3 Januari 2000
Anestesi
Cara-cara anestesi
Fisiologi (anatomi) :
- Pernapasan
- Kardiovaskuler
Farmakologi :
- Obat premedikasi
- Obat anestetik (IV dan inhalasi)
- Obat analgetik regional
- Obat yang terkait (emergency)
Pemberian anestesia dan analgesia :
- Persiapan pra anestesia (di ruangan dan kamar
bedah)
Termasuk premedikasi (pemberian obat
sebelum anestesia)
- Teknik
- Parenteral
- Inhalasi
- Rektal
Absorbsi obat sulit diramalkan
- Induksi :
Pemberian obat agar segera tercapai stadium
pembedahan
- Rumatan (maintance of anesthesia) /
pemeliharaan
- Pengelolaan di kamar pulih (pasca anestesia)
- Komplikasi (penyulit)
- Saluran cerna
- Sistem kardiovaskular (syok, henti jantung)
- Pernapasan
- Pemantauan (monitoring)
- Terapi cairan
- Transfusi darah
- Alat anestesia :
- Alat intubasi
- Mesin anastesia
- Intubasi trakea
II. RJP
Kuliah film, demonstrasi, latihan mandiri
III. ICU
Gambaran umum
Indikasi masuk
Orientasi IGD, KU
Diskusi - ilustrasi kasus
Evaluasi
Peri Anestesia
www.fkunmul.co.cc
1% KOH
Sisa silikat
Disebut metoda inhalasi to and fro
Sistem melingkar
- Bisa tertutup, bisa terbuka
- Sistem tidak bolak balik seperti to and fro,
tetapi melingkar
(+) : hemat / ekonomis
- Anti polusi
- Panas / uap air tidak hilang
- Kebakaran <
(-) : - Tahanan >
- Inhalasi debu
- Panas tertahan
Stadium anesthesia
AE Guedel, eter
Eter
N2O
Halo
Etran
Elflu
MAC %
1,92
105
0,75
1,7
1,2
Pusat psikis
Analgesia
2. Ganglia basalis
Cerebellum
Hyper - refleksi, delerium
3. SSM tulang belakang
Anesthesia / bedah
4. Batang otak
Pusat napas - jantung
Intoksikasi
Paralise
Tekanan uap
(mmHg
20oC)
243
Koefisien
part darah /
gas
0,47
2,4
www.fkunmul.co.cc
Farmakokinetik
Obat masuk darah : terikat protein plasma
- Tidak aktif
- Bebas (aktif)
Transper dapat dipengaruhi oleh :
1. Ikatan terhadap protein
1. Protein plasma < , bentuk bebas >>>
2. Kompetisi obat lain
3. Hiperventilasi (pH) > , bentuk bebas >>>
2. Aliran darah ke otak
Aliran > efek obat >
3. pH dan pKa obat
Terionisir >> efek <<
4. Kecepatan suntikan
Bentuk aktif disebar ke seluruh tubuh
- Dimetabolisme
- Dikonjugasi
- Bentuk hasil metabolisme ada yang masih aktif
- Ada yang bentuk asli
- Dikeluarkan melalui urine / feses
Tissue
Reservoirs
Free <--> bound
Teknik suntikan
1. Cari tempat jauh dari tempat operasi
2. Jarum cukup tajam
3. Cari vena permukaan yang menonjol
4. Desinfeksi yang baik
5. Cahaya sekitar harus cukup
Tempat suntikan
Semua vena dapat digunakan
Pilihan :
1. Daerah punggung tangan
2. Daerah sekitar pergelangan tangan
3. Daerah depan sendi siku
4. Daerah sekitar mata kaki dalam
Receptors
Free <--> bound
Plasma
Free drug (active)
Biotransformation
Keuntungan IV
1. Mula kerja cepat
2. Induksi mulus
3. Jarang iritasi pernapasan
4. Alat sederhana
www.fkunmul.co.cc
REGIONAL ANALGESIA
Umur
Sejarah
1884 Koeler : cocain halsted dan Hall
Block mandibula (New York)
1892 Karl Ludwig Schleich (Berlin)
1890 Redus (Paris) --> infiltrasi anestesi
1899 Einhorns novocaine
1931 Amethocaine
1929 Nupercaine
(Mies Cher dan Uhlman)
1943 Lignocaine
(Lofgran dan Lidqust)
1901 Harvey Cushing
(Regional anasthesia)
1916 Journal Regional Anesthesia
Keuntungan
Ester
- Cocain
- Procain
- Choroprocaine
Amide
- Lignocain
- Mepivacain
- Bupivacain
- Etidocain
- Ropivacain
70 M
55 M
40 M
100 M
Outside membrane
Firing treshold
Action potensial
(Na+ inwards K+ outwards)
Blok saraf
Analgesik lokal menghambat
membran
1.
2. Molekul-molekul menempati
sehingga kanal edema
depolarisasi
kanal-kanal
Toksisitas, tergantung :
- Jumlah obat
- Konsentrasi
- Ada / tidaknya adrenalin
- Vaskularitas (banyaknya pembuluh darah)
- Absorpsi
- Destruksi
- Hipersensitivitas
www.fkunmul.co.cc
SYNDROM SYOK
13 Januari 2000
Airway
- Bebaskan jalan napas : ekstensikan kepala
- Ada napas, pasti ada nadi
Ada nadi, belum tentu ada napas
- Melihat ada napas :
Melihat adanya usaha / gerakan nafass dengan
bantuan benang / tangan (depan hidung).
Menilai adanya obstruksi :
Ada stridor (ada suara / norok) --> inspirasi /
ekspirasi.
Yang disebut jalan napas ? Stridor dari atas /
bawah.
Napas paradoxal : pada inspirasi, rongga dada
tidak mengembang, karena tekanan negatif
pada dada menarik pada euspirasi -->
mengembang
Triple Manouvre :
1. Ekstensikan kepala
2. Angkat mandibula
3. Dorong dagu ke atas
Alat untuk menahan lidah agar tidak jatuh : Gudel
Breathing
Pemberian napas buatan
1 orang :
Tiup 2x, lihat dada mengembang atau tidak.
Kalau tidak --> obstruksi (benda asing)
Nilai :
1. Jalan napas
2. Paru mengembang
Pijatan jantung luar : 2 jari dari processus
xyphoideus.
Kompres dada jantung luar memberi kontribusi
30% cardiac output
Dalam 60 detik harus dilakukan : 4x
15 x PJL + 2 x napas buatan --> adalam 15 detik
Syok bisa ditegakkan bila ada bukti kuat
hipoperfusi organ vital, antara lain :
- Penurunan kesadaran
- Oliguria
- MAP rendah (Mean Arterial Pressure)
- Takikardia
- Takipnoe
Semua jenis syok mempunyai Final Common
Pathway sama
www.fkunmul.co.cc
Reaksi
Proldema utama :
- Jantung gagal berfungsi sebagai popa apapun
sebabnya
Bila cardiac index < 2 L/mm/O2
PCWP > 17 - 20 mmHg
--> syok kardiogenik
Neuroendokrin
Metabolisme intraselular
Biokimia
Asam laktat
Mediator lain
Syok Septik
- Distributif : karena maldistribusi perfusi
jaringan
- High cardiac output hypotension
- Pada fase awal --> hiperdinamik
- Cardiac output
- Resistensi vaskular sistemik rendah
- Sistemic Immune Respons Syndrome (SIRS) :
Penyebabnya di luar bakterimia, antara lain :
- Multitrauma
- Penyakit karena turunan sistem imun
- Penyakit-penyakit kritis yang lain
- Luka bakar luas
- Syok septik (SIRS) penyebab mortalitas
terbesar di ICU
- Mortalitas : 40% - 90% (Biasanya karena
MODS)
- Trombosis makrovaskular memicu DIC
- Syok septic hampir selalu diikuti ARDS
- Semua jenis syok, akhirnya mempunyai
gambaran seperti syok septik
ARDS : Acute Respiratory Distress Syndrome
Sindroma Septik
- Kesadaran turun
- Suhu > 38oC atau < 36oC
- Takikardia (> 90x/menit)
- Takipnoe (> 20x/menit)
- Alkalosis respirasi, PaCO2 < 32 mmHg
- Leukositosis (> 12.000)
- Leukopenia (< 4.000)
Sindroma sepsis + hipotensi
- Oligura
- Disfungsi organ-organ vital
--> Syok septik
Patofisiologi
Hipovolemia
Pump failure
Maldistribusi perfusi
www.fkunmul.co.cc
www.fkunmul.co.cc
ANESTESIOLOGI
14 Januari 2000
Indikasi lain
- Anemia
- Gangguan pembekuan darah
- Sirkulasi ekstra korporeal
- Exchange transfusion
- Sepsis
1 unit darah : 500 cc
Transfusi darah
Indikasi
- Lebih ketat
- Efek samping
1. Meningkatkan daya angkut oksigen
2. Menormalkan proses pembekuan darah
3. Mengembalikan volume
