Anda di halaman 1dari 27

Refarat

CEREBRAL VENOUS
THROMBOSIS
Disusun Oleh :
Martnisa.Bidang
Marlina.E.mahuze
Pembimbing :
Dr. Ignatius.Letsoin. Sp.S ,
Msi , Med , FINS

BAB I
PENDAHUALUAN

PENDAHULUAN
Cerebral Venous Thrombosis
(CVT) adalah thrombus (bekuan
darah) pada vena dural, yang
mengalirkan darah dari dalam
otak. Dapat terjadi pada sinus
dural cerebri, antara lain sinus
sagital, sinus lateral (termasuk
sinus transverses, sinus sigmoid
dan petrosus), serta sinus
kavernosus.
Sebuah penelitian di Kanada

BATASAN MASALAH

Pembahasan referat ini dibatasi pada


anatomi, definisi, epidemiologi,
etiologi, patofisiologi, diagnosis, terapi,
komplikasi, prognosis serta diagnosis
banding pada Cerebral Venous
Thrombosis.

TUJUAN

Tujuan pembuatan referat ini


guna menambah pengetahuan
serta pemahaman tentang
Cerebral Venous Thrombosis.

MANFAAT

1. Sebagai bahan informasi mengenai


Cerebral Venous Thrombosis.
2. Menambah pengetahuan dan
melatih kemampuan akademik penulis
dalam hal penyusunan referat yang
baik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi (Vena Serebral)


System vena otak merupakan
system vena yang terdiri dari
pembuluh vena yang mengalirkan
darah dari vena cranial, vena
cerebral, vena-vena di fossa
posterior, vena diploic, vena
meningeal, sinus dura, vena orbita,
vena jugular interna dan vena jugular
eksterna.
Pada peredaran darah balik (vena)

Sinus duramater adalah pembuluh


darah vena yang menerima darah
vena dari otak, duramater dan vena
diploic.
Secara garis besar sinus duramater
terbagi atas dua, yaitu kelompok
sinus antero-inferior dan posterosuperior.
Sinus cavernosus merupakan sinus

A. Sinus Vena Dura

Sinus vena dura adalah ruangan


antara endosteal dan lapisan
meningen dari duramater.
Sinus vena dura secara umum dibagi
atas dua kelompok besar, yaitu:

sinus posterosuperior
a. sinus
sagitalis
superior
b. sinus
sagitalis inferior
c. sinus straight
d. sinus
transversal

Sinus antero
inferior
a. sinus
cavernosus
b. sinus
intracavernosus
c. sinus petrosal
superior
d. sinus
petrosal inferior

2. Sinus antero inferior


a. sinus cavernosus
b. sinus intracavernosus
c. sinus petrosal superior
d. sinus petrosal inferior

B.Sinus Cavernosa
Sinus cavernosa adalah suatu
trabekula sinus vena yang berlokasi
antara selubung dari duramater dan
bersebelahan dengan sela tursika.
Sinus cavernosa termasuk dalam
kelompok sinus vena dura anteroinferior, bilateral kiri dan kanan.
Sinus cavernosa bukanlah rongga
vena yang besar. Biasanya sinus ini
terdiri dari beberapa pleksus vena

Sinus cavernosa terbagi atas empat


ruangan vena dengan parameter
jarak daerah cavernosa dengan arteri
karotis, yaitu:
1. Medial
2. Antero-inferior
3. Postero-superior
4. Lateral

Sinus cavernosa menerima aliran darah dari:


1. Vena orbitalis superior melalui foramen
orbitalis superior
2. Vena cerebralis dari sinus sphenoidalis
yang kecil dimana berjalan sepanjang
bagian bawah dari bagian sayap kecil tulang
sphenoidalis. Ini juga berhubungan
dengan sinus transversal
dengan
memakai sinus petrosal superior
3.Vena jugularis interna melalui sinus
petosal inferior

Definisi

Cerebral Venous Thrombosis


adalah adanya thrombosis
(gumpalan darah) dalam sinus
vena dural, yang mengalirkan
darah dari otak.

Nama lain yang juga sering digunakan untuk


menyebutkan cerebral sinus venosus
thrombosis yaitu:
- Cerebral venous thrombosis (CVT)
- Cerebral vein thrombosis
- Cerebral venous and sinus thrombosis
- Cerebral venous sinus thrombosis
(CVST)
- Cerebral sinovenous thrombosis (CSVT)
- Cerebral vein and dural sinus thrombosis
- Sinus and cerebral vein thrombosis

Etiologi
Banyak kondisi yang menyebabkan
munculnya thrombosis vena serebri atau
cerebral venous thrombosis (CVT). Hal ini
dapat disebabkan oleh factor tunggal
ataupun multiple
1. Sinusitis
2. Trauma dan Pembedahan
3. Kondisi Hiperkoagulasi
4. Hipotensi Intracranial
5. Pungsi Lumbal
6. Obat-obatan

Epidemiologi
Kejadian ini dapat terjadi pada
kelompok decade ketiga dengan 75
persennya adalah wanita. Hal ini
berhubungan dengan adanya
penggunaan kontrasepsi oral. Hanya
1500 orang di USA yang didiagnosa
sebagai CVT per tahunnya. CVT dapat
mengenai smua umur tetapi anakanak lebih sering dibandingkan
dewasa. Bayi yang baru lahir pada

Patofisiologi

Diagnosa

Diagnosis CVT dibuat atas dasar klinis dan


studi pencitraan, sedangkan laboratorium
berguna untuk menentukan kemungkinan
penyebab CVT dibuat atas dasar klinis dan
studi pencitraan, sedangkan laboratorium
berguna untuk menentukan kemungkinan
penyebab CVT.

Terapi

1. Antikoagulasi
2. Trombolitik dan Pilihan Endovascular
Pengobatan

Komplikasi
1. Gangguan berbicara
2. Kesulitan gerak pada bagian tubuh
3. Gangguan daya ingat
4. Sakit kepala
5. Peningkatan tekanan cairan di dalam
kepala
6. Tekanan pada saraf
7. Cedera otak
8. Keterlambatan perkembangan
9. Kematian

Prognosis

Meskipun sebagian besar pasien


memiliki pemulihan sempurna atau
parsial, 10% ditemukan memiliki
deficit neurologis permanan

Diagnosis Banding
- Abducens nerve palsy
- Diskrasia darah dan stroke
- Sindroma sinus kavernosa
- Cedera kepala
- Infeksi oportunistik terkait HIV-1 : ensefalitis
Cytomegalovirus
- Abses epidural intracranial
- Pseudotumor serebri
- Sarkoidosis dan neuropati
- Meningitis stafilokokus
- Status epileptikus
- Empiema subdural

Trimakasih ...............
.

Anda mungkin juga menyukai