Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SECTION 1
Pendahuluan
SECTION 2
Pengenalan sinyal dan
sistem
SECTION 3
Sinyal
SECTION 4
Sistem (1)
SECTION 5
Sistem (2)
SECTION 6
Fourier (1)
SECTION 7
Fourier (2)
SECTION 8
Transformasi Z (1)
SECTION 9
Transformasi Z (2)
SECTION 10
Transformasi Laplace
(1)
Kepustakaan :
1. Gabel and Roberts. Signal and Linier System, 3rd ed. John Willey, 1987.
2. Oppenheim. Signal and System. Prentice Hall, 1983
3. Kwakernaak, H. dan Sivan. Modern Signal and System, Prentice Hall Inc. 1991
SECTION 11
Transformasi Laplace
(2)
Materi:
No
1
Tanggal
Sept201
4
Materi
Pendahuluan
SAP (rencana kuliah)
Kesepakatan kelas
Pra syarat
Okt2014 Pengenalan sinyal dan sistem
Definisi
Input dan output system
Sistem diskrit dan
kontinyu
Bahan/Tugas
[2] bab 1
[3] bab 1
5
6
Okt2014 Sinyal
Klasifikasi sinyal
Sinyal standard (step,
impulse, complex
exponential, dll)
Periodisitas (diskrit dan
kontinyu)
Operasi pada sinyal
Latihan/Tugas 1
Okt2014 System
Klasifikasi sistem
Jenis sistem
Block diagram (system
interconnection)
LTI
Difference dan differential
equation
Latihan/Tugas 2
Nop201 Test 1
4
Nop201 Pembahasan secara umum
4
test 1
System
o Konvolusi diskrit
o Konvolusi kontinyu
o Dekonvolusi diskrit
o Latihan /Tugas 3
Nop201 Fourier (1)
4
Konsep dasar analisa
fourier
Analisa fourier dalam
power, elka., telematika
Deret fourier
Fourier untuk rangkaian
listrik
Latihan /Tugas 4
Nop201 Fourier (2)
4
Transformasi fourier
kontinyu
Transformasi fourier
diskrit
Sifat transformasi fourier
Konvolusi dengan
transformasi fourier
1] bab 5: 266307
[2] bab 4: 186212, bab 5: 306327
9
11
12
Des201
4
Des201
4
13
Des201
4
Jan2015
14
Jan2015
15
Jan2015
Z transform (2)
Unilateral Z transform
Transformasi Z dalam
sistem LTI
Konvolusi dan dekonvolusi
Analisa respon frekuensi
Aplikasi transformasi Z
Laplace (1)
Konsep dasar transformasi
laplace
Perhitungan dasar
RoC
Sifat transformasi laplace
Membaca tabel
transformasi laplace
Invers transformasi
laplace
Latihan /Tugas 6
Laplace (2)
Transformasi laplace
unilateral
Two-sided Laplace
Transfrom
Aplikasi dalam rangkaian
listrik
Aplikasi pada pers.
diferensial
Kestabilan dalam domain s
Analisa frekuensi respon
Transformasi laplace
16
17
18
Jan2015
Peb201
5
Peb201
5
BAB I
SISTEM
A. Definisi Sistem
Sistem didefinisikan sebagai sebuah alat fisik yang melakukan operasi pada
sinyal. Pengertian lain dari Sistem adalah model matematik yang menghubungkan
antara input dan output, dimana input dan output merupakan hubungan sebab akibat.
Sebagai contoh, sebuah Filter (Tapis) yang digunakan untuk input noise dan
interferensi yang mengganggu sinyal pembawa (carrier) dan informasi yang dikirimkan,
dalam kasus ini Filter melakukan beberapa operasi sinyal.
