orang atau suatu usaha yang menggunakan keahlihan dan ilmu yang dikuasai
untuk mengerjakan perancangan atau memberikan masukan dan jasa yang
berhubungan dengan perancangan dan bertujuan sebagai pemecahan masalah
yang inovatif, efektif dan kreatif (Sumber : Buku Pedoman Hubungan Kerja
antara desainer Interior dan Pemberi Tugas, Himpunan Desain Interior Indonesia.
1989).
2.1.4. Interior
Interior adalah bagian dalam suatu ruang (Encyclopedia Americana, hal
215 Tahun 1984). Interior juga berhubungan erat dengan pengertian arsitektur
dalam mengatur elemen pembentuk ruang dan elemen pendukung ruang. Kata
interior berasal dari Bahasa Inggris yang berarti ruang dalam atau bagian dalam.
(Sumber: Kamus Inggris Indonesia, John M. Echols danHasan Shadily, halaman
327).
Konsultan Perancangan Interior
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat diartikan Konsultan perancangan
interior adalah orang/badan usaha yang memiliki keahlihan dibidang jasa dalam
bidang interior baik dalam merancang dan sebagai pemecahan masalah yang ada
melalui gagasan, ide-ide ataupun saran, serta mewujudkannya sesuai dengan
kesepakatan dengan klien sehingga semua permasalahan yang ada dapat
terselesaikan melalui peracangan interior tersebut.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi seorang konsultan,
antara lain:
Memiliki ijin dan akte notaris sebagai konsultan perencana interior.
Memiliki kelengkapan organisasi seperti direktur, perencana (anggota staff
2.2.
DESAINER INTERIOR
akhirnya.
Mampu dan sanggup mempersiapkan gambar-gambar serta dokumen-
pekerjaan selesai.
Bertanggung-jawab atas semua kesalahan kesalahan yang dibuat oleh
orang yang bekerja kepadanya (tukang) kecuali desainer dapat
membuktikan bahwa kesalahan tersebut dapat dihindarkan atau diketahui
sebelumny (Sumber : Buku Pedoman Hubungan Kerja antara desainer
Interior dan Pemberi Tugas, Himpunan Desain Interior Indonesia. 1989).
Hak Cipta
Pemberi Tugas.
Tidak memperlambat waktu penyelesaian pelaksanaan.
(Sumber : Buku Pedoman Hubungan Kerja antara desainer Interior dan Pemberi
Tugas, Himpunan Desain Interior Indonesia. 1989).
2.3.
PEMBERI TUGAS
Yang dimaksud dengan Pemberi Tugas adalah perorangan atau badan atas
nama siapa yang memberi penugasan secara kepada Desainer Interior untuk
mendapatkan pelayanan atas kebutuhannya dengan imbalan jasa profesi sesuai
ketentuan yang berlaku.
2.3.1. Tugas dan Kewajiban
Pemberi tugas berkewajiban memberi keterangan yang jelas tentang
aspirasi dan lingkup pekerjaan, kebutuhan dan keinginan, macam, luas dan batasbatas penugasan, serta program dan persyaratan desain interior yang dimaksud.
Semua keterangan Pemberi Tugas tersebut diharapkan akan bisa dipakai sebagai
acuan menuju penentuan kategori (golongan) dan klasifikasi (peringkat jenis
pekerjaan), biaya, dan imbalan jasa bagi desainer Interior yang akan diberu tugas.
10
Acuan tugas ini kemudian akan di lampirkan pada surat Perintah Kerja
yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas yang dikeluarkan olehPemberi Tugas.
Pemberi Tugas berkewajiban menyediakan atau menyiapkan kelengkapan datadata teknis dan informasi yang diperlukan oleh Desainer Interior dengan akurasi
dan keabsahan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pemberi Tugas berkewajiban, atas kesepakatan, untuk membayar kepada
Desain Interior yang menerima tugas suatu jumlah imbalan jasa. Pemberi Tugas
berkewajiban memberikan keputusan-keputusan atas usul-usuldesain yang
diajukan dan yang diperlukan oleh Desainer Interior guna dapat melanjutkan
tugasnya, dalam waktu yang telah disepakati, agar tidak mengganggu jadwal dan
tahap pekerjaan desain interior lainnya.
