Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 1
DAFTAR ISI......... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....... 3
1.2 Rumusan Masalah.... 4
1.3 Tujuan Penulisan...... 4
1.4 Manfaat Penulisan........ 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kode Etik....... 5
2.2 Fungsi Kode Etik......... 5
2.3 Pengertian Psikolog...... 5
2.4 Pengertian HIMPSI...... 6
2.5 Pengertian APA.... 6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA... ...7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan... 7
4.2 Saran.... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
saja perbedaan Kode Etik Psikologi yang dibuat oleh HIMPSI (Himpunan Psikologi
Indonesia) dan Kode Etik Psikologi APA (American Psychological Association).
BAB II
LANDASAN TEORI
sosial
dan
klinis;
pengembangan
instrumen
asesmen
psikologi;
oleh suatu kelompok yang terdiri dari 26 orang. Pemimpin pertamanya, yang disebut
sebagai presiden, adalah G. Stanley Hall.
BAB III
PERBEDAAN KODE ETIK HIMPSI DAN KODE ETIK APA
Setiap Negara memiliki peraturan/kebijakan masing-masing, dan kebijakankebijakan tersebut belum pasti sama secara keseluruhan, seperti hal nya Kode Etik
Psikologi yang dibuat oleh HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) dan Kode Etik
Psikologi APA (American Psychological Association). Diantara keduanya tidak secara
keseluruhan identik, dimana selain terdapat kesamaan, terdapat pula perbedaan. Berikut
adalah perbedaan diantara keduanya, antara lain:
Kode Etik APA
5 prinsip umum
Deskripsi Perbedaan
Kedua nya sama-sama terdapat prinsip
umum, namun 5 prinsip umum pada APA
tidak masuk kedalam bab maupun sub-bab.
Pada
HIMPSI,
prinsip
umum
APA
tidak
membahas
Majelis
Psikologi Indonesia
Majelis
Psikologi
berperan
organisasi
berkaitan
dengan
jenis-jenis
konsekuensi
sanksi
pelanggaran
yang
dan
didapat,
Etika:
Pasal
APA,
ketika
diketahui
ada
Informal
Pelanggaran
Etika
pelanggaran
yang
Psikolog/lainnya
etika
profesi
dilakukan
maka
oleh
pelaporan
Indonesia
menjadi
bahan
Sama
Komite Etika
Bab
2.03
mempertahankan kompetensi
melakukan
upaya-upaya
kompetensi
mengembangkan
kompetensi
dan
mereka,
untuk
mempertahankan
perbedaan
hanya
kata
mempertahankan
Diskriminasi
pasal
Sikap profesional
penjelasan
tersebut
sedangkan
dalam
pembahasan
pasal
kurang
terperinci,
HIMPSI
sikap
pada
professional
Permintaan
pihak
untuk jasa
sampai
akhir,
sedangkan
pada
3.Hubungan
Manusia:
Kerjasama
dengan
pasal
profesi
lain
sikap
menghormati
dan
dengan
sesama
profesi
Persetujuan
tertulis
(Informed
Consent)
3.Hubungan
manusia:
Pasal
Gangguan
Pengalihan
layanan
penghentian
psikologis
psikologi
psikologis,
sedangkan
pada
dan Bab
kerahasiaan:
rekam
dan
hasilmengenai
pertahanan
kerahasian
data,
4.01:
Mempertahankan pasal
kerahasiaan
mempertahankan
institusional
atau
professional
aau
kerahasiaan data
sehingga
tetap
terjaga
gambaran
diskusi
kerahasiaan
namun
kerahasiaannya.
4.Privasi
dan Bab
kerahasiaanPada
hasilmengenai
tertera
kerahasiaan:
rekam
4.02.
