BAB VII
METODE PENGUJIAN TITIK NYALA & TITIK BAKAR
DENGAN CLEVELAND OPEN CUP
7.1 TUJUAN
Tujuan umum
Dapat mengetahui dan memahami titik nyala dan titik bakar bahan aspal
Tujuan khusus
1. Mampu menggunakan peralatan sesuai fungsinya
2. Mampu mendapatkan titik nyala dan titik bakar bahan aspal dengan cleveland open
cup
7.2 DASAR TEORI
Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat kurang dari 5 detik pada
suatu titik diatas permukaan aspal.sedangkan Titik bakar suhu pada saat terlihat nyala
sekurang kurangnya 5 detik pada suatu titik pada permukaan aspal. Sedangkan titik
bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik
pada permukaan aspal. Ttitik nyala dan titik bakar perlu diketahui untuk memperkirakan
temperature maksimum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar.
7.3 PERALATAN & BAHAN
1. Thermometer
2. Cleveland open cup (Cawan pemanas kuningan dengan bentuk dan ukuran tertentu)
3. Pelat pemanas
4. Logam untuk meletakkan cawan Cleveland
5. Pembakaran gas sebagai sember pemanas
6. Kotak penahan angin, sebagai alat penahan angin saat pemanasan.
7. Nyala penguji
8. Sumber api
250C)
9. Nyalakan nyala penguji
10. Lalu putar nyala penguji dengan kecepatan konstan sampai melewati atas cawan
11. Lakukan secara terus menerus sampai pada suhu tertentu aspal akan menyala
12. Catat waktu dan derajatnya saat terjadi titik nyala
13. Catat waktu dan derajatnya saat terjadi titik bakar
C dibawah titik
nyala
Waktu
56
150 31
194
51
150 32
199
46
150 34
204
41
150 44
209
36
150 46
214
26
150 47
224
Titik Nyala/Titik
Bakar
21
229
16
234
suhu 270 oC
11
239
waktu
244
249
7.2 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, nilai titik nyala adalah 224 oC,
sedangkan nilai standart menurut SNI 03-1737-1989 Tabel III Persyaratan Aspal
Keras, titik nyala bahan aspal dengan Cleveland open cup pada penetrasi 60 yaitu
minimum 200 oC, sehingga kami bisa menyimpulkan bahwa aspal yang kami uji
memenuhi persyaratan spesifikasi.