Y
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSCULOSCELETAL
DI RT 04 RW 11 KELURAHAN NANGGELENG KOTA SUKABUMI
Tanggal Pengkajian : 01 Desember 2014
Dikaji Oleh
: Thalia Sutanti
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama
Usia
Alama
Pendidikan Terakhir
Jenis Kelamin
Agama
Status Perkawinan
: Ny. Y
: 64 Tahun
: Nanggeleng RT 04 RW 11
: SD
: Perempuan
: Islam
: Menikah
Nama
JK
Hubungan keluarga
Pendidikan
Pekerjaan
Tn. O
Suami
SD
Petani
Genogram
Ket
Sakit
Keterangan :
Laki Laki
2. Riwayat=Kesehatan
- Keluhan
Utama
= Perempuan
- Riwayat Kesehatan Saat Ini
= Klien
= Meninggal
: Ny. Y mengeluh
sakit dibagian
lutut sebelah kiri
= Hubungan
Perkawinan
: Ny. Y mengatakan saat ini merasakan sakit
= Tinggal Serumah
dibagian lutut sebelah kiri. Hal itu dirasakan
karena klien sempat mengalami jatuh dan
terkena benturan yang keras. Rasa nyeri yang
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
:
Kesadaran klien compos mentis, klien berbaring ditempat tidur, klien terlihat
sesekali meringis dan memegang kaki sebelah kiri yang sakit.
b. Tanda Tanda Vital
:
Tekanan Darah : 140 / 90 mmHg
Nadi
: 80x / Menitf
Respirasi
: 24x / Menit
Suhu
: 35,60 C
c. Status Gizi
Berat Badan
Tinggi Badan
IMT
= 77 Kg
= 153 Cm
IMT =
=
=
=
BB Ideal
BB (kg)
TB (m) X TB (m)
77 kg
1,53 m X 1,53 m
77
2,3409
33
BBI =
=
=
:
(TB 100) 10 % (TB 100)
(153 100) 10 % (153 100)
47 %
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kategori
Kurus (Underweight)
Berat badan normal
Berat Badan Berlebih (Overweight)
Obesitas Kelas 1
Obesitas Kelas 2
Obesitas Kelas 3 (Obesitas Morbid)
IMT
< 18,5
18,5 24,9
25 29,9
30 34,9
35 39,9
40,0
Resiko Penyakit
Rendah
Rata - rata
Meningkat
Sedang
Berbahaya
Sangat Berbahaya
i. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit wajah tampak keriput, terdapat pigmentasi,
turgor kulit kembali > 3 detik, rambut bersih, berwarna hitam dan beruban, tidak
ada nyeri tekan.
j. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak memiliki riwayat penyakit
diabetes mellitus dan hipertiroid.
k. Sistem Persyarafan
1) Saraf Olfaktorius
: TAK
2) Saraf Optikus
: TAK
3) Saraf Okulomotorius
4) Saraf Troklearis
5) Saraf Trigeminus
6) Saraf Abdusens
7) Saraf Facialis
8) Saraf Vestibulokoklearis
9) Saraf Glosofaringeus
10) Saraf Vagus
11) Saraf Asesorius
12) Saraf Hipoglosus
l. Data Penunjang
Pemeriksaan asam urat
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
: TAK
= 7,5 (nilai normal
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang
lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
H. Lain lain
Interpretasi :
Berdasarkan hasil skoring dalam pemeriksaan Katz Indeks terhadap Ny. Y,
klien termasuk dalam Kategori B yaitu Mandiri semuanya kecuali salah satu saja
dari fungsi diatas yaitu berpindah.
5.2 BARTHEL Indeks
No
Kriteria
Dengan
Bantuan
Mandiri
Nilai
Klien
Keterangan
Frekuensi : 2x/hari
Jumlah : 1 piring
Jenis : nasi, lauk
pauk sayur
Frekuensi : sering
Jumlah : 10 gelas
Jenis : air putih
Untuk berpindah
Ny. Y perlu dibantu
karena kakinya
merasa sakit
Makan
10
10
Minum
10
10
Berpindah tempat
5 10
15
10
Klien mandiri
10
10
Klien dibantu
Mandi
15
15
8
9
5
5
10
10
5
10
10
Kontrol BAK
10
10
11
Kontrol BAB
10
10
Frekuensi : 1x,
Klien mandiri
Klien berjalan
dengan meraba
raba tembok
Klien dibantu
Klien dibantu
Frekuensi : 5x
Warna : Kuning
jernih
Klien mandiri
Frekuensi : 2x
Konsistensi :
lembek
Klien mandiri
12
13
Olahraga/Latihan
Rekreasi dan pemanfaatan
waktu luang
10
Klien dibantu
10
10
Menonton tv
: Mandiri
2. Skor 65 125
: Ketergantungan Sebagian
3. Skor 60
: Ketergantungan Total
Interpretasi :
Berdasarkan hasil skoring dalam pemeriksaan Barthel Indeks terhadap Ny. Y,
jumlah skor yang didapatkan yaitu 115. Maka klien termasuk kedalam lansia yang
ketergantungan sebagian dalam melakukan semua aktifitas.
6. Pengkajian Status Mental Gerontik
6.1 Identifikasi Tingkat Kerusakan Intelektual Dengan Menggunakan Short
Portable Mental Status Quetioner (SPMSQ)
BENAR
SALAH
NO.
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini?
Hari apa sekarang ini?
Apa nama tempat ini?
Dimana alamat anda?
Berapa umur anda?
Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)
Siapa presiden indonesia sekarang?
Siapa presiden sebelumnya ?
Siapa nama ibu anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Ny. Y, klien dapat menjawab 9 pertanyaan benar dan 1 pertanyaan yang salah.
Maka fungsi intelektual klien utuh.
6.2 Identifikasi Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental Dengan Menggunakan Mini
Mental Status Exam (MMSE)
NILAI
MAKS
5
NILAI
KLIEN
4
Orientasi
Registrasi
Perhatian dan
kalkulasi
Mengingat
Bahasa
NO
1
ASPEK
KOGNITIF
Orientasi
KRITERIA
Menyebutkan dengan benar :
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia
Provinsi
Kota Sukabumi
Kecamatan Citamiang
Kelurahan Nanggeleng
Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-masing obyek.
Obyek kursi
Obyek meja
Obyek buku
Minta klien untuk memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat
93
86 jawabannya 84
79
72
65
Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
no.2 tadi. Bila benar poin untk masing masing
obyek 1
Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan
pada klien masing-masing namanya
Buku
Bolpoin
Minta klien untung mengulang kata berikut : tak
ada jika, dan atau tetapi. Bila benar nilai satu
poin
Pertanyaan benar 2 buah : tak
JUMLAH
27
> 23
2. 18 22
3.
< 17
Interpretasi :
Berdasarkan pengkajian status mental dalam Aspek Kognitif Dari Fungsi
Mental Dengan Menggunakan Mini Mental Status Exam (MMSE) terhadap Ny. Y,
jumlah skor yang didapatkan adalah 27. Maka Aspek Kognitif dan Fungsi Mental
Baik karena tidak ditemukan ada gangguan sehingga klien dapat melakukan perintah
dan menjawab pertanyaan.
7. Pengkajian Keseimbangan
A. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan :
Duduk dari kursi dengan membuka mata (1)
Menahan dorongan pada sternum sebanyak 3 kali (0)
Duduk ke kursi dengan mata tertutup (1)
Bangun dari tempat duduk dengan membuka mata (1)
Perputaran leher (1)
Gerakan menggapai sesuatu (1)
Membungkuk (1)
B. Komponen gaya berjalan atau gerakan :
Kontunitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien) (0)
Berbalik (0)
2. 6 10
3. 0 5
Interpretasi :
Berdasarkan hasil pengkajian keseimbangan terhadap Ny. Y, jumlah nilai
yang didapatkan adalah 7. Maka resiko jatuh pada Ny. Y termasuk kedalam kategori
Resiko Jatuh Sedang.
8. Pemeriksaan Spiritual Klien
Klien mengatakan ia beragama islam. Klien selalu melaksanakan shalat dan
mengaji. Klien terkadang pasrah dengan keadaannya saat ini dan klien selalu
berharap agar ia segera sembuh dari sakitnya.
B. Analisa Data
No
Symptom
Etiologi
Problem
1.
DS :
- Klien mengatakan sakit di
Makanan
(kepiting, seafood, dll)
bagian lutut
- Klien mengatakan panas
Kadar Protein
pada kakinya
- Klien mengatakan sempat
GOUT
Mekanisme peradangan
Eritema, panas
Nyeri
Nyeri
2.
DS :
- Klien mengatakan sulit
bergerak
- Klien mengatakan lutut
kaki kiri sakit apabila
banyak bergerak
DO :
4 4
3 3
- Klien terlihat berbaring
- Sendi kaku
- Terdapat udeme di
- Kekuatan Otot
ekstermitas bawah
Gangguan
Mobilitas
Fisik
3.
DS :
- Klien mengatakan sempat
jatuh dan pernah dirawat
di rumah sakit
- Klien mengatakan takut
melakukan aktifitas
DO :
- Score Barthel Index
65 125 =
Ketergantungan Sebagian
- Score Pengkajian
Kelemahan Fisik
Resiko Jatuh
Keseimbangan
6 10
= Resiko
Jatuh Sedang
- Kaki kiri belum bisa
bergerak secara maksimal
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Berhubungan Dengan Peradangan Sendi
2. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Kelemahan Otot
3. Resiko Tinggi Jatuh Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Resiko
Jatuh
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Gangguan
TUPAN :
Setelah dilakukan
Mobilitas
tindakan
Fisik
keperawatan selama
Berhubungan
1 minggu masalah
Dengan
teratasi.
Kelemahan
TUPEN :
Otot
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
3 hari gangguan
mobilitas fisik
berkurang, dengan
kriteria :
- Sendi tidak
Nyeri
Berhubungan
Dengan
Peradangan
Sendi
terlalu kaku
Kekuatan otot
meningkat
TUPAN :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 minggu masalah
teratasi.
TUPEN :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
3 hari nyeri
berkurang, dengan
kriteria :
- Tidak terasa
nyeri saat
-
berjalan
Kekakuan sendi
berkurang
Intervensi Keperawatan
1. Periksa kembali
Rasional
1. Mengidentifikasi
kemungkinan kerusakan
serta fungsional
intern
2. Mempertahankan
mobilisasi dan fungsi
melakukan latihan
rentang gerak
3. Latihan secara aktif atau
pasif gerak sendi pada
sendi
3. Dengan melatih sendi
secara berkala akan
mengurangi kekakuan
semua ekstermitas
4. Ubah posisi duduk / saat
berbaring
sendi
4. Meminimalkan resiko
integritas kulit
5. Kolaborasi dengan
5. Meminimalkan multi
fisioterapi (jika
deasease/ penyakit
memungkinkan)
tambahan
1. Lakukan
pengkajian 1. Mengetahui rencana
keperawatan
dari
identitas
riwayat
kesehatan,
pengobatan
sebelumnya
dan
pemeriksaan fisik.
2. Mengetahui pengetahuan
2. Jelaskan kepada Ny. Y
klien dari mulai
tentang
pengertian,
pengkajian hingga
penyebab,
tanda
&
pencegahan.
gejala, cara mencegah
3. Memperlancar peredaran
pembentukan asam urat.
3. Jelaskan kepada Ny. Y
darah dan menghambat
dan
keluarga
tentang
herbal
kepada Ny. Y.
jahe
kekakuan sendi.
pada klien
2. Tulis dan laporkan
resiko
3. Lakukan modifikasi
tindakan
keperawatan selama
aman (memasang
2 hari klien
memperlihatkan
jatuh, dengan
kriteria :
- Mengidentifikasi
upaya pencegahan
lingkungan
Mengidentifikasi
preventif atas
mengamankan
lingkungan klien
4. Agar klien dapat
menjaga dirinya dari
cedera
5. Kolaborasi dengan
bahaya
upaya menghindari
1. Untuk mengetahui
faktor jatuh
5. Mencegah penyakit
dokter untuk
tambahan
penatalaksanaan
penyakit (bila
memungkinkan)
bahaya tersebut
No
1
Tanggal/
Waktu
01 12
14
09.00 WIB
Implementasi Keperawatan
Paraf
Evaluasi Keperawatan
Paraf
1. Mengobservasi TTV
Thalia
01 12 14
Pukul 11.00 WIB
Thalia
R/ TD : 160/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
09.30 WIB
S:
- Klien mengatakan
sendinya masih kaku dan
Thalia
S : 36,50 C
2. Memberikan latihan ke 1
O:
- TD : 160/90 mmHg
- N : 80x/menit
R/ Klien mengikuti
10.00 WIB
- R : 20x/menit
- S : 36,50 C
- Klien tampak mengikuti
perawat
- Klien hanya mampu
bawah
duduk 10 menit
A:
untuk digerakkan
P:
Seluruh Intervensi
menjadi duduk
Dilanjutkan
R/ Klien mengikuti
perubahan yang dilakukan
namun hanya bertahan
2
01 12
14
13.00 WIB
Thalia
12 12 13
Pukul 14.30 WIB
S:
sebelah kiri
2. Melakukan modifikasi
klien.
- Klien mengerti dengan
lingkungan
R/ Tempat tidur klien
14.00 WIB
Thalia
upaya pencegahan
cedera yang sudah
diberitahu
O:
- Faktor resiko jatuh yaitu
kelemahan fisik pada
klien.
ekstermitas bawah
3. Mengajarkan klien
sebelah kiri
tentang upaya ke 1
pencegahan cedera
R/ Klien mengerti, namun
A:
Masalah Teratasi Sebagian
Thalia
No
1
Tanggal/
Waktu
02 12
14
09.00 WIB
Intervensi 1 dan 3
diberitahukan
Dilanjutkan
Implementasi Keperawatan
Paraf
Evaluasi Keperawatan
Paraf
1. Mengobservasi TTV
Thalia
02 12 14
Thalia
R/ TD : 150/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 23x/menit
10.00 WIB
P:
S:
- Klien mengatakan
Thalia
S : 35,60 C
2. Mengulang latihan ke 1
terlalu kaku
O:
pasif
R/ Klien mengingat
11.00 WIB
Thalia
ke 1 dan mengikuti
11.30 WIB
pasif
- Selama kegiatan klien
TD : 150/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 23x/menit
S : 35, 60 C
Klien mengikuti latihan
Thalia
A:
bawah klien
R/ Sendi ekstermitas
P:
Intervensi 1, 2 dan 3
kaku
Dilanjutkan
13 12
13
13.00 WIB
posisi duduk
1. Mengkaji faktor resiko
13 12 13
S:
Thalia
Thalia
digerakan
2. Mengajarkan klien
Thalia
tentang upaya ke 2
pencegahan cedera
O:
cedera
A:
Masalah Teratasi
P:
Intervensi Dihentikan
No
1
Tanggal/
Waktu
14 12
13
09.00 WIB
Implementasi Keperawatan
Paraf
Evaluasi Keperawatan
Paraf
1. Mengobservasi TTV
Thalia
14 12 13
Thalia
R/ TD : 130/90 mmHg
N : 80x/menit
S:
R : 22x/menit
09.30 WIB
Thalia
S : 360 C
2. Mengulang latihan ke 1, 2
maksimal
Thalia
pasif
R/ Klien mengikuti latihan
ke 3 rentang gerak aktif
Thalia
pasif
10.30 WIB
TD : 130/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 22x/menit
S : 360 C
Klien mengikuti latihan ke
3 rentang gerak aktif
pasif
bawah klien
R/ Sendi ekstermitas bawah
sudah dapat digerakkan
namun belum maksimal
4. Mengukur kekuatan otot
klien
- Kekuatan Otot
O:
4
4
4
4
- Kekuatan Otot
4
4
4
4
A:
Masalah Teratasi Sebagian
P:
Intervensi 2 Dilanjutkan
F. EVALUASI KEPERAWATAN
No
1
Evaluasi Keperawatan
12 12 13
Pukul 11.00 WIB
S:
- Klien mengatakan sendinya masih kaku dan sulit untuk digerakkan
Paraf
Thalia
O:
-
TD : 130/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 22x/menit
S : 360 C
Klien tampak mengikuti latihan yang diberikan perawat
Klien hanya mampu duduk 10 menit
A:
Masalah Belum Teratasi, ditandai dengan : keadaan sendi klien masih kaku,
belum ada peningkatan kekuatan otot
P:
Seluruh Intervensi Dilanjutkan
12 12 13
Pukul 14.30 WIB
S:
- Klien meminta dalam memodifikasi lingkungan tempat tidurnya
Thalia
didekatkan dengan kamar mandi agar tidak terlalu jauh saat berjalan jika
ingin ke kamar mandi
- Klien mengerti dengan upaya pencegahan cedera yang sudah diberitahu
O:
- Faktor resiko jatuh yaitu kelemahan fisik pada ekstermitas bawah sebelah
kiri
A:
Masalah Teratasi Sebagian, ditandai dengan : teridentifikasi faktor resiko jatuh
pada klien, klien baru diberikan 1 upaya pencegahan cedera
P:
2
Thalia
TD : 140/100 mmHg
N : 80x/menit
R : 24x/menit
S : 35, 60 C
Klien mengikuti latihan ke 2 rentang gerak aktif pasif
Selama kegiatan klien dalam posisi duduk
A:
Masalah Teratasi Sebagian, ditandai dengan : sendi klien sudah tidak terlalu
kaku, klien sudah bisa duduk dalam melakukan kegiatan
P:
Intervensi 1, 2 dan 3 Dilanjutkan
13 12 13
Thalia
14 12 13
S:
Thalia
TD : 130/90 mmHg
N : 80x/menit
R : 22x/menit
S : 360 C
Klien mengikuti latihan ke 3 rentang gerak aktif pasif
- Kekuatan Otot
4 4
A:
Masalah Teratasi Sebagian, ditandai dengan : kekuatan otot sudah ada
peningkatan. Namun sendi masih harus dilakukan latihan rentang gerak
P:
Intervensi 2 Dilanjutkan oleh Geron