Anda di halaman 1dari 31

High Speed Photography Project

Proyek ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Interaksi Manusia
Komputer dan Antarmuka.
Proyek yang kami buat adalah High Speed Photography !! YEAAY rasanya
seneng banget bisa gabungin hobi fotografi dengan Arduino.
Apa itu High Speed Photography (HSP)?
High Speed Photography (HSP) adalah sebuah teknik dalam fotografi untuk
menangkap moment yang terjadi sangat cepat. Contohnya ledakan nuklir,
reaksi kimia, metalurgi, dsb sehingga pada awalnya teknik ini dipakai untuk
penelitian ilmiah. Seiring perkembangan zaman, melihat hasil dari HSP ini
ternyata indah, mulailah teknik HSP dipandang dari sisi seni fotografi
Apakah High Speed Photography (HSP) bisa tidak memakai Arduino? Kenapa
sih harus pakai Arduino?
Tentu bisa, namun dibutuhkan effort lebih, trial error lebih untuk
mendapatkan satu moment yang diinginkan, selain itu biasanya HSP
membutuhkan minimal 3 orang yang berperan sebagai pembuat momen
(memecahkan balon, menembak pistol,dsb ), menyalakan flash, dan satu
orang lagi menekan tombol shutter kamera. Tapi, dengan menggunakan
Arduino, anda dapat melakukannya sendirian ! *horeee*
Mari kita bahas spesifikasi yang dibutuhkan dalam proyek HSP ini..
Komponen input yang dibutuhkan: Piezo Buzzer (sensor suara),
resistor (1M Ohm, 220M Ohm)
Komponen proses yang dibutuhkan: Breadboard, kabel jumper,
Arduino UNO, 4N35
Komponen output yang dibutuhkan: StrobeBulb Flash
Interaksi yang dibutuhkan : suara yang kencang berasal dari moment
yang hendak difoto (pada proyek ini: letusan balon, dentuman koin
yang dijatuhkan)

Dari komponen-komponen tersebut kemudian dirangkai seperti diagram


berikut:

Sangat sederhana bukaaan?


Code yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Nah bagaimana sistem ini akan bekerja? Flowchart dari softwarenya adalah
seperti yang ditampilkan dibawah ini:

Setelah persiapan Arduino dan sistemnya selesai, ada satu hal yang harus
kita setup lagi, yaitu dari sisi fotografi adalah kamera dan komposisi.
Jangan khawatir dulu, setingan kameranya mudah saja yaitu mode Manual
(M), shutter speed 4s atau lebih lambat, bukaan f1/8.0 atau lebih kecil, ISO
1600 atau menyesuaikan, dan Manual Focus. Jangan lupa, keadaan ruangan
pun harus sangat gelap supaya tidak menghasilkan cahaya/bayangan
tambahan yang tidak diinginkan.
Bagaimana mengatur komposisinya? Banyak cara untuk mengatur elemenelemen dalam sebuah frame, dalam proyek ini kita memposisikan objek di
1/3 frame atau tepat di tengahframe. Mengisi balon dengan bedak dan
glitter supaya ketika pecah menimbulkan efek dramatis, hehe..
Peletakkan SB Flash juga berpengaruh pada bayangan yang dihasilkan, pada
proyek ini kami memilih meletakkan SB Flash di sebelah kiri dan memakai
background kertas linen hitam supaya tidak terdapat bayangan dari objek.
Setting pada TKP bisa dilihat seperti gambar di bawah ini:

Baiklah, setelah kami menyiapkan semuanya


pengetesan, didapatkan hasil seperti di bawah ini :

kemudian

dilakukan

Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan kami, dengan peralatan yang


sederhana, kami bisa menghasilkan foto yang sangat diinginkan seperti di
atas. Kendala kami ketika mengerjakan adalah persambungan antara kabel
jumper dan SB Flash yang sering lepas. Selebihnya, percobaan ini berjalan
lancar
Hasil dari moment yang ditangkap sudah cukup baik, pas, tidak terjadi delay
yang signifikan antara suara pemicu dengan nyala SB Flash.
Setelah dilakukan percobaan, sebaiknya menggunakan sensor suara yang
lebih bagus, karena sensor suara Piero Buzzer sangat ringkih dan terlalu
sensitif terhadapa getaran. Seringkali ketika memindahkan objek, SB Flash
menyala karena terpicu getaran.
Konsekuensi dari proyek ini adalah kamar kosan teman kami Bintang
Adinandra menjadi penuh glitter dan basah oleh cat air hehehe
Proyek ini dapat dikembangkan lagi, misalnya dengan menggabungkan
beberapa sumber cahaya selain SB Flash, atau dengan menghubungkan
lampu kamar dengan Arduino sehingga tidak perlu bolak-balik mematikan
lampu, dan sebagainya
Terima kasih kepada Pak Soni yang telah memberi kesempatan pada kami
untuk berkreasi dengan Arduino ~~
Proyek ini dibuat oleh:
M. Bintang Adinandra 18211005
Fania Anindita Rizka 18211026
Kamila Auliarahma Widyanto 18211039

Sekiaaan, terima kasih..


1 year ago #arduino #hsp 2 notes

5th Project : Calculator


Proyek kali ini kami membuat sebuah kalkulator. Ada yang beda dari proyek
kali ini. Pada proyek ini Pak Soni membebaskan jenis kalkulator yang dibuat.
Kami memilih membuat kalkulator sederhana dengan operasi aritmatika + /
Komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Input : keypad, potentiometer
Proses : arduino, kabel jumper, breadboard
Output : LCD
Source code yang digunakan dalam proyek ini sebagai berikut:
http://arduinofania.tumblr.com/post/80680746306/source-code-kalkulator
Pada proyek ini terdapat kesulitan dalam casting tipe data. Tapi setelah
teman saya, M. Bintang melakukan browsing, hal tersebut dapat teratasi .

Hasil

berikut

implementasi

proyek

ini

adalah

sebagai

Implementasi selengkapnya dapat dilihat di:


https://www.youtube.com/watch?v=JcBGnhriWi4&feature=youtu.be
Kesulitan proyek ini adalah saat membuat code. Pada akhirnya kami baru
bisa membuat kalkulator sederhana dengan input satuan dan dilakukan
operasi sebanyak 1 kali kemudian memberikan hasil float . Mungkin di lain
waktu kami dapat menyempurnakan kalkulator ini .
1 year ago

Source Code Kalkulator


//Program ini menampilkan tombol keypad yang ditekan oleh user ke LCD
display

//memasukkan kode dari library


#include <LiquidCrystal.h>
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
const int inPin = 0; // pin analog yang digunakan
const int numRows = 4; // number of rows in the keypad
const
int
numCols
=
4;
//
number
of
columns
const int debounceTime = 15; // number of milliseconds for switch to be
stable
// keymap defines the character returned when the corresponding key is
pressed
const char keymap[numRows][numCols] = {
{ 1, '2, '3, 'A} ,
{ '4, '5, '6, 'B} ,
{ '7, '8, '9, 'C} ,
{ *, '0, #, D}
};
// this array determines the pins used for rows and columns
const int rowPins[numRows] = { 0, 1, 6, 7 }; // Rows 0 through 3
const int colPins[numCols] = { 8, 9, 10, 13 }; // Columns 0 through 3
void setup()
{
lcd.begin(16,2);
for (int row = 0; row < numRows; row++)
{
pinMode(rowPins[row],INPUT); // Set row pins as input
digitalWrite(rowPins[row],HIGH); // turn on Pull-ups
}
for (int column = 0; column < numCols; column++)
{
pinMode(colPins[column],OUTPUT); // Set column pins as outputs
// for writing
digitalWrite(colPins[column],HIGH); // Make all columns inactive
}
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print(A+ B- Cx D/);
}
void loop()
{

char key1=0;
key1 = getKey();
if( key1 != 0) { // if the character is not 0 then
//its a valid key press
if (key1 == *){
lcd.clear();
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print(A+ B- Cx D/);
} else{
char key2 = 0;
char key3 = 0;
lcd.setCursor(0,1);
int a = key1 - '0;
lcd.print(a);
while (key3 == 0){
key3 = getKey();
if (key3 != 0 ){
char op = convert(key3);
lcd.print(op); } }
while (key2 == 0){
key2 = getKey();
if (key2 != 0 ){
int b = key2 - '0;
lcd.print(b);
double c = calculate(key3,a,b);
lcd.print(=);
delay(1000);
lcd.print; } } } }
// returns with the key pressed, or 0 if no key is pressed
/*void add(char key1, char key2)
{
int k1 = key1 - '0;
int k2 = key2 - '0;
int jml = k1 + k2;
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(=);
lcd.print(jml);
}*/
int calculate (char key3, int a, int b)
{

