Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pasal 82:
(1) Notaris berhimpun dalam satu wadah Organisasi Notaris.
KODE ETIK
Kode Etik adalah norma atau peraturan
mengenai etika, baik tertulis maupun
tidak tertulis. Etika tidak lepas dari
pandangan
moral-filosofie
karena
mempunyai kaitan erat dengan moral,
integritas dan perilaku seseorang yang
tercermin dari hati nurani seseorang.
Moral
Hati Nurani
Integritas
PROFESI
Pekerjaan
tetap
yang
berwujud
karya
pelayanan yang pelaksanaannya dijalankan
dengan
penguasaan
dan
penerapan
pengetahuan di bidang keilmuan tertentu,
yang pengembanannya dihayati sebagai suatu
panggilan hidup, dan pelaksanaannya terikat
pada nilai-nilai etika tertentu yang dilandasi
semangat
pengabdian
terhadap
sesama
manusia, demi kepentingan umum, serta
berakar pada penghormatan dan upaya untuk
menjunjung tinggi martabat manusia.
NOTARIS
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk
membuat akta otentik dan kewenangan lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
(Pasal 1 ayat (1) UUJN)
Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan
grosse, salinan dan kutipan akta. Semua itu sepanjang pembuatan
akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat
lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.
(Pasal 15 ayat (1) UUJN).
9
SUMPAH NOTARIS
Saya bersumpah / berjanji; bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara
Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Undang-undang tentang jabatan Notaris, serta peraturan
perundang-undangan lainnya. bahwa saya akan menjalankan jabatan saya
dengan amanah, jujur, saksama, mandiri, dan tidak berpihak.
bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan
kewajiban saya sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat, dan
tanggung jawab saya sebagai Notaris.
bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam
pelaksanaan jabatan saya.
bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan nama atau dalih apapun, tidak pernah dan tidak
akan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun.
Aksioma Moralitas
10
Contoh:
Seorang pengemban profesi Hukum harus memelihara dan menjaga
kepercayaan serta rahasia yang menyangkut urusan dan kepentingan
yang sah dari klien yang telah mempercayakan urusan dan
kepentingan kepadanya.
Pedoman Etik
Contoh:
Seorang Notaris berkewajibann untuk merahasiakan semua informasi
yang perolehnya dari klien dalam rangka pelaksanaan tugas Notaris,
kecuali bila pembukaan rahasia itu diijinkan oleh klien atau
diharuskan berdasarkan ketentuan Undang-undang.
Aturan
Contoh:
Seorang Notaris tidak boleh memberitahukan
sesuatu berkenaan dengan perjanjian/akta
yang dibuatnya kepada pihak lain yang bukan
menjadi pihak dari akta tersebut.
11
12
11. Aksioma Moralitas Profesi Hukum di Indonesia (termasuk Notaris)
1.
Kode Etik Pasal 3 butir (6) Kongres INI di Jakarta Tahun 2006
13
2.
Contoh
14
15
3.
Principle of competence.
Seorang
pengemban
profesi
berkewajiban untuk menangani persoalan
dimana
dia
memiliki
kompetensi
menanganinya dan harus melaksanakan
pelayanan hukum yang disanggupinya
diberikan demi kepentingan klien.
hukum
hukum
untuk
semua
untuk
16
Notaris di Indonesia masih belum mengenal pengkhususan bidang praktek, pada
dasarnya Notaris boleh membuat akta apa saja yang dikehendaki oleh klien,
sejauh perbuatan akta tersebut tidak bertentangan dengan hukum. Namun harus
pula diakui perkembangan bidang-bidang hukum tertentu (mis. Hukum/Peraturan
Pasar Modal) telah berkembang dengan begitu cepat sehingga tidak semua
Notaris
memahami Peraturan Perundang-undangan Pasar Modal yang
menyangkut akta yang hendak dibuat klien tersebut. Sehingga untuk bidang Pasar
Modal memang diperlukan pendidikan lanjutan bagi Notaris.
Seyogyanya Notaris yang tidak memahami ketentuan perundang-undangan Pasar
Modal tidak menerima pembuatan akta di bidang Pasar Modal sebelum
menguasai peraturan perundang-undangan yang bersangkutan, patut pula diingatkan adanya Peraturan yang mewajibkan pendaftaran Notaris sebagai Profesi
Penunjang Pasar Modal Peraturan Bapepam & L.K nomor: VIII D.1.
5.
Meningkatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki tidak terbatas pada
ilmu pengetahuan hukum dan kenotariatan.
17
4.
18
Seorang Notaris harus melaksanakan tugas jabatannya dengan amanah,
seksama dan penuh rasa tanggung jawab, baik sebelum pada waktu maupun
setelah menyelesaikan pembuatan aktanya. Notaris tidak mengenal istilah akta
( yang penting jadi atau pokokee dadi )
Pasal 3 butir 4:
Notaris wajib:
4.
Bertindak .. penuh rasa tanggung jawab
19
5.
6.
Mengirimkan minuta kepada klien untuk ditanda-tangani.
20
8.
Menetapkan satu kantor di tempat kedudukan dan kantor tersebut
merupakan satu-satunya kantor bagi Notaris yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas jabatan sehari-hari.
14.
Menjalankan jabatan Notaris terutama dalam pembuatan, pembacaan dan
penandatanganan akta dilakukan dikantornya, kecuali karena alasan-alasan
yang sah.
21
6.
22
4.
Bertindak penuh rasa tanggung jawab
23
24
8.
The duty to avoid and to prevent any unjust and unfair legal practice to
exploit any persons disadvantageous legal or otherwise circumstances.
Seorang
pengemban
profesi
hukum
berkewajiban
untuk
mengesamping-kan dan/atau mencegah pemanfaatan secara tidak
wajar dan/atau tidak adil atas kedudukan hukum/non-hukum yang
lemah atau kurang menguntungkan dari warga masyarakat di dalam
atau di luar pengadilan.
25
9.
Kode Etik Pasal 3 butir (6) Kongres Luar Biasa di Bandung Tahun 2005
26
2.
Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat jabatan Notaris.
15.
Menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam
melaksanakan tugas dan jabatan dan kegiatan sehari-hari serta saling
memperlakukan rekan sejawat secara baik, saling menghormati, saling
menghargai, saling membantu serta selalu berusaha menjalin komunikasi
dan tali silaturahmi.
27
28
11.
29
2.
Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat jabatan Notaris.
I. Kasus
30
II. KASUS :
31
32
Semoga
Bermanfaat
Jakarta, 7 Oktober 2011