Kualitas Perairan Pelabuhan Nilam Timur Kawasan Tanjung Perak Surabaya
Kualitas Perairan Pelabuhan Nilam Timur Kawasan Tanjung Perak Surabaya
Pelabuhan Nilam Timur merupakan salah satu pelabuhan yang terdapat pada kawasan
Tanjung Perak Surabaya. Pada pelabuhan Nilam Timur terdapat berbagai kegiatan baik kegiatan
pelabuhan maupun kegiatan non pelabuhan, seperti pemukiman maupun industri. Pelabuhan
Nilam Timur memiliki kegiatan utama yaitu sebagai peti kemas, sehingga dengan adanya
kegiatan tersebut dapat mempengaruhi kondisi perairan di pelabuhan Nilam Timur kawasan
Tanjung Perak. Kondisi tersebut akan secara otomatis mempengaruhi kualitas perairan yang ada
di pelabuhan Nilam Timur. Untuk mengetahui kualitas perairan pelabuhan Nilam Timur
digunakan parameter-parameter yang menunjukkan kualitas perairan berupa parameter fisik,
kimia, dan biologi.
Kualitas fisik yang dianalisa dalam penentuan kualitas perairan pelabuhan Nilam Timur
meliputi suhu, kecerahan, TSS. Kualitas kimia berupa pH, salinitas, NH3-N, raksa, tembaga,
cadmium, seng, timbal, phenol, H2S, minyak dan lemak serta deterjen (MBAS). Sedangkan
parameter biologi ditentukan dengan jumlah bakteri coliform yang terdapat pada perairan
tersebut. Berikut data hasil analisis yang dilakukan pada perairan pelabuahn nilam timur:
a. Parameter Fisik
i.
Suhu
Suhu minimum(alami) perairan pelabuhan Nilam Timur kawasan Tanjung Perak
Surabaya adalah 30,8C. Tingginya Temperature yang didapatkan pada hasil
penelitian tersebut diduga karena tingginya aktivitas biologis maupun kimia yang
terjadi akibat peristiwa degradasi bahan-bahan organic dan kegiatan kegiatan
kapal di perairan pelabuhan, diantaranya seperti air buangan dari pendinginan
mesin, tumpahan minyak, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi suhu perairan.
ii.
Kecerahan
Data pengukuran tingkat kecerahan menunjukkan bahwa secara umum di perairan
pelabuhan nilam timur nilai kecerahannya diluar baku mutu yang ditetapkan(baku
mutu >3meter) yaitu sebesar 0,800. Dimana keadaan ini diduga karena pengaruh
aktivitas yang ada di pelabuhan nilam timur.
iii.
TSS
Kandungan TSS secara umum masih dibawah baku mutu (<80 mg/l) yaitu sebesar
16,4 mg/l. kandungan TSS pada perairan dipengaruhi oleh jumlah limbah yang
terdapat perairan tersebut. Karena kandungan TSS pada perairan nilam timur
cukup rendah, berarti akvitas limbah yang ada pada pelabuhan nilam timur masih
dapat dikelola dengan baik.
b. Parameter kimia
i.
pH
Nilai pH pada hasil penelitian menunjukkan masih sesuai dengan baku mutu
untuk perairan(6,5 8,5) dimana hasil pengamatan pH sebesar 7,91.
ii. Salinitas
Dari hasil penelitian parameter salinitas menunjukkan hasil pengamatan masih
sesuai dengan ambang batas baku mutu yang ditentukan. Baku mutu yang
digunakan adalah berdasarkan asumsi bahwa air laut memiliki kisaran salinitas
300ppt hingga 40ppt, namun dalam keputusan menteri Negara lingkungan hidup
nomor 51 menunjukkan adanya toleransi penurunan suatu salinitas perairan
pelabuhan hingga <5ppt dari kondisi alamiahnya, sehingga pelabuhan nilam timur
yang memiliki salinitas 27ppt masih dalam ambang batas aman.
iii.