if (key3=='A){
return(a+b);
} else
if (key3=='B){
return(a-b);
} else
if (key3=='C){
return(a*b);
}
if (key3==D){
return(a/b); } }
char
{
if
return(+);
}
if
return(-);
}
if
return('x);
}
if
return(:); } }

convert

(char

key3)
(key3=='A){
else
(key3=='B){
else
(key3=='C){

(key3==D){

char getKey()
{
char key = 0; // 0 indicates no key pressed
for(int column = 0; column < numCols; column++)
{
digitalWrite(colPins[column],LOW); // Activate the current column.
for(int row = 0; row < numRows; row++) // Scan all rows for
// a key press.
{
if(digitalRead(rowPins[row]) == LOW) // Is a key pressed?
{
delay(debounceTime); // debounce
while(digitalRead(rowPins[row]) == LOW); // wait for key to be released
key = keymap[row][column]; // Remember which key
// was pressed

}}
digitalWrite(colPins[column],HIGH); // De-activate the current column.
}
return key; // returns the key pressed or 0 if none
}
1 year ago

4th Project : Showing Temperature in LCD


Proyek ke-4 ini adalah menampilkan temperatur yang terbaca oleh sensor
suhu pada LCD.
Menurut wikipedia, LCD adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di
berbagai
bidang
misalnya
dalam
alatalat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD
mendominasi
jenis
tampilan
untuk
komputer
meja
maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah,
bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.
Panduan dari project ini adalah Arduino Cook-Book dan website resmi
Arduino (www.arduino.cc)
Komponen yang digunakan pada proyek ini adalah:
input

: sensor suhu LM35, potentiometer

proses : Arduino Uno, kabel jumper, breadboard


output : LCD
Code yang digunakan adalah dengan menggabungkan code untuk 3rd
Project dan code untuk menapilkan output pada LCD, sehingga
menghasilkan code sebagi berikut:

Keterangan code:
#include <LiquidCrystal.h>
/* jika menggunakan output LCD maka kita harus menuliskannya sebagai
library dari LCD */
const int numRows = 2;
const int numCols = 16;
const int inPin = 0; // analog pin
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
/*merupakan inisiasi pin yang digunakan oleh LCD*/
void setup() {
Serial.begin(9600); //setup pada serial monitor
lcd.begin(numCols, numRows); // Print a message to the LCD
}
/*prosedur setup LCD untuk melakukan print ke LDC*/

void
loop()
{
//prosedur
loop
lcd.setCursor(0,1);
int value = analogRead(inPin); //pembacaan input dari pin analog berupa
value
Serial.print(value); Serial.print( > ); //print hasil value kemudian print tanda
>
pada
serial
monitor
float millivolts = (value / 1024.0) * 5000; //perhitungan milivolts
float celsius = millivolts / 10; // perhitungan celcius, sensor output is 10mV
per degree Celsius
Serial.print(celsius); // print hasil perhitungan celcius pada serial monitor
Serial.print( degrees Celsius, ); // print tulisan degrees Celcius pada serial
monitor
lcd.print(celsius); // print hasil perhitungan celcius pada serial monitor
lcd.print(Celcius); // print tulisan Celcius pada serial monitor
Serial.print( (celsius * 9)/ 5 + 32 ); // converts to fahrenheit Serial.println(
degrees
Fahrenheit);
delay(1000);
//
wait
for
one
second
}
Skematik Diagram dari proyek ini adalah sebagai berikut:

Hasil implementasi dari proyek ini adalah sebagai berikut:

Hasil implementasi selengkapnya dapat dilihat di:


https://www.youtube.com/watch?v=KN5IRDnNRRc&feature=youtu.be
Kalibrasi dengan suhu sebenarnya:
Hasil pengukuran suhu sebenarnya menggunakan termometer di Lab Dasar
Fisika adalah 26.5, 26.8 dan 27 derajat Celcius.
Dari hasil proyek yang kami ambil sebagai
adalah 27.50 , 27.79 , dan 27.81 derajat Celcius.

