Anda di halaman 1dari 44

SEJARAH DAN KEGUNAAN RISET

OPERASI
Riset Operasi (operation research)
dimulai dikalangan militer dalam
permulaan Perang Dunia Kedua.
Mengalokasikan sumber-sumber atau
input yang terbatas guna melayani
berbagai operasi militer dan kegiatankegiatan di dalam setiap operasi
secara efisien dan efektif.
STMIK Handayani

Tujuan untuk menerapkan pendekatan


ilmiah guna memecahkan permasalahan
atau persoalan di atas ditambah lagi
dengan permasalahan strategi dan taktis
militer.
RO mula-mula berkembang di Inggris
dalam bidang militer, industri, bisnis dan
pemerintahan sipil, kemudian berkembang
dengan cepat sekali di Amerika Serikat,
sejak 1951. Sekarang perkembangannya
sudah meluas menjangkau negara
berkembang seperti Indonesia.
STMIK Handayani

BEBERAPA DEFINISI
Morse dan Kimball mendefinisikan riset
operasi sebagai metode ilmiah (scientific
method) yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan mengenai
kegiatan yang mereka tangani dengan
dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas
karena tidak tercermin perbedaan antara
riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.
STMIK Handayani

Sambungan
Churchman, Arkoff dan Arnoff pada tahun
1950-an mengemukakan pengertian riset
operasi sebagai aplikasi metode-metode,
teknik-teknik dan peralatan-peralatan
ilmiah dalam menghadapi masalah
masalah yang timbul di dalam operasi
perusahaan dengan tujuan ditemukannya
pemecahan yang optimum masalahmasalah tersebut.
STMIK Handayani

Sambungan
Miller dan M.K. Starr mengartikan riset
operasi sebagai peralatan manajemen
yang menyatukan ilmu pengetahuan,
matematika, dan logika dalam kerangka
pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya
permasalahan tersebut dapat dipecahkan
secara optimal
STMIK Handayani

Sambungan
Riset Operasi mencakup dua kata
yaitu riset yang harus menggunakan
metode ilmiah dan operasi yang
berhubungan dengan proses atau
berlangsungnya suatu kegiatan
(proses produksi, proses pengiriman
barang / militer / senjata, proses
pemberian pelayanan melalui suatu
antrian yang panjang).
STMIK Handayani

riset yang dilakukan terhadap suatu proses /


operasi atau berlangsungnya suatu kegiatan
yang dilakukan oleh unit organisasi
Definisi lain adalah : Riset Operasi adalah
aplikasi metode ilmiah terhadap
permasalahan yang kompleks dalam
mengarahkan dan mengendalikan sistem
yang luas mengenai kehidupan manusia,
mesin-mesin, material dan uang dalam
industri, bisnis, pemerintahan dan
pertahanan.
STMIK Handayani

Pemecahan persoalan RO harus melalui


suatu tim yang anggotanya memiliki latar
belakang bidang pengetahuan yang
berbeda.
Pendekatan harus ilmiah berdasarkan
model matematika berarti prosedur yang
ditempuh langkah-langkah jelas secara
sistematis dan hasilnya dapat diandalkan
sehingga berguna bagi pembuat
keputusan.
STMIK Handayani

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM RISET OPERASI


(1) Merumuskan atau menganalisis persoalan sehingga
jelas tujuan apa yang akan dicapai (objectives)
(2) Pembentukan model matematika untuk mencerminkan
persoalan yang akan dipecahkan. Biasanya model
dinyatakan dalam bentuk persamaan yang
menggambarkan hubungan antara input dan output
serta tujuan yang akan dicapai dalam bentuk fungsi
objektif (objective function).
(3) Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat
dalam tahap sebelumnya, misalnya dengan
menggunakan metode simpleks.
(4) Menguji model dan hasil pemecahan dari penggunaan
model. Sering juga disebut melakukan validasi.
STMIK Handayani

PENJELASAN TAHAPAN
METHODE
(1) Tahap pertama, harus merumuskan atau
mendefinisikan persoalan yang akan dipecahkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
berdasarkan keadaan objektif. Biasanya harus
memperhatikan tiga hal yaitu : Pertama, uraian
yang tepat mengenai tujuan yang akan dicapai,
kedua, identifikasi daripada adanya alternatif dalam
keputusan yang menyangkut suatu sistem, ketiga,
mengenali adanya pembatasan-pembatasan
(limitation, restriction dan juga persyaratanpersyaratan yang diperlukan sistem yang
bersangkutan dengan pemecahan persoalan).
STMIK Handayani

