Anda di halaman 1dari 6

PEMURNIAN

I.Tujuan

Mampu menjelaskan tujuan pemurnian

Mampu menjelaskan macam-macam metode pemurnian

II.Prinsip
Uji kemurnian : Plat yang sudah di totolkan sampel, dikembangkan dalam
satu sistem fase gerak hingga terjadi pemisahan menurut jalur yang sejajar lalu
diangkat dan dikeringkan diputar 90c lalu dikembangkan kembali dengan fase
gerak yang berbeda, sehingga bercak yang terpisah pada pengembang pertama
terletak dibawah lempeng.

III.Teori
Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat
dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya yang
leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik dan preparatif. Biasanya,
kromatografi analitik dipakai pada tahap permulaan untuk semua cuplikan , dan
kromatografi preparatif hanya dilakukan juka diperlukan fraksi murni dari
campuran. Pemisahan secara kromatografi dilakukan dengan cara mengotak-atik
langsung beberapa sifat fisika umum dari molekul. Sifat utama yang terlibat
ialah :

Kecenderungan molekul untuk melarut dalam cairan

Kecenderungan molekul untuk melekat pada permukaan serbuk halus


(adsorpsi, penjerapan)

Kecenderungan molekul untuk menguap atau berubah ke keadaan uap


(keatsirian)

Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan terutama dilakukan


dengan menggunakan salah satu dari empat teknik kromatografi atau gabungan
teknik tersebut. Keempat teknik kromatografi itu adalah :Kromatografi Kertas
(KKt), Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Kromatografi Gas Cair (KGC) dan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Pemilihan teknik kromatografi sebagian
besar bergantung pada sifat kelarutan dan keatsirian senyawa yang akan
dipisah. KKt dapat digunakan terutama bagi kandungan tumbuhan yang mudah
larut dalam air (karbohidrat, asam amino dan senyawa fenolat), KLT merupakan
metode pilihan untuk pemisahan semua kandungan yang larut lipid (lipid,
steroid, karotenoid, kinon sederhana dan klorofil), KGC penggunannya terutama
untuk senyawa atsiri (asam lemak, mono- dan seskuiterpen, hidrokarbon dan
senyawa belerang), cara lain yaitu KCKT, dapat memisahkan kandungan yang
keatsiriannya kecil. KCKT adalah suatu metode yang menggabungkan keefisienan
kolom dan kecepatan analisis

KLT Preparatif
Kromatografi Lapis Tipis Preparatif merupakan proses isolasi yang terjadi
berdasarkan perbedaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari
komponen-komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen oleh
karena daya serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama, maka
komponen bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga hal inilah yang
menyebabkan pemisahan.
KLT 2 Dimensi
KLT 2 arah atau 2 dimensi bertujuan untuk meningkatkan resolusi sampel
ketika komponen-komponen solute mempunyai karakteristik kimia yang hampir
sama, karenanya nilai Rf juga hampir sama sebagaimana dalam asam-asam
amino. Selain itu, 2 sistem fase gerak yang sangat berbeda dapat digunakan
secara berurutan sehingga memungkinkan untuk melakukan pemisahan analit
yang mempunyai tingkat polaritas yang berbeda. Sampel ditotolkan pada
lempeng lalu dikembangkan dengan satu sistem fase gerak sehingga campuran
terpisah menurut jalur yang sejajar dengan salah satu sisi. Lempeng diangkat,
dikeringkan dan diputar 90 dan diletakkan dalam bejana kromatografi yang
berisi fase gerak kedua sehingga bercak yang terpisah pada pengembangan
pertama terletak dibagian bawah sepanjang lempeng, lalu dikromatografi lagi.

IV.Alat dan Bahan


Alat :

Plat KLT preparatif

KKT preparatif

Bejana KLT

Botol penampak bercak

Penampak bercak sinar lampu UV

Pipa kapiler

Bahan :

Isolat

Pelarut

Kertas saring

V.Prosedur
Uji Kemurnian

KLT pengembang tunggal (minimal 3macam pengembang, siapkan bejana


kromatografi, chamber).

Lapisi bejana dengan kertas saring.

Siapkan eleun ke dalam bejana dan tutup rapat, biarkan bejana jenuh
dengan uap eluen.

Sejumlah isolat dilarutkan dalam beberapa ml pelarut, sampai diperoleh


larutan yang tidak terlalu kental maupun encer.

Totolkan larutan pada plat pipa kapiler.

Biarkan totolan mengering.

Masukan plat atau kertas yang sudah ditotolkan ke dalam bejana.

Biarkan eleun walk 2jam sebelum pinggir plat.

Angkat plat, biarkan mengering.

Liat warna bercak secara visual atau dibawah lampu UV, jika bercak
berwarna, semprot dengan penampak bercak universal, H 2SO4 10% dalam
metanol.

Lakukan hal yang sama menggunakan plat yang berbeda dalam eluen ke
2 dan 3, bila diganti komposisi atau diganti dengan pelarut lain.

Kemurnian murni jika kromatografi pada ke tiga macam eleun atau fase
gerak hanya menunjukan 1 bercak.