sample

pengukuran

Hasil tersebut memperlihatkan perbedaan pengukuran. Perbedaan suhu


yang didapatkan antara 1 - 0.81 derajat Celcius
Hasil pengukuran yang didapatkan dari proyek cenderung lebih tinggi dari
hasil pengukuran oleh termometer ruangan. Hal ini mungkin disababkan
oleh beberapa hal seperti panas tubuh dari tangan yang belum sempurna
hilang setelah memegang sensor, hambatan listrik yang menyebabkan
panas dalam komponen sensor LM35 lebih tinggi dari suhu ruang.
Sekian percobaan ke-4 ini dilakukan

1 year ago #arduino

3rd Project: Measuring Temperature


Proyek kali ini adalah pengukuran temperatur dengan sebuah sensor
kemudian akan menampilkan hasil pengukuran ke layar . Hasil pengukuran
memiliki satuan derajat Celcius dan Farenheit.
Panduan proyek ini adalah buku Arduino Cook-Book oleh Michael Margolis
halaman 202.
Komponen yang dibutuhkan:
1. Input : Sensor suhu LM35
2. Process : Arduino Uno, kabel jumper
3. Output : Serial Monitor
Code yang digunakan:

(source: Arduino Cook-Book page 202)


Diagram Skematik yang digunakan:

Hasil implementasi rangkaian :

Hasil implementasi pengukuran suhu dapat dilihat di serial monitor. Untuk


memunculkan Serial Monitor, pilih menu Tools lalu Serial Monitor .

Hasil implementasi selengkapnya dapat dilihat di:


http://youtu.be/SB6xgqK8nVI
http://youtu.be/4_9GXD3-d-k
PS: Foto Implementasi ada 2 tapi sama aja, cuma properti disesuaikan
dengan warna kuku. Karena kuku cantik semangat ngerakit :3
1 year ago #arduino

2nd Project : Controlling Light with PWM


Pada proyek ke-2 ini terdapat dua buah percobaan.
Proyek kali ini diambil dari buku Getting Started with Arduino 2nd Edition
(hal 54).
Dua buah percobaan ini memiliki kesamaan yaitu Controlling Light with
PWM. Pada proyek ini sebuah LED akan memancarkan cahaya dengan
intensitas yang berbeda.
Percobaan 1
Percobaan 1 merupakan percobaan mengontrol intensitas cahaya dari LED
dengan menggunakan code yang akan diimplementasikan pada Arduino
Uno.
Percobaan ini menggunakan alat:
Arduino Uno
Kabel Jumper
LED
resistor
Code yang digunakan pada percobaan ini adalah:

(source: Getting Started with Arduino 2nd Edition (page 57) )


Percobaan ini memiliki diagram skematik seperti berikut:

Hasil implementasi dari percobaan 1 adalah :

Implementasi selengkapnya dapat dilihat di:


https://www.youtube.com/watch?v=dRCsK6V15t4
Percobaan 2
Percobaan 2 merupakan percobaan mengontrol intensitas cahaya dari LED
dengan menggunakan code yang akan diimplementasikan pada Arduino
Uno selanjutnya. Perbedaannya pada percobaan 2 user harus memencet
push button untuk dapat mengaktifkan LED. Selanjutnya LED akan berubah
intenstitas cahayanya selama push button ditekan. Jika user melepas push
button dan LED mati lalu menghidupkan LED kembali, maka LED akan
menyala dengan intensitas terakhir user melepas button (state terakhir).
Percobaan ini menggunakan alat:
Arduino Uno
Kabel Jumper

LED
push button
resistor
Code yang digunakan pada percobaan ini adalah:

Perocbaan ini memiliki diagram skematik:

Hasil implementasi percobaan 2 adalah sebagai berikut:

Hasil implementasi selengkapnya dapat dilihat di:


https://www.youtube.com/watch?v=dRCsK6V15t4
1 year ago #arduino

1st Project
Pada tugas pertama mata kuliah II3231 ini kami diminta untuk membuat
proyek menyalakan atau mematikan LED dengan menggunakan satu buah
push button. Keadaan ini sering dikenal dengan nama toggle switch.
Pengertian toggle switch adalah saklar yang akan berubah status pada