Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
PEMAKAIAN ALAT UKUR
1.1
Dasar teori
Ampermeter : Adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
besarnya arus listrik dari suatu rangkaian. Di dalam ampermeter
tersebut terdapat tahanan dalam yang nilainya sekecil mungkin.
Sedangkan idealnya adalah nol.
Simbol ampermeter :
Voltmeter : Adalah suatu alat ukur untuk mengukur besarnya beda potensial
atau tegangan listrik dari suatu rangkaian. Berbeda dengan yang
dirancang pada alat ukur ampermeter, voltmeter dirancang
mempunyai tahanan dalam yang besar idealnya tak terhingga.
Simbol voltmeter
Ohmmeter : Adalah suatu alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi suatu
komponen, resistor atau suatu rangkaian listrik. Ohmmeter
digunakan langsung untuk mengukur, maka rangkaian tidak boleh
dalam keadaan bertegangan.
Simbol Ohmmeter
menentukan
multymeter
akan
dipakai
sebagai
ampermeter,
Im
Ish
=15A
=0,01
RL
Rsh
RL
Untuk itu besarnya tahanan seri Rs yang diperlukan adalah = 21,500 atau 21,5
1.2
Tujuan percobaan
-
1.3
NAMA ALAT
NO. INVENTARIS
JUMLAH
1.
1 buah
2.
Multitester
1 buah
3.
Volt meter
3 buah
4.
Amper meter
1 buah
5.
Resistor : a. 47/5W
1 buah
b.150/5W
1 buah
c. 470
1 buah
d.1k2
1 buah
e.100k
1 buah
f. 220k
1 buah
g. 100
1 buah
6.
Kabel
15 buah
7.
Potensiometer 100 k
1 buah
1.4
Langkah kerja
Rangkaian Pertama:
Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini :
s
+
- v
v1
Ps
R= 47
1. On kan power supply dan atur tegangan menjadi 2 volt, dengan cara
melihat pada voltmeter (v).
2.
v1
R1 = 1k2
v2
1. On kan power supply Dc dan atur tegangan pada voltmeter (v) sebesar
10 Volt.
2. Baca tegangan pada voltmeter V1 dan V2.
3. Catat hasil pengamatan pada tabel 3.
Rangkaian ketiga
Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini :
R2
+
_
R2 = 100 k
R3 = 220 k
R1= 1k2 v2
R3
V1 = Elavi
v1
1.
2.
11 V
+
_
R= 470
Rs= ?
v1
Rm
3V
+
_
RL = 100
Rsh
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
2.1
2.1.1 Percobaan 1
TABEL 1
No
R beban = 47
Tegangan
Tegangan di
Arus melalui
Tahanan dalam
Sumber
Volt meter
Rangkaian
ampermeter (perhitungan)
1.
(V)
2
(V)
0,15
(mA)
42
[]
0,00357
2.
0,28
85
0,00329
3.
10
0,72
210
0,00342
I teo
=V/R
= 2 / 47
I teo
R dA1 = VA / IP
= 0,0425 [A]
= 0,15 / 42
= 42,5 [mA]
= 0,00357 []
=V/R
R dA2 = VA / IP
= 4 / 47
= 0,28 / 85
= 0,1481 [A]
= 0,00329 []
=148,1 [mA]
R dA3 = VA / IP
I teo
=V/R
= 0,72 / 210
= 10 / 47
= 0,00342 []
= 0,2127 [A]
= 212,7 [mA]
2.1.2 Percobaan 2
TABEL 2.
No
R beban = 150
Tegangan
Tegangan
Arus melalui
Tahanan dalam
sumber
diAmpermeter
Rangkaian
ampermeter (perhitungan)
1.
(V)
2
(V)
0,04
(mA)
14
[]
0,00285
2.
0,09
27,5
0,00327
3.
10
0,236
67,5
0,00349
I teo
=V/R
= 2 / 150
= 0,0133 [A]
=13,3 [mA]
R dA1 = VA / IP
= 0,04 / 14
= 0,00285 []
I teo
=V/R
= 4 / 150
I teo
R dA2 = VA / IP
= 0,0267 [A]
= 0,09 / 27,5
= 26,7 [mA]
= 0,00327[]
=V/R
R dA3 = VA / IP
= 10 / 150
= 0,236 / 67,5
= 0,066 [A]
= 0,00349 [
= 66,7 [mA]
2.1.3 Percobaan 3
TABEL 3.
8
Tahanan dalam
No
Tegangan
V1
V2
ampermeter
sumber
(V)
(V)
(perhitungan)s
keterangan
[]
1.
IR1
10
10
10
dihitung
= Vrd / Rt
= 10 / 1200
= 0,00833 [A]
V rd1 = V2 V1
= 10 10
= 0 [Volt]
Rdv1 = V1 / IR2
= 10 / 0,00833
= 1200 []
2.1.3 Percobaan 4
TABEL 4.
No
Tegangan
V1
V2
Tahanan dalam
sumber
(V)
(V)
VoltMeter
keterangan
(V)
(perhitungan)
1.
10
1,9
10
[]
75,0988
2.
