BHBP 6 Topik 1
BHBP 6 Topik 1
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan dan target usaha adalah dua hal yang paling penting yang harus
ditetapkan sebelum usaha mulai direncanakan. Dalam penyelenggaraan DPS,
bagaimanapun haruslah menonjolkan tujuan pelayanan kesehatan yang diemban
PDGI sebagai organisasi profesi dokter gigi di Indonesia sedangkan penetapan
target kemajuan pelayanan kesehatan haruslah disesuaikan dengan kondisi
objektif masing-masing daerah.
2.1.1
menghasilkan
keuntungan
(profitability).
Survival
adalah
Goals
Survival
Growth
3.
Profitability
1
x
Tahun Kerja
2 3 4 5
x
x
x
x
2.1.2
1. Pihak investor. Jika hasil studi kelayak yang telah di buat ternyata layak
direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari
misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta
menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.
2. Pihak kreditor. Pendanaan proyek dapat juga di pinjam dari bank. Pihak bank,
sebelum memutuskan untuk memberikan kredit, perlu mengkaji ulang studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,
misalnya bonafiditas dan tersebianya agunan yang dimiliki perusahaan.
3. Pihak manajemen perusahaan. Studi kelayakn bisnis dapat dibuat oleh pihak
eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Telepas dari siap
yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam merealissikan
ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada meningkatkan laba
perusahaan. Sebagai pihak yang jadi project leader, sudah tentu pihak
manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal
pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendaan dari
investor dan kreditor.
4. Pihak pemerintah dan masyarakat. Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu
memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
karena bagaimanapun dapat secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5. Bagi tujuan pembangunan ekonomi. Dalam menyusun studi kelayakan bisnis
perlu juga dianalisis mamfaat yang akan didapat dan biaya yang akan
ditimbulkan oleh prosek terhadap perekonmian nasional. Aspek-aspek yang
perlu dianalisi untuk mengetahui biaya dam mamfaat tersebut ditinjau antara
lain dari aspek rencana pembangunan nasional, distribusi nilai tambah pada
2.2.4
misalnya
dan
Stakeholder yang
kepentingan
secara
langsung
kepada
perusahaan.
suatu
perusahaan
diperlukan
suatu
penelitian-
lingkungan sekitar perusahaan itu sendiri yakni mengacu pada analisis AMDAL
(analisis mengenai dampak lingkungan).
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara
maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental impact analysis atau
environmental impact Assesment yang keduanya disingkat EIA. AMDAL
diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan pokok,
yaitu:
1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian.
Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang
memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan
proyeknya sebesar mungkin tanpa menghilangkan dampak samping yang
timbul.
2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya proyek-proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas
yang makin lama makin mengubah lingkuangannya. Pada awalnya perubahan
lingkungan itu belum menjadi masalah,tapi seteleh perubahan itu menjadi di
luar ambang batas, maka manusia tidak dapat mentolerir lagi perubaahan yang
merugikan itu.
2.2.4.3.1
Kegunaan AMDAL
terutama dampak negatif yang sangat tidak diinginkan. AMDAL bukan suatu
proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL yang lebih
besar dan penting, mnyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya
dengan menggunakan dokumen yang benar. Beberapa peranan AMDAL bagi
perusahaan yaitu:
1. Peranan AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas pengelolaan
lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan lingkungan
telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul
akibat dari peroyek ataupun prusahaan yang kita bangun
2. Peran AMDAL dalam peroyek/perusahaan. AMDAL merupakan salah satu
studi kelayakan lingkungan yang diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan
selain aspek-aspek studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan
ekonomis.Seharusnya AMDAL dilakukan bersama-sama ,di mana masingmasing aspek dapat memberikan masukan
Pada bagian ini akan diberikan kerangka tertulis tiga macam dokumen
AMDAL yaitu dokunen AMDAL, RPL dan RKL.
1. Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan dokumen
yang memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi
atau
persyaratan
untuk
pencegahan/penanggulangan/
pengendalian dampak. Hal ini tidak lain disebabkan karena sebagai berikut:
1) Pada taraf studi kelayakan, informasi rencana usaha atau kegiatan (proyek)
masih relatif umum, bellum memiliki spesifikasi tehnik yang rinci, dan
masih memiliki beberapa alternatif ini tak lain karena tahaf ini memang
dimaksudkan untuk mengkaji sejauh mana proyek dipandang poatut atau
pengelolaan
lingkungan
dapat
berupa
pencegahan
dan
yang
bertanggung
jawab
dibidang
lingkungan
untuk
melaksanakan RKL.
Terdapat dampak penting dan sumber-sumber dampak penting yaitu:
1) Uraikan secara singkat dan jelas komponen atau parameter lingkungan
yang diprakirakan mengalami perubahan mendasar.
2) Uraikan secara singkat sumber penyebab timbulnya dampak penting.
Apabila dampak penting timbul sebagai akibat langsung dari rencana
usaha atau kegiatan, maka uraikan secara singkat jenis usaha atau kegiatan
yang merupakan penyebab atau timbulnya dampak penting.
Jelaskan tolok ukur dampak yang akan digunakan untuk mengukur
komponen lingkungan yang akan terkena dampak akibat rencana usaha atau
kegiatan berdsasarkan baku mutu standar (ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan); keputusan para ahli yang dapat diterima secara ilmiah,
lazim digunakan, dan atau lebih ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan.
Tujuan rencana pengelolaan Lingkungan adalah sebagai misal, dampak
yang secara strategis harus dikelola untuk suatu rencana industri pulp (bubur
kertas) dan kertas adalah kualitas air limbah ,maka tujuan upaya pengelolaan
lingkungan secara spesifik adalah Mengendalikan mutu limbah cair yang
dibuang ke sungai xyz, khususnya parameter BOD5, COD< Padatan
Tersuspensi total, dan PH; agar tidak melampaui baku mutu limbah cair
sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, tentang Baku Mutu Limbah Cair
bagi kegiatan yang sudah Beroperasi.
yang
dikeluarkan
oleh
Badan
2.2.5
1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan pasar
adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi tentang
yaitu:
1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan
kesehatan yang tersedia saat ini.
2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan.
3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa pelayanan
kesehatan.
4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan.
5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah hingga
saat ini.
6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi.
7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.
8) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut, umumnya
meliputi faktor umur, tingkat penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal dan
sebagainya.
2. Analisis Aspek Teknis dan Pelayanan, dilakukan dengan menggunakan alat
analisis sebagai berikut:
1) Analisis perilaku biaya, yaitu untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan
fungsi biaya.
2) Analisis perbandingan biaya untuk memilih alternatif bentuk pelayanan
yang paling efektif dan efisien.
No.
1.
Aspek
Indiktor
Metode Analisis
Sumber
Kriteria
Penilaian
Penilaian
Studi Kelayakan
Data
Penilaian Studi
Aspek
pasar dan
Studi
a. Pasar
potensial
pemasara
Karakteristik
Perilaku
tingkat konsumsi
permintaan
kesehatan
Data
masyarakat
Tingginya
terhadap
survei
pelayanan
c. Kondisi
persaingan
pemasaran
pasar
Data
Pasar
pelayanan
skunder
terbuka
yang
dan
Aspek
teknis dan
pelayanan
a. Lokasi
klinik
yang
dan
sehat
ada
Strategi pesaing Data
Strategi
pertumbuhan
kesehatan
Ketersediaan
kesehatan
d. Kebijakan
Kelayakan
Tingginya
b. Pertumbuha
Data
survei
pasar
yang
Tingkat
Data
efektif
Lokasi
yang
kemudahan
mudah
lokasi klinik
terjangkau
dan
b. Skala
pelayanan
c. Teknologi
Analisis
Data
Pelayanan yang
perbandingan
skunder
terjangkau
biaya
secara
Analisisi
ekonomis
Teknologi yang
biaya Data
yang
dan
digunakan
kembalian
oleh pasien
investasi
Metode time and Data
Skedul
d. Pengaturan
tingkat skunder
skunder
mampu dibayar
yang
kerja
realistis
dan
3.
