Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iqlima Ramiza Fauzi

NIM : 4001413030
Prodi : Pendidikan IPA
TUGAS MIKROBIOLOGI
1. Salah satu tonggak sejarah perkembangan mikrobiologi adalah penemuan efek mikrobia
terhadap materi organik dan anorganik. Jelaskan maksud pernyataan di atas disertai 2
contoh pendukungnya.
Jawab :
Berbagai penemuan-penemuan mikrobia baik organik maupun anorganik menjadi bukti
adanya sejarah perkembangan mikrobiologi. Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu
biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk
(hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop. Dengan adanya sejarah mikrobiologi kita
dapat mengetahui bagaimana penemuan mikrobia da nasal-usul mikroba. Sebagai contoh,
sejarah perkembangan mikrobiologi diawali dengan penemuan animalculus. Animalculus
adalah jenis-jenis mikroba seperti protozoa, algae, khamir, dan bakteri. Istilah animalculus
pertama kali dikemukakan oleh Leeuwenhoek (1633-1723), istilah ini dikemukakan setelah
Leeuwenhoek melakukan studi mengenai struktur mikroskopis dari biji, jaringan tumbuhan,
dan invertebrata kecil. Sejarah perkembangan mikrobiologi dilanjutkan dengan penemuan
bakteri berspora oleh Jhon Tyndall. Dalam eksperimennya Jhon Tyndall menemukan istilah
Tyndallisasi, yaitu pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali. Eksperimennya ini
mendukung pendapat Louis Pasteur.
2. Jelaskan mekanisme pengecatan Gram ditinjau dari perbedaan struktur dan susunan kimia
antara dinding sel bakteri gram positip dan negatip!
Jawab :
Mekanisme pengecatan gram ditinjau dari perbedaan struktur dan komposisi dinding sel
bakteri gram negative dan gram positif serta bagaimana reaksinya terhadap beragam reagen
(substansi yang digunakan untuk menghasilkan reaksi kimia). Perbedaan respon terhadap
mekanisme pewarnaan Gram pada bakteri adalah didasarkan pada struktur dan komposisi
dinding sel bakteri. Bakteri Gram positif mengandung protein dan Gram negatif mengandung
lemak dalam persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Pewarnaan dilakukan dengan 4
tahan :
Kristal violet: pewarna utama, mewarnai ungu baik bakteri gram positif dan gram
negative dikarenakan pewarna ini memasuki sitoplasma kedua tipe sel ini.
Iodin: pewarna untuk mempertajam pewarna pewarna pertama (suatu kompleks dengan
crystal violet). Ketika Iodin (Mordant) di aplikasikan, menyebabkan krital violet-iodin
sulit melewati dinding sel.
Alkohol(etanol 96%) : penghilang warna. Pemberian alkohol (etanol) pada praktikum
pewarnaan bakteri, menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar permeabilitas
dinding sel. Aplikasi alcohol dapat mendehidrasi peptidoglikan sel gram positif sehingga
menyebabkan impermeable terhadap kristal violet-iodin. Sedangkan pengaruh bagi sel
gram negative berbeda, dimana alcohol melarutkan membrane luar sel gram negative dan
menghasilkan lubang kecil pada lapisan tipis peptidoglikan sehingga kristal violet-iodin
menyebar/ keluar.

Safranin : Pewarnaan safranin masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menjadi
berwarna merah muda pada bakteri Gram negatif sedangkan pada bakteri Gram positif
dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alkohol, pori pori mengkerut, daya
rembes dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk
sehingga sel berwarna ungu.

