Anda di halaman 1dari 22

KONSEP, KONSTRUK,

VARIABEL, DEFINISI
OPERASIONAL DAN KODE
ETIK PENELITIAN
OLEH KELOMPOK 4
TUTOR : LIDIA HASTUTI,M.KES

KONSEP
Merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suatu objek secara abstrak .
Menurut Kerlinger : konsep adalah abstraksi yang
dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.
Misalnya :
Merah, kuning, hijau digeneralisasikan sebagai
warna.
Membaca buku, mendengarkan kuliah,
digeneralisasikan sebagai belajar
10 m, 1 liter, 5 galon digeneralisasikan sebagai
volume .
Jadi, warna , belajar, dan volume disebut dengan
konsep.

KONSTRUK
Konstruk adalah konsep yang dapat diamati
dan diukur atau memberikan batasan pada
konsep.
Contohnya, kemiskinan adalah konsep setelah
pengertiannya dibatasi secara khusus sebagai
kondisi dimana penghasilan per bulan
dibawah Rp 150 ribu, sehingga dapat diamati
dan diukur maka disebut sebagai konstruk.

VARIABEL
Variabel adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi
nilai dalam bentuk bilangan. Variabel berfungsi sebagai
penghubung antara dunia teoritis dengan dunia empiris.
Variabel merupakan fenomena dan peristiwa yang dapat diukur
atau dimanipulasi dalam proses riset. Contoh: kepuasan dalam
menonton tv adalah dunia teoritis sedangkan seseorang
dapat dipuaskan secara sangat puas, sedikit atau tidak sama
sekali adalah representasi dari dunia empiris.
Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang mereka
pelajari sebagai variabel.
Contoh-contoh variabel yang penting dalam sosiologi , psikologi ,
dan pendidikan ialah : jenis kelamin , penghasilan , kelas sosial
, produktifitas organisasi , mobilitas pekerjaan , tingkat
aspirasi , bakat / kecakapan verbal , kecemasan dll.

CONTOH KONSEP, KONSTRUK,


DAN VARIABEL

Terpaan media (konsep)


Frekuensi dan durasi seseorang dalam
menonton tv (konstruk)
Frekuensi: (1)sangat sering, (2) sering, (3)
jarang; Durasi: (1)sangat lama, (2) lama,
(3)sebentar (variable)

JENIS VARIABEL
A.
B.
C.

Variable bebas dan variabel terikat


Variable Aktif dan Variable Atribut
Variable Kontinu dan Variable Kategori

VARIABEL INDEPENDEN
Variable yang nilainya menentukan variable
lain. Suatu kegiatan stimulus yang
dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu
dampak pada variable dependen. Variable
bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan
diukur untuk diketahui hubungannya atau
pengaruhnya terhadap variable lain.

VARIABEL DEPENDEN
Variable yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain. Variabel respons akan muncul sebagai
akibat dari manipulasi variabel-variabel lain.
Dalam ilmu tingkah laku, variabel terikat
adalah aspek tingkah laku, yang diamati dari
suatu organisame yang dikenai stimulus.

DEFINISI OPERASIONAL
Definisi Operasional melekatkan arti pada
suatu konstruk atau variabel dengan cara
menetapkan kegiatan-kegiatan atau
tindakan-tindakan yang perlu untuk
mengukur konstruk atau variabel itu.
Definisi operasional berbunyi : kerjakan ini
dan itu dengan cara begini dan begitu.
Singkatnya, definisi semacam ini memberikan
batasan atau arti suatu variabel dengan
merinci hal yang harus dikerjakan oleh
peneliti untuk mengukur variabel tersebut.

MACAM DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional terukur memaparkan


cara pengukuran suatu variable. Contohnya,
prestasi dapat didefinisikan dengan suatu tes
baku mengenai prestasi, dengan tes prestasi
yang dibuat oleh guru, atau dengan tingkatan
(grade).
Definisi operasional eksperimental : sebuah
definisi operasional eksperimental
menyebutkan rincian-rincian hal yang
dilakukan penyelidik dalam memanipulasi
suatu variable.

SKALA PENGUKURAN
PENELITIAN

Skala Pengukuran
merupakan kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif (sastroasmoro&sofyan,2002).

MACAM2 SKALA PENGUKURAN

Skala Nominal : adalah skala pengukuran yang


menyatakan kategori atau kelompok dari suatu
subyek. Contoh jenis kelamin responden. Laki-laki
= 1 ; Wanita = 2
Skala Ordinal : adalah skala pengukuran yang
meyatakan kategori sekaligus melakukan rangking
terhadap kategori.
Skala Interval : merupakan skala pengukuran yang
banyak digunakan untuk mengukur fenomena/
gejala sosial, dimana pihak responden diminta
melakukan rangking terhadap preferensi tertentu
sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut.

TABEL KARAKTERISTIK SKALA VARIABEL


Skala Variabel

Sifat

Contoh

Statistik yang lazim

Kategorikal
Nominal

Bukan peringkat

Golongan darah, jenis Jumlah, rate, risiko


kelamin, agama, suku. relatif, x2, uji ficher.

