Anda di halaman 1dari 15

EVAPOR

Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer)


ASI
air dari permukaan bebas
(free water surface) dari muka tanah, atau
dari air yang tertahan di atas permukaan bagunan atau tanaman
menjadi molekul uap air di atmosfer.
Proses ini sebenarnya terdiri dari dua kejadian yang saling
berkelanjutan yaitu :
a.Interface Evaporation : yaitu proses pertukaran air di permukaan
menjadi uap air di permukaan (interface) yang besarnya tergantung dari
energi dalam yang tersimpan (stored energy).
b.Vertical Vapor Transfer : yaitu perpindahan lapisan udara yang jenuh
uap air dari interface ke lapisan di atasnya, dan hal ini bila
memungkinkan proses penguapan akan berjalan terus. Transfer ini
dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan iklim lokal.

Disamping itu penguapan juga dipengaruhi oleh kelembaban udara, tekanan


udara, kedalaman air dan kualitas air.
Soil Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan tanah tanpa ada
tanaman di atasnya (bare soil).
Transpirasi adalah pengupan yang terjadi dari tanaman melalui sel stomata
pada daun. Air yang dihisap oleh daun setelah proses fisiologis
akan diuapkan
kembali melalui sel stomata. Sel stomata ini pada malam hari akan
tertutup sehingga transpirasi hanya terjadi pada siang hari saja.
Dengan demikian jelas transpirasi lebih kecil dibanding dengan
evaporasi.
Evapotranspirasi adalah Penguapan yang terjadi pada suatu daerah dimana
di dalamnya terdapat juga tanaman yang tumbuh, kejadiannya
bersama-sama antara evaporasi dan transpirasi, keduanya saling
mempengaruhi. Soil evaporasi akan dikurangi dengan terjadinya
transpirasi.

Evapotranspirasi dibedakan :
Potensial Evapotranspirasi (PET) adalah evapotranspirasi dari
tanaman bila memperoleh air (dari hujan atau irigasi) yang cukup untuk
pertumbuhannya yang optimum, biasanya tanaman rumput hijau
dengan tinggi seragam antara 8 cm sampai 15 cm,
tumbuh secara aktif, menutupi permukaan tanah secara
bersamaan
pada
kondisi
tidak
kekurangan
air
(Doorenboss, et al, 1977)
PET ini tergantung dari factor meteorology setempat dan juga dari jenis
tanaman yang ada.
Actual Evapotranspirasi (AET) adalah evapotranspirasi yang
terjadi sesungguhnya dengan kondisi air yang nyata (Joyce
martha).
AET juga tergantung dari faktor yang sama dengan potensial
evapotranspirasi tetapi dibatasi dengan hanya tersedianya air di
kandungan tanah (moisture) saja. Pada daerah kering tanpa irigasi,
AET menjadi sangat rendah karena tidak tersedianya air untuk
evaporasi.

Pengitungan Evaporasi
Pendugaan kebutuhan air irigasi didekati dengan kebutuhan air tanaman,
dan kebutuhan air tanaman didefinisikan Doorenboss et al., 1977
sebagai berikut: Kebutuhan
air tanaman
(crop
water
requirement) : kedalaman air yang diperlukan untuk
memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi tanaman
yang bebas penyakit, tumbuh di areal pertanian pada kondisi
cukup air dari kesuburan tanah dengan potensi pertumbuhan
yang baik dan tingkat lingkungan pertumbuhan yang baik.
Didalam analisa mendapatkan besarnya
menjadi dua yaitu :
1. Evaporasi dari permukaan air bebas.
2. Evaporasi dari permukaan tanah.

evaporasi

dibedakan

1. Evaporasi dari permukaan air bebas.

Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap dari


udara pada permukaan air dan dari udara di atasnya.
Banyak cara untuk menghitung besarnya evaporasi dari permukaan
air diantaranya sebagai berikut :
a.Persamaan Empiris :
Perumusan dasarnya (Dalton) adalah sebagai berikut :
E= C(ew - ea) f (u) --------- Ea = 0,35(es ea)(0,5+0,54 U2)
dimana :
E = evaporasi dari permukaan air (open water)
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer
u = kecepatan angin
ew = tekanan uap jenuh muka air danau
ea = tekanan uap udara di atasnya

