Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Amplang merupakan camilan khas asal Kalimantan Timur.
Camilan berbentuk kerupuk ini terbuat dari olahan ikan dan tapioka.
Tapi, Saripudin, pengusaha asal Balikpapan, membuat inovasi amplang
tersebut dengan menggunakan bahan rumput laut. Maka, muncullah
produk amplang rumput laut sejak tiga tahun silam. Sejatinya,
Saripudin bersama keluarganya sudah menekuni usaha pembuatan
amplang secara tradisional sejak empat tahun lalu. Tapi, produknya
sulit menembus pasar karena kalah bersaing dengan produsen besar
yang umumnya telah berproduksi lebih dulu. Saripudin menyadari,
agar bisa bertahan, ia harus bisa menghasilkan produk yang beda.
"Terus saya lihat snack Taro, ternyata ada yang rasa rumput laut.
Kalau begitu, saya juga bisa pakai memakainya untuk amplang,"
tutur

pria

berusia

54

tahun

ini.

Saripudin

memutuskan

mengombinasikan amplang dengan bahan rumput laut. Namun,


menemukan racikan yang tepat tidaklah mudah. "Setelah sebulan,
baru saya bisa menghasilkan racikan yang pas," tandasnya. Jika
biasanya komposisi ikan dalam adonan amplang mencapai 40%, dalam
adonan amplang rumput laut, ia mengurangi porsi ikan menjadi 25%
menambahkan rumput laut hingga 15% dari adonan. "Sebelumnya
pernah saya coba rumput lautnya 20%, tapi adonan tidak bisa
mengeras karena rumput laut itu ibarat jelly," tuturnya. Saripudin tak
kesulitan mendapatkan bahan baku ikan dan rumput laut karena bahan
ini melimpah di Balikpapan. Biasanya dia membeli rumput laut kering
Rp 12.000 per kilogram (kg). Saripudin masih tetap menggunakan
proses produksi tradisonal.
Awalnya, rumput laut ia cuci lalu direndam semalaman dalam air
bekas cucian beras supaya warnanya putih. Kemudian, rumput laut
dicuci lagi dalam air bersih dan direndam selama dua hari dalam air
agar lembut dan kembali segar. Selanjutnya, rumput laut bersama

daging ikan yang sudah dikerik, bumbu bawang putih, garam, gula,
telur, dan soda kue diblender sekaligus. Setelah halus, ditambahkan
tapioka hingga menjadi adonan, lalu digiling agar adonan pipih. Ia
membuat adonan yang panjang dengan lebar seukuran kelingking, lalu
adonan

itu

dipotong-potong

masing-masing

sekitar

2,5

cm.

Selanjutnya, amplang mentah digoreng hingga kekuningan, ditiriskan,


lalu dikemas dalam plastik dan karton dengan merek ABG. Amplang
bermerek ABG ini sudah memperoleh izin dari Depkes dan MUI. "Daya
tahannya bisa sampai 2 bulan," ujar Saripudin. Sejak memakai rumput
laut, amplang buatannya diminati pasar dan bisa bersaing dengan
produk amplang yang sudah ada di pasar. Bukan hanya sekedar lebih
gurih, ia mengklaim, penggunaan rumput laut ini bisa memperlancar
pencernaan, menghaluskan kulit, atau mencegah kanker. Setiap bulan,
produksi amplang ABG sekitar 200 kg - 250 kg dengan harga jual Rp
70.000 per kg.
Dari penjualan

tersebut,

tergantung

harga

fluktuasi

margin

bahan

labanya

baku.

yang

Amplang

30%-40%,

ABG

sudah

dipasarkan di pertokoan wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan


Selatan. Bahkan, tak jarang konsumen dari Jakarta, Bandung, dan
Yogya berkunjung ke gerainya untuk membeli amplang rumput laut ini.
Maklum, Saripudin memang rajin pameran ke Jakarta dan ke wilayah
Jawa Barat untuk memperkenalkan produknya. Meski sudah ada yang
memproduksi produk serupa, sebagai pelopor pembuat amplang rumut
laut, Saripudin yakin tetap bisa bersaing di pasar. Kuncinya, ia tetap
mempertahankan kualitas serta mengembangkan inovasi rasa lain.
B. Tujuan
1. Mengetahui lebih jauh tentang amplang rumput laut
2. Mengetahui alat dan bahan pembuatan aplang rumput laut