Perbedaan dasar antara bakteri Gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma
organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram
negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri Gram positif
memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan yang tebal (25-50nm) sedangkan
bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
3. Tulislah postulat Koch secara lengkap!
Jawab :
Robert Koch (1843 1910) seorang profesional di bidang Kesehatan, memulai penelitian
dengan pendekatan ilmiah terhadap bidang mikrobiologi penyakit. Ia membuat aturan, yang
kemudian dikenal dengan nama postulat Koch, yang digunakan untuk menetapkan bahwa
mikroorganisme tertentu sebagai penyebab penyakit atau bukan. Ada empat ketentuan di
postulat Koch, yakni :
Mikroorganisme tertentu yang dicurigai harus selalu dijumpai berasosiasi dengan
organisme yang sakit
Mikroorganisme yang dicurigai tersebut harus dapat dipisahkan (diisolasi) dari organisme
sakit dan dibiakkan menjadi biakan murni di laboratorium.
Biakan murni mikroorganisme yang dicurigai, akan menimbulkan penyakit yang sama
jika dengan sengaja ditularkan (diinokulasikan) kepada organisme sejenis yang rentan
(susceptible)
Dengan menggunakan prosedur laboratorium, mikroorganisme yang sama harus dapat
diperoleh dari organisme rentan yang sakit karena sengaja ditulari.
4. Gejala penyakit sapi gila (Mad Cow) yang marak akhir-akhir ini. Apakah bisa dijelaskan
atau memenuhi kaidah postulat KOCH? Jelaskan!
Jawab :
Bakteri Bassilus antracis merupakan bakteri yang ditemukan pada penyakit antraks (sapi
gila). Apabila bakteri yang diambil dari limpa sapi yang terinfeksi antraks, kemudian bakteri
tersebut mampu hidup jika diisolasi dalam lingkungan yang sesuai. Untuk mengetahui sifat
Bassilus antracis hasil biakan tersebut, kemudian bakteri tersebut dapat diinjeksikan pada
tikus yang sehat. Setelah selang beberapa waktu tikus tikus yang sehat tersebut mati. Hal ini
menunjukan jika sifat mikroorganisme tersebut mampu membuat infeksi asli. Semestara itu
tikus yang di suntik oleh darah yang berasal dari limpa hewan sehat ditemukan dalam
keadaan masih hidup. Apabila Bassilus antracis dari tikus yang mati diambil lagi dan
diisolasi lagi maka akan tetap mempunyai sifat pathogen bagi DNA yang sesuai. Jadi, gejala
penyakit sapi gila memenuhi kaidah postulat Koch.
5. Jelaskan prinsip kerja autoclave, sebutkan kondisi yang diperlukan untuk sterilisasi dengan
uap panas lembab dan bertekanan!

Jawab :
Autoclave adalah alat pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasikan suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121oC, 15 lbs) selama kurang lebih
15 menit.. Prinsip kerja autoclave pada dasarnya menggunakan panas dan tekanan dari uap
air. Medium yang akan disterilkan ditempatkan didalam autoclave ini selama 15-20 menit.
Penurunan tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,
melainkan meningkatkan suhu dalam autoclave. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh mikroorganisme. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media
yang disterilisasi memberikan kekuatan-kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel
dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mensterilkan media digunakan suhu 121oC
dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121 oC atau
249,8oF karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. untuk tekanan
0 psi pada ketinggian dipermukaan laut air mendidih pada suhu 100 oC, sedangkan untuk
autoclave yang diletakkan diketinggian sama, mengunakan tekanan 15 psi maka air akan
mendidih pada suhu 121oC. Kejadian ini hanya berlaku untuk dipermukaan laut, jika
dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting
ulang. Misalnya autoclave diletakkan pada ketinggian 2700 dari permuakaan laut, maka
tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121oC untuk mendidihkan air.
Autoclave ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh
bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif
bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100oC, yang merupakan titik didih air
pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121oC, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5
menit, dimana sel vegetatif bakteri dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 60oC
Waktu yang digunakan saat sterilisasi pada bahan 15 menit agar bahan tidak rusak dan
pada alat selama 30 menit karena jika waktunya dibawah 30 menit akan ada bakteri yang
belum mati. Posisi cawan petri saat sterilisasi yaitu bagian cawan petri yang lebih besar
berada dibawah dan bagian cawan petri yang kecil berada diatas. Hal ini betujuan agar tidak
terjadi kontaminasi dengan uap dan jika uapnya jatuh bisa tetap masuk kedalam alat dan
tidak ke atas.
6. Suatu medium tersusun oleh : glukosa, 5 gr ; NH4Cl 1g ; KH2PO4, 1 g ;MgSO4, 0.3 g;
ekstrak yeast, 5 g ; aquades, 1 l.
a. Tergolong medium sintetik / medium terbatas (defined medium) ataukah medium
kompleks susunan di atas ?
Jawab : termasuk medium sintetik
b. Berdasar sumber C ( karbon ) mikrobia pengguna medium di atas disebut .
Jawab : mikrobia heterotrof
c. Berdasar sumber E (energi ) mikrobia pengguna medium di atas disebut .
Jawab : mikrobia khemotrof
d. Berdasar sumber H/e (Hidrogen/elektron ) mikrobia pengguna medium di atas disebut
Jawab : mikrobia litotrof
e. Berdasarkan kreteria : b, c, dan d di atas maka tipe nutrisi mikrobia pengguna medium di
atas disebut .
Jawab : mikrobia heterotroph

