Oleh:
1.
2.
3.
4.
132210101089
132210101091
132210101093
132210101097
FALKUTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan, karena atas berkat dan rahmat-Nya makalah ini
dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini adalah sebagai
salah satu tugas mata kuliah Bioteknologi dengan judul makalahnya yaitu Human
PapillomaVirus (HPV) Vaccines
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Ibu Evi Umayah Ulfa S.farm., M.Si., Apt. selaku dosen mata kuliah Bioteknologi
yang telah memberi materi perkuliahan dengan sangat baik.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya baik dari
segi isi, penampilan maupun teknik pengetikannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran-saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini
selanjutnya.
Akhirnya kami mengharap agar makalah ini dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan bagi rekan-rekan yang lain dan juga dapat menambah pengetahuan kita.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
obat. Salah satu manfaat lebih dari bioteknologi farmasi adalah dalam bentuk vaksin yang
lebih baik. Biotek perusahaan desain dan memproduksi vaksin yang lebih aman oleh
organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetik. Vaksin-vaksin biotek meminimalkan
risiko infeksi.
Sementara, Produk bioteknologi farmasi lain yang dibuat oleh perusahaan farmasi
biotek mencakup, Antibodi, Protein dan DNA rekombinan Produk.
Human Papillomavirus (HPV) Vaccines merupakan salah satu vaksin yang sedang
banyak digunakan di Amerika Serikat. Terdapat dua jenis vaksin HPV yang sedang
dikembangkan dan disetujui di Amerika Serikat bahkan juga negara lainnya. Kedua vaksin
tersebut berdasarkan rekombinan virus seperti partikel dari protei HPV L1 (VLP), komponen
L1 dari membran kapsid terluar virus yang secara alami merakit sendiri untuk membentuk
partikel mirip dengan struktur kapsid terluar dari HPV.
Human Papilloma Virus (HPV) termasuk golongan pavovavirus yang merupakan virus
DNA yang dapat bersifat memicu terjadinya perubahan genetik. HPV berbentuk ikosahedral
dengan ukuran 50-55 nm, 72 kapsomer, dan 2 protein kapsid. HPV merupakan suatu virus
yang bersifat non enveloped yang mengandung double stranded DNA. Virus ini juga
bersifat epiteliotropik yang dominan menginfeksi kulit dan selaput lendir dengan karakteristik
proliferasi epitel pada tempat infeksi. Infeksi virus HPV telah dibuktikan menjadi penyebab
lesi prekanker, kondiloma akuminata, dan kanker. Meskipun HPV menyerang wanita, virus ini
juga mempunyai peran dalam timbulnya kanker anus, vulva, vagina, penis dan beberapa
kanker orofaring.
Virus ini menginfeksi membran basalis pada daerah metaplasia dan zona transformasi
serviks. Setelah menginfeksi sel epitel serviks sebagai upaya untuk berkembang biak, virus ini
akan meninggalkan sekuensi genomnya pada sel inang. Genom HPV berupa episomal (bentuk
lingkaran dan tidak terintegrasi dengan DNA inang) dijumpai pada Carcinoma Insitu (CIN)
dan berintegrasi dengan DNA inang pada kanker invasif. Pada percobaan invitro HPV terbukti
mampu mengubah sel menjadi immortal.
Cervarix dari Glaxo Smith Kine merupakan vaksin dwivalen (dua antigen) yang
mengandung rekombinan sel serangga (sistem vektor baculovirus). Protein kapsid HPV L1
berasal dari HPV tipe 11 dan HPV tipe 16, sehinggatersedia agen proteksi bagi untai HPV
yang berasosiasi dengan kanker servik.
Gardasil dari Merck merupakan vaksin quadravalen (empat antigen) yang tersusun dari
protein kapsid rekombinan HPV L1 berdasarkan VLPs dari empat untai berbeda dari HPV
(HPV-6, HPV-11, HPV-16, dan HPV-18) diekspresikan oleh Saccharomyces cereviciae
(yeast), sehingga dapat menyediakan agen proteksi pada untai HPV yang berasosiasi dengan
dua kanker yaitu kanker servik dan kelamin.
Banyak sekali beberapa perusahaan dari beberapa negara yang mengembangkan vaksin
dari HPV ini, terlebih pada industri farmasi di Amerika Serikat terlihat dari luasnya
pemasaran dengan dukungan R&D yang profesional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gen pengkode vaksin Human Papillomavirus (HPV)?
