Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi Bisnis adalah suatu proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.
Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif
tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri.
Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan
memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya,
melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun
lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas
dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
Seperti halnya travel agent yang juga memerlukan komunikasi dalam pengembangan
bisnisnya baik online maupun offline . Namun tak jarang beberapa travel agent justru
memanfaatkan peluang komunikasi bisnis secara tidak baik . seperti halnya kasus artis
Okie Agustina berikut ini :

Bintang.com, Jakarta Merasa ditipu dan dirugikan oleh sebuah travel agent,
Okie Agustina langsung menyambangi Bareskrim Mabes Polri. Beberapa waktu lalu
nasib kurang beruntung dialami oleh mantan istri Pasha 'Ungu' tersebut ketika ia
berkunjung ke Korea.
"Hari ini mendampingi Indrawati melaporkan Anggarian Pramanaputra. Nama travelnya
NZR Tour. Lebih ke penipuan. Berangkat tur harga murah. Ternyata sampai sana
ditelantarkan," kata Okie Agustina di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/9).

Gara-gara travel agent yang tidak bertanggung jawab ini, ia bersama belasan orang
yang ikut dalam rombongan harus terlantar di Korea untuk beberapa saat karena
ternyata tiket pulang yang seharusnya sudah siap, belum dibooking.
"Berangkat, ada tiket. Nyampe sana, kita di hotel cek in cek out pas, hari ini masuk, trus
keluar. Total berangkat 15 orang, 8 kamar. Ga ada pikiran apa-apa, pikirnya sistem.
Karena dia beralasan sistem," ujarnya mengungkap kronologis.
"Namun, pas pulang dikasih kode booking doang. Pas cek in nama ga ada. Alasannya
itu ribet. Akhirnya saya pulang duluan karena ada kerjaan, beli tiket sendiri. Yang lain
pada nungguin, namun ternyata ga ada kabar juga, akhirnya pada beli tiket sendiri
juga," tukas Okie Agustina.
Priyagus Widodo, selaku pengacara mengatakan jika Anggarian ini telah beberapa kali
melakukan tindak penipuan. "Okie ama klien lain diduga kerugian sampai Rp 1,3 miliar,
itu yang baru dilaporkan. Disini mbak Okie jadi saksi dan juga korban. Dia menjanjikan
paket umroh, tur, tiket pesawat, akomodasi dan konsumsi di hotel. Ternyata ada yang
diberangkatkan, seperti mbak Okie Agustina meski ditelantarkan di Korea. Tapi banyak
yang paket umroh belum berangkat," ucap Priyagus.
Okie ikut serta dalam kasus ini setelah dirinya ditipu mentah-mentah ketika ia dan
keluarga menyambangi Korea pada Maret lalu. Tiket pulang yang seharusnya
disediakan oleh sebuah penyelenggara perjalanan, ternyata tidak ada. Ini membuat
Okie harus membeli tiket sendiri.
Ketika sampai di tanah air, NZR tour sebagai penyelenggara perjalanan berjanji akan
mengembalikan uang pengganti tiket pulang. Namun, janji tersebut ternyata palsu
belaka. Menurut Okie, tak ada itikad baik dari Anggarian sebagai pemilik travel agent
itu.
"Orangnya janji mau balikin. Di sana kita ga bisa pulang, ga dikasih tiket pulang.
Sampai detik ini ga ada itikad baik. Baru Maret kemarin (kejadiannya). Ditungguin ampe
Mei ga ada kabar," tutur Okie Agustina.

Beberapa kali Okie mencoba menghubungi yang bersangkutan, ternyata tak digubris.
"Kita tunggu itikad baik, janji-janji aja. Nomernya aktip ga pernah diangkat. Dibbm ga
dibales. Kita berunding akhirnya laporkan. Kita lapor jangan sampai ada korban lain,"
tandas Okie Agustina.
Anggarian pun dijerat dengan pasal penipuan serta undang-undang informasi dan
transaksi elektronik (ITE) karena pelaku juga menggunakan dunia maya untuk
menjalankan bisnisnya. "Dijerat atas tindak pidana penipuan dan UU ITE no 11 2008.
Ancaman 6 tahun penjara, denda 1 milyar," tandas Priyagus pengacara Okie Agustina.

Tanggapan :
Dalam kasus diatas kecerobohan tidak hanya dari pihak Okie Agustina tapi juga
dari Pemerintah . Sebagai costumer kita perlu melakukan review sebelum melakukan
transaksi baik dalam online maupun offlline, agar tidak terjadi penipuan. Dalam
komuinkasi bisnis yang pesat ini tidak disalahkan jika banyak oknum- oknum yang
berbuat kecurangan . kita sebagai costumerlah yang harus jeli mengambil tindakan
agar tidak tertipu oleh promosi dan harga murah . Dalam hal ini, komunikasi bisnis yang
dilakukan oleh kedua pihak belum lah akurat, dimana Oki sebagai costumer perlu
melakukan komunikasi via email sebagai bukti sah nya suatu transaksi. Selain itu,
perjalanan yang Okie lakukan pun menyangkut kepentingan kelompok, jadi perlu
diadakan double cek ke hotel bersangkutan dan ke penerbangan bersangkutan, guna
kelancaran perjalanan liburan. Jika sudah terjadi hal seperti ini, siapa juga yang bodoh
jika kita sebagai costumer tidak teliti. Dalam dunia komunikasi bisnis ini, kita perlu
menerapkan prinsip Trust is good but double cek is better tidak hanya untuk costumer
tapi juga untuk setiap penyedia layanan.
Dari segi pemerintah harusnya lebih selektif dalam memberikan perijinan agar
usaha dibidang pariwisata lebih kompeten . Sehingga kasus penipuan di bidang ini bisa
berkurang .

KOMUNIKASI BISNIS

Oleh :
1. Luh Eva Muspitawati

( 13.21.1.10556 )

2. Marsella

( 13.21.1.10500 )

3. Ahmad Maulana

( 13.21.1.10458 )

KMBP semester V
2015/2016

Anda mungkin juga menyukai