- Hb 8 --> jantung mampu kompensasi
- Ht 26% --> jantung mampu kompensasi
- Perdarahan < 20% : belum perlu
- Darah simpan : ACD, CPD-A
Perdarahan <20% --> beri kristaloid 3 - 4x karena
biasanya kristaloid hilang dari pembuluh darah
Hb 15 gram% --> daya angkut maksimal
Hb 18 gram% --> polisitemia
Oksigen yang diangkut Hb (15 gram%, PHN)
Jumlahnya 70x lebih besar dari yang terlarut
Jumlah yang terlarut dalam plasma dapat
diabaikan
Hb 8 - 15, biasanya jantung dalam
mengkompnesasi (dalam keadaan tidak syok)
untuk mengirim O2
Pada perdarahan (akut/kronis)
Cacing tambang --> anemia --> Hb 4 (kronis)
Hb 15 ke Hb 4 secara tiba-tiba, orang dapat syok.
Misalnya pada pembedahan yang besar,
kecelakaan
Otak lebih menderita karena iskemia dapat
hipoksia
Indikasi transfusi :
Perdarahan :
10% --> ganti dengan cairan (kristaloid, koloid)
15% -->
20% --> indikasi transfusi - 30%
Transfusi masif :
Pemberian darah : 1/2 volume darah (500 cc/5 10 : 1 L/jam dll)
Harus diperhatikan :
- EKG, CVP, urine output
- PO2, PCO2, pH
- Hipotermia --> pemanas darah
- Intoksikasi citrat : terutama penyakit hati, syok
- Hiperkalemia
- Asidosis
pH
2,3 DPG
21 hari
28 hari
35 hari
K
>>
>
>
Trombo /
F. V, IV
>
>>
>>
www.fkunmul.co.cc
Komplikasi Transfusi
1. Reaksi hemolitik akut
2. Delayed reaksi : > 4 hari, jaundice, RF
3. Overload
4. Emboli : mikroemboli, emboli udara
5. Reaksi alergi dan febris : urticaria, oedem,
anafilaktik syok
6. Intoksikasi K+
7. Hipokalisemia
8. Infeksi : hepatitis, AIDS, malaria, sifilis, dll
Autotransfusi
Transfusi darah autologis
Indikasi
- Darah langka : golongan darah bombay, rhesus
(-), dll
- Bank darah kurang berfungsi
- Donor kurang (penduduk < 100.000)
- Riwayat reaksi transfusi hebat
- Fobia : AIDS, hepatitis
- Yehovah wittness
- Operasi-operasi besar (menghemat darah),
jantung, ortopedi, vertebrae, dll
Laparotomia : hepat, dll
Over-leading
Plasma ekspander
- Digunakan pada keadaan hipovolemia akut
- Sebelum darah/komponen tersedia
- Ada 3 golongan (artifisial)
1. Gelatin : haemacel, gelofucin
Dapat menyebabkan : rash, takikardia --> stop
--> antihistamin/steroid
2. Dextran 70 dalam
- Glukosa 5%
- NaCl 0,9%
-
Kelainan ginjal
Gagal jantung kongestif
Trombositopenia
Mempengaruhi mekanisme pembekuan
Cross match
Yehovah witness
- Ekstrim : darah keluar tidak mau transfusi
- Tidak ekstrim : masih mau
Darah berasal dari :
- Homolog : bank darah
- Autolog : darah pasien sendiri
Transfusi autolog
- Disiapkan pra bedah
- Hb> 11 gram% --> diambil tiap tiga hari
- Diambil sesaat sebelum pembedahan
- Diambil selama pembedahan, alat khusus -->
retransfusi
Efek darah simpan
- Gangguan pada oksigenasi
- Adanya microaggregates emboli
- Gangguan fungsi pembekuan
- Gangguan elektrolit
- Gangguan asam basa
Bahaya transfusi darah
- Reaksi inkompatibilitas
- Akut
- Lambat
- Infeksi
- Emboli
www.fkunmul.co.cc
ALAT-ALAT ANESTHESIA
14 Januari 2000
-
Anestesia machine
Anestesia circuit / breathing system
Anestesia ventilator
Monitor
Anestesia machine
1. Gas supplies
- Wall outlet :
- N2O, O2
- 50 - 55 psi (pounds/inch)
- Sylinder supplies
- O2 : green
660 L, 2000 - 2200 psi
- N2O : blue
1500 L, 750 psi
- Air : black / yellow
