(ARJ)
Subbagian Alergi Imunologi
Ilmu Kesehatan Anak
FK UNSRAT/RS Prof. Dr. R.D. Kandou-Manado
10/19/15
ARJ
Inflamasi persendian anak < 16
tahun
Mengenai satu sendi atau lebih
Berlangsung + 6 mnggu
Dapat disertai gejala sistemik atau
gejala ekstraartikular lainnya, serta
penyebab artritis lainnya telah dapat
disingkirkan
10/19/15
Etiologi / Patogenesis
Belum diketahui
Faktor :
- Infeksi - Trauma
- Autoimun - Stress
- Faktor imunogenetik
Patogenesis ARJ
- Imunopatogenesis penyakit kompleks imun
- Penyakit autoimun
10/19/15
Manifestasi Klinis
Artritis
Sendi teraba hangat, tidak eritema
Artritis : ditentukan dengan menemukan
salah satu dari gejala pembengkakkan
atau efusi sendi atau dengan
menemukan paling sedikit 2 gejala
inflamasi sendi yaitu gerakan sendi
yang terbatas, nyeri atau sakit pada
pergerakan dan panas
10/19/15
Sistemik
- demam intermiten puncak tunggal / ganda
> 39 C, 2 minggu atau >
- artritis
- kelainan sistemik : rash reumatoid,
kelainan
viseral (hepatomegali, serositis,
limfadenopati)
10/19/15
Pemeriksaan
Laboratorium
Beberapa pemeriksaan imunologis
tertentu menyokong diagnosa ARJ,
tetapi tidak ada pemeriksaan
laboratorium yang spesifik untuk
menegakkan diagnosa ARJ
10/19/15
Pemeriksaan penunjang
- Darah
* anemia ringan / sedang
* leukositosis dengan predominasi
neutrofil
* trombositosis (trombosit hebat, pada
tipe sistemis berat atau poliartritis)
* LED meningkat
* CRP (+)
10/19/15
10
- Imunologis
* kadar Ig G, A, M, E meningkat
* kadar komponen C3 dan C4 meningkat
* faktor reumatoid (Ig M anti Ig G)
* ANA (antibodi anti nuklear) (+)
- Radiologis : foto sendi AP dan leteral
pembengkakkan jaringan lunak sekitar
sendi, pelebaran ruang sendi,
osteoporosis
10/19/15
11
Diagnosis
Kriteria diagnosis A.R.J. menurut ARA
(American rheumatic Association)
1. Usia penderita pada saat onset
penyakit < 16 tahun
2. Artritis pada satu sendi atau lebih
3. Lama masa sakit 6 minggu 3 bulan
4. Tipe onset penyakit terdiri dari
* Poliartrititis
* Oligoartritis
* Sistemik
5. Kemungkinan penyakit reumatik
(artritis) lainKuliah
dapat
disingkirkan
10/19/15
Alergi Imunologi
12
Pengobatan
I. Istirahat Cukup
Pendidikan pada penderita dan
keluarga, ARJ penyakit inflamasi
berulang pengobatan jangka
panjang
10/19/15
13
II. Medikamentosa
1. Asam Asetil Salisilat (AAS)
- obat antiinflamasi nonsteroid (AINS)
terpenting
- menekan proses inflamasi, aman
pemakaian jangka panjang
- dosis : 75-100 mg/kgBB/hari, 3-4 x
pemberian/hari
- selama 2 tahun setelah semua gejala
aktif penyakit menghilang
10/19/15
14
2. Analgesi lain
- Asetaminofen : walaupun bukan obat
antiinflamasi, tapi dapat bermanfaat
untuk
mengontrol nyeri atau demam terutama
pada penyakit sistemik. Obat ini tidak
boleh
pemakaian lama kelainan ginjal
10/19/15
15
10/19/15
16
17
5. Kortikosteroid
bila terdapat gejala penyakit sistemik,
uveitis kronik, atau untuk suntikan
intraartikular.
Prednison :
0.5-1 mg/kgBB/hari dosis tunggal atau
dosis terbagi pada keadaan lebih berat.
Bila terjadi perbaikan klinis, dosis
diturunkan perlahan-lahan dan prednison
dihentikan
10/19/15
18
6. Imunosupresan
- Azatioprine, Sklofosfamide, Klorambusil,
Metotreksat
- Kelainan sistemik berat yang
mengancam
kehidupan da tidak memberi respons
terhadap pengobatan lain
Metotreksat :
dosis initial 5 mg/m2/minggu, dapat
dinaikkan menjadi 10 mg/m2/minggu
bila respons tidak adekuat setelah 8
minggu pemberian
lama pengobatan
= 6Imunologi
bulan
10/19/15
Kuliah Alergi
19
III. Fisioterapi
Untuk mencegah deformitas
10/19/15
20
Komplikasi
Gangguan tumbuh kembang
Kelainan tulang dan sendi lain seperti
ankilosis, luksasi dan fraktur
Vaskulitis
Ensefalitis
Iridosiklitis (katarak, glaukoma)
Uveitis
Perikarditis
Hepatitis
Pleuritis
Amiloidosis sekunder
10/19/15
21
10/19/15
22