kain )
90
85
80
75
70
1
LATIHAN SOAL-SOAL :