6750 L, 1800 psi
2. pressure regulator
- Reduce the high pressure --> 45 psi -->
350 - 500 kpa, 50 - 70 psi, 3 1/2 - 5 atm -> constant low pressure
- < 25 psi --> automatically shut off
Monitor
1. Blood pressure (noninvasive or invasive)
2. ECG (electrocardiograf)
3. Pulse oxymeter
4. Caphinograf
Anestesia ventilator
- maybe powered by electricity or compressed
gas or both
- Ventilators required setting off
3. Flowmeter (rotameter)
- Measure gas flow --> FGF
- Have safety systems (FGF, 25%)
4. Vaporizer
a. High flow VAP, or low flow DAP /
drawover VAP
b. Temperatur compensated VAP
Circle system
1. One way value (inspiratory dan ekspiratory)
2. Canister with CO2 absorber (sodalyme or
baralyme)
- Ca(OH)2 + NaOH + KOH + Silica
- Ba(OH)2 + Ca(OH)2
3. Oxygen analyzer sensor
www.fkunmul.co.cc
- 4 - 12 pasien
- (<4 : terlalu mahal >12 : tidak efektif)
Luas ruangan : +- 18,5 m/tiap pasien
Satu lantai dengan kamar bedah
Instalasi Rawat Jalan
Kamar Bedah
Instalasi Rawat Inap
IGD
Instalasi Perawatan Intensif
Indikasi masuk ICU
1. Pasien sakit berat kritis, pasien tidak stabil
2. Pasien yang memerlukan pemantauan intensif
3. Pasien yang mengalami komplikasi akut
Tidak perlu masuk ICU
1. Pasien mati batang otak
2. Pasien menolak
3. Pasien yang secara medis tidak ada harapan
dapat disembuhkan, misalnya usila dengan gagal 3
organ / lebih
Indikasi keluar ICU
1. Tidak memerlukan lagi terapi intensif karena
membaik atau memburuk dan manfaat terapi
sangat kecil
2. Bila dalam pemantauan intensif, pasien telah
stabil
3. Terapi intensif tidak bermanfaat pada :
- Pasien usila dengan gagal 3 organ / lebih
- Pasien mati batang otak atau koma yang
menimbulkan keadaan yang vegetatif
- Pasien dengan bermacam diagnosis seperti
PPOM, jantung terminal, Ca metastasis
Keberhasilan terapi
1. Usia pasien
2. Riwayat penyakit sebelumnya
3. Keadaan penyakit sekarang
4. Respons terhadap terapi
5. Lingkungan sosial pasien
6. Kualitas hidup pasien di masa depan
www.fkunmul.co.cc
SYOK
Suatu sindrom patologik yang berhubungan
dengan perfusi jaringan yang jelek, serta adanya
metabolisme sel yang tidak normal
Klasifikasi :
- Hipovolemik
- Kardiovaskular
- septik
- Anafilaktik
Patofisiologi :
Terjadi gangguan oksigenasi pada sel dan jaringan
- O2 turun + glukosa turun --> ATP turun -->
mekanisme homeostasis turun
- Radikal bebas meninggi --> kerusakan
membran sel, sistem enzim, mitokondria
- Laktat meninggi --> asidosis
- DIC
Tanda klinis
- Takikardia, nadi kecil
- Tensi darah / N (e.c vasokonstriksi)
- Napas cepat dan dangkal
- Kulit pucat dan dingin / lembab
- Oliguria (untuk monitoring)
Tensi semula normal karena ada kompensasi
berupa takikardi, tetapi kemudian segera turun
30
Monitoring
- Tekanan darah
- Tekanan vena sentral (CVP)
- Hb, Ht
- Reduksi urin
- Analisa gas darah dan elektrolit
- Klirens creatinin
- Koagulatif darah
www.fkunmul.co.cc
Naik > 5
Naik > 2 - < 5
>2
Turun 2
Sikap
200 ml dalam
10 menit
100 ml dalam
10 menit
50 ml dalam
10 menit
Stop
Tunggu
10
menit
Stop
Teruskan infus
Syok hipovolemi
Berkurangnya volume instravaskuler, disertai
dengan kegagalan mekanisme kompensasi
fisiologis dan menurunnya aliran darah ke organ
tubuh.
