Definisi
Adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam bola
mata (Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus dan
pengecilan lapang pandang. Penyakit ini disebabkan:
Glaukoma Akut
Merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba dengan sumbatan aliran humor akueus
yang lebih komplit. Nama lainnya adalah glaukoma sudut tertutup primer.
Epidemiologi
Terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang
bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit ini adalah 4:1. sering
terjadi pada kedua mata.
Gejala
Gejala-gejala yang ada antara lain :
Keluhan :
o penglihatan kabur mendadak
o nyeri hebat
o mual
o muntah
o melihat halo (pelangi disekitar objek)
Pemeriksaan Fisik :
o Visus sangat menurun
o TIO meninggi
o Mata merah
o Kornea suram
o Bilik mata depan dangkal
o Rincian iris tidak tampak
o Pupil sedikit memlebar, tidak bereaksi terhadap sinar
o Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat
yang mempengaruhi seluruh tubuh)
A. obat sistemik
o
Glaukoma Kronis
Merupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan ciri-ciri :
o
o
o
o
o
o
Umumnya terjadi pada kedua mata akan tetapi tidak terdapat kesamaan pada
perburukannya. Nama lainnya adalah glaukoma sudut terbuka primer.
Epidemiologi
Glaukoma kronis merupakan glaukoma yang tersering, mengenai sekitar 1 dari 200
seluruh populasi yang berusia lebih dari 40 tahun dan jumlahnya semakin meningkat
sesuai dengan usia. Pria dan wanita mempunyai angka kejadian yang sama dan lebih
sering mengenai kulit hitam dibandingkan kulit putih.
Faktor keturunan juga berperan terjadinya keadaan ini karena TIO, cara pengeluaran
akueus dan ukuran diskus optikus dipengaruhi oleh genetik. Secara umum risiko
terjadinya glaukoma pada saudara kandung sekitar 10% sedangkan pada keturunan
sebanyak 4%.
Gejala klinis
Dari keluhan pasien umumnya penglihatannya yang makin menurun. Bahkan jika
berlangsung cukup lama pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada salah
satu mata sedangkan mata yang lainnya menurun penglihatannya. Hal ini sesuai dengan
teori dimana glaukoma kronik dimana umumnya kedua mata akan terkena meski
perburukan keduanya tidak sama. Selain itu karena TIO yang meningkat pasien juga akan
mengeluhkan adanya nyeri pada mata, sakit kepala dan perasaan seperti melihat halo
(pelangi di sekitar objek) karena pembengkakkan pada kornea.
Gejala
1. Penurunan lapang pandang
2. Peningkatan TIO. Terdapat perbedaan 5 mmHg antara kedua mata perlu dicurigai
adanya peningkatan yang abnormal.
3. Sudut bilik mata depan terbuka
4. Perubahan pada diskus optikus. Tampak kerusakan nervus optikus glaukomatosa
atau terdapat ketidaksamaan pada cekungan pada pemeriksaan rutin.
5. Tidak terdapat sebab lain yang dapat menyebabkan glaukoma kronik
Penatalaksanaan
Terapi obat-obatan
Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. Terapi awal yang diberikan
adalah penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau
simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk mencegah efek samping obat
diberikan dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering.
Miotikum (pilocarpine dan carbachol) meski merupakan antiglaukoma yang baik tidak
boleh digunakan karena efek sampingnya.
Jika pengobatan belum efektif maka dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat,
mengganti jenis obat atau menambah dengan obat lain.
Terapi bedah
o Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan pengobatan
medikamentosa yang maksimal.
o Trabekulotomi (bedah drainase) jika trabekuloplasti gagal, atau
kontraindikasi dengan trabekuloplasti atau diperlukan TIO yang lebih
rendah lagi.