Aspek
keuangan
a. Biaya
investasi
b. Sumber
dana
keinginan klien
Profitabilitas
investasi
skunder
komersial
Metode
Data
cukup tinggi
Likuiditas dan
pemilihan
skunder
rentabilitas
sumber
dan
penggunan
c. Taksiran
modal
Metode
pendapatan
anggaran
dan
(cash flow)
rugi/laba
sesuai
yang
cukup
tinggi
aliran Data
kas skunder
Tingginya
kemampuan
memenuhi
kewajiban
financial
d. Proyeksi
4.
Aspek
Analisis
titik Data
kembalian
impas
investasi
event point)
mengendalikan
dana investasi
Pembangunan
fasilitas
yang
dan
a. Manajemen
(break skunder
untuk
pembangun
biaya
an klinik
efektivitas waktu
efektif
efisien
Struktur
organisasi
organisasi yang
organisasi
dan skunder
waktu
manajeme
b. Manajemen
skunder
usaha
Aspek
hukum
sesuai
dengan
kebutuhan
Jabatan beban
sumber
dan
kerja
daya
beban kerja
sesuai
Mempelajari
kemampuan
Memilih
c. Manajemen
5.
Ketepatan
manusia
a. Bentuk
pembagian skunder
dimilki
yang
pemodal
dengan
usaha skunder
bentuk yayasan
paling
atau perseroan
sesuai
Inventarisasi
Data
yang
Data
usaha skunder
dimilki
terbatas
Jaminan usaha
besar
memiliki
kepastian
hukum
dan
c. Perizinan,
Kepastian
kontak
hukum
kerjasama
kerjasama
dan akte
5.
Aspek
a. Dampak
sosial
ekonomi
b. Dampak
social
dari
bentuk
Analisis
Data
kerjasama
Tingginya
penyesuaian
skunder
dampak positif
manfaat
terhadap
komersial
ekonomi
daerah
Rendahnya
dampak negatif
sosial
terhadap
kondisi
masyarakat
2.3.2
2.3.3
Analisis SWOT
Hasil uraian lingkungan eksternal dan internal di atas, akan digunakan
Posisi akhir dari pemetaan SWOT, akan menempatkan DPS dalam salah
satu kotak dari diagram di atas. Gambaran empat kotak searah jarum jam,
menunjukkan kondisi dari memiliki peluang usaha besar, keunggulan kekuatan,
penuh tantangan dan kondisi lemah. Dalam masing-masing kondisi tersebut,
untuk mengembangkan DPS harus digunakan dengan strategi yang sesuai.
Ketepatan penerapan strategi tersebut, akan sangat menentukan kemajuan atau
kemunduran DPS.
2.4.1
2.4.2
Pasal 4
(1) SIP Dokter dan Dokter Gigi diberikan paling banyak untuk 3 (tiga) tempat
praktik, baik pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta, maupun
praktik perorangan.
(2) SIP 3 (tiga) tempat praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berada
dalam kabupaten/kota yang sama atau berbeda di provinsi yang sama atau
provinsi lain.
Secara garis besar, model praktek dokter gigi dibagi menjadi dua, yaitu
praktek perorangan dan praktek berkelompok.
1. Praktek perorangan
Praktek perorangan adalah penyelenggara pelayanan medik oleh seorang
dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dengan
atau tanpa menggunakan penunjang medik. Keuntungan dari praktek sendiri
yaitu:
1) Memegang kendali penuh terhadap kebijakan di tempat praktek dan terhadap
2)
3)
4)
5)
2. Praktek berkelompok
Praktek berkelompok adalah penyelenggara pelayanan medik secara
bersama dengan alat oleh seorang dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis
dengan atau tanpa menggunakan penunjang medik. Keuntungan praktek
bersama ini, antara lain:
1) Biaya pengeluaran bisa dibagi-bagi.
2) Potensi pendapatannya lebih besar.
3) Lebih bebas untuk tidak praktek karena bisa digantikan oleh rekan sejawat yang
4)
5)
6)
7)
8)
1)
2)
3)
4)
Prinsip ini dilandasi hubungan jangka panjang antara dokter gigi keluarga dan
pasiennya
6. Koordinasi dan Kolaborasi.
Dokter gigi keluarga perlu berkonsultasi dengan disiplin lain untuk mengatasi
masalah pasiennya.
7. Family and community oriented.
sulung
persistensi/gigi
tetap
karena
3. Manajemen.
1) Membuat pola hasil survey/mentabulasi data.
2) Resepsionis.
3) Pencatatan Rekam Medik
4) Laporan Evaluasi
4. Dental Assistant.
5. Sterilisasi.
2.5
2.5.1
2. Membeli tempat praktik yang sudah ada. Survey yang dilakukan pada tahun
1973 oleh American Dental Associaton memperlihatkan 20% dari lulusan
dokter gigi membeli tempat praktik yang telah didirikan. Pembelian tempat
praktik ini biasanya ada di area metropoliatan, dengan karakteristik rasio
dokter gigi dengan populasi cukup tinggi.
3. Berasosiasi. Dalam kasus ini, asumsi resiko financial lebih kecil dari membuat
praktik sendiri. Seringkali, hasil yang didapat dari asosiasi lebih kecil dari
yang memiliki praktik sendiri karena praktisioner menjadi pekerja dalam suatu
tempat praktik. Selain itu keuntungan yang didapat dari pajak juga lebih kecil
dari yang memiliki tempat praktik sendiri. Institusi financial biasanya
menyediakan dana inisial bagi mereka yang ingin memasuki associateship.
Informasi yang dibutuhkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan membuka
praktik baru.
4. Partnership. Praktisioner yang membuat partnership mempunyai resiko
financial yang lebih besar dibandingkan dengan associateship. Terdapat
berbagai macam variasi dalam partnership, dan institusi peminjaman financial
akan memeriksa potensial partnership secara terperinci. Jika lulusan bari
menjalani partnership dengan praktisi yang telah ada, maka partner yang lebih
senior mempunyai resiko financial yang lebih besar. Jika terdapat dua lulusan
baru yang menjalani partnership bersama, resiko yang ditanggung sama.
Keuntungan dari partnership yaitu resiko financial ditanggung lebih dari satu
orang.
2.5.2
Sumber Pembiayaan
2.5.3
peralatan, informasi detail tentang tipe dan dana yang dibutuhkan harus
diberikan kepada institusi peminjaman uang. Ketika praktisi memilih untuk
menyewa atau membeli, bank akan meminta data tentang sumber pembiayaan
hutang. Jika praktisi mempunyai praktik mandiri dan baru berjalan pada tahun
2.5.4
Kebutuhan Modal
Kebutuhan modalnya adalah:
1. Angsuran pinjaman
Angsuran pinjaman yaitu peminjam membayar kembali uang yang
dipinjam beserta bunga, biasanya perbulan. Sebagian besar pinjaman yang
dibuat untuk praktisi baru dalam durasi waktu 5 sampati 7 tahun. Banyak
variasi yang digunakan dalam sistem peminjaman. Biasanya pembayaran
bulanan awal akan lebih kecil kemudian meningkat seiring pinjaman
bertambah lama.
2. Kredit komersial
Memberikan fleksibilitas dalam pembayaran. Terdapat dalam berbagai
variasi bentuk yaitu:
1) Signature loan, menyediakan dana kepada dokter gigi hanya dengan tanga
tangan dokter gigi. Hanya dengan perjanjian yang dibuat oleh dokter gigi
untuk membayar kembali semua hutang sesuai jadwal yang telah
ditentukan dan tanda tangan dokter gigi dalam kontrak.
2) Collateral loan (jaminan pinjaman) yaitu dengan menempatkan sebuah
benda atau material yang berharga sebelum pinjaman dikabulkan.
Contohnya yaitu dokter gigi dapat menjaminkan rumah ataupun mobil
sebagai jaminan.
3) Equipment loan, terletak di antara tanda tangan dan jaminan. Dalam kasus
ini dokter gigi memberikan hak gadai kepada bank atas peralatan yang
dibeli dengan uang pinjaman. Untuk pembayaran, peralatan dapat dimiliki
oleh bank dan dijual untuk membantu pembayaran kembali hutang.
3. Suku bunga
Terdapat dua tipe kalkulasi suku bunga yaitu floating interest rate dan
annual percentage rate. Floating Interest rate akan berubah dengan suku
bunga peminjaman. Sebagai contoh jika suku bunga awal yaitu 7,5% dan
dokter gigi harus membayar suku bunga awal ditambah 2 %, maka suku bunga
efektif yaitu 9,5 %. Kemudian pada tahun berikutnya suku bunga awal
menjadi 9% maka dokter gigi harus membayar 11%.
Annual percentage rate yaitu suku bunga yang tetap konstan selama masa
pembayaran. Tipe suku bunga ini biasanya berhubungan dengan angsuran
pinjaman, sedangkan floating rate berhubungan dengan kredit komersial.
Pasar
Pasar, menurut para ahli merupakan tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran
untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli lain menyatakan bahwa pasar
merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawarmenawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga. Salah seorang ahli
pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar, yakni
merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor utama
yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya
belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya.
barang-barang
pengganti)
dalam
memenuhi
kebutuhan
Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal penting dalam proses produksi.
Jika pengeluaran-pengeluarannya tidak efisien, tindakan ini dapat mengurangi
penawaran di dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
3. Tujuan perusahaan
Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan, dapat saja ia
tidak berusaha menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi
pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya. Tujuan
perusahaan dapat bermacam-macam dan dapat menimbulkan pengaruh yang
berbeda pula terhadap penetuan tingkat produksinya.
4. Tingkat teknologi
Tingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam menentukan jumlah
barang yang ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangi ongkos
produksi,
mempertinggi
produktivitas
dan
mutu,
yang
cenderung
2.6.
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/penjual dan sisi konsumen.
Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna,
persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli. Berikut ini dijelaskan secara
singkat bentuk-bentuk pasar produsen yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna
pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali (reseller), dan pasar
pemerintah. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
1. Pasar konsumen
Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk
dibisniskan).
2. Pasar industri
Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa
lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih
lanjut).
3. Pasar penjual kembali (reseller)
Meupakan pasar yang terdiri dari perorangan dan atau organisasi yang biasa
disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosier,
agent, dan retailer. Ke semua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam
rangka mendapatkan keuntungan
4. Pasar pemerintah
Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau
menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah,
misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.
2.6.2
Segmentasi Pasar
berarti spesifikasi penuh. Pada umumnya pola inilah yang digunakan untuk
melakukan segmentasi dalam kondisi persaingan pasar yang cukup tajam.
Segmentasi pasar terbagi dalam tiga tahap yang saling berkaitan, yaitu:
1. Tahap survey, dengan melakukan wawancara informal dalam kelompok fokus
melalui metode focus group discussion dari calon pasien untuk memperoleh
gambaran mendalam tentang motivasi, sikap serta perilaku mereka. Dari hasil
ini dapat dipersiapkan suatu kuesioner yang berisikan pertanyaan tentang
yaitu:
1) Jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.
2) Kemana biasanya masyarakat berobat.
3) Pola penggunaan pelayanan kesehatan.
4) Waktu pelayanan yang sesuai.
5) Demografi, psikografi dan mediagrafi pasien.
2. Tahap analisis, dilakukan analisis faktor (factor analysis) terhadap data yang
diperoleh dari kuesioner untuk melihat variabel-variabel yang tingkat
korelasinya tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kelompok (cluster
analysis) untuk menciptakan sejumlah segmen terbatas yang dibedakan secara
maksimal. Setiap kelompok adalah homogen secara internal dan sangat
berbeda dengan kelompok lain.
3. Tahap Penggambaran (profiling), dimana setiap kelompok digambarkan
berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan
penggunaan medianya. Setiap segmen dapat dinamai berdasarkan karakteristik
pembedanya yang dominan.
untuk
berindak
(actionability)
yaitu
kemampuan
DPS
cukup besar akan memunculkan para pesaing yang dengan cepat memasuki pasar
yang tumbuh dan menekan laba mereka. Ancaman terhadap pasar yang memiliki
daya tarik tinggi, dapat berasal dari berbagai kemungkinan, misalnya munculnya
pesaing baru, tersedianya bentuk pelayanan pengganti (substitusi pelayanan),
meningkatnya posisi tawar menawar dari pasien dan para penyedia obat dan bahan
baku pelayanan kesehatan.
3) Tujuan dan sumberdaya DPS
Tujuan DPS sangat menentukan motivasi gerak dari suatu DPS. Adakalanya suatu
segmen yang menarik terpaksa dihilangkan karena tidak sesuai dengan tujuan dan
target DPS. Di samping itu, diperlukan pula dukungan sumberdaya keuangan
yang cukup mantap untuk mampu bertahan dalam persaingan di suatu tingkat
segmen tertentu.
2. Pola pemilihan pasar sasaran
Dengan hasil analisisi segmentasi pasar, DPS dapat memilih satu atau lebih
segmen yang dianggap paling potensial untuk dimasukinya. Pasar sasaran
(target market) adalah suatu pasar sasaran yang terdiri dari sekumpulan pasien
yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik yang sama dan ingin dilayani
oleh DPS. DPS dapat mempertimbangkan salah satu diantara empat pola
pemilihan pasar sasaran yaitu:
1) Konsentrasi pasar segmen tunggal
Pilihan paling mudah adalah DPS memilih sebuah segmen tunggal, bila DPS
mempunyai dana yang sangat terbatas dan hanya dapat beroperasi dalam satu
segmen. Dipilihnya segmen tersebut karena merupakan segmen yang tidak
memiliki pesaing atau yang dapat dijadikan titik tolak logis (logical launching
pad) untuk ekspansi ke segmen lain. Melalui pemasaran terkonsentrasi pada suatu
segmen, DPS diharapkan mencapai posisi pasar yang kuat pada segmen tersebut.
Karena DPS akan mempunyai pengetahuan yang lebih esar terhadap kebutuhan
segmen tersebut disamping repitasi khusus yang telah dibangunnya selama ini.
Keuntungan lainnya, DPS menikmati banyak efisiensi dalam operasimelalui
spesialisasi pelayanan, saluran pelayanan dan promosi. Bila itu semua berjalan
baik dalam segmen tersebut, DPS dapat memperoleh penghasilan yang tinggi dari
investasinya. Kelemahan pola ini adalah pada saat yang sama pemasaran yang
terkonsentrasi mengandung resiko-resiko yang lebih tinggi daripada resiko
normal. Rusaknya segmen pasar ini bisa terjadi, bila sebagian pasien tetap
meninggalkan pelayanan tersebut atau pesaing lainnya memasuki segmen yang
sama. Karena alasan-alasan ini banyak DPS lebih menyukai untuk beroperasi di
lebih dari satu segmen.
2) Spesialisasi Terpilih
Pada pola ini DPS memilih beberapa segmen, dimana secara obyektif dilihat daya
tarik dan kesesuaiannya dengan tujuan serta sumberdaya DPS. Mungkin hanya
sedikit atau sama sekali tidak ada hubungan (sinergy) antar segmen, tetapi setiap
segmen berpotensi sebagai penghasil pendapatan. Strategi jangkauan multi
segmen (multi segment coverage) ini mempunyai resiko usaha lebih kecil
dibanding segmen tunggal (single segment coverage). Misalnya bila satu segmen
menjadi tidak menarik, DPS masih bisa memperoleh pendapatan dari segmensegmen lain.
3) Spesialisasi pelayanan
DPS berkonsentrasi pada penyediaan pelayanan kesehatan tertentu dan
menjualnya ke beberapa segmen. Melalui strategi ini, DPS membangun repitasi
yang tinggi dalam suatu area pelayanan tertentu. Resikonya adalah bila muncul
suatu pelayanan dari pesaingnya dengan teknologi baru dan bisa meningkatkan
efisiensinya, maka DPS yang lama akan tertinggal dan mungkin kalah dalam
persaingan pelayanan.
4) Spesialisasi pasien
DPS berkonsentrai penuh untuk melayani berbagai kebutuhan dari satu segmen
pasien, sehingga mencapai reputasi yang tinggi dalam segmen tersebut. Untuk
menjaga segmen pasiennya, DPS berusaha menyediakan semua jenis pelayanan
yang dibutuhkan oleh segmen ini, sehingga diharapkan terbentuk suatu pelayanan
yang eksklusif. Resiko adalah jika karena berbagai alasan pasien tiba-tiba
melakukan pemotongan anggaran kesehatannya, sehingga terpaksa mengurangi
penggunaan pelayanan DPS.
2.6.3
Strategi Pemasaran
demikian
menyeimbangkan
konsep
ketiga
pemasaran
pertimbangan
social
menghendaki
dalam menentukan
DPS
untuk
kebijaksanaan
komunikasi timbale balik baik dengan pasien maupun berbagai lembaga atau
organisasi lain di luar DPS tersebut.
pelayanan tersebut. Dua faktor yang harus dicermati dalam analisis ini
adalah jumlah orang yang mula-mula menggunakan pelayanan tersebut
dan jumlah orang yang menggunakannya kembali.
2) Strategi Pemasaran
Untuk memasarkan pelayanan yang relative baru pada tahap
perkenalan ini, 2 variabel buran pemasaran yang menjadi pertimbangan
adalah tariff dan promosi. Dengan kedua variable tersebut akan diperoleh
empat strategi yang dapat diterapkan, yaitu:
(1) Strategi profil tinggi (high profile strategy)
Merupakan strategi pemasaran dengan menetapkan tarif dan
promosi tinggi. Tariff yang tinggi dimaksudkan untuk memperolehlaba
per-unit sebanyak mungkin. Sedangkan promosi yang tinggi (promosi
agresif dengan biaya yang besar) ditujukan untuk memperbesar
kemampuan memasuki pasar. Alasan menggunakan strategi ini antara
lain:
1. Sebagian besar dari pasar potensialnya masih belum menyadari
adanya pelayanan tersebut.
2. Sebagian dari mereka yang telah menyadari adanya pelayanan
tersebut, ingin menggunakannya dan bersedia membayar berapa
saja tarifnya
3. DPS
menghadapi
persaingan
potensial
dan
berusaha
2. Tahap pertumbuhan
1) Dasar teori
Tahap pertumbuhan ditandai dengan yaitu:
(1) Adanya pesaing baru yang memasuki pasar, karena pesaing tertarik
pada kesempatan bisnis yang ada. Pesaing juga mulai memanfaatkan
saluran pelayanan yang ada.
pesaing-pesaing
baru
memaksa
DPS
untuk
tetap
pelayanan,
tetapi
meyakinkan
pasien
bahwa
terhadap
pelayanannya
atau
berusaha
meningkatkan
biasanya
berlangsung lebih
lama
dan
segmen
pasien
yang
belum
pernah
mencoba
2) Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan dalam tahap ini antara lain:
(1) Mencari pelayanan yang lemah
Strategi ini sangat penting bagi DPS yang memberikan beberapa jenis
pelayanan. Pencarian pelayanan yang lemah dapat dilakukan dengan
menyusun suatu system informasi untuk menemukan pelayanan mana
yang benar benar mengalami kemunduran. Untuk itu DPS perlu
membentuk suatu tim untuk melakukan pemeriksaan secara periodic
terhadap berbagai aspek pelayanannya.
(2) Membangkitakan lagi pelayanan tersebut
Salah satu tahap yang paling sulit adalah membangkitkan kembali
pelayanan yang mulai melemah. Dalam prosedur pemeriksaan ini yang
paling penting adalah menentukan apakah pelayanan-pelayanan yang
telah mengalami kemunduran bisa diperbaiki dan menjadi lebih
bermanfaat melalui berbagai perubahan, baik metode, teknologi,
strategi promosi dan lain-lainnya.
(3) Meninggalkan pelayanan tersebut
Apabila proses membangkitkan pelayanan yang lemah tersebut
menunjukkan jalan buntu atau kalau memungkinkan berkonsekuensi
biaya besar, sehingga efektifitas dan efisiennya rendah. DPS harus
menerima bahwa saat itulah akhir dari pelayanannya dan harus mulai
berorientasi pada pengembangan pelayanan yang lebih baru.
2.6.3.31
2.6.3.3.2
Dalam pelayanan kesehatan saat ini, kondisi pasar pada dasarnya sangat
segmentasial. Artinya, jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah
sakit, DPS atau dokter praktek, memiliki fasilitas layanar dengan tingkat tarif
yang berbeda untuk kelas pasien yang berbeda. Adanya persaingan akan
berdampak positif untuk lebih mengarahkan pelayanan pasien ke arab
pelavanan yang berkualitas.
2.6.3.3.3 Prosedur Penetapan Tarif
2.6.3.4.1
sehingga tidak dianggap menjadi promosi yang tidak sesuai dengan etika
profesi.
4. Memilih media
Terdapat dua jenis saluran komunikasi yang digunakan, yaitu:
1) Saluran komunikasi pribadi, melibatkan dua orang atau lebih dalam
komunikasi secara langsung.
2) Saluran media masa, terdiri dari media siaran seperti televise, film, radio,
dan media cetak berupa surat kabar majalah dan lain-lain.
2.6.3.4.2
4. Keterlibatan komunitas
Merupakan cara untuk mendekatkan DPS dengan masyarakat contohnya
dalan kegiatan grand launching untuk bersilahturahmi dengan masyarakat dan
tokoh-tokoh setempat.
5. Pencatuman identitas
Pencantuman logo DPS pada berbagai media, seperti kartu nama, kertas,
maupun amplop.
6. Pendekatan pribadi
Pendekatan secara informal untuk mencapai tujuaan menembus pangsa
pasar dalam ukuran yang relative besar atau bersifat kelompok.
7. Investasi sosial
Kegiatan sosial yang ditujukan untuk perbaikan kualitas kehidupan
masyarakat, bersifat jangka panjang karena masyarakat biasanya baru sadar
akan manfaatnya beberapa tahun kemudian.
2.6.3.5 Strategi Saluran Pelayanan
2.6.3.5.1
Saluran pelayanan adalh jalur yang dilalui oleh arus pelayanan dari DPS
melalui perantara hingga akhirnya sampai pada pasien. Unsur penting saluran
pemasaran yaitu:
1. Saluran pelayanan merupakan suatu aktivitas kerjasama diantara berbagai
lembaga untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan dari saluran pelayanan adalah meningkatkan efektivitas pencapaian
kelompok tertentu sebagai tujuan akhir dari kegiatan saluran pelayanan.
3. Saluran pelayanan melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan,
yaitu
menggolongkan
pelayanan
dalam
beberapa
kelompok
dan
2.6.3.5.2
4. Pertimbangan perantara
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah pelayanan yang
diberikan, sikap perantara terhadap kebijaksanaan DPS, volume pemasaran
yang diberikan.
2.6.3.5.4
Dimaksudkan
untuk
meniadakan
perantara
yang
tidak
2.6.3.5.5
Berdasarkan kode etik kedokteran gigi tahun 2008, ada beberapa poin
etika pemasaran yang harus ditaati oleh dokter gigi dalam menjalankan profesinya
di wilayah hukum Indonesia sebagai berikut:
1. Pasal 3 yaitu dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi di Indonesia tidak
boleh dipengaruhi oleh pertimbangan untuk mencari keuntungan pribadi.
1) Ayat 1
Dokter Gigi di Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk apapun
seperti memuji diri, mengiklankan alat dan bahan apapun, memberi imingiming
baik langsung maupun tidak langsung dan lain-lain, dengan tujuan agar pasien
datang berobat kepadanya.
2) Ayat 4
Informasi profil Dokter Gigi yang dianggap perlu oleh masyarakat dikeluarkan
oleh Pemerintah atau Persatuan Dokter Gigi Indonesia baik melalui media cetak
maupun elektronik.
3) Ayat 6
Dokter Gigi di Indonesia dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi
swasta dapat melalui beberapa cara ; praktik perorangan dokter, gigi praktik