(2) Tahap kedua, berkenaan dengan pembentukan


model secara matematis, misalnya dengan
menggunakan persamaan dan ketidaksamaan
linear seperti di dalam linear programming.
Model harus dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat mewakili kenyataan yang sebenarnya
(3) Tahap ketiga, berkenaan dengan pemecahan
model, yang biasanya memecahkan
persamaan / ketidaksamaan matematika. Di
dalam model matematika, pemecahan ini
dicapai dengan teknik optimisasi dan model
menghasilkan suatu pemecahan optimum.
STMIK Handayani

(4) Tahap keempat, melakukan pengujian atau


melakukan validasi dari model. Suatu model
dikatakan sah (valid), apabila dapat memberikan
prediksi yang dapat dipercaya dari hasil proses
suatu sistem, disamping diakui adanya
ketidaktepatan dari model tersebut untuk
mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real
world)
(5) Tahap kelima, merupakan tahap terakhir, ialah
tahap untuk implementasi hasil pemecahan
model yang telah diuji validitasnya. Tugas
melakukan implementasi ini merupakan tugas
peneliti operasi (operation researchers).
STMIK Handayani

JENIS PERSOALAN YANG TELAH DIPECAHKAN


DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK-TEKNIK DALAM RO

linear programming,
dynamic programming,
teori antrian,
teori inventori, teori permainan (game
theory), simulasi,
net work planning.

STMIK Handayani

CONTOH CONTOH PERMASALAHAN DALAM RISET


OPERASI

Persoalan Biaya Pemasaran


Berbagai Produk
Perencanaan Produksi
Persoalan Transportasi
Persoalan Antrian dan Inventori
Persoalan Net Work Planning atau
PERT

STMIK Handayani

Pemodelan dalam Riset Operas

Pengertian
Alasan pembentukan model
Jenis-jenis model
Penyederhanaan model
Tahap-tahap pemodelan

15

Model dalam OR

Model adalah abstraksi atau penyederhanaan


realitas dari suatu sistem yg kompleks
Model menunjukkan hubungan-hubungan (langsung
atau tdk langsung) dari aksi dan reaksi dalam
pengertian sebab dan akibat.
Model hrs mencerminkan semua aspek realitas yg
sedang diteliti.
Model adalah suatu fungsi tujuan dgn seperangkat
kendala yang diekspresikan dlm bentuk variabel
keputusan.

Alasan pembentukan model:


Menemukan variabel2 yg penting atau menonjol
dalam suatu permasalahan
Penyelidikan hubungan yg ada diantara variabelvariabel

16

Jenis-jenis model :
Iconic (physical) Model.
Penyajian phisik yang tampak seperti aslinya dari
suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda.
Model ini mudah untuk mengamati, membangun
dan menjelaskan tetapi sulit untuk memanipulasi
dan tdk dpt digunakan untuk tujuan peramalan
Biasanya menunjukkan peristiwa statik.
Analogue Model.
Lebih abstrak dari model iconic, karena tdk
kelihatan sama antara model dengan sistem nyata.
Lebih mudah untuk memanipulasi dan dapat
menunjukkan situasi dinamis.
Umumnya lebih berguna dari pada model iconic
karena kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan
ciri-ciri sistem nyata yang dipelajari.
17

Mathematical (Simbolic) Model.


Sifatnya paling abstrak.
Menggunakan seperangkat simbol matematik
untuk menunjukkan komponen-komponen (dan
hubungan antar mereka) dari sistem nyata.
Dibedakan menjadi:
Model deterministik :
Dibentuk dalam situasi penuh kepastian
(certainty)
Memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan
dari realitas karena kepastian jarang terjadi.
Keuntungannya: dapat dimanipulasi dan
diselesaikan lebih mudah.
Model probabilistik :
Dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty).
Lebih sulit di analisis, meskipun representasi
ketidak-pastian dalam model dapat
menghasilkan suatu penyajian sistem nyata18
yang lebih realistis.