2.3.2. Hak dan Wewenang
Pemberi Tugas berhak mendapatkan salinan atau fotokopi berkas-berkas
desain interior dan 3 (tiga) jilid pelaksanaan. Dengan alasan yang bisa disepakati,
Pemberi Tugas berhak meminta agar Desainer Interior mengubah desain yang
telah disetujui sebelumnya, sebelum tahap pengembangan desain selesai.
Perubahan yang disepakati sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali, dengan konsekuensi
tanpa dikenakan kewajiban membayar imbalan jasa tambahan. Apabila perubahan
terjadi atas permintaan Pemberi Tugas pada tahap pekerjaan pengembangan
desain interior atau penyelesaian dokumen tender, maka Desainer Interior berhak
menuntut imbalan jasa tambahan sebagai penggantian biaya pekerjaan tambah
desain interior.
Pemberi Tugas berhak menuntut ganti rugi kepada Desainer Interior bila
terjadi keterlambatan penyelesaian tugasnya dari waktu yang telas ditetapkan,
yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian pihak Desainer Interior. Pemberi
Tugas berhak membatalkan penugasan secara sepihak.
11
dasar pertimbangan desain interior. Perubahan atas hal-hal ini dan segala akibat
yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab pemberi tugas. Untuk itu, semua
keputusan perubahan tersebut hatus dituangkan dalam bentuk tertulis atas nama
Pemberi Tugas (Sumber: Buku Hubungan Kerja Desainer Interior Dengan
Pemberi Tugas, 2006 halaman 9-11)
2.4.
LINGKUPPEKERJAANDESAIN INTERIOR
Pekerjaan desain interior dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) lingkup
pekerjaan yang dikerjakan secara terpadu maupun berdiri sendiri. Ketiga lingkup
pekerjaan tersebut adalah:
2.4.1. LingkupPekerjaanPokok dan Utama
Suatu tugas dapat terdiri dari satu tahap pekerjaan atau, di mana tahap
pekerjaan dapat dilanjutkan setelah pekerjaan diselesaikan oleh Desainer Interior
dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
Pradesain(PrelimenaryDesign)
Mengolah
data
atas
dasar
informasi
tentang
proyek(Terms
Of
desain interior.
Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan mengenai latar
Pengembangan desain
Setelah pradesain disetujui oleh Pemberi Tugas, Desainer Interior
melanjutkan pekerjaan pengembangan desain dengan kelengkapan gambargambar denah seperti kondisi eksisting, furniture, plafon, titik lampu, titik
12
Gambar Kerja
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
SpesifikasiTeknis
Lingkup dan Volume Pekerjaan(Bill of Quantity)
Dokumen pelelangan harus dalam bentuk cetakan yang telah disetujui oleh
Desainer Interior dan Pemberi Tugas. Informasi yang telah dipersiapkan itu
kemudian dapat diterbitkan sebagai dokumen pelelangan atau dokumen lelang.
Pelelangan
Desainer Interior membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan dan
menyelenggarakan pelelangan dengan cara:
diundang.
Memberikan penjelasan teknis dan desain pada rapat penjelasan untuk
Pengawasan berkala
Setelah dilakukan penunjukan kontraktor secara resmi oleh Pemberi
Tugas, Desainer Interior mulai melakukan tugas pengawasan berkala saat
13
pelengkapan,dan
14
15
16
Penggantian biaya adalah sejumlah uang atau bentuk lain di luar imbalan
jasa yang diterima oleh Desainer Interior dari Pemberi Tugas, sebagaipengganti
biaya-biaya yang telah dikeiuarkan dalam melaksanakan tugasnya. Biaya-biaya
tersebut diajukan oieh Desainer Interior kepada Pemberi Tugas dasar kesepakatan
yang tercantum dalam perjanjian kerja.
Tabel 2.1. Persentase Pembagian Imbalan Jasa
TahapPekerjaan
PersentasePembagian
ImbalanJasa
15%
Pengembangan desain.
30%
5%
Pengawasanberkala.
15%
Total
100%
(Sumber: Buku Pedoman Perhitungan Besaran Imbalan Jasa Konsultasi Desain Interior, 2006,
halaman 1-2,14-15)
17