Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PELATIHAN POTENSI TANAMAN AREN (Arenga pinnata)


BAGI PENGURUS DAN ANGGOTA KELOMPOK TANI
DI KABUPATEN KAMPAR

KERJASAMA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
DAN
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN KAMPAR
2016
A. LATAR BELAKANG
Tanaman aren merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi sehingga sangat prospektif dalam pengembangannya dan memiliki

peluang yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian suatu wilayah. Aren termasuk
salah satu tanaman berpotensi cukup besar dikembangkan di Indonesia, karena tanaman
ini merupakan sumber daya alam yang dikenal di kawasan tropika, disebabkan oleh
manfaatnya yang beraneka ragam, seperti sagu, ijuk, tangkai tandan bunga jantan, buah,
daun, pelepah, akar dan kulit batang yang banyak dimanfaatkan orang. (Sunanto, 1993).
Begitu banyak ragam produk yang dipasarkan setiap hari yang

bahan bakunya

berasal dari pohon aren dan permintaan produk-produk tersebut baik untuk kebutuhan
dalam negeri maupun untuk ekspor semakin meningkat. Hampir Semua bagian pohon
aren bermanfaat dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik bagian fisik
(daun, batang, ijuk, akar, dll.) maupun bagian produksinya (buah, nira dan pati/tepung).
Pohon aren adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan
pati atau tepung di dalam batang. Hasil produksi aren ini semuanya dapat dimanfaatkan
dan memiliki nilai ekonomi.
Tanaman aren memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena hampir semua bagiannya
dapat memberikan keuntungan finansial. Buahnya dapat dibuat kolangkaling yang digemari
oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Daunnya dapat digunakan sebagai bahan
kerajinan tangan dan bisa juga sebagai atap, sedangkan akarnya dapat dijadikan bahan obatobatan. Batangnya dapat diperoleh ijuk dan lidi yang memiliki nilai ekonomis. Selain itu,
batang usia muda dapat diambil sagunya, sedangkan pada usia tua dapat dipakai sebagai
bahan furnitur. Namun dari semua produk aren, nira aren yang berasal dari lengan bunga
jantan sebagai bahan untuk produksi gula aren adalah yang paling besar nilai ekonomisnya
(Gambar 1)

B. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan disusunnya pelatihan ini bagi kelompok tani adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal membudidayakan
tanaman aren secara baik.
2. Meningkatkan pengetahuan petani dan pengraji aren dalam hal proses pembuatan
bahan makanan yang bersal dari aren
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengrajin dan petani aren dibidang
pemasarn
4. Adanya peningkatan

kemampuan

dan

keterampilan

kelompok

tani

untuk

meningkatkan produksi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para petani.


Manfaat pelatihan bagi kelompok tani adalah sebagai berikut:
Terwujudnya peningkatan produksi pertanian di sector aren bagi kelompok tani
sehingga akan dapat memenuhi kebutuhan petani dan akan meningkatkan pendapatan
bagi petani.
C. SASARAN
Sasaran peserta pelatihan adalah petani, dan pengarajin aren yang ada di wilayah
kabupaten Kampar propinsi riau, jumlah peserta pelatihan adalah sebanyak 30 orang

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Pelaksanaan pelatihan ini bagi kelompok tani di kabupaten Kampar hasil yang
diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Petani dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membudidayakan
tanaman aren dengan baik
2. Petani dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dan pengrajin aren
dalam mencari trobosan menganeka ragamkan bahan makanan yang bersal dari aren.
3. Petani dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam meningkatkan
produksi pertanian di sector aren, sehingga akan meningkatkan pendapatan
kesejahteraan keluarga petani.
4. Petani dapat saling menukar informasi dan berbagai pengalaman penerapan
pengelolaan tanaman terpadu dengan petani lainnya sehingga peningkatan produksi
dapat tercapai.
E. FASILITATOR/ NARASUMBER
Akademis dari Fakultas Pertanian Universitas Riau ( 5 orang )
Asisten ( 3 orang ).
Pns Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar

Persyaratan bagi fasilitator/narasumber


Menguasai materi yang dilatihkan menguasai metode melatih dan mampu mengevaluasi
hasil pelatihan

F. WAKTU dan TEMPAT PELATIHAN

Penyelenggaraan pelatihan pembuatan makanan dari aren bagi pengrajin dan etani aren
di kabupaten Kampar direncanakan dilaksanakan pada tahun 2016.
Tempat/lokasi dilaksanakan di kabupaten Kampar.
G. KURIKULUM
Kurikulum dan jumlah jam pelatihan 24 JP @ 45 minit selama 3-5 hari.
Penyusunan kurikulum disusun sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada di
masyarakat petani.

H. METODE DAN POLA PELATIHAN


Metodologi dilaksanakan secara partisipatif menggunakan metode pendidikan orang
dewasa (POD) yakni pemaparan singkat, diskusi kelumpok, simulasi, penugasan serta
kunjungan lapangan (apabila memungkinkan).
I. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan pelatihan dibebankan pada APBD Dinas Kehutanan kabupaten
Kampar tahun 2016 .
J. PELAPORAN
Satuan kerja pelatihan membuat dan mengirimkan laporan hasil kegiatan Dinas
Kehutanan Kabupaten Kampar.
K. EVALUASI PELEKSANAAN PELATIHAN
Pelatihan bagi kelompok tani dilakukan oleh tim dan penyelenggara pelatihan. Evaluasi
terhadap pelatihan yang dilaksanakan meliputi evaluasi terhadap pencapaian tujuan masingmasing pelatihan, yaitu:
1. Evaluasi penyelenggaraan (waktu, sasaran dan prasarana, fasilitas pembelajaran dan
lain-lain)

2. Evaluasi penguasaan materi terhadap fasilitator yang memberikan materi pada


pelatihan
3. Evaluasi terhadap kemampuan pengurus kelompok dalam menguasai materi
pelatihan.
L. PENUTUP
Demikian pelatihan pemanfaatan tanaman aren bagi pengrajin di Kabupaten Kampar ini
disusun. Diharapakan dengan adanya proposal ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pelatihan . sehingga pelatihan dapat mengaplikasikan atau menerapkan ilmu tanaman aren
dalam budidaya tanaman aren.
Pekanbaru,25 Agustus 2016
Fak Pertanian Unri
Team Leader

Ariffien Mansyoer

Anda mungkin juga menyukai