Epistaksis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Epistaksis

Pendahuluan
Banyak dijumpai pada anak maupun usia lanjut.
Seringkali merupakan gejala dari penyakit lain.
Kebanyakan ringan dan berhenti sendiri tanpa bantuan
medis
Bisa manjadi kegawatdaruratan dan bersifat fatal.
(jarang)

Etiologi
Seringakali spontan tanpa diketahui penyebabnya
Kelainan lokal trauma, kelainan anatomik, kelainan
pem. Darah, infeksi lokal, benda asing, tumor, pengaruh
udara lingkungan
Kelainan sistemik penyakit kardiovaskuler, kelainan
darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan atmosfir,
kelainan hormonal, kelainan kongenital

Sumber perdarahan
Epistaksis anterior kebanyakan dari pleksus
kisselbach di septum bagian anterior atau arteri
etmoidalis anterior.
Perdarahan septum anterior biasanya ringan karena
keadaan mukosa yang hiperemis atau kebiasaan
mengorek hidung, sering kali berulang dan berhenti
sendiri.
Epistaksis posterior arteri etmoidalis posterior
atau arteri sfenopalatina.
Perdarahan lebih hebat dan jarang bisa berhenti sendiri
Sering pada pasien hipertensi, arterosklerosis.

Penatalaksanaan
Prinsip perbaiki keadaan umum, cari sumber
perdarahan, hentikan perdarahan, cari faktor penyebab.
Awal datang, perhatikan keadaan umum, nadi,
pernapasan, tekanan darah.
Atasi kelainan bila ada infus
Alat-alat yang diperlukan lampu kepala, spekulum
hidung, dan penghisap.
Pasien dianamnesis dalam posisi duduk, biarkan
perdarahan agar dapat dimonitor dan jangan sampai
darah mengalir ke saluran napas bawah.

Sumber perdarahan
Sumber perdarahan dicari dengan membersihkan
hidung dari darah dan bekuan darah dengan alat
penghisap.
Pasang tampon sementara yaitu, kapas yang telah
dibasahi adrenalin 1/5000-1/10.000 dan pantocain atau
lidocain 2% menghentikan perdarahan dan
mengurangi nyeri untuk tindakan selanjutnya.
Biarkan 10-15 menit

Menghentikan perdarahan
(anterior)
Menekan hidung selama 10-15 menit.
Bila sumber dapat terlihat kaustik dengan larutan nitras
argenti (AgNO3) 25%-30%, kemudian beri antibiotik.
Pemasangan tampon anterior
Kasa atau kapas diberi vaselin atau antibiotik agar tidak
timbul perdarahan baru
Dimasukan sebanyak 2-4 buah, disusun teratur dan
menekan sumber perdarahan.
Pertahankan selama 2x24 jam, bila masih berdarah pasang
tampon baru.

Menghentikan perdarahan
(posterior)
Lebih sulit diatasi perdarahan hebat dan sulit dicari
sumbernya
Dipasang tampon posterior (bellocq) kasa padat
dibentuk kubus atau bulat dengan diameter 3 cm,
terikat 3 utas benang, 2 buah disatu sisi dan satu disisi
lainnya.

Komplikasi dan pencegahannya


Dapat berasal dari epistaksis atau penanggulangannya
Aspirasi darah kesaluran napas bawah, syok, anemia, dan gagal
ginjal
Penurunan tekanan darah mendadak hipotensi, hipoksia,
iskemia serebri, insufisiensi koroner sampai infark miokard. (infus
atau transfusi darah)
Infeksi akibat pem.darah yang terbuka
Pemasangan tampon rino-sinusitis, otitis media, toksikemia,
toxic shock syndrome.
Hemotimpanun (tuba eustachius) dan bloody tears (duktus
nasolakrimal)

Pemasangan tampon posterior laserasi palatum mole


atau sudut bibir
Kateter balon atau tampon balon yang dipompa telalu
keras dapat menyebabkan nekrosis mukosa hidung dan
septum

Anda mungkin juga menyukai