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sekilas Tentang Amplang Rumput Laut


Rumput laut tidak hanya dapat dijadikan sebagai produk
ATC/SRC dan RC, namun bisa dikembangkan sebagai produk olahan
dan produk non-food. BBP2HP telah merekayasa produk olahan yang
berbasis rumput laut diantaranya pilus rumput laut, ampalang rumput
laut, saos rumput laut, bakso rumput laut, mie rumput laut, kerupuk
rumput laut, cendol rumput laut, kopyor rumput laut. Biskuit rumput
laut, dan selain rumput laut.
Amplang adalah makanan ringan seperti krupuk yang sangat
populer. Bahan utamanya adalah daging ikan yang diolah bersama
tepung., telor, dan bumbu-bumbu. Tepung yang umum digunakan
adlah tepung sagu atau tepung tapioka, dengan ditambahkan, telur
dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, garam,gula, penyedap rasa,
dan soda kue, yang diaduk rata hingga homogen sampai adonan kalis
dan mudah dibentuk / dicetak. Selanjutnya digoreng dalam minyak
dingin, hingga mengembang dan berwarna kuning kecoklatan, selama
+ menit.
B. Bahan Pembuatan Amplang
1. Eucheuma cottonii 126,67 gram (33,33 %)

2. Lumatan daging ikan 253,33 gram (66,66 %)

3. Total rumput laut dan daging ikan 100 %


C. Peralatan
Grinder

Blender

Wadah kedap air


Wajan
Sodet
Loyang alumunium/ plastik
Kompor

Pisau
Sealer
Saringan (Alat peniris minyak)

D. Bahan pembantu dan Tambahan


-

Tepung sagu 560gr 147,4%

Kuning telur 2 Butir =

60 gr

15,8%

Bawang putih halus

28 gr

7,4%

Garam

14 gr

3,68%

Gula

12 gr

3,16%

MSG

7 gr

1,8%

Soda kue

1,6 gr

0,42%

Air untuk rumput laut 100 ml

Plastik kemasan

E. Cara Pengolahan
Ikan tengiri
Ikan dilumatkan dengan grinder atau di iris-iris dengan pisau
Lumatan daging Ikan (A)

Rumput laut (Eucheuma cottonii basah)

Rumput laut dihaluskan dengan blender. Perbandingan air : rumput


laut = 1:1

Rumput laut halus (B)


Pembuatan bubur ikan rumput laut yakni campuran A dan B,
Tambahkan

kuning

telur

dan

semua

bumbu

diaduk,

lalu

ditambahkan tepung sagu/ tapioka sdikit, diaduk dan dibanting-

banting hingga menyatu/Homogen. Penambahan tepung dilakukan


sampai adonan kalis

Adonan yang sudah kalis, dicetak, dipotong-potonganeka bentuk


panjang bulat, atau kotak,sesuai selera

Potongan amplang digoreng dalam minyak dingin dengan api yang


besar terus diaduk hingga mengembang lalu api dikecilkan sambil
diaduk hingga amplang berwarne kecoklatan penggorengan selama
+ 20 menit. Amplang ditiriskan dan diangin-anginkan lalu dikemas
plastik.

Gambar Hasil Olahan Amplang Rumput Laut


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Amplang
adalah makanan khas kalimantan timur, dikenal juga dengan nama
kerupuk kuku macan dan mempunyai Rasa yang gurih. Bahan utama
amplang ini adalah ikan tenggiri dan sagu. Ikan tenggiri boleh juga
diganti dengan ikan lainnya hanya saja cita rasanya akan sedikit
berbeda.
Amplang yang baik dapat bertahan sekitar satu tahun, namun
terlalu lama juga tidak baik. Bahan pembuatan amplang juga mudah
didapat

sehingga

pembuatan

amplang

juga

cukup

mudah tapi

memerlukan wkatu yang sedikit lama. Bagi anda yang ingin membuat
kerupuk amplang.
B. Saran
Hendaknya sekolah menyiapkan berbagai buku resep tentang
makanan

tradisional

khususnya

amplang

rumput

laut

sehingga

memudahkan kami menyelesaikan tugas dari guru bidang studi.

DAFTAR PUSTAKA

http://resepmakak.blogspot.com/2012/09/cara-membuat-amplang.html
http://www.masakkue.com/2012/07/cara-membuat-amplang-ikansamarinda.html

Anda mungkin juga menyukai