Hasil penurunan Ijssclmer di holland mendapatkan suatu perumusan


yang dapat dipakai hanya untuk kondisi yang sama adalah
sebagai berikut :
E0 = 0,345(ew ea)(1+0,25 U6)
dimana :
E0 = evaporasi di danau (mm/hari).
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw untuk muka air danau
(mmHg).
ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg).
U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian 6 m di atas permukaan.
b. Pemakaian Alat di Lapangan.
Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan dengan memasang alat
pengukur evaporasi yaitu atmometer atau pan evaporasi.
Atmometer adalah alat pengukuran evaporasi yang kecil yang
biasa dipakai dalam stasiun meteorologi. Hasilnya bukan data
evaluasi absolut, akan tetapi memberikan perbandingan.
Ada tiga type atmometer yaitu type Piche, type Livingston dan type
Bellani.

Pengukuran evaporasi dengan pan banyak dilakukan dengan di


lapangan (dalam stasiun meteorologi). Banyak jenis pan yang dipakai
diantaranya class A Pan Evaporation, Sunken Pan dengan type
Colorado, Young dan BPI, serta Floating Pan.
b.1. Class a Pan evaporation
Merupakan pan yang terbuat dari logam diletakkan di atas
permukaan tanah pada susunan kayu setinggi 6 in. Tinggi pan 10 in
dengan diameter 4 feet yang di dalamnya diisi air dengan ketinggian
sesuai dengan standard ukur di dalamnya yang mempunyai
ketinggian 7 in 8 in.

Besarnya evaporasi adalah dengan melihat perubahan tinggi muka


air terhadap tinggi standard ukurnya. Besarnya evaporasi di pan
bukan merupakan besarnya evaporasi yang sebenarnya (actual
evaporation) tetapi masih harus dikalikan dengan koefisien pan yang
harganya lebih kecil dari satu. Hal ini disebabkan karena kemampuan
menyimpan panas berbeda antara pan dan danau, juga terjadi
pertukaran panas antara pan dengan tanah, air dan udara
disekitarnya. Untuk class A evaporation besarnya koefisien pan
adalah 0,6 0,8.
b.2. Sunken Pan
Sejenis pan yang sebagian ditanam masuk ke dalam tanah dengan
maksud memasukkan faktor pengaruh tanah terhadap penguapan.
Ada tiga jenis Sunken Pan yaitu, Colorado Sunken Pan yang
mempunyai penampang 3 feet persegi dan tinggi 18 in dengan
koefisien pan 0,79 0,98.

Jenis yang kedua adalah Young Screened Pan yaitu pan yang
mempunyai diameter 2 feet dan tinggi 3 feet dengan koefisien pan
0,91 0,99 (mendekati satu). Jenis yang ketiga adalah BPI pan
(Bureau of Plant Industry) yang mempunyai diameter 6 feet dan tinggi
2 feet dengan koefisien pan 0,91 0,99 (mendekati satu).
b.3. Floating Pan
Untuk memasukkan faktor pengaruh massa air terhadap
penguapan dipakai jenis pan yang lain yaitu Floating Pan yang pada
dasarnya adalah sama dengan pan yang lain tetapi diapungkan di
atas permukaan air (danau). Pan jenis ini mempunyai koefisien 0,8.
c.Teori Penman (1948)
Teori Penman didasarkan atas dua kebutuhan untuk menjaga
kontinuitas dari evaporasi agar tetap terjadi, yaitu :
c.1. Besarnya energi panas yang harus disuply untuk proses
penguapan.

Gelombang pendek radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi


besarnya tergantung dari letak tempat (latitude), musim tahunan, jam
siang dan banyaknya awan dalam satu hari. Bila diasumsikan tidak
ada awan maka besarnya total radiasi pada suatu diberikan dalam
bentuk table oleh Angot sebagai harga RA (bilangan Angot) dengan
satuan gcal/cm2/hari.

