DISUSUN OLEH:
Marlisa Yanuarti
1015033
Monica Intan
1015085
Andrea Nathania
1015173
Albert Jonathan
1015116
Indra Josua
0715092
Nama
DPJP
Teori
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Etiologi
Kepala: Conjuctiva anemis -/Sklera ikterik -/Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax : Cor : BJM S1S2, Murmur (-)
Pulmo: VBS ka=ki, Rh -/- , Wh -/Abdomen :cembung gravid, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: oedem -/-, CRT <2 ,akral hangat
Idiopatik
Pemeriksaan Penunjang :
USG
CTG
Tindakan Konservatif
1. Tirah baring / istirahat yang cukup.
Bayi perempuan,
BB 2405 gram
PB 47 cm
APGAR 1': 9, 5': 10
2. Rehidrasi.
3. Perbaikan nutrisi.
4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung
pergerakan janin, NST, Bpp).
5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume
cairan amnion.
6. Induksi dan kelahiran
Pemeriksaan Penunjang
Terapi
Pembahasan
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas, diagnosis G3P0A2 + Oligohidrramnion dapat
dikatakan tepat. Karena menurut teori, seorang wanita dikatakan gravida jika terlihat adanya
tanda-tanda persalinan seperti adanya his persalinan, pecahnya ketuban, bloody show dan
adanya pembukaan. Pada pasien ini belum didapatkan his persalinan,bloody show, pecahnya
ketuban dan belum ada pembukaan.
Pasien juga dikatakan aterm, karena dari hasil anamnesa , pasien mengaku hamil 9 bulan
yang berarti sudah aterm.
Pasien tepat didiagnosis Oligohidramnion pada USG dinyatakan air ketuban kurang dari
500 ml. Tindakan yang dilakukan pada pasien ini yaitu SC, hal ini karena ada indikasi
oligohidramnion dan gagal drip
Nama
DPJP
Teori
Anamnesis
Myoma Uteri
Definisi:
Tumor jinak yang terdiri dari serat-serat otot
polos miometrium (leiomymas, fibroid,
fibromioma)
Estrogen-progesteron sensitive tumor
Insidensi:
25 30 % dari seluruh wanita di dunia
2,39 11,7 % wanita di Indonesia
25 % pada wanita 35 45 tahun
60 % pada wanita tdk pernah hamil/hamil 1x
Gejala Klinis:
Anamnesis:
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang:
USG, histeroskopi
R: 20x/mnt
S: 36,7oC
Kepala: Conjuctiva anemis +/+
Sklera ikterik -/Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax : Cor : BJM S1S2, Murmur (-)
Pulmo: VBS ka=ki, Rh -/- , Wh -/Abdomen :cembung gravid, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: oedem -/-, CRT <2 ,akral hangat
Pemeriksaan Penunjang
USG : didapatkan myoma uteri berukuran
3.7x 3 cm
Terapi
Rawat inap
Inf Dextrose NaCl 1500 cc/24 jam
Neurobion 5000 2x1 amp drip
Kalnex 3x1 amp i.v
Semua pengobatan
symptom pasien.
sudah
sesuai
untuk
Pembahasan
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas, diagnosis myoma uteri + anemia dapat dikatakan
tepat. Karena menurut teori, seorang wanita dengan myoma uteri mempunyai gejala klinis
menorargi, metroragi, dismenore dan nyeri perut akibat tumor. Pada pasien ini terdapat
perdarahan dan nyeri perut namun diagnosis myoma baru ditemukan dari USG saat masuk
RSI.
Tindakan yang dilakukan pada pasien ini adalah observasi dan pemberian obat untuk
mengurangi perdarahan dan vitamin.
Nama
Usia
: 43 tahun
DPJP
Diagnosis masuk
Diagnosis keluar
Anamnesis :
Teori
Pemeriksaan Fisik :
KU: baik
Kesadaran : CM
Pemeriksaan Obstetrikus :
TFU: 24 cm
LP 92 cm
His (+)
Letak janin: kepala
Pemeriksaan dalam: v/v TAK, portio tebal
lunak, ketuban (-), pembukaan 1 cm,
presentasi kepala.
Pemeriksaan Penunjang :
Hematologi rutin dan urinalisis dalam batas
normal
Tindakan :
Partus spontan
Pembahasan :
Pecah ketuban secara spontan tersering terjadi pada saat persalinan aktif. Pecah ketuban secara
khas tampak jelas sebagai semburan cairan yang normalnya jernih atau sedikit keruh, hampir
tidak berwarna dengna jumlah yang bervariasi. Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya
selaput ketuban sebelum persalinan.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas, diagnosis G4P2A1 parturien preterm kala I fase
laten dapat dikatakan tepat. Karena menurut teori, seorang wanita dikatakan parturien bila
pasien sudah in partu atau sudah terlihat adanya tanda-tanda persalinan seperti adanya his
persalinan, pecahnya ketuban, bloody show dan adanya pembukaan. Pada pasien ini sudah
didapatkan his persalinan, pecahnya ketuban dan sudah ada pembukaan 1 cm.
Dikatakan kala 1 fase laten, karena pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1 cm yang
berarti pasien masih dalam kala 1 fase laten.
Tindakan yang diberikan dilahirkan secara spontan dan diberikan terapi mefinal 2x1 sebagai
pengurang rasa nyeri dan Amoxan dan cefiral diberikan untuk pencegahan terhadap infeksi.
Mefinal diberikan untuk mengurangi rasa nyeri. Lactomar diberikan untuk memperlancar
produksi ASI. Folavit dan elkana diberika sebagai vitamin. Kalmetason diberikan untuk
pematangan paru karena bayi masih prematur. Bricasma diberikan untuk tokolitik supaya
mengurangi kontraksi
Nama
: Ny Rini N
Usia
: 37 tahun
DPJP
Diagnosis masuk
Diagnosis keluar
Anamnesis :
Teori
Pemeriksaan Fisik :
.
KU: baik
Kesadaran : CM
Pemeriksaan Penunjang :
Hematologi rutin:
Tindakan :
Partus spontan
Pembahasan :