Penyebab :
- Perdarahan
- Luka bakar
- Peritonitis
Syok kardiogenik
- Etiologi : tersering infark miokardium
- Gambaran klinik : sesuai dengan gagal jantung
akut
- Kulit dingin dan pucat, vasokonstriksi
- Dispnu, sianosis edema paru
- Oliguri, anuri
- Kesadaran menurun, koma
- Gangguan metabolisme
Penatalaksanaan
1. Tindakan suportif : ventilasi koreksi asam basa
2. Monitoring : TVS, TBKP, (tekanan bagi
kapiler paru) AGD
3. Memperbaiki hemodinamik
Gagal jantung akut keluhannya bisa seperti
epigastric pain. Hati-hati. Infark miokardium.
Tindakan-tindakan oksigenase, beri streptokinase
Syok anafilaktik
- Etiologi : reaksi autoimun (obat, protein asing)
- Gambaran klinis :
- Masa laten < 30 menit
- Kulit : eritema, urtikaria, edema
- KDV : takikardi, hipotensi
- Respirasi : spasme bronkus, obstruksi
laring
- Gastrointestin : nausea, vomitus
- SSP : kejang, koma
- Penatalaksanaan
- Oksigenase, ventilasi
- Adrenalin : 0,3 - 1 mgram IM/IV
- Plasma, cairan koloid
- Aminofilin
Spasme
laring
harus
segera
dilakukan
cricotirotomi (os cricoid ditusuk)
Syok Septik
- Etiologi
Bakteremia oleh positif gram dan negatif
gram, sering disebabkan oleh endotoksin
negatif gram
- Gambaran klinis
- Adanya focal infeksi
- Adanya febris/hipotermi
- Kardiovaskuler :
Warm-hipotension --> penyembuhan
cukup baik (pada masa permulaan)
Cold-hipotension --> setelah berlanjut,
febris hilang karena adanya vasokontriksi
- Respirasi : takipnu, hipoksia
- Ginjal : oliguria, kadang-kadang Highoutput
- Hematologik : DIC
- Gangguan multi organ
- Gangguan metabolisme
- Terapi
- Fungsi sirkulasi dan kardiovaskuler
diperbaiki
- Respirasi --> dengan ventilator
Pelumpuh otot, sedasi kuat (diambil alih
respirasinya)
- Berantas fokal infection-nya
Misalnya : peritonitis --> laparotomi
www.fkunmul.co.cc
PREMEDIKASI
Pemberian obat sebelum induksi anesthesia
dilakukan
Cara pemberian :
1. Per oral --> 1 - 2 jam
2. Parenteral IM 30 - 60 menit
3. Parenteral IV detik
4. Per rectal 15 - 30 menit
5. Intra nasal menit
Tujuan farmakologik utama pre medikasi :
1. Mengurangi anxiety
2. Sedasi
3. Analgesia
4. Amnesia
5. Efek antisialogogue = mengurangi sekresi di
rongga mulut dan jalan nafa
6. Meningkatkan pH cairan lambung
7. Mengurangi volume cairan lambung
8. Mencegah reaksi alergi
Tujuan sekunder farmakologi premedikasi
1. Mengurangi aktivitas vagal jantung
2. Memperlancar induksi anestesia
3. Mengurangi kebutuhan obat anestetik
4. Analgesia pasca anestesia
5. Mencegah mual dan muntah
Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan dosis
obat
1. Usia dan BB
2. Status fisik
3. Tingkat kegelisahan
4. Toleransi untuk obat depresan
5. Pengalaman buruk terhadap obat premedikasi
sebelumnya
6. Bedah elektif atau mendadak
7. Pasien rawat inap/rawat jalan
Golongan obat untuk premedikasi
1. Sedatif
(barbiturat,
benzodiazepin,
butiroferan)
2. Analgetik narkotik (morfin, petidin, fentanil)
3. Anticholinergik
