Anda di halaman 1dari 28

4.

PENGENALAN ALAT UKUR


1. TUJUAN
Mengetahui fungsi dari alat ukur tanah beserta
bagian-bagiannya
Mengetahui kelemahan dan keunggulan alat ukur tanah
2. DASAR TEORI
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan
membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya
atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui
nilainya,
misalnya
dengan
besaran
standar.
Pekerjaan
membandingkan
tersebut
tiada
lain
adalah
pekerjaan
pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang
disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan
dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya
sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor,
misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan. Ilmu
ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari
cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah
untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan penentuan

Proses pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :


1.cara terestrial dan ektra terestrial. Pemetaan terestris
merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan alat
yang berpangkal di tanah.
2.Pemetaan ekstra terestris adalah pemetaan yang dilakukan
dengan menggunakan alat yang tidak berpangkal di tanah tapi
dilakukan dengan wahana seperti pesawat terbang, pesawat
ulang alik atau satelit.
Menurut Wongsotjitro, (1980) arti melakukan pengukuran yaitu
menentukan unsur-unsur (Jarak dan sudut) titik yang ada di suatu
daerah dalam jumlah yang cukup, sehingga daerah tersebut
dapat digambar dengan skala tertentu.
Ilmu ukur tanah memiliki tiga unsur yang harus diukur di
lapangan, yaitu:
1.jarak antara dua titik ;
2.beda tinggi dan
3.sudut arah.
Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur
sederhana sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara

Selain alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan


untuk pengukuran dilapangan yang dikenal dengan tacheometer.
Tacheometer merupakan alat pengukuran cepat yang dilengkapi
oleh peralatan optis, misalnya lensa sehingga dapat melakukan
pengukuran secara optis. Sebagai contoh adalah compass
survey, waterpass dan theodolit.
Penggunaan dan perlakuan seorang surveyor terhadap alat
merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan.
Penggunaan alat yang tidak tepat dapat mengakibatkan hasil
pengukuran yang salah. Cara perawatannya pun harus
diperhatikan agar alat ukur tanah tidak rusak. Alat ukur tanah
merupakan alat-alat yang harganya cukup mahal. (Dwi,2014).
Pengukuran di atas permukaan bumi dilakukan dengan
mempertimbangkan bentuk lengkung permukaan bumi dan
proses perhitungannya pun akan lebih sulit dibandingkan dengan
pengukuran yang dilakukan pada bidang datar. Jadi pengukuran
yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan bentuk lengkung
bumi disebut geodesi, sedangkan pengukuran yang dilaksanakan
tanpa mempertimbangkan bentuk lengkung bumi disebut ukur
tanah datar.
Pengukuran sudut berarti mengukur suatu sudut yang terbentuk

THEODOLIT
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut
tegak. Didalam theodlit susut yang dapat dibaca bisa dibaca
sampai dengan satuan sekon (detik).
Theodilit merupakan alat yang paling canggih diantara peralatan
yang digunakan dalam survey. Pada dasarnya alat ini berupa
sebuah telescop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membuat
(piringanmerupakan)
yang
dapat
diputar-putar
mengelilingi sudut vertikal sehingga menmungkikan sudut
horizontal untuk dibaca. Telescop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputar-putar sehingga tingkat ketelitian
sangan tinggi.
Survey menggunakan theodolit dilakukan bila situs yang akan
dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur dan terutama
bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang
besar. Dengan menggunakan alat ini keseluruhan kenampakan
atau gejala akan dipetakan dengan cepat dan efisien.
Sangat berbeda dengan alat ukur tanah waterpass yang hanya

Theodolit
merupakan
alat
ukur tanah yang
universal. Selain
digunakan untuk
mengukur sudut
horizontal
theodolit
juga
dapat digunakan
untuk mengukur
jarak secara optis
membuat
garis
lurus dan sipat
datar
orde
rendah.

Secara umum konstruksi theodolit


terdiri dari 3 bahagian utama, yaitu :
1. Bahagian Bawah.
a.3 sekrup penyama rata (Sk)
b.Tabung sumbu I
c.Lingkaran horizontal /piringan
mendatar dengan skalanya. (lms)
2.Bahagian Tengah
Sumbu I (vertikal) (S1)
Nivo tabung dengan garis arahnya
(ni)
Badan Pesawat
3. Bahagian Atas
a.Sumbu II / sumbu horizontal (S2)
b.Teropong dengan alat bidiknya (tp)
mempunyai garis bidik (gb)
c.Lingkaran vertical / piringan tegak
dg skalanya (lts)

Theodolit Type To

Theodolit Type T2

1.Theodolite
1.Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut.
Setelah pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang
sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat
meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku.
2.Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod
lainnya. Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring.
Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru
diletakkan di tanah.
3.Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya
sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya
menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang.
4.Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat,
kejar pakunya dengan sekrup penyetel.
5.Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di
tengah maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat
yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo
kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di
timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan. Setelah
posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah
dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar.

WATER PASS

2. Waterpass
Cara kerja: Yang diamati dilapangan adalah pembacaan :
Benang Tengah (BT),
Benang Atas (BA)
Benang Bawah (BB)
sudut horizontal kasar Angka angka pada BT, BB, BA dapat kita
baca pada rambu yang ditegakan pada strat pot (patok kayu
yang diberi paku payung) melalui water pass yang telah distel.
1.Pasang la trifood statif(kaki 3) setinggi dada juru ukur,dan
pasang water pass pada kaki 3
2.Atur lah alat ukur sehingga nivo kontak tepat ditengah, dengan
menggunakan 3 buah skrup penyetel
3.IIntip lensa okuler, fokuskan pada tiang (objek) yang akan
diukur.
4.Catat ketinggian tiang.
5.Ulangi langkah yang sama pada tempat yang akan dicari selisih
ketinggiannya.
6.Setelah melakukan pengukuran di lapangan,maka kita dapat
membuat tabel hasil pengukuran dan mendapatkan gambar hasil
kontur tanahnya.

STATIP

RAMBU UKURN / BAK UKUR

Anda mungkin juga menyukai