Orodinal

Peringkat

dengan Derajat

penyakit, Sama

dengan

interval yang tidak status sosial ekonomi

nominal, median, uji

dapat diukur

non parametrik

Numerik
Interval

Peringkat

dengan Suhu tubuh, koefisien Sama dengan ordinal,

interval yang dapat intelegensi

ditambah

diukur, namun tidak

simpang baku, uji t,

mempunyai

anova

titik

alamiah.
Rasio

regresi-

korelasi.

Sama dengan skala Penghasilan,


interval,

mean,

berat Sama dengan skala

mempunyai badan, kadar ureum.

titik 0 alamiah.

interval

KODE ETIK PENELITIAN KEPERAWATAN


Praktik keperawatan yang beretika berarti bahwa
dalam memberi pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
perawat dibatasi oleh aturan-aturan baku yang
telah dibuat oleh lembaga etik. Begitu juga
dengan menjalankan perannya sebagai peneliti
dibidang keperawatan para perawat dibatasi
oleh kode etik penelitian yang harus diikuti.
Etik menurut Fadden dalam Black dan Jacobs
(1997), adalah ilmu yang mempelajari
moralitas manusia, bagaimana berbuat adil
terhadap manusia.

Prinsip etik menutut ANA yang berkaitan


dengan peran perawat sebagai seorang
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Otonomi
Persetujuan untuk berpartisipasi dalam
penelitian (informed consent) adalah suatu
bentuk persetujuan yang telah diterima
subjek penelitian setelah mendapatkan
keterangan yang jelas mengenai perlakuan
dan dampak yang timbul pada penelitian
yang akan dilakukan.

Secara rinci, dasar informasi bagi persetujuan kedua


belah pihak, dalam hal ini peneliti dan pasien adalah
sebagai berikut :
1. Jujur dalam menerangkan prosedur, tujuan, termasuk
menyebutkan setiap prosedur yang bersifat
eksperimental
2. Mendeskripsikan keadaan yang akan tejadi, yang tidak
menyenangkan, dan resiko yang mungkin akan terjadi.
3. Menjelaskan manfaat dari penelitian yang sedang
dilaksanakan.
4. Menjelaskan setiap prosedur alternative yang cocok
dan mungkin lebih menguntungkan subjek penelitian.
5. Memberi kesempatan kepada subjek untuk bertanya
mengenai prosedur yang telah dijelaskan.
6. Memberikan kesempatan kepada pasien (subjek
penelitian) untuk berfikir mengenai keikut sertaan
(partisipasi) dalam proyek penelitian ini.

2. BENEFICIENCE
Prinsip berbuat yang terbaik bagi pasien ini
tentu saja dalam batas-batas hubungan
terapeutik antara perawatan dan pasien.
Penelitian yang dilakukan dengan melibatkan
pasien sebagai responden mengandung
konsekuensi bahwa semuanya demi kebaikan
pasien, guna mendapatkan suatu metode dan
konsep yang baru untuk kebaikan pasien.

3. NONMALEFICIENCE
Penelitian yang dilakukan oleh perawat
hendaknya tidak mengandung unsur bahaya
atau merugikan pasien, apalagi sampai
mengancam jiwa pasien. Penelitian adalah
upaya baik untuk pengembangan profesi.
Namun jika sampai mengorbankan pasien
atau mendatangkan bahaya bagi pasien
sebaiknya penelitian tersebut dihentikan.

4. CONFIDENTIALITY
Pada penelitian social seperti yang sering
dilakukan oleh perawat, peneliti wajib
merahasiakan data-data yang sudah
dikumpulkannya. Kerahasiaan ini bukan
tanpa alasan, sering kali subjek penelitian
menghendaki bahwa dirinya tidak di ekspos
pada khalayak ramai. Oleh karena itu
jawaban tanpa nama dapat dipakai dan
sangat dianjurkan subjek penelitian tidak
menyebutkan identitasnya.

5. VERACITY

Proyek penelitian yang dilakukan oleh


perawat hendaknya dijelaskan secara jujur
tentang manfaatnya, efeknya, dan apa yang
didapat jika pasien dilibatkan dalam proyek
tersebut. Kejelasan seperti ini harus
disampaikan kepada pasien karena mereka
mempunyai hak untuk mengetahui segala
informasi kesehatannya secara periodic dari
perawat.

6. JUSTICE

DAFTAR PUSTAKA

Babbie, Earl R., The Pravtice of Social Research, 4th Edition, Belmont, CA,
Wadsworth, 1986.
Kerlinger, F.N., Foundation of Behavioral Research, 2nd Ed., New York,
MacMillan, 1971.
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:
Gramedia, 1981).
Moh nazir, Ph.d. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta,
2005.
Nursalam.(2002). Penekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan.
Jakarta: Sagung Seto
http://www.scribd.com/doc/21945521/VARIABEL-PENELITIAN (Diakses 2
Desember 2010)
Sastroasmoro, Sudikdo dan Ismael, Sofyan.2002.Dasar-dasar Metodologo
Penelitian Klinis. Jakarta : CV.SAGUNG SETO.
Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Keperawat. Jakarta: EGC
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah pengembangan Kepribadian
dan Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Gracindo.
Zamari, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 1992).

Anda mungkin juga menyukai