4. Antiemetik
(droperidol,
metoklopramid,
ondansetron)
5. Lain-lain (klonidin, antasid, H2-antagonis)
Obat-obat sedatif
Golongan barbiturat
1. Pentobarbital
(nombutal),
sekobarbiturat
(sekonal)
- Efek sedatif kuat sampai hipnotis
www.fkunmul.co.cc
www.fkunmul.co.cc
www.fkunmul.co.cc
FARMAKOLOGI
INHALASI
-
KLINIK
ANESTESI
Metoksifluran : nefrotoksik
N20 : obat anestesi yang paling banyak
digunakan
Zat
isoflu
Savolfu
N20
MAC%
1,15
2,05
104
dinitrogen
monoxide,
Contoh :
2 MAC isflu = 2,50%
0,5 MAC isoflu = 0,85%
70% N2O = 0,7 MAC
N2O (Nitrous
laughing gas)
oxide,
Sejarah N2O
1. J. Piresttey : penemu N2O pada 1772
2. H. Davy : mengenalkan N2O sebagai analgetik
3. G.C. Cotton : ahli kimia demo N2O sebagai
analgetik pada 1844
4. H. Wells : Dokter gigi cabut gigi tidak nyeri
5. E. Andrews : 1868 ahli bedah mengenalkan
O2 sebagai campuran N2O
6. Anestesi pertama dalam klinik (N2O, eter,
kloroform)
7. < 1934 : induksi rumatan dengan inhalasi, lalu
IV
8. Sekarang untuk bayi - anak dan pasien takut
suntikan (Halo - sevo)
www.fkunmul.co.cc
Curah Jantung
(CO)
75%
Otak, ginjal,
jantung, hepar,
kulit
18%
5%
1%
Berat
Total
Organ
10%
50%
20%
20%
www.fkunmul.co.cc
4.
5.
Efek fisiologi halotan
1. Terhadap SSP
a. Ukuran pupil mata = anestesi lain
tergantung dalam anestesi
b. Vasodilatasi serebral : CBF meningkat,
CBV meningkat, ICP meningkat, sulit
dilawan dengan hiperventilasi
c. ICP Halo > enflu > isoflu > susah dilawan
dengan hiperventilasi
d. Tidak dianjurkan untuk bedah otak
2. Terhadap respirasi
a. Anestesi dalam --> depresi (napas dangkal,
lambat)
Waktu insiprasi pendek, ekspirasi panjang
b. Bau enak, tidak merangsang sekresi jalan
napas, induksi > mudah
c. Depresi otot interkostal --> diafragma
terdorong ke kranial
d. Bronkodilator --> baik untuk asma
3. Terhadap kardiovaskular
a. Tonus simpatis , dominasi vagus --> BP
, HR , CJ , SV , MAP
Kontraksi miokard
, inotropik (-),
diantagonis CaCl 10%. Indeks cardiac
10%
b. Manipulasi jalan napas --> accentuate
vagal tone
c. Terhadap sirkulasi ginjal dan tliaka -->
vasodilatasi
6.
7.
Pasca anestesia
1. Pulih sadar cepat, umumnya bebas eksitasi
2. Pulih orientasi dalam 5 - 10 menit
3. Refleks protektif kembali dalam beberapa
menit
4.
5.
Enfluran (elian)
Sintesa 1963, digunakan 1972, Halogenated ether.
www.fkunmul.co.cc
www.fkunmul.co.cc
ANESTESIA INTRAVENA
17 Januari 2000
Digunakan untuk :
- Induksi
- Suplemen
- Anestesia IV total
- Anestesia balon
- Anestesia tunggal
Induksi : mempercepat dan melancarkan
Suplemen : pada operasi yang menggunakan
anestesia regional yang memungkinkan
pasien trauma pada ruas operasi. Yang
tidak familier maka diberi sedasi.
Hipnosis / amnesia
Relaksasi
Analgesia
www.fkunmul.co.cc
B :
Diameter
(um)
6 - 22
2-5
0,3 - 3
Myelin
tebal
tipis
-
Kecepatan
Hantar
33 - 75
5 - 30
0,5 - 2
Operasi :
- Nerve section
- Sympatheotomy --> pada Burger disease -> vasokonstriksi perifer kedua tungkai -->