Tabel Harga es menurut suhu

Jika Rc = radiasi gelombang pendek sesungguhnya yang diterima


pada permukaan tanah dari matahari
n = Jam penyinaran matahari sesungguhnya yang terjadi
N = Jam penyinaran matahari yang mungkin dapat terjadi
n/N = Perbandingan jam penyinaran (relatif sunshine) maka Penman
memberikan persamaan sebagai berikut :
Rc = RA
Sebagian dari Rc dipantulkan kembali sebagai radiasi gelombang
pendek yang besarnya tergantung dari daya pantul (reflaksi)
permukaan tanah (macam muka tanah). Besarnya koefisien reflaksi (r)
yang disebut Albedo, seperti pada Tabel dibawah ini
Jenis Permukaan

r (koefisien reflaksi albedo)

Open Water

0,06

Rock

0,12 0,15

Dry Mould

0,14

Wet Mould

0,08 0,09

Grass

0,10 0,33

Green Vegetation (general figure)

0,20

Jika RI = besarnya radiasi gelombang pendek yang tinggal dimuka tanah


maka :
RI= Rc (1 r)
atau :
RI = R A
(1 r)
DARAT
Pada malam hari sebagian dari RANGIN
I masih dipantulkan lagi, dimana besarnya
(RB) dituliskan sebagai perumusan empiris sebagai berikut :

RB = Ta4 (0,47 - 0,077ea)


dimana :
= konstanta dari Lummer dan Pringsheim
= 117,74 x 10-9 gcal/cm2/hari
Ta = temperatur absolut = tC + 273
ea = tekanan uap air di udara (mmHg)
Persamaan Evaporasi menurut Penmann :
Eo =

RaB

dimana :
= kemiringan grafik tekanan uap pada temperatur t
=
= constanta pschrometer 0,49 jika t(C) dan e (mmHg)
H = disebut sebagai heat
budget
dalam cal/cm2/hari atau dalam
ANGIN
DARAT
mmH2O/hari, harga H terlebih dahulu dibagi 60, H = RI RB
Ea= evaporasi dari muka air (open water) untuk temperature
udara
dan air yang sama t C dalam mm/hari ,
Ea = 0,35(es ea)(0,5+0,54 U2) es = tekanan uap jenuh udara
pada t C (mmHg), ea = tekanan uap sesungguhnya udara di
atasnya (mmHg), ea = h x es, h : relatif humidity
CONTOH SOAL :
Diketahui data t = 20 C ; h = 70 % ; n/N = 40 %
ts = 20,1 C ; RA = 550 cal/cm2/hari ; U2 = 5 m/dt
Hitung besarnya evaporasi air permukaan bebas hariannya.

Penyelesaiannya :
Table
: t = 20 C ------------- es = 17,53 mmHg (tekanan uap jenuh pada t C)
ts = 20,1 C ----------- es = 17,64 mmHg (lihat tabel harga es menurut
o

suhu)

ea = 0,7 x 17,53 = 12,27 mmHg (tekanan uap air sesungguhnya di udara)


Ta = 20 + 273 = 293 K
=

= 1,1201

Rc = 550 (0,2 + 0,48 x 0,4) = 215,6 gcal/cm2/hari


RI = 215,6 (1 0,06) = 202,66 g cal/ cm2/hari
r permukaan air bebas = 0,06
lihat tabel koefisen refleksi albedo
RB = 867,75 (0,47 0,077 x 12,27) (0,20 + 0,80 x 0,4) = 90,37
gcal/ cm2/hari
Ta4 = 117,74 x 10-9 x (293)4 = 867,75
H = (202,66 90,37)/60 = (112,29 gcal/ cm2/hari)/60 = 1,87
mm H2O/hari
Ea = 0,35 (17,53 12,27)(0,5 + 0,54 x 5) = 5,89 mm H2O/hari
Eo =

= 3,11 mm/hari
konstanta psicrometer

Anda mungkin juga menyukai