2. Bagaimana kondisi kloning vaksin Human Papillomavirus (HPV)?
3. Bagaimana mekanisme kerja vaksin Human Papillomavirus (HPV) ?
4. Bagaimana proses produksi vaksin Human Papillomavirus (HPV)?
5. Bagaimana proses purifikasi dan pengemasan produk vaksin Human Papillomavirus
(HPV) ?
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui gen pengkode vaksin Human Papillomavirus (HPV).
2. Untuk mengetahui kondisi kloning vaksin Human Papillomavirus (HPV).
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja vaksin Human Papillomavirus (HPV).
4. Untuk mengetahui proses produksi vaksin Human Papillomavirus (HPV).
5. Untuk mengetahui proses purifikasi dan pengemasan produk vaksin Human
Papillomavirus (HPV).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gen Pengkode Vaksin HPV
Pada vaksin HPV Cervarix gen yang disisipkan adalah gen pengkode protein
L1. Protein L1 merupakan protein yang berfungsi dalam pembentukan kapsid bagi
Human Papiloma Virus atau sering disebut mayor viral coat protein. Gen pengkode
protein
L1
memiliki
sekuen
DNA
yang
5CCACATGTCTCTTTGGCTGCCTAGCG-3
mengkode
dan
protein
L1
adalah
5-GCGGCCGCTCGA
menunjukkan amplikon gen L1 HPV-16 sebesar 1.595 pasang basa. Analisis dari dua
amplikon gen L1 HPV-16 menggunakan software BIOEDIT dan Basic Local Alignment
Search Tool menunjukkan kesamaan ho mologi 99% dan 97% dengan sekuens L1 HPV16 asal Thailand yang terregistrasi pada GenBank.
2.3 Mekanisme Kerja Vaksin HPV
Vaksin HPV bekerja seperti imunisasi lain. Para peneliti berhipotesis bahwa
komponen permukaan yang unik dari HPV dapat membuat respon antibodi yang mampu
melindungi tubuh terhadap infeksi, dan komponen ini dapat digunakan untuk
membentuk dasar vaksin.
Komponen permukaan HPV dapat berinteraksi satu sama lain untuk membentuk
Virus-Like Partikel (VLP) yang tidak menular, karena mereka tidak memiliki DNA.
Namun, VLP ini dapat menempel pada sel-sel dan merangsang sistem kekebalan tubuh
untuk memproduksi antibodi yang dapat mencegah papillomavirus menginfeksi sel
dimasa mendatang.
Meskipun vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV masa depan,
mereka tidak bisa membantu menghilangkan infeksi HPV yang ada. Artinya mereka
hanya berfungsi untuk mecegah terjadinya kanker serviks bukan untuk mengobati.
Vaksin bekerja dengan mengajari sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan
menyerang bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit dalam badan manusia.
Semua perempuan mulai usia 9 tahun. Ada juga ahli yang bilang, semua perempuan
dibawah 27 tahun. Untuk yang usianya lebih dari 27 tahun berkonsultasilah dulu ke
dokter Spesialis Kebidanan dan penyakit Kandungan,untuk pemeriksaan pre-vaksinasi.
Vaksinasi HPV diberikan melalui suntikan sebanyak 3 kali dengan jarak antara
suntikan pertama dengan ke dua 1 bulan dan jarak antara suntikan ke dua dengan
suntikan ke tiga adalah enam bulan sesudahnya.
Vaksin HPV didesain untuk mencegah infeksi oleh HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.
Sayangnya, terdapat banyak tipe lain yang dapat menyebabkan kanker serviks dan juga
kutil didaerah kelamin serta perubahan pra kanker yang lain dari leher rahim, vagina,
atau pukas, dengan alasan itu, tes Pap masih direkomendasikan sebagai metode
pemeriksaan dini untuk penyakit.
2.4 Proses Produksi Vaksin HPV
Vaksin HPV sebagai vaksin kanker serviks adalah vaksin kedua di dunia yang dapat
mencegah terjadinya kanker. Sebelumnya terdapat vaksin hepatitis B untuk mencegah
kanker hati. Teknologi untuk memproduksi vaksin HPV adalah rekombinan DNA.
dimurnikan dengan serangkaian metode kimia dan fisik. VLP yang telah dimurnikan,
diserap pada alumunium preformed yang mengandung ajuvan (aluminium amorf
hydroxyphosphate sulfat; tawas). Quadrivalent vaksin HPV VLP adalah suspensi cair
steril disiapkan dengan menggabungkan VLP yang terserap dari setiap jenis HPV dan
jumlah tambahan dari alumunium yang mengandung ajuvan dan kemudian diakhiri
dengan pemurnian buffer.
yang dapat menghasilkan dua kali absorbansi yang merata untuk serum praimun.