A system is a part of environment that causes certain signals in that environment to be related
System relates input and output. Usually, inputs are associated with causes and output with
effects
B. Klasifikasi Sistem
R2
Vo(t)
Vo(t1) = R2 / R1 + R2 . Vi(t1)
Vo(t2) = R2 / R1 + R2 . Vi(t2)
Sistem Dinamis yaitu apabila output pada saat tx dipengaruhi oleh input pada saat tx- 1 dan tx
Misalnya:
x-1
x
i(t)
t = tx
Io(t)
maka
Sistem tak Linier adalah sistem yang tidak mempunyai sifat superposisi yaitu: (superposisi
pada input tidak berlaku pada output)
Sistem Kontinu terhadap waktu dan berubah terhadap waktu (time invariant dan time
variant)
Sistem Time Variant adalah bila sistem operator (pembanding input terhadap output)
berubah terhadap waktu.
Misalnya:
y(t) = t u(t)
dy/dt + t y = u(t)
Sistem Time Invariant adalah bila sistem operator (pembanding input terhadap output)
tidak berubah terhadap waktu.
Misalnya:
y(t) = u(t) + 4
y(t) = u2(t) + 4
dy/dt + y2 = u(t)
Time-invariant test:
Classification
Causal and non-causal system
y(t) = x(t) + 2x(t-1)
y(t) = x(t+1) x(t) + 3x(t-2)
Memory and memoryless system
y(t) = -4x(t-1) + 2x(t)
y(t) = 2x(t)
Lumped and distributed system
It is about the number of state
Sistem Deterministik dan Sistem Stokhastik
Sistem Deterministik adalah suatu sistem yang me-relasikan antara input output (sistem
operator) nya dapat ditentukan (deterministik)
Misalnya:
input x(t)
R2
R1 + R2
output y(t)
Sistem Stokhastik adalah suatu sistem yang mana relasi antara input output (sistem
operatornya) tidak deterministik dan hanya bisa didekati dengan pendekatan statistik.
Misalnya:
y1(t) = sin (t + 1)
y1(t) = sin (t + 1)
y1(t) = sin (t + 1)
Example
yang sama. Pencuplikan dilakukan setiap satu satuan waktu yang lazim disebut sebagai waktu cuplik
(sampling time). Bagian quantiser akan merubah menjadi beberapa level nilai, pembagian level nilai ini bisa
secara uniform ataupun secara non-uniform misal pada Gaussian quantiser.
Unjuk kerja dari suatu ADC bergantung pada beberapa parameter, parameter utama yang menjadi
pertimbangan adalah sebagai berikut :
Design Database, berisi library disain yang telah tersedia dan lazim digunakan misal, FIR, IIR,
Comb Filter dan lain-lain.
Signal Calculator, merupakan perangkat lunak simulasi sinyal. Dapat melakukan manipulasi dan
pengolahan sinyal sederhana.
Sistem Disain Filter, merupakan perangkat lunak, untuk mendisain filter dengan response yang kita
ingini, berikut pengujian filter tersebut. Lazimnya menggunakan beberapa algoritma disain seperti
Park-McLelland, dan akan dihasilkan koefisien filter yang diingini.
TIL, akan menghasilkan Custon HDL dan Netlist , yaitu gambar diagram implementasi algoritma
secara perangkat keras, dengan menggunakan chip-chip, misal chip FIR, IIR.
HDS, VHDL Generator, akan menghasilkan implementasi algoritma dalam deskripsi VHDL yang
lazim digunakan dalam disain chip ASIC.
DSP ProCoder - Assembly Code Generator, menghasilkan program dalam bahasa assembly chip
DSP tertentu
MultiProx, akan menghasilkan program yang diimplementasikan pada paralel DSP chip.
Pada komputer utama, kita melakukan simulasi, disain filter, dan uji-coba awal. Program bantu tersebut
tersedia pada program pengembang (development tool program). Apabila kita telah puas dengan algoritma
tersebut, kita dapat mengimplementasikan sesuai dengan sistem yang akan kita gunakan. Program akan
menghasilkan kode atau deskripsi yang dibutuhkan oleh jenis implementasi tertentu. Misal akan
menghasilkan deskripsi dalam format VHDL, apabila kita ingin mengimplementasikan sistem menggunakan
chip ASIC. Atau juga dapat dihasilkan kode dalam bahasa C bila kita menginginkan portabilitas dari
implementasi yang dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah pengembangan program untuk sistem DSP dapat digambarkan sebagai
berikut :
Kemudian, program yang ditulis dengan menggunakan instruksi dari chip DSP yang terdapat pada DSP
Board tersebut diuji. Proses penulisan program dilakukan di komputer utama (misal PC), dan proses
kompilasi juga dilakukan di komputer utama. Pengkompilasian menggunakan cross-compiler atau cross
asseembler khusus. Setelah program berbentuk format biner, data akan ditransfer ke dalam memory di DSP
board, dan sistem DSP tersebut dieksekusi. Pada tahap ini, komputer utama hanya bekerja untuk mengawasi
keadaan memori, dan kerja dari program, tetapi tidak melakukan pengolahan sinyal. Pada tahap ini, masukan
sesungguhnya digunakan untuk diolah dapat diberikan sehingga kerja dari algoritma dapat diamati pada
keadaan sesungguhnya.