12
2,3
12
59,7484
R2+R3 seri
3.
15
2,8
15
73,4908
V rd1 = V2 V1
dgV1
= 10 1,9
= 8,1 [Volt]
V rd2 = V2 V1
= 12 1,9
= 10,2 [Volt]
IR3
= Vrd / Rt
= 12,2 / 320
V rd3 = V2 V1
= 0,0381 [A]
= 15 2,8
Rdv1 = V1 / IR2
= 12,2 [Volt]
= 1,9 / 0,0253
= 75,0988 []
IR1
= Vrd / Rt
IR2
Rdv2 = V2 / IR2
= 8,1 / 320
= 1,9 / 0,0318
= 0,0253 [A]
= 59,7484 []
= Vrd / Rt
Rdv3 = V3 / IR3
= 8.1 / 320
= 2,8 / 0,0381
= 0,0318 [A]
= 73,4908 []
2.1.4 Percobaan 5
TABEL 5
No
Tegangan
Tahanan
Tahanan dalam
sumber
pada
Potensiometer
(V)
Multimeter
(perhitungan)
11
(k)
25
[k]
20
keterangan
Vshunt = 1 [Volt]
Vshunt = VR - Vmax
Rd10V = 10 V x 20 [k / V]
VR = 11 [Volt]
Vmax = 10 [Volt]
= 200 k /V
RSteo
2.1.6 Percobaan 6
TABEL 6.
10
No
Tegangan
Amperemete
Tahanan dalam
sumber
Potensiometer
(V)
(A)
(perhitungan)
40
[]
37,48
11
I = Vs/R
keterangan
2.2.1 Percobaan Ke 1
11
1. Arus yang didapat pada percobaan dan teori ada yang sama dan ada
pula yang melenceng jauh/tidak sama.
2. Persentase kesalahan pada percobaan ini adalah :
a. I teo rata-rata = 42,5+ 148,1 + 212,7
3
= 134,433 [A]
b. I praktek
= 42 + 85 + 210
3
= 112,333 [A]
2.2.2 Percobaan Ke 2
12
= 14 + 27,5 + 67,5
3
= 36,333 [A]
13
Dari data dalam percobaan yang pertama pada tabel 3 dapat diketahui
bahwa Volt Meter pada (V1) memiliki tegangan yang sama dengan Volt Meter
pada (V2) sehingga dapat disimpulkan bahwa, tahanan yang dipasang secara
pararel dengan voltmeter tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan pada
voltmeter.
2.2.4 Percobaan Ke 4
Berdasarkan hasil yang didapat, dapat dianalisa
1. Nilai tahanan akan berpengaruh pada voltmeter bila tahanan dirangkai
secara seri dengan voltmeter.
2. Nilai tahanan dalam akan berubah bila tegangan pada rangkaian berubah.
Hal ini dapat dilihat pada grafik percobaan keempat.
2.2.5 Percobaan Ke 5
Berdasarkan hasil yang didapat, dapat dianalisa :
1. Pada percobaan ini batas ukur tegangan pada Volt Meter dapat
diperbesar walaupun nilai batas ukur sudah mencapai nilai maksimum
2. Penyimpangan yang terjadi pada alat ukur adalah;
RShunt
RShunt
= 25 [k] (Pengukuran)
% Kesalahan = 25 20 x 100%
14
20
= 25 %
2.2.5 Percobaan Ke 6
Berdasarkan hasil yang didapat, dapat dianalisa :
1. Pada percobaan ini batas ukur tegangan pada Amperemeter dapat
diperbesar walaupun nilai batas ukur sudah mencapai nilai maksimum
2. Penyimpangan yang terjadi pada alat ukur adalah;
I = Vs/R
= 2,5 / 6,67
= 37,48 []
R sh praktek = 40 []
% Kesalahan = 40 37,48 x 100%
37,48
= 6,72 %
BAB III
15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besarnya arus listrik dari suatu rangkaian & didalamnya terhadap tahanan
dalam yang kecil dan idealnya adalah nol dengan memakai rumus I = V/R ,
maka semakin besar tahanannya semakin menuju angka idealnya yaitu nol dan
sebaliknya sesuai dengan rumus I = V/R dan voltage yang ditentukan makan
tahapan harus sekecil mungkin.
Sesuai dengan rumusnya V = I . R dengan arus yang ada ditentukan maka
tahanan harus sebesar mungkin idealnya tak terhingga, sehingga voltmeter
dapat dihitung.
Tahanan dalam yang didapat pada Volt Meter berbanding lurus dengan
hasil yang didapat Semakin besar tegangan yang digunakan semakin besar
pula tahanan dalam yang didapat sebaliknya tahanan dalam yang didapat pada
Ampere Meter berbanding terbalik dengan hasil yang didapat Semakin besar
arus yang digunakan semakin kecil tahanan dalam yang didapat
3.2 Saran
Dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa penyimpangan yang terjadi
cukup besar sehingga mempengaruhi hasil yang diperoleh, hal ini diakibatkan
oleh kondisi alat ukur yang sudah dalam keadaan standart sehingga alat ukur
yang digunakan perlu dikalibrasi.
16