Ke-1
lemaknya sebagian besar merupakan asam lemak tak jenuh ganda terutama
asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan kadar kolesterol,
meningkatkan kecerdasan, dan mencegah penyakit degeneratif.
Selain banyak mengandung vitamin A, ikan juga merupakan sumber
berbagai mineral yang penting bagi tubuh seperti besi, fosfor, iodin,
kalsium, magnesium dan selenium. Iodin diketahui sangat penting untuk
mencegah terjadinya penyakit gondok serta kretin (kekerdilan yang
disertai kemunduran tingkat kecerdasan). Ikan mudah dicerna, sehingga
baik dikonsumsi mereka yang tengah mengalami problem pencernaan.
Semua produk ikan mempunyai cita rasa lezat. Kelebihanm lainnya mudah
diolah sehingga proses pemasakan menjadi lebih cepat.
Pemanfaatan daging ikan sebagai sumber protein bagi manusia sangat
digalakkan. Selain dalam bentuk daging ikan yang langsung dapat dikonsumsi,
daging ikan juga dapat diolah menjadi pasta daging ikan (Fish Jelly Product) atau
dalam bahasa jepang disebut kamaboko. Pasta daging ikan selanjutnya dapat
diolah menjadi berbagai makanan olahan lanjutan seperti bakso ikan, surimi,
nugget, otak-otak dan kaki naga.
Produk perikanan diIndonesia pada saat ini sudah mulai bermunculan
seiring dengan berkembangnya teknologi pengolahan perikanan. Permasalahan
yang sering muncul pada pengolah produk perikanan di karenakan ikan mudah
busuk, dan untuk membuat produk hasil olahan dari ikan biasanya membutuhkan
proses pengolahan yang panjang harus melewati beberapa tahap pemprosesan
mulai dari pemilihan bahan baku, pembersihan atau penyiangan dan sebagainya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka muncul ide-ide baru tentang cara
pengolahan produk perikanan salah satunya yaitu dengan pembuatan kamaboko.
Adapun tujuan dari praktikum Proses Pembuatan Kamaboko adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap kamaboko ikan belida
(Chitala_lopis) pada penyimpanan suhu ruang.
TINJAUAN PUSTAKA
Kamaboko adalah sebutan untuk berbagai makanan olahan dari ikan yang
dihaluskan, dicetak di atas sepotong kayu, dan dimatangkan dengan cara dikukus.
Irisan kamaboko bisa langsung dimakan begitu saja atau digunakan sebagai
pelengkap dan hiasan berbagai macam makanan berkuah,seperti ramen, soba, atau
udon. Adonan diletakan di atas potongan kayu berbentuk persegi empat dan
diratakan hingga berbentuk setengah lingkaran. Potongan kayu yang menjadi alas
kamaboko dipilih dari kayu yang tidak berbau bila dikukus. Adonan sering
dicampur pewarna makanan berwarna merah jambu agar menarik. Salah satu jenis
kamaboko yang disebut Naruto atau Naruto-maki, bila dipotong membentuk irisan
bermotif pusaran air (Atmaja, 2009).
Kamaboko sebagai pasta daging ikan yang digiling sebagai bahan baku
utama disertai dengan bumbu-bumbu lain (garam, gula, monosodium glutamate)
bahan pengental (tepung pati). Daging hasil gilingan dipanaskan dengan
melakukan perebusan, pengukusan, pemangangan, atau digoreng dalam minyak
(Surnesih, 2000).
Adapun bahan baku ikan yang digunakan dalam praktikum pembuatan
kamaboko adalah ikan belida, berikut adalah klasifikasi dari ikan belilda menurut
(Bleeker, 1851) :
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Actinopterygii
Ordo:
Osteoglossiformes
Famili:
Notopteridae
Genus:
Chitala
Spesies:
C. lopis
Nama binomial:Chitala_lopis
Ikan lopis merupakan
yang
tergolong
dalam suku
Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikan
belida / belido, yang diambil dari nama salah satu sungai di Sumatera Selatan
yang menjadi habitatnya.
Ciri khas ikan ini berupa bentuk tubuh yang menyerupai pisau dengan berat
rata-rata 1kg dan panjang tubuh 87,5 cm. Makanan utamanya berupa anak ikan
dan udang. Bisa ditemukan di perairan tawar Jawa dan Kalimantan.
digunakan adalah 400C pada perbusan pertama dan 900C pada perebusan kedua,
penggunaan suhu yang bertahap agar gel yang terdapat pada ikan dapat aktif
sehingga ketika direbus dengan suhu yang lebih tinggi kamaboko tidak hancur.
Untuk cetakan kecil perebusan pertama (400C) dilakukan selama 20 menit dan
perebusan kedua (900C) dilakukan selama 30 menit, Sedangkan untuk cetakan
besar perebusan pertama (400C) selama 40 menit dan perebusan kedua (900C)
selama 60 menit.
Adapun diagram alir dari proses pembuatan kamaboko adalah sebagai
berikut :
Siapkan alat dan bahan
Masukan minced fish kedalam baskom
Tambahkan garam kedalam adonan
Aduk rata selama 5 menit
Tambahkan bumbu dan karagenan kedalam adonan
Aduk rata selama 5 menit
Masukan adonan kedalam cetakan
Suhu 400C
Suhu 900C
Dari histogram batang yang didapatkan diperoleh nilai tertinggi untuk uji
gigit terdapat pada kamaboko yang menggunakan konsentrasi karagenan sebanyak
0% dan 0.5% serta terendah pada kamaboko yang menggunakan konsentrasi
karagenan sebanyak 2.5%. Hal ini disebabkan panelis lebih menyukai kamaboko
yang tidak terlalu kenyal ketika digigit.
5.00
4.00 2.81 3.04 2.03 3.07 2.89 2.70
3.00
2.00
1.00
0.00
Berikut adalah kemunduran mutu dari kamaboko yang diamati dari hari
kedua hingga hari keempat melalui berbagai uji
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
0%
0.50%
1%
1.50%
2%
1
2.50%
Hari ke
1%
1.50%
1
Hari ke
2%
2.50%
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
0%
0.50%
1%
1.50%
2
2%
2.50%
Hari ke
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
0%
0.50%
1%
1.50%
2
Hari ke
2%
2.50%
5.00
4.00
0%
3.00
0.50%
1%
1.00
1.50%
0.00
2
Hari ke
2%
2.50%
KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan kita dapat mengetahui tata cara pembuatan
kamaboko dengan perbedaan perlakuan terhadap konsentrasi karagenan yang
digunakan, kitapun dapat mengetahui pengaruh penggunaan karagenan terhadap
tingkat kesukaan panelis melalui berbagai parameter yang diamati dan mengetahui
nilai dari kemunduran mutu komoboko ikan belida. Dari hasil uji organoleptik
komoboko ikan belida dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi berdasarkan
tingkat kesukaan panelis untuk parameter uji gigit dan uji lipat terdapat pada
penggunaan karagenan sebesar 0,5%, uji lipat pada 1% dan uji rasa pada 1,5%.
Sedangkan pada kemunduran mutu kamoboko dapat disimpulkan bahwa nilai
tertinggi untuk parameter aroma, uji llipat dan uji gigit terletak pada konsentrasi
karagenan sebanyak 0,5%, parameter kenampakan pada 0% serta untuk parameter
lendir terdapat pada 2%.
Ada beberapa kekurangan dalam melakukan praktikum ini, kami meberikan
saran kepada asisten laboratorim agar bisa lebih tegas serta jelas dalam
membimbing para paraktikan , kemudian kepada praktikan untuk tidak ramai pada
saat praktikum sehingga praktikan akan lebih cepat paham serta cepat selesai
dalam melakukan praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Tabel Anova
ANOVA
Sum of
Df
Mean
Squares
Square
Between
uji_lipat Groups
Within Groups
Total
Between
uji_gigi
Groups
t
Within Groups
Total
Between
Tekstur Groups
Within Groups
Total
Between
Rasa
Groups
Within Groups
Total
12.475
2.495
257.778
270.253
156
161
1.652
30.846
6.169
399.556
430.401
156
161
2.561
9.086
1.817
137.926
147.012
156
161
.884
4.253
.851
141.481
145.735
156
161
.907
2. Uji Duncan
uji_gigit
Duncan
Kamabok
o
6
3
4
1
2
5
Sig.
0.05
27
27
27
27
27
27
1
2.7407
3.1852
3.3333
.203
2
3.1852
3.3333
3.7778
3.7778
4.0370
.083
Sig.
1.510
.190
2.409
.039
2.055
.074
.938
.458
uji lipat
ri
ri
2
2
3
1
2
3
8
2
0
1
5
2
7
3
3
2
3
1
5
1
7
2
2
2
7
1
1
2
3
2
3
1
7
1
3
2
2
2
5
2
8
1
0
1
0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
kamaboko
uji gigit
ri
ri
ri
ri
1
3
2
3
3
1
4
2
8
3
5
4
6
1
8
2
8
3
8
4
2
1
1
1
8
3
0
3
8
1
2
2
3
4
5
2
6
1
8
1
4
2
7
3
9
1
2
1
0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
kamaboko
uji
kenampakan
0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
2
3
3
1
4
2
4
3
8
2
0
2
3
3
0
1
7
1
0
3
0
1
5
2
7
2
9
1
0
2
3
3
9
1
7
1
kamaboko
uji aroma
ri
ri
ri
2
2
3
1
4
1
8
2
7
1
9
2
0.0%
0.5%
4
2
0
1
0
1
5
2
9
1
4
2
3
2
6
1
0
1
9
2
7
1
2
1
Kamaboko
uji lendir
ri
ri
ri
2
3
3
1
4
2
9
3
4
2
8
2
9
3
0
1
5
2
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
8
3
7
1
5
2
8
2
6
1
5
2
4
2
7
1
0
1
4. Lampiran Gambar
Gambar 6. Pencetakan