Anda di halaman 1dari 16

PL 5105 Metode Analisis Perencanaan Lanjut

Minimalisasi Timbulan Sampah Permukiman Berdasarkan


Jumlah Unit Rumah di Desa Jaar
Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur
Menggunakan Metode Analisis Optimasi

Rahajeng Kusumaningtyas | 25414061


Pasca Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung

Latar Belakang Masalah

Peningkatan kebutuhan penduduk terhadap


penyediaan perumahan
Peningkatan jumlah penduduk yang
berpengaruh secara linier terhadap
peningkatan timbulan sampah
Membentuk suatu perencanaan pembangunan
permukiman yang mempertimbangkan
kebutuhan penduduk dan aspek lingkungan
Sistem pengelolaan sampah yang masih
tradisional (open dumping) menyebabkan
terjadinya penimbunan sampah dalam waktu
yang singkat

Wilayah Studi

Desa Jaar
Desa Jaar terdapat di Kecamatan
Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur,
Provinsi Kalimantan tengah memiliki

luas wilayah sebesar + 95 Km2. Desa


Jaar direncanakan untuk menjadi
kawasan pemerintahan bagi
Desa Jaar
Luas Wilayah = + 95 Km2

Kabupaten Barito Timur, sehingga di

Desa ini telah disediakan kawasan siap


bangun (kasiba) khususnya untuk
pegawai negeri sipil dari pemerintahan
Kabupaten Barito Timur.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :


Untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah maksimum unit rumah
yang dapat dibangu di Wilayah Kabupaten Subang sehingga akan
menimbulkan jumlah timbulan sampah yang minimum
Mempertimbangkan berbagai kendala dalam menentukan jumlah unit
rumah yang dapat disediakan dengan tujuan untuk meminimisasi
timbulan sampah

Metode Penelitian
ANALISIS OPTIMASI DENGAN PROGRAM LINIER
Dalam program linier, terdapat penentuan variabel yang terbagi kedalam 2 bentuk fungsi
yaitu fungsi tujuan dan fungsi batasan. Model dari masing-masing fungsi tersebut adalah :
Fungsi tujuan : maksimisasi / minimisasi untuk menemukan z maks atau z min
Model maksimisasi / minimisasi
C1X1 + C2X2 + + CnXn
Fungsi kendala/pembatas
a11x1 + a12x2 + a1nxn b1
a21x1 + a22x2 + a2nxn b2
x1, x2 xn 0
METODE SIMPLEX PRIMAL
Metode simpleks primal dimulai dari satu pemecahan dasar yang layak (titik ekstrim) dan
berlanjut berulang melalui pemecahan dasar yang layak berikutnya sampai titik optimum
dicapai

Metode Penelitian
ALAT BANTU PENELITIAN : TORA
Penelitian dengan analisis optimasi ini dijalankan dengan menggunakan software TORA.
Mempermudah proses penambahan variable slack dan proses iterasi.

Data Analisis
Standar Besaran Timbulan Sampah Rumah Tangga
No
1
2
3

Sumber Sampah
Rumah Sederhana
Rumah Menengah
Rumah Mewah

Volume
2,00 L/Orang/Hari
2,25 L/Orang/Hari
2,50 L/Orang/Hari

Hasil Konversi ke Satuan Unit Rumah


8,00 L/Unit/Hari
9,00 L/Unit/Hari
10,00 L/Unit/Hari

SNI 3242:2008 tetang Pengelolaan Sampah di Permukiman

Kebutuhan Luas Lahan Tiap Unit Rumah


No
1
2
3

Sumber Sampah
Rumah Sederhana
Rumah Menengah
Rumah Mewah

Luas Lahan/Kavling
54 m2
200 m2
600 m2

Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan


Umum dan Menteri Negara Perumahan Rakyat, Nomor 648-381 Tahun 1992,
739/KPTS/1992 dan 09/KPTS/1992

Data Analisis

Luas Lahan untuk Pembangunan Perumahan


Luas lahan yang diperkirakan untuk pembangunan
perumahan baru yaitu sebesar 670.000 m2
Jumlah Kepala Keluarga di Desa Jaar
Jumlah kepala keluarga di Desa Jaar pada tahun 2013
yaitu sebanyak 627 KK
Jumlah Kepala Keluarga yang Berpenghasilan Tinggi
Jumlah kepala keluarga yang berpenghasilan
menengah keatas adalah sebanyak 75% dari
keseluruhan kepala keluarga yang ada

ANALISIS : Fungsi Tujuan

Minimisasi timbulan sampah


Z = C1 X1 + C2 X2 + C3 X3
= 10 X1 + 9 X2 + 8 X3
C1 = Standar besaran timbulan sampah
rumah mewah
X1 = Variabel jumlah unit rumah mewah
yang ingin diketahui
C2 = Standar besaran timbulan sampah
rumah menengah
X2 = Variabel jumlah unit rumah
menengah yang ingin diketahui
C3 = Standar besaran timbulan sampah
rumah sederhana
X3 = Variabel jumlah unit rumah
sederhana yang ingin diketahui

ANALISIS : Fungsi Kendala

Luas Lahan untuk Pembangunan


Perumahan
600 X1 + 200 X2 + 54 X3 < 670.000
Kebutuhan Rumah berdasarkan
Jumlah KK di Desa Jaar
1 X1 + 2 X2 + 3 X3 > 627
Kebutuhan Rumah berdasarkan
Jumlah KK yang Berpenghasilan
Menengah Ke Atas
1 X1 + 2 X2 > 470
Batas Nonnegativitas
X1, X2, X3 > 0

Interpretasi

Rencana pembangunan rumah menengah di Desa Jaar yaitu sebanyak 235 unit. Hal ini juga mengingat bahwa di Desa
Jaar cenderung didominasi oleh penduduk dengan penghasilan menengah keatas. Sedangkan sisa kombinasi
kebutuhan rumah yang akan dibangun yaitu sebanyak 52 unit rumah sederhana. Dari jumlah kedua unit rumah ini
didapat timbulan sampah sebanyak 2.533 L/hari.

Kesimpulan
Tidak dilakukan pembangunan rumah mewah dikarenakan dengan pertimbangkan akan
menghasilkan timbulan sampah yang tinggi
Pembangunan rumah menengah dapat dilakukan dengan jumlah unit yang akan dibangun
sebanyak 235 unit. Pembangunan rumah menengah sesuai dengan kondisi ekonomi
penduduk di Desa Jaar yang didominasi dengan penduduk berpenghasilan menengah
keatas. Selain daripada itu, timbulan sampah yang bersumber dari rumah menengah
berada pada jumlah rata-rata.
Pembangunan rumah sederhana dapat dilakukan dengan jumlah unit yang akan dibangun
sebanyak 52 unit. Pembangunan rumah sederhana dilakukan untuk mempertimbangkan
kebutuhan penduduk yang berpenghasilan rendah.
Timbulan sampa yang muncul dari kawasan perumahan yang akan dibangun dengan
jumlah unit yang didapatkan dari hasil analisis adalah sebanyak 2.533 unit.

Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu penyediaan lahan lain untuk pemenuhan
kebutuhan penduduk terhadap perumahan.
Pembangunan perumahan perlu dilengkapi dengan tempat pembuangan semetara (TPS)
untuk mempermudah pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi timbulan sampah perumahan
adalah melakukan langkah 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Kelemahan Penelitian

Kelemahan dari penelitian ini yaitu terletak pada perumusan fungsi kendala yang tidak
secara sempurna menjelaskan batasan dalam pembangunan rumah di Desa Jaar. Hal ini
menyebabkan hasil akhir yang didapat tidak sesuai dengan kebutuhan penduduk di Desa
Jaar. Hal ini dapat diatasi dengan melengkapi fungsi kendala secara lebih mendetail untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan kendala-kendala yang ada.

Referensi

Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Timur. 2014. Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Kabupaten Barito Timur2014. Badan Pusat Statistik : Kabupaten Barito Timur
Badan Standardisasi Nasional. 2002. SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional
Pengelolaan Sampah Perkotaan
Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 3242:2008 tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman
Bidang Perumahan. 2013. Laporan Akhir : Studi Kelayakan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Barito Timur. Dinas Pekerjaan Umum : Provinsi Kalimantan Tengah
Mustar, Yetty. Maret, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sampah..
http://yettyseptianimustar.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sampah.html
Prawira, Aditya. Februaru, 2014. Sampah di Indonesia Paling Banyak Berasal dari Rumah Tangga.
http://health.liputan6.com/read/831503/sampah-di-indonesia-paling-banyak-berasal-dari-rumahtangga
Putra, Harry. Data Desa Jaar. http://www.scribd.com/doc/241895105/Data-Desa-Jaar-docx#scribd
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai