OPERASI
Riset Operasi (operation research)
dimulai dikalangan militer dalam
permulaan Perang Dunia Kedua.
Mengalokasikan sumber-sumber atau
input yang terbatas guna melayani
berbagai operasi militer dan kegiatankegiatan di dalam setiap operasi
secara efisien dan efektif.
STMIK Handayani
BEBERAPA DEFINISI
Morse dan Kimball mendefinisikan riset
operasi sebagai metode ilmiah (scientific
method) yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan mengenai
kegiatan yang mereka tangani dengan
dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas
karena tidak tercermin perbedaan antara
riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.
STMIK Handayani
Sambungan
Churchman, Arkoff dan Arnoff pada tahun
1950-an mengemukakan pengertian riset
operasi sebagai aplikasi metode-metode,
teknik-teknik dan peralatan-peralatan
ilmiah dalam menghadapi masalah
masalah yang timbul di dalam operasi
perusahaan dengan tujuan ditemukannya
pemecahan yang optimum masalahmasalah tersebut.
STMIK Handayani
Sambungan
Miller dan M.K. Starr mengartikan riset
operasi sebagai peralatan manajemen
yang menyatukan ilmu pengetahuan,
matematika, dan logika dalam kerangka
pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya
permasalahan tersebut dapat dipecahkan
secara optimal
STMIK Handayani
Sambungan
Riset Operasi mencakup dua kata
yaitu riset yang harus menggunakan
metode ilmiah dan operasi yang
berhubungan dengan proses atau
berlangsungnya suatu kegiatan
(proses produksi, proses pengiriman
barang / militer / senjata, proses
pemberian pelayanan melalui suatu
antrian yang panjang).
STMIK Handayani
PENJELASAN TAHAPAN
METHODE
(1) Tahap pertama, harus merumuskan atau
mendefinisikan persoalan yang akan dipecahkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
berdasarkan keadaan objektif. Biasanya harus
memperhatikan tiga hal yaitu : Pertama, uraian
yang tepat mengenai tujuan yang akan dicapai,
kedua, identifikasi daripada adanya alternatif dalam
keputusan yang menyangkut suatu sistem, ketiga,
mengenali adanya pembatasan-pembatasan
(limitation, restriction dan juga persyaratanpersyaratan yang diperlukan sistem yang
bersangkutan dengan pemecahan persoalan).
STMIK Handayani
linear programming,
dynamic programming,
teori antrian,
teori inventori, teori permainan (game
theory), simulasi,
net work planning.
STMIK Handayani
STMIK Handayani
Pengertian
Alasan pembentukan model
Jenis-jenis model
Penyederhanaan model
Tahap-tahap pemodelan
15
Model dalam OR
16
Jenis-jenis model :
Iconic (physical) Model.
Penyajian phisik yang tampak seperti aslinya dari
suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda.
Model ini mudah untuk mengamati, membangun
dan menjelaskan tetapi sulit untuk memanipulasi
dan tdk dpt digunakan untuk tujuan peramalan
Biasanya menunjukkan peristiwa statik.
Analogue Model.
Lebih abstrak dari model iconic, karena tdk
kelihatan sama antara model dengan sistem nyata.
Lebih mudah untuk memanipulasi dan dapat
menunjukkan situasi dinamis.
Umumnya lebih berguna dari pada model iconic
karena kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan
ciri-ciri sistem nyata yang dipelajari.
17
Penyederhanaan model:
1. Melinierkan hubungan yang tidak linier.
2. Mengurangi banyaknya variabel atau kendala.
3. Merubah sifat variabel, misalnya dari diskrit
menjadi kontinyu.
4. Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal.
5. Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model
menjadi statik).
6. Mengasumsikan variabel random menjadi suatu
nilai tunggal (deterministik).
Pembentukan model sangat esensial dalam Riset
Operasi krn solusi dari pendekatan ini tergantung
pada ketepatan model yang dibuat.
19
2. Pembentukan Model.
Sesuai dengan definisi persoalannya, pengambil
keputusan menentukan model yang paling cocok
untuk mewakili sistem.
Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan
dan kendala-kendala persoalan dalam variabel
keputusan.
Jika model yang dihasilkan cocok dengan salah
satu model matematik yang biasa (misalnya
linier), maka solusinya dapat dengan mudah
diperoleh dengan program linier.
21
3.
4. Validasi Model.
Model harus diperiksa apakah dpt
merepresentasikan berjalannya sistem yang
diwakili.
Validitas model dilakukan dgn cara
membandingkan performance solusi dengan data
aktual.
Model dikatakan valid jika dengan kondisi input
yang serupa, dapat menghasilkan kembali
performance seperti kondisi aktual.
22
23
Prinsip:
Setiap Organisasi berusaha
mencapai
tujuan yang telah
ditetapkan sesuai
dengan keterbatasan sumberdaya.
Linear Programming:
Teknik pengambilan keputusan dlm permasalahan
yang berhubungan dgn pengalokasian sumberdaya
secara optimal
24
25
Grafis (2 variabel)
Matematis (Simplex method)
Kursi
Total jam
tersedia
Perakitan
60
Pemolesan
48
80.000
60.000
Proses
Laba/unit
M+6K
60
48
0
0
28
29
Laba = 8 M + 6 K
34
Pada A: M = 0, K = 12
Laba = 6 (12) = 72
32
28
24
4M + 2K 60
Pada B: M = 12, K = 6
Laba = 8(12) + 6(6) = 132
M=0 K=30
K=0 M=15
20
Pada A: M = 15, K = 0
Laba = 8 (15) = 120
16
Feasible
Region
12 A(0,12)
8
M=0 K=12
K=0 M=24
B(12,6)
Keputusan:
M = 12 dan K = 6
Laba yg diperoleh = 132.0
2M + 4K 48
C(15,0)
4
12
16
20
M
24
28
32
34
32
Extreem points:
Infeasible Solution:
33
Contoh 2
Perusahaan Krisna Furniture yang akan
membuat meja dan kursi. Keuntungan yang
diperoleh dari satu unit meja adalah $7,sedang keuntungan yang diperoleh dari satu
unit kursi adalah $5,-.
Namun untuk meraih keuntungan tersebut
Krisna Furniture menghadapi kendala
keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1
unit meja dia memerlukan 4 jam kerja.
STMIK Handayani
tersedia per
minggu
Pembuatan
240
Pengecatan
100
Profit per
Unit
STMIK Handayani
Fungsi Tujuan
Profit = ($ 7 x jml meja yang diproduksi) + ($ 5
x jml kursi yang diproduksi)
Secara matematis dapat ditulis :
Maksimisasi : Z = 7 X1 + 5 X2
STMIK Handayani
Fungsi Kendala
Kendala : Waktu pembuatan
1 unit meja memerlukan 4 jam untuk pembuatan
->
4 X1
1 unit kursi memerlukan 3 jam untuk pembuatan -> 3 X2
Total waktu yang tersedia per minggu untuk pembuatan
-> 240 Jam
Dirumuskan dalam pertidaksamaan matematis -> 4 X1
+ 3 X2 240
STMIK Handayani
STMIK Handayani
2 X1 +
X1 , X2 0 (Kendala non-negatif)
STMIK Handayani
TENAGA
KERJA(JA
M/UNIT)
TANAH LIAT
(KG/UNIT
MANGKOK
4000
CANGKIR
5000
JML PRODUKSI
40
120.G/HARI)
( JAM/HARI)
STMIK Handayani
LABA(RP/UNI
T)
Terima Kasih
STMIK Handayani