2.5.2 Pengemasan Produk Vaksin HPV
GARDASIL
Pabrik
Komposisi
Indikasi
Pencegahan displasia serviks derajat tinggi (CIN 2/3), karsinoma serviks, lesi
displastik vulva derajat tinggi (VIN 2/3) & kondiloma akuminata yang
berhubungan dengan HPV tipe 6, 11, 16 & 18.
Dosis
Kontra Indikasi
Perhatian Khusus Penyakit menular seksual. Tidak untuk pengobatan kanker serviks, lesi serviks,
vulva & displastik vagina derajat tinggi atau kondiloma akuminata & untuk
pencegahan timbulnya lesi lain yang berhubungan dengan HPV.
Trombositopenia atau ggn koagulasi darah. Individu dg ggn respon imun.
Vaksinasi hrs ditunda selama hamil.
Reaksi Simpang
Obat
Interaksi Obat
Kategori
Kehamilan (US
FDA)
Hati-hati untuk
Penggunaan
Penyimpanan
Kelas MIMS
Klasifikasi Obat
Sediaan/Kemasan
Form
Packing/Price
Pabrik:
CERVARIX
Cervarix merupakan jenis vaksin bivalen HPV 16/18 L1 VLP vaksin yang diproduksi
oleh Glaxo Smith Kline Biological, Rixensart, Belgium. Pada preparat ini, Protein L1 dari
HPV diekspresikan oleh vektor rekombinan baculovirus dan VLP dari kedua tipe ini
diproduksi yang kemudian dikombinasikan sehingga menghasilkan suatu vaksin yang sangat
merangsang sistem imun . Preparat ini diberikan secara intramuskuler dalam tiga kali
pemberian yaitu pada bulan ke 0, kemudian diteruskan bulan ke 1 dan ke 6 masing-masing
0,5 ml.
Vaksin ini diberikan dengan cara intramuskuler 0,5 cc diulang tiga kali, produk
Cervarix diberikan bulan ke 0,1 dan 6 sedangkan Gardasil bulan ke 0, 2 dan 6 (Dianjurkan
pemberian tidak melebihi waktu 1 tahun). Pemberian booster (vaksin ulangan), respon
antibodi pada pemberian vaksin sampai 42 bulan, untuk menilai efektifitas vaksin diperlukan
deteksi respon antibodi. Bila respon antibodi rendah dan tidak mempunyai efek penangkalan
maka diperlukan pemberian Booster.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hal-hal yang sudah disampaikan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Human Papilloma Virus (HPV) Vaccines merupakan salah satu vaksin yang
termasuk golongan pavovavirus yang merupakan virus DNA yang dapat bersifat
memicu terjadinya perubahan genetik.
2. Vaksin HPV berisi VLP ( Virus Like Protein ) yang merupakan kloning dari LI
( Viral Capsid gene) yang mempunyai sifat imunogenik kuat.
3. Vaksin ini dikenal dengan sebutan quadrivalent vaccine, efektif melawan 4 tipe
HPV(6,11,16, 18), tipe yang menyebabkan 70 % kanker servik dan 90% genital
wart.
4. Untuk mendapatkan vaksin HPV (pemurnian / purifikasi) dilakukan dengan
beberapa cara, sesuai dengan vektor penghasil vaksinnya anntara lain sel
serangga, larva, Analisis perakitan L1 dengan pengendapan sukrosa dan
Mikroskop elektron dan pelabelan immunoglobulin.
5. Gardasil dan Cervarix sangat efektif dalam mencegah infeksi dengan jenis HPV
yang targetkan.
DAFTAR PUSTAKA
Deschuyteneer, M., Elouahabi, A., Plainchamp, D., Plisnier, M., Soete, D., Corazza, Y.,
Lockman, L., Giannini, S., & Deschamps, M. 2010. Molecular and structural
characterization of the L1 virus-like particles that are used as vaccine antigens in
CervarixTM, the AS04-adjuvanted HPV-16 and -18 cervical cancer vaccine. Landes
Bioscience, 6(5): 407419.
Ernndez San Milln, A., Gmez Sebastin, S., Nez, M. C., Veramendi, J., & Escribano, J.
M. 2010. Human papillomavirus-like particles vaccine efficiently produced in a nonfermentative system based on insect larva.
Gondo, Harry Kurniawan. Vaksin dan Human Papiloma Virus (HPV) untuk Pencegahan
Kanker Serviks Uteri. Surabaya : Fakultas Kedokteran wijaya Kususma.
Purnadanti, Sinta. 2012. Ekspresi Protein Fusi E6/GFP dan E7/GFPpada Sel HeLa. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Depok : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program
Studi Biologi Universitas Indonesia