Ammonia total(NH3-N)
Dari data yang didapatkan pada pengamatan ammonia total pada perairan nilam
timur kawasan tanjung perak Surabaya adalah masih dalam batas aman dari
ketentuan baku mutu yang ditentukan(0,3 mg/l) yaitu sebesar 0,133 mg/l. hasil
tersebut diduga karena degradasi sampah yang menumpuk pada perairan
pelabuhan Nilam Timur masih belum terlampau banyak sehingga konsentrasi
ammonia total pada pengamatan juga masih dalam batas aman.
iv. Raksa(Hg)
Hasil pengamatan yang dilakukan pada parameter fisik berupa raksa nilai yang
dihasilkan jauh dibawah batas baku mutu yang ditentukan(0,003 mg/l) yaitu
sebesar <0,0002 mg/l. raksa berasala dari aktivitas industry yang ada disekitar
pelabuhan Nilam Timur, yang dapat berasal dari limbah pabrik cat, komponen
listrik, baterai, amalgama, ekstraksi emas dan perak, gigi palsu, senyawa anti
karat, fotografi, dan elektronik.
v.
Tembaga(Cu)
Data pengamatan menunjukkan konsetrasi tembaga pada perairan pelabuhan
Nilam Timur masih dalam ambang baku mutu yang telah ditentukan(0,05 mg/l)
yakni sebesar <0,0169 mg/l. tembaga banyak dipergunakan oleh industry
metalurgi, tekstil, elektronika, dan sebagai cat anti karat.
vi. Cadmium(Cd)
Data pengamatan menunjukkan konsetrasi tembaga pada perairan pelabuhan
Nilam Timur masih dalam ambang baku mutu yang telah ditentukan(0,01 mg/l)
yakni sebesar <0,0067 mg/l.
vii. Seng(Zn)
Data pengamatan menunjukkan konsetrasi seng pada perairan pelabuhan Nilam
Timur masih dalam ambang baku mutu yang telah ditentukan(0,1 mg/l) yakni
sebesar <0,0157 mg/l.
viii. Timbal(Pb)
Data pengamatan menunjukkan konsetrasi timbal pada perairan pelabuhan Nilam
Timur masih dalam ambang baku mutu yang telah ditentukan(0,05 mg/l) yakni
sebesar <0,00547.
ix. Phenol
Kandungan senyawa phenol yang ditemukan dalam pengamatan melebihi ambang
batas maksimum baku mutu yang ditentukan(0,002 mg/l) yakni sebesar 0,0430
mg/l. Tingginya senyawa phenol yang terdapat pada perairan pelabuhan nilam
timur adalah diduga berasal dari kandungan minyak yang digunakan sebagai
bahan bakar kapal atau perahu nelayan yang ada di perairan pelabuhan nilam
timur. Dengan demikian, kandungan senyawa phenol pasa konsentrasi tersebut
sudah tidak dapat ditenggang keberadaannya, keadaan ini akan terus naik seiring
dengan peningkatan jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan nilam timur.
x.
H2S
Hasil pengamatan kandungan senyawa sulfide(H2S), masih dalam batas ambang
baku mutu yang ditetapkan(0,03 mg/l) karena hasil yang didapatkan adalah
sebesar <0,03 mg/l.
xi. Minyak dan Lemak
laut dapat membahayakan kehidupan biota laut karena fenol bersifat toksik. Untuk kelebihan
bakteri coliform juga merupakan indicator suatu perairan tercemar atau tidak. Bakteri coliform
adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri
coliform merupakan bakteri indicator keberadaan bakteri patogenik dan masuk dalam golongan
mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi
sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Bakteri
koliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu bakteri
pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat
menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih didalam tubuh. Bakteri koliform dapat digunakan
sebagai indicator karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Bakteri ini
dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain itu, bakteri ini juga
memiliki daya tahan yang lebih tinggi dari pada patogen serta lebih mudah diisolasi dan
ditumbuhkan. Bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya
pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh
lebih murah, cepat dan sederhana dari pada mendeteksi bakteri patogenik lain. Jadi, coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform artinya kualitas air semakin baik.
Karena keberadaan bakteri coliform yang berda pada perairan poelabuhan niloam timur melebihi
ambang batas yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan kualitas perairan pelabuhan nilam
timur kawasan tanjung perak adalah buruk dan sudah mulai terjadi pencemaran. Dengan kondisi
demikian, maka aktivitas perairan pelabuhan nilam timur yang berhubungan dengan pemakaian
air sebagai kebutuhan sehari-hari atau pengambilan biota yang ada di perairan pelabuhan nilam
timur sebagai bahan makanan harus dihentikan karena akan membahayakan kesehatan.
Sumber: suwardi. 2008. Penelitian tesis tentang pengaruh kunjungan kapal dan
pemanfaatan reception facielities pada kualitas perairan pelabuhan. Program pascasarjana
ilmu lingkungan Universitas Indonesia: Jakarta.