Langkah terakhir adalah dengan menulis kode biner tersebut ke dalam ROM, dan meletakkannya ke DSP
board yang nantinya akan bekerja berdiri sendiri tanpa adanya sebuah PC. Misal DSP sistem tersebut
digunakan untuk noise eliminator pada line telepon. Untuk membuat sistem yang lebih lengkap, sistem dapat
dikombinasikan dengan mikrokontroller atau SBC (Single Board Computer) sebagai perangkat pengatur
user interface.
Dengan demikian, secara garis besar langkah-langkah pengembangan perangkat lunak untuk sistem DSP
dapat diringkas sebagai berikut :
History
Signal representation
Fourier in electrical engineering
Fourier Series
Application in electric circuit analysis
History
Jean Baptiste Joseph Fourier was born on March 21, 1768, in France
He presented his paper about heat diffusion in 1807. He found series of harmonically related
sinusoids to be useful in representing the temperature distribution through body
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
200
400
600
800
1000
1200
0.5
-0.5
-1
-1.5
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
200
400
600
800
1000
1200
F e
jnt
dengan
a
Fn
f
(
t
)
e
2a a
jnt
dt
2
an
T
T /2
a0
(an cos(n 0t ) bn sin( n 0t ))
2 n 1
dengan
f (t ) cos(n0t )dt
T / 2
bn
2
T
T /2
f (t ) sin( n t )dt
0
T / 2
Exercise:
Get ao, an and bn for square wave below:
L1
1.0H
The Fourier Series is discussed and students have to exercise how to use it.
For the next class, students have to read Fourier Transform:
Signals and Systems by A. V. Oppeneim ch 4 and 5, or
Signals and Linear Systems by Robert A. Gabel ch 5, or
Sinyal & Sistem (terj) ch 4 and 5
Fourier Analysis
Fourier Series
Exponential
F (e j ) f k e jk
Sinusoid
k
Discrete-time Fourier Transform
Fourier Transform
Discrete Fourier Transform (DFT)
Fast Fourier Transform (FFT)
Discrete-time Fourier Transform (DTFT)
F (e j )
fk
e jk
1
2
F (e
)e jk d
Exercise:
h(n) = 1 for 0 n N-1, find the DTFT
Proof that cos q, has sequence {,0,} in time domain
Properties of DTFT:
Convergence
Linearity
Convolution
Time shifting
Parsevals theorem
Frequency convolution
Convolution with Fourier
We have f = for n=1 and so is g, what is the spectrum of y = fg?
We have two choices to solve it:
Multiply f and g, then find the signal in frequency domain, or
Transform both f and g to frequency domain, then convolve them
Convolution with Fourier
F = cos q and G = cos q also
Y (e j )
Y (e j )
Y (e j )
Y (e j )
1
2
1
2
cos cos( )d
cos
2
cos
cos
2
Application of DTFT
It is applied when one wants to design a digital filter
The frequency response of the filter is known then one has to calculate its coefficients
For detail discussion, please refer to Digital Signal Processing course for filter design
Continuous-time Fourier Transform (CTFT):
F ( j )
f (t )e jt dt
f (t )
1
2
F ( j ) e
jt
(t ) dt
1
lim
T T
T /2
T / 2
(t )dt
Exercise
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
-0.2
-0.4
-20
-15
-10
-5
f 2 (t ) dt
1
2
F j
(t ) dt
10
15
20