Penyederhanaan model:
1. Melinierkan hubungan yang tidak linier.
2. Mengurangi banyaknya variabel atau kendala.
3. Merubah sifat variabel, misalnya dari diskrit
menjadi kontinyu.
4. Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal.
5. Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model
menjadi statik).
6. Mengasumsikan variabel random menjadi suatu
nilai tunggal (deterministik).
Pembentukan model sangat esensial dalam Riset
Operasi krn solusi dari pendekatan ini tergantung
pada ketepatan model yang dibuat.
19

Tahap-tahap Pemodelan dalam OR:


1. Merumuskan masalah.
Merumuskan definisi persoalan secara tepat
Dalam perumusan masalah ada tiga hal yang
penting diperhatikan:
Variabel keputusan; yaitu unsur-unsur dalam
persoalan yang dapat dikendalikan oleh
pengambil keputusan, sering disebut sebagai
instrumen.
Tujuan (objective). Penetapan tujuan
membantu pengambil keputusan memusatkan
perhatian pada persoalan dan pengaruhnya
terhadap organisasi. Tujuan ini diekspresikan
dalam variabel keputusan.
Kendala (constraint) adalah pembataspembatas terhadap alternatif tindakan yang
20
tersedia.

2. Pembentukan Model.
Sesuai dengan definisi persoalannya, pengambil
keputusan menentukan model yang paling cocok
untuk mewakili sistem.
Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan
dan kendala-kendala persoalan dalam variabel
keputusan.
Jika model yang dihasilkan cocok dengan salah
satu model matematik yang biasa (misalnya
linier), maka solusinya dapat dengan mudah
diperoleh dengan program linier.

21

3.

Mencari penyelesaian masalah


Aplikasi bermacam-macam teknik dan metode
solusi kuntitatif yang merupakan bagian utama
dari OR
Disamping solusi terhadap model, perlu juga
informasi tambahan: Analisa Sensitivitas.

4. Validasi Model.
Model harus diperiksa apakah dpt
merepresentasikan berjalannya sistem yang
diwakili.
Validitas model dilakukan dgn cara
membandingkan performance solusi dengan data
aktual.
Model dikatakan valid jika dengan kondisi input
yang serupa, dapat menghasilkan kembali
performance seperti kondisi aktual.
22

Model Linear Programming:

Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model


Metode penyelesaian (grafik dan simpleks)
Interpretasi hasil
Analisis sensistivitas
Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk baku
Model Dualitas
Penyelesaian kasus (Aplikasi paket komputer)

23

Prinsip:
Setiap Organisasi berusaha
mencapai
tujuan yang telah
ditetapkan sesuai
dengan keterbatasan sumberdaya.
Linear Programming:
Teknik pengambilan keputusan dlm permasalahan
yang berhubungan dgn pengalokasian sumberdaya
secara optimal

24

Penerapan: Pengalokasian Sumberdaya

Perbankan: portofolio investasi


Periklanan
Industri manufaktur: Penggunaan
mesin kapasitas produksi
Pengaturan komposisi bahan
makanan
Distribusi dan pengangkutan
Penugasan karyawan

25

Karakteristik Persoalan LP:


Ada tujuan yang ingin dicapai
Tersedia beberapa alternatif untuk
mencapai tujuan
Sumberdaya dalam keadaan terbatas
Dapat dirumuskan dalam bentuk
matematika
(persamaan/ketidaksamaan)
Contoh pernyataan ketidaksamaan:
Untuk menghasilkan sejumlah meja dan
kursi secara optimal, total biaya yang
dikeluarkan
tidak boleh lebih dari dana
yang tersedia.
Pernyataan bersifat normatif
26

Metode penyelesaian masalah:

Grafis (2 variabel)
Matematis (Simplex method)

Contoh Persoalan: 1 (Perusahaan Meubel)


Suatu perusahaan menghasilkan dua produk,
meja dan kursi yang diproses melalui dua bagian
fungsi: perakitan dan pemolesan.
Pada bagian perakitan tersedia 60 jam kerja,
sedangkan pada bagian pemolesan hanya 48 jam
kerja. Utk menghasilkan 1 meja diperlukan 4 jam
kerja perakitan dan 2 jam kerja pemolesan,
sedangkan utk menghasilkan 1 kursi diperlukan 2 jam
kerja perakitan dan 4 jam kerja pemolesan,
Laba utk setiap meja dan kursi yang dihasilkan
masing2 Rp. 80.000 dan Rp. 60.000,27
Berapa jumlah meja dan kursi yang optimal

Perumusan persoalan dlm bentuk tabel:


Waktu yang dibutuhkan per unit
Meja

Kursi

Total jam
tersedia

Perakitan

60

Pemolesan

48

80.000

60.000

Proses

Laba/unit

Perumusan persoalan dlm bentuk matematika:


Maks.:
Laba = 8
000)
Dengan kendala:
4M + 2K
2M + 4K
M
K

M+6K

60
48
0
0

(dlm satuan Rp.10.