Mendiskusikan
pasal
batasan
dan
APA
batasan
kerahasiaan
layanan
psikologi
4.Privasi
dan Bab
pemeriksaan psikologi:klien
pasal
23
psikologi
seperti
permintaan
izin,
dll.
jenis
rekaman
psikologi
dan
dan Bab
hasilkerahasiaan
yang
harus
dilindungi,
pengungkapan
informasi
Pasal
pengungkapan
kerahasiaan data
5.Pengiklanan
Bab
Iklan
melalui media
5.Pengiklanan
publik
5.05
dan
5.06
permohonan
secara pribadi
6.penyimpanan
pasal
6.02
Pemeliharaan,
batasan
penyebaran, dan
pembuangan
pembuangan data.
data
rahasia
berdasarkan
profesional
6.penyimpanan
pasal
dan biaya
34penentuan
waktu
pembagian
imbalan
8:
dan/atau
Pasal
37
umum
7.Pendidikan dan Bab
pelatihan
dan/atau
Pasal
40
Informeddalam
consent
Pendidikan
pendidikan
dan/atau
pelatihan,
pelatihan
7.Pendidikan dan Bab
pelatihan:
Hubungan
seksual
8:
PendidikanKeduanya
7.07 dan/atau
pelatihan:keharusan
bagaimana
psikolog/ilmuwan
psikologi
menguraikan
psikolog
berkompeten
netral
dan
dengan
bersangkutan
obyektivitas
lain
yang
memiliki
peserta
untuk
dan
juga
hubungan
didik
yang
memastikan
meminimalkan
8.01 publikasi
Persetujuan
pasal
pedoman umum
Institusional
45:penelitian,
sedangkan
pada
HIMPSI
dicantumkan.
Pada
APA
insitusional
penelitian,
menggunakan
persetujuan
ketika
melakukan
akan
sedangkan
pada
HIMPSI
Pada
publikasi:
8.06
Menawarkan
bujukan
APA
diuraikan
mengenai
untuk
partisipasi
yang
mana
penelitian
memaksa
bujukan
partisipasi,
tersebut
dapat
sedangkan
pada
secara rinci
8.10 publikasi
Pelaporan
hasil Pelaporan
penelitian
Pasal
publikasi
hasildata
penelitian
yang
pernah
dipublikasikan
8.11 publikasi
pasal
pemanfaatan
penghargaan
publikasi
8.Penelitian dan
publikasi : 8.14:
Membagikan
data
psikolog
penelitian
untuk verifikasi
tidak
menahan
data
untuk
memverifikasi
klaim
ntuk
keperluan
psikolog
meminta
sebelum
digunakan,
tersebut,
persetujuan
dan
tertulis
sedangkan
pada
10:
PsikologiPada
forensik
APA tidak
tertera
pembahasan
forensik,
dimana
Pasal
ini
9.Penilaian
Bab 11 Asesmen
9.Penilaian
Bab 11 Asesmen
Kandungan
pada
APA dan
HIMPSI
dari
konsep
maupun
langkah-
observasi,
wawancara,
untuk
membantu
psikolog
63
asesmen
umum
mengenai
penggunaan
Konstruksi
pengujian,
pengujian
diaman
psikolog
9.Penilaian: 9.07
penilaian
oleh
memiliki
kualifikasi
9.Penilaian: 9.08
tes
yang
ketinggalan
Skoring
pengujian
pengujian
dan
layanan
dan
layanan
interpretasi,
interpretasi
Bab 7 Intervensi
mengenai
intervensi,
dimana
mengenai
psikoedukasi
psikoedukasi,
adalah
kegiatan
dimana
yang
dialami
seseorang
setelah
menjalani
Bab
14
terapi
pembahasan
sedangkan
tetapi
tidak
mengenai
pada
HIMPSI
tertera
konseling,
tertera
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persamaan Kode Etik HIMPSI dan Kode Etik APA
1. Keduanya membahas pelayanan psikologi sesuai dengan etika.
2. Keduanya membahas hubungan antar manusia
3. Keduanya menjelaskan hubungan majemuk
4. Keduanya membahas bagaimana peningkatan kompetensi
5. Keduanya membahas pemberian asesmen
6. Keduanya membahas kerahasiaan data
7. Dll.
4.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk tetap mengikuti kode etik yang berlaku
pada setiap Negara untuk tetap memupuk rasa toleransi dan tanggung jawab berdasarkan
hukum-hukum yang berlaku, sehingga terciptakan kerukunan dan kedamaian.
Dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu penulis
menyarankan kepada pembaca ketika melakukan penelitian berlanjut maka lebih
memahami variable yang diteliti untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.