VI.DATA PENGAMATAN
1.KLT Preparatif
Perhitungan pelarut campur (PC) fase gerak
Kromatografi : Etil Asetat ( 6 : 5 )
= 6/11 * 4,1 + 5/11 * 4,4
= 2,23 + 2
= 4,23
Pelarut campur bercak atas
Klomoform : MeOH ( 1 : 8 )
= 1/9 * 4,1 + 8/9 * 5,1
= 0,45 + 4,53
= 4,48

Rf = 0,8
Pelarut campur bercak tengah
Klomoform : Etil Asetat ( 6 : 4 )
= 6/10 * 41 + 4/10 * 4,4
= 2,40 + 1,96
= 4,22
Pelarut campur bercak bawah
N-heksan : Etil Asetat ( 5 : 5)
= 5/10 * 0,1 + 5/10 * 4,4
= 0,05 + 2,2
= 2,25
Pengembang 2 dimensi
Aseton : N-heksan ( 9 : 3 )
Etil Asetat
Pengembang bercak atas

= Aseton

Pengembang bercak tengah = Etil Asetat


Pengembang bercak bawah = N-heksan : Etil Asetat ( 5 : 5 )
Bercak tengah diganti Etil : Toluen ( 9 : 2 )
Pelarut campur
= 9/11 * 4,4 + 2/11 * 2,4
= 3,6 + 0,43
= 4,03
Rf = 0,64
Rf = 0,4 , pelarut campuran ?
= 0,4/0,64 * 4,03
= 2,5
Toluen
Etil Asetat : Toluen ( 7 : 3)
Pelarut campuran
= 7/10 * 4,4 + 3/10 * 2,4

= 3,08 + 0,72
= 3,80
Rf = 0,5

VII.PEMBAHASAN PEMURNIAN
Pemurian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memurnikan suatu
senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berikatan dari suatu bahan dalam skala laboratorium maupun skala industri.pada
prinspnya pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatuzat yang
tercemar oleh zat lain.
Pada pratikum kali ini pemurnian dilakukan dengan kromotogerafi lapis
tipis analtik.klt analtik digunakan untuk menganalisa senyawa senyawa organik
dalam jumlah kecil,misalnya menetukan jumlah komponen dalam campuran
fase diam yang digunakan merupakam campuran dari etil asetat dan
diklorometan.penggunaan campuran dua pelarut ini adalah karena daya elusi
dari campuran kedua pelarut dapat terbentuk pemisahan yang optimal karena
perbandingan dapat di atur .
Sampel ditotolkan dengan mengunakan pipa kapiler yang di buat bergaris
penotolan sampel ini harus setipis mungkin dan ukuuurannya harus sama
supaya nantinya pita yabag terbentuk muda untuk di kerok.sampel kemudian
dibiarkan terelusi dalam chamber yang telah berisi eluen didalamnya.tinggi fase
gerak dalam chamber harus dibawah lempeng yang telah ditotolkan
sampel.teknik pengembangan yang dilakukan adalah ascending (pengembang
menaik) setelah sampel terelusi dan mencapai batas garis yang di tentukan plat
diangkat dan di amati secara visual untuk menghilangkan pita mana yang
dikerok plat di amati pada sinar UV 254 nm dan 366nm.pada pratikum ini juga
dilakukan penjenuhan chamber sebelum sampel dibiarkan terelusi .alasan
penjenuhana chamber sebelum digunakan yaitu untuk menghilangkan uap air
dalam chamber agar nantinya tidak mempengaruhi penambahan noda pada
lempeng selain itu agar tekanan yang ada dalam chamber tidak mempengaruhi
proses perambatan noda.
Pita yang dianggap sebagai senyawa sinensetin
di kerok dengan
mengunakan benda tajam .pita dari senyawa sinensetin adalah pita yang
berwarna biru .hasil kerokan pitakemudian dilarutkan dalam metanol.pita yang
terbentuk mencerminkan jarak yang di tempuh oleh senyawa .jarak yang di
tempuh oleh senyawa ini di pengaruhi oleh kelarutan senyawa dalam pelarut
serta kemammpuan senyawa ini di pengaruhi oleh kelaruta senyawa dalam
pelarut serta kemampuan senyawa tersebut untuk terperangkap di dalam fase
diam (penjerapan ).penjerapan bersifat tidak permanen yang di tandai dengan
adanya pergerakan yang bersifat tetap dari molekul antara bagian senyawa yang

terjerap pada permukan silcal gel dan bagian molekul antara bagian senyawa
yang terjerap pada permukan silical gel dan bagian senyawa yang kembali pada
larutan dalam pelarut
Mekanisme pemisahan KLT analtik di sebut sebagai mekanisme adsorpsi
dimana adsorpsi merupakan proses penyerapan yang hanya dilakukan pada
permkan saja tidak menembus pada sel senyawa adsropsi pada permukaan
melibatkan interaksiinteraksi elektron statik seperti ikatan hidrogen penerikan
dipoldipol dan penarikan yang di indukasi oleh dipol dalam hal ini akan bersaing
dengan fase gerak untuk berikatan dengan sisi polar pada permukana adsorben .

IX.Kesimpulan
Dari praktikum kali ini telah dilakukan uji pemurnian herba kumis kucing
menggunakan KLT preparatif. Penggunaan multi eluan dan KLT 2 dimensi
digunakan untuk pemisahan beberapa senyawa dengan karakteristik kimia
dengan nilai Rf yang hampir sama dengan pemisahan analit berdasarkan
perbedaan polaritasnya masing-masing.

IXX.Daftar Pustaka
Khopkar S.M 2008, dasar-dasar kimia analitik. Erlangga , Jakarta.
Horbome. J.B. 1987. Metode Fitokimia . ITB , Bandung.
Gunawan, Didik Sri Mulyani. 2004. Ilmu Bahan Alam. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai