Asertif
Frustasi
Pasif
Agresif
Amuk
Klien mampu
mengungkapk
an marah
tanpa
menyalahkan
orang lain dan
memberikan
kelegaan
Klien gagal
mencapai
tujuan
kepuasan/ saat
marah dan
tidak dapat
menemukan
alternatif
Klien merasa
tidak dapat
mengungkapk
an
perasaannya,
tidak berdaya
dan menyerah
Klien
mengekspresik
an secara fisik,
tapi masih
terkontrol,
mendorong
orang lain
dengan
ancaman
Perasaan
marah dan
bermusuhan
yang kuat dan
hilang kontrol,
disertai amuk,
merusak
lingkungan
Asertif
Individu mampu mengungkapkan
rasa marah tanpa menyalahkan
orang lain & memberikan kelegaan
bagi individu.
Frustasi
Individu gagal mencapai tujuan,
kepuasan atau rasa marah serta
tidak dapat menemukan alternatif
Fasif
Individu tidak mampu
mengungkapkan perasaannya, klien
tampak pemalu, pendiam, sulit diajak
bicara karena rendah diri & merasa
kurang mampu
Agresif
Perilaku yang menyertai marah &
merupakan dorongan untuk
menuntut sesuatu yang dianggap
benar & destruktif (pendendam,
bermuka masam, kasar, keras
kepala) tetapi masih terkontrol
Amuk
Perasaan marah & bermusuhan yang
kuat disertai hilang kontrol, individu
dapat merusak diri sendiri, orang lain
& lingkungan (sturt Sundeen,1995)
Pengkajian marah
Presdisposisi
Biologis
Psikologis
Presipitasi
Stress
Eksternal
Stress Internal
Faktor Perilaku
Fight or flight
Menyerang/ Meghindar
Assertivness
Terbaik/ Mengembangkan
Acting out/
violence
Membrontak/ kekerasan
amuk
Proses Kemarahan
Stress
Marah
Merasa tdk
adekuat
Merasa kuat
Menantang
Marah memanjang
Mengungkapkan
secara verbal
Melarikan diri
Menjaga perasaan orang lain
Mengakhiiri marah
lega
Ketegangan menurun
Marah teratasi
Muncul rasa
bermusuhan
Marah pada
diri sendiri
Depresi psikososial
Marah pada
orang lain
Agresif amuk
Emosi :
Spiritual :
Fisik : muka merah, Tdk adekuat, tdk aman, Merasa diri kuasa,
pandangan tajam, rasa terganggu, dendam, Merasa diri benar,
jengkel
nafas pendek, keringat,
Keraguan, tak bermoral,
penyalahgunaan zat,
tensi meningkat
Intelektual :
Mendominasi, cerewet,
Kasar, berdebat,
meremehkan
kreatifitas terhambat
Sosial :
Menarik diri,
pengasingan,
Penolakan,
kekerasan,
ejekan, sindiran
Kegiatan sehari-hari
- Kopetensi kerja/disekolah olah raga &
permaianan.
Pertahankan ego
- Displancement
- Sublimasi
- Proyeksi
- Represi
- Reaksi Formasi
Pohon Masalah
REsti Mencederai
orang lain
Perubahan Persepsi
Sensori Halusinasi
PK
Inefektif Proses
Terapi
Isolasi Sosial
HDR Kronis
Koping Keluarga
Tidak Efektif
Berduka Disfungsional
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Perilaku Kekerasan
Resiko Mencederai diri sendiri dan
orang lain dan lingkungan
Perubahan persepsi sensori :
halusinasi
HDR kronis
Isolasi sosial
Berduka isfungsional
Inefektif Proses Terapi
Koping keluarga inefektif
Fisik
Verbal
Bicara
kasar
Suara tinggi, membentak atau
berteriak
Mengacam secara verbal atau fisik
Mengumpat dengan kata kata kasar
Suara keras
ketus
Perilaku
Melempar
orang lain
Menyerang orang lain
Melukai diri sendiri/ orang lain
Merusak lingkungan
Amuk/ agresif
Emosi
Tidak
Intelektual
Mendominasi,
cerewet, kasar,
berdebat, meremehkan
Spiritual
Merasa
benar,
Mengkritik pendapat orang lain
Menyinggung Perasaan orang lain
Tidak perduli dan kasar
Sosial
Menarik
Diri
Pengasingan
Penolakan
Kekerasan
Ejekan
Sindiran
Perhatian
Bolos
Mencuri
Melarikan
diri
Penyimpangan seksual
Tindakan Keperawatan
BHSP
- Mengucap salam
- Berjabat tangan
- Menjelaskan Tujuan
- Membuat kontrak ( topik, waktu,
tempat)
Diskusikan
Diskusikan
Tindakan Keperawatan
Ajarkan
Ajarkan
Latihan
Memberikan
touching/ reinforcemen
terhadap sikap assertif klien.
Menggali