28

Langkah-langkah dalam Perumusan Model LP


1. Definisikan Variabel Keputusan (Decision
Variable)
Variabel yang nilainya akan dicari
2. Rumuskan Fungsi Tujuan:
Maksimisasi atau Minimisasi
Tentukan koefisien dari variabel
keputusan
3. Rumuskan Fungsi Kendala Sumberdaya:
Tentukan kebutuhan sumberdaya utk
masing-masing peubah keputusan.
Tentukan jumlah ketersediaan
sumberdaya sbg pembatas.
4. Tetapkan kendala non-negatif
Setiap keputusan (kuantitatif) yang

29

Perumusan persoalan dalam


model LP.
Definisi variabel keputusan:
Keputusan yg akan diambil adlh berapakah jlh meja
dan kursi yg akan dihasilkan. Jika meja disimbolkan
dgn M dan kursi dgn K, mk definisi variabel
keputusan:
M = jumlah meja yg akan dihasilkan (dlm satuan
unit)
K = jumlah
kursi yg
akan dihasilkan (dlm satuan
Perumusan
fungsi
tujuan:
unit)
Laba utk setiap meja dan kursi yg dihasilkan masing2
Rp. 80.000 dan Rp. 60.000. Tujuan perusahaan adlh
utk memaksimumkan laba dari sejumlah meja dan
kursi yg dihasilkan. Dengan demikian, fungsi tujuan
dpt ditulis:
Maks.:
000)

Laba = 8 M + 6 K

(dlm satuan Rp.10.


30

Perumusan Fungsi Kendala:


Kendala pada proses perakitan:
Utk menghasilkan 1 bh meja diperlukan waktu 4
jam dan
utk menghasilkan 1 bh kursi diperlukan waktu
2 jam pd
proses perakitan. Waktu yg tersedia adalah
60 jam.
4M + 2K 60
Kendala pada proses pemolesan:
Utk menghasilkan 1 bh meja diperlukan waktu 2
jam dan utk menghasilkan 1 bh kursi diperlukan
waktu 4 jam pd proses pemolesan. Waktu yang
tersedia adalah 48 jam.
2M + 4K 48
Kendala non-negatif:
Meja dan kursi yg dihasilkan tdk memiliki nilai
negatif.
M 0
31
K 0

Penyelesaian secara grafik:


(Hanya dapat dilakukan untuk model dg 2 decision
variables)

Gambarkan masing-masing fungsi kendala pada grafik yang


sama.
K
Laba = 8M + 6K

34

Pada A: M = 0, K = 12
Laba = 6 (12) = 72

32
28
24

4M + 2K 60

Pada B: M = 12, K = 6
Laba = 8(12) + 6(6) = 132

M=0 K=30
K=0 M=15

20

Pada A: M = 15, K = 0
Laba = 8 (15) = 120

16

Feasible
Region

12 A(0,12)
8

M=0 K=12
K=0 M=24

B(12,6)

Keputusan:
M = 12 dan K = 6
Laba yg diperoleh = 132.0

2M + 4K 48
C(15,0)
4

12

16

20

M
24

28

32

34

32

Beberapa konsep penting dalam penyelesaian


persoalan LP

Extreem points:

Titik-titik sudut daerah kelayakan (feasbile region)

Infeasible Solution:

Tidak ada solusi karena tdk semua kendala terpenuhi.


Unbounded Solution:

Solusi yang disbebabkan karena fungsi tujuan dibuat


tanpa
batas dan tdk melanggar funggsi kendala.
Redundancy:

Redundancy terjadi karena adanya kendala yg tdk


mempengaruhi daerah kelayakan.
Alternative optima:

Solusi yang tdk memberikan nilai yang unik, terjadi


bila garis
fungsi tujuan berimpit dgn garis salah satu
kendala.

33

Contoh 2
Perusahaan Krisna Furniture yang akan
membuat meja dan kursi. Keuntungan yang
diperoleh dari satu unit meja adalah $7,sedang keuntungan yang diperoleh dari satu
unit kursi adalah $5,-.
Namun untuk meraih keuntungan tersebut
Krisna Furniture menghadapi kendala
keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1
unit meja dia memerlukan 4 jam kerja.
STMIK Handayani

Untuk pembuatan 1 unit kursi dia


membutuhkan 3 jam kerja. Untuk
pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam
kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi
dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja
yang tersedia untuk pembuatan meja dan
kursi adalah 240 jam per minggu sedang
jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah
100 jam per minggu. Berapa jumlah meja
dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar
keuntungan perusahaan maksimum?
STMIK Handayani

Dari kasus di atas dapat diketahui


bahwa tujuan perusahaan adalah
memaksimumkan profit. Sedangkan
kendala perusahaan tersebut adalah
terbatasnya waktu yang tersedia
untuk pembuatan dan pengecatan.
Apabila permasalahan tersebut
diringkas dalam satu tabel akan
tampak sebagai berikut:
STMIK Handayani

Jam kerja untuk membuat 1 Total waktu


unit produk
Meja
Kursi

tersedia per
minggu

Pembuatan

240

Pengecatan

100

Profit per

Unit
STMIK Handayani

Mengingat produk yang akan


dihasilkan adalah meja dan kursi,
maka dalam rangka
memaksimumkan profit, perusahaan
harus memutuskan berapa jumlah
meja dan kursi yang sebaiknya
diproduksi. Dengan demikian dalam
kasus ini, yang merupakan variabel
keputusan adalah meja (X1) dan kursi
(X2).
STMIK Handayani

Fungsi Tujuan
Profit = ($ 7 x jml meja yang diproduksi) + ($ 5
x jml kursi yang diproduksi)
Secara matematis dapat ditulis :
Maksimisasi : Z = 7 X1 + 5 X2

STMIK Handayani

Fungsi Kendala
Kendala : Waktu pembuatan
1 unit meja memerlukan 4 jam untuk pembuatan
->
4 X1
1 unit kursi memerlukan 3 jam untuk pembuatan -> 3 X2
Total waktu yang tersedia per minggu untuk pembuatan
-> 240 Jam
Dirumuskan dalam pertidaksamaan matematis -> 4 X1
+ 3 X2 240

STMIK Handayani

Kendala : Waktu pengecatan


1 unit meja memerlukan 2 jam untuk pengecatan
-> 2 X1
1 unit kursi memerlukan 1 jam untuk pengecatan
-> 1 X2
Total waktu yang tersedia per minggu untuk
pengecatan ->
100 Jam
Dirumuskan dalam pertidaksamaan matematis ->
2 X1 + X2 100

STMIK Handayani

Formulasi masalah secara lengkap :


Fungsi Tujuan
: Maks. Z = 7 X1 + 5 X2
Fungsi Kendala : 4 X1 + 3 X2 240
X2 100

2 X1 +

X1 , X2 0 (Kendala non-negatif)

STMIK Handayani

Perusahaan barang tembikar Colonial memproduksi 2 produk setiap


hari, yaitu :
mangkok , cangkir
Perusahaan mempunyai 2 sumber daya yang terbatas jumlahnya
untuk memproduksi produk-produk tersebut yaitu: Tanah liat (120
kg/hari) dan Tenaga kerja (40 jam/hari)
Dengan keterbatasan sumber daya, perusahaan ingin mengetahui
berapa banyak mangkok dan gelas yang akan diproduksi tiap hari
dalam rangka memaksimumkan laba, Selesaikan dengan Metode
Grafik
Kedua produk mempunyai kebutuhan sumber daya untuk produksi
serta laba per item seperti ditunjukkan pada tabel
PRODUK

TENAGA
KERJA(JA
M/UNIT)

TANAH LIAT
(KG/UNIT

MANGKOK

4000

CANGKIR

5000

JML PRODUKSI

40
120.G/HARI)
( JAM/HARI)
STMIK Handayani

LABA(RP/UNI
T)

Terima Kasih

STMIK Handayani

Anda mungkin juga menyukai