Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MEKATRONIKA

Rancang Bangun Model Lift Cerdas 3 Lantai


Dengan Menggunakan PLC Omron Zen 20C1AR-A-V2
Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Mekatronika

Disusun Oleh
Erland Denizar

(131903102002)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DIPLOMA 3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015

1.1 LATAR BELAKANG


Seperti disebutkan sebelumnya, sistem mekatronika adalah sistem yang memadukan
antara dua buah bidang rekayasa, yaitu mekanika dan elektronika. Sistem mekatronika telah
banyak dikembangkan dalam bidang rekayasa sistem, di antaranya sistem pompa turbo dan
katup pneumatik dalam peralatan hidrolik, sistem boiler pada pembangkit, sistem penggerak
ban berjalan dalam pabrik-pabrik, yang mana keseluruhannya merupakan sistem mekanik
yang dikendalikan oleh perangkat elektronik. Karena sistem mekatronika bekerja dengan cara
memadukan isyarat besaran fisik seperti kecepatan, percepatan, temperatur, tekanan, beban
dan sebagainya dengan besaran isyarat elektris maka problem yang paling banyak muncul
dalam sistem ini masalah sensor yang digunakan mengantarai (meng-interfacing) kedua jenis
besaran tersebut.
Sensor adalah komponen yang rentan terhadap gangguan-gangguan. Oleh karena itu
informasi yang didapat dari sensor biasanya tidak sesuai dengan informasi sebenarnya karena
mengandung isyarat gangguan. Dalam sistem mekatronika biasanya terlibatkan lebih dari
pada satu sensor, sehingga akan lebih banyak isyarat gangguan yang mempengaruhi kinerja
sistem. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pengolah isyarat yang cerdas yang mampu
menginterpretasikan setiap informasi yang diperoleh dari sensor-sensor untuk menghasilkan
keputusan kerja yang tepat.
Sistem cerdas adalah sistem yang mampu menyerap sebagian dari tingkat kecerdasan
manusia. Sebagian tingkat kecerdasan yang umumnya dimiliki oleh sistem ini misalnya
seperti, kemampuan untuk dilatih, mengingat kembali kondisi yang pernah dialami,
mengolah data-data untuk memberikan aksi yang tepat sesuai yang telah diajarkan, dan
kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli melalui perintah yang dituliskan dalam sebuah
bahasa pemrograman tertentu. Sistem cerdas yang umum digunakan dalam aplikasi sistem
pengaturan antara lain: sistem pendukung keputusan (decision support systems) berbasis
pengetahuan, jaringan syaraf tiruan, dan sistem logika samar (fuzzy logic systems).
Efektivitas sistem cerdas yang dirancang pada penelitian ReSCue-Me ini akan
diujikan pada sistem kendaraan mini yang dapat bergerak secara otonom dan mandiri.
Dengan harapan bahwa bila aplikasi ini berhasil dengan baik maka dengan sedikit modifikasi
maka sistem akan mampu untuk diterapkan pada bidang mekatronika yag lain, seperti pada
stasiun pembangkit tenaga listrik, sistem otomotif, sistem otomasi industri, bidang rekayasa
mekanisasi pertanian, dan bidang-bidang aplikasi lain.

1.2 DIAGRAM BLOK

Gambar 1.2.1 Diagram blok lift cerdas berlantai 3.

1.3 FLOWCHART

Gambar 1.3.1 Flowchart blok lift cerdas berlantai 3

1.4 PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja Alat


Pada penelitian ini dirancang sebuah model lift cerdas 3 lantai berbasis PLC. Lift ini
mempu menyeleksi masukan berdasarkan jumlah masukan, arah, dan posisi masukan
terhadap passenger lift. Keputusan diambil berdasarkan prioritas masing-masing masukan
dimana prioritas dari masing-masing masukan telah dihitung menggunakan fuzzy logic.
Keputusan akan memerintahkan lift cerdas ini untuk melayani masukan yang telah terseleksi.

Gambar 1.4.1 Model Lift Cerdas 3 Lantai.


B Fuzzy Logic
Dari keseluruhan perhitungan didapatkan hasil perhitungan sebagaimana ditunjukkan
pada tabel 1.

Dari tabel 1, dapat dilihat bahwa prioritas terendah bernilai 0 dan tertinggi berniai 1,6.
Bila prioritas bernilai 0, maka masukan tidak akan dilayani. Artinya saat masukan hanya 1
orang, maka masukan itu tidak akan dilayani karena prioritas bernilai 0. Saat bobot posisi
sebesar 3 yang artinya posisi passenger lift berbeda 2 lantai dengan posisi input maka arah
passenger lift sudah pasti tidak searah sehingga tidak mungkin arah passenger lift berbobot 2.
Dengan demikian, table di atas memiliki 40 baris dimana yang seharusnya 48 baris dikurangi
8 baris yang tidak mungkin terjadi.

C. Pengujian Sistem Lift Cerdas 3 Lantai


Pengujian dilakukan dengan memberi input untuk membuka pintu passenger lift,
memberi input dengan masing-masing jumlah, posisi, dan arah yang berbeda-beda, kemudian
membandingkan dengan teori yang seharusnya terjadi pada masing-masing kondisi.
Saat ditekan tombol open, maka pintu passenger lift akan membuka, berhenti sejenak,
dan menutup secara otomatis bila passenger lift sedang berhenti di salah satu lantai. Namun,
saat motor DC menutup pintu dan ditekan tombol open kembali, maka pintu akan membuka
kembali, berhenti sejenak, dan menutup.
Saat ada masukan dengan tujuan tertentu, passenger lift akan bergerak mengantarkan
masukan ke tujuan. Namun bila masukan hanya satu, maka masukan tersebut tidak dilayani.
Saat ada beberapa masukan dengan jumlah, posisi, dan arah tertentu, passenger lift akan
mengantarkan masukan yang memiliki prioritas tertinggi terlebih dahulu, kemudian
mengantarkan masukan-masukan berikutnya tentunya berdasarkan nilai prioritasnya.

Anda mungkin juga menyukai