sympatectomi pada lumbal
- Myotoni
- Prosterix bhyzotoni
1. Reseptor Mu1 berhubungan dengan analgesi
somatik dan visera
2. Mu2 berhubungan dengan depresi pe........
3. Delta berhubungan dengan analgesi somatik
Nyeri akut
- Penyebab : stimulasi nociceptive, perlukaan,
proses penyakit, fungsi abnormal otot / viscera
- Mudah dideteksi
- Lokalisasi jelas
- Sebatas kerusakan jaringan
Nyeri kronik
- Nyeri persisten : menetap + lama
- Nyeri recurren : berulang / kambuh dengan
interval
- Menetap > 1 bulan di atas waktu batas
penyembuhan
- Berlangsung > 6 bulan
Zat-zat kimia berperan dalam transduksi
Zat
Potassium
Serotonin
Bradikinin
Histamin
Prostaglandin
Leukotrien
Substansi
Sumber
Efek nyeri
Sel-sel rusak
Platelet
Kininogen
Plasma
Sel mast
As. arakhidorat
Sel-sel rusak
As. arakhidorat
Sel-sel rusak
Afferen primer
++
++
+++
Efek pada
aferen
Mengaktifkan
Mengaktifkan
Mengaktifkan
+
+-
Mengaktifkan
Sensitasi
+-
Sensitasi
+-
Sensitasi
Penanggulangan nyeri
Multidisiplin
Obat-obatan :
- Non opioid adjuvant
- Opioid ringan
- Opioid
- Opiat
www.fkunmul.co.cc
Brain damage
not likely
4 - 6 menit
Brain damage
probable
6 - 10 menit--> Biological death Brain damage
probable
over 10 menit
Brain damage
almost certain
Tanda dan gejala henti napas
1. Melihat : tidak ada gerakan napas pada perut
dan dada
2. Mendengarkan : suara napas
3. Merasakan : aliran suara napas
Sumbatan jalan napas
- Lidah
- Benda asing : misalnya tumor, spasme
Gerak triple jalan napas
1. Menarik kepala ke belakang
2. Mendorong rahan bawah ke depan
3. Membuka mulut
B. Breathing support
Pernapasan buatan :
1. Mulut ke mulut
2. Mulut ke hidung
3. Bayi : mulut ke mulut dan hidung
4. Napas buatan dengan alat :
- Periksa nadi besar
- Bila ada syok --> posisi kaki lebih tinggi
dari kepala
www.fkunmul.co.cc
Fibrilasi ventrikular
Takikardia berat
Bradikardia berat
www.fkunmul.co.cc
Patah
iga
-->
pneumothoraks
atau
hematothoraks
Patah sternum
Ruptur hepar
Kontusio paru-paru
Emboli sumsum tulang dan emboli lemak
Tamponade jantung
dan
semi
www.fkunmul.co.cc
KAPITA SELEKTA
Kepala Bagian Anestesi
Anestesioloi dan terapi intensif
- Anestesia dan analgesia
- Gawat darurat :
- ICU
- RJP / CPR
- ACM / IGD
- Penanggulangan nyeri
- Terapi inhalasi
- Neuro regulasi / detoksifikasi
Gawat :
- Pernapasan
- Jantung
- Metabolik
- Ginjal
- dll.
Semua pasien gawat yang mendekati kematian /
terminal dirawat di ICU (rawat terapi intensive)
Gawat yang belum terminal dirawat di bagian lain,
misalnya bagian ginjal, jantung, saraf, IPD, dll.
Umumnya kegawatan lebih dari 1 organ
Misalnya :
- Gawat jantung (decomp) + sumbatan napas
karena split yang kental menyumbat napas
- Gawat jantung (infark) --> decomp --> syok -> kombinasi berbagai kegawatan
- Koma diabetikum dengan penyulit sumbatan
napas
RJP / CPR
Semua resusitasi adalah tindakan agar penderita
yang sudah sangat gawat masih tetap hidup.
CPR --> Paru : pernapasan
Jantung
RJP dilakukan pada cardiac arrest
Prosedur-prosedur RJP / pernapasan buatan,
kompresi jantung, pemberian cairan, sama dengan
yang dilakukan pada anestesia di kamar bedah.
ACM = Acute Care Machine
Pertolongan pertama pada pasien gawat darurat
Klinik nyeri
Segala macam nyeri sudah dapat diatasi. Di
Indonesia belum berkembang. Misalnya nyeri
akibat metastasis Ca. Sudah diberi macam-macam
obat tidak mempan. Di klinik nyeri dapat
dilakukan
neurolysis
atau
pemasangan
www.fkunmul.co.cc