7. Jasmine Hayatina adalahi guru IPA alumni Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNNES
yang baru diangkat dan bertugas di SMP di suatu kecamatan, Ia akan melakukan
praktikum untuk
pembelajaran materi Pengelompokan mahluk hidup, dengan
mengamati bakteri anggota Kingdom Monera.
Dengan memperhatikan ketersediaan alat dan bahan yang ada di laboratorium IPA di
Sekolahnya, Jasmine memutuskan menyiapkan media dan biakan bakteri secara
Kitchen Preparation bahan utama yang sudah tersedia adalah wortel, kentang dan kristal
agar ( jenis Plain/ tanpa rasa) yang ia beli dari minimarket Gama Maret yang ada di kota
Kecamatan tersebut.
Gambar bahan-bahan praktikum yang sudah tersedia

Tugas saudara adalah membantu Jasmine menyiapkan media dan biakan untuk pertumbuhan
bakteri tersebut.
Jika Jasmine ingin melaksanakan praktikum dengan tujuan mengamati koloni dan sel bakteri
saja, maka:
a. Bagaimana cara menyiapkan media dan menumbuhkan bakteri yang paling mudah
dengan bahan yang tersedia
Jawab :
1 Dengan mengupas kulit wortel kemudian bagian tengah dibuang, bagian luar
dipotong.
2 Wortel dicuci setelah itu dikukus.
3 Tempat sampah yang kotor dibasahi air sedikit kemudian mengoleskan dengan cotton
bud pada tempat sampah tersebut, kemudian cotton bud dioleskan pada wortel yang
sudah dikukus, ditunggu hingga semalam.
b. Prosedur pengecatan apa yang akan dilakukan? sebutkan pula
pewarnanya!
Jawab :
Pengecatan bakteri dilakukan dalam 4 tahap. Yaitu
a. Pemberian cat warna utama (cairan Kristal violet) berwarna ungu
b. Pengintensifan cat warna dengan penambahan larutan mordan
c. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alcohol asam
d. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin

nama cat atau

c. Jika Jasmine akan mengamati sel bakteri. Berapakah perbesaran mikroskup yang harus
digunakan pada lensa obyektif dan okuler? Pada perbesaran tersebut, zat kimia apa yang
harus ditambahkan pada obyek gelas agar bakteri teramati dengan jelas.
Jawab :

Pengamatan dilakukan dengan mikroskop dengan perbesaran 1000x atau 10 x 100,


karena ukuran bakteri yang sangat kecil, jika menggunakan perbesaran biasa, akan
menyulitkan pengamat dalam pengamatan bakteri.
Zat kimia yang harus ditambahkan adalah minyak imersi. Hal ini dikarenakan, cahaya
yang datang dibiaskan melalui 2 medium yang berbeda, yaitu udara dan kaca. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu bahan yang mampu membiaskan cahaya dari medium udara
dan medium kaca dengan pembiasan yang mendekati garis normal. Bahan yang mampu
membiaskan cahaya dari medium udara dan medium kaca dengan pembiasan yang
mendekati garis normal adalah minyak imersi. Selain itu, minyak imersi juga mempunyai
indeks bias yang mendekati atau identik dengan kaca.
d. Sebutkanlah minimal 4 aspek safety yang harus diterapkan saat praktikum pengamatan
bakteri
Jawab :
1 Menggunakan jas lab atau kemeja lengan panjang yang kancingnya tertutup.
Pakainan tersebut (jas Lab) harus menutupi lengan dan dapat dilepas tanpa
menariknya keatas kepala.
2 Kenakan sepatu khusus (sandal jepit tidak diperbolehkan) di laboratorium, sepatu
tersebut tidak boleh digunakan untuk keluar laboratorium.
3 Mendisinfeksi area kerja sebelum dan sesudah digunakan dengan etanol 70% atau
klorin 10%. Peralatan laboratorium dan permukaan kerja harus didekontaminasi
dengan disinfektan yang tepat secara rutin, dan terutama setelah tumpahan, cipratan,
maupun kontaminasi lainnya. menyeterilkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan.
4 Kenakan sarung tangan sekali pakai saat bekerja dengan mikroba yang berpotensi
menular atau mengkontaminasi (misalnya sampel limbah).
e. Bagaimana ia harus menyiapkan medium dengan bahan utama yang sudah ada dan bahan
lain yang mudah diperoleh?
Jawab :
Medium yang digunakan adalah Potato Dextrose Agar (PDA), dengan merebus 250 gram
kentang dengan aquades selama kurang lebih 1 jam, kemudian disaring dan ditambahkan
gula pasir sebanyak 20 gram serta agar-agar sebanyak 15-20 gram. Kemudian direbus
kembali hingga gula larut dan ditambahkan aquades hingga volumenya 1000 Ml.
Memasukkan kedalam autoklaf untuk disterilisasi pada temperatur 121 0C selama 15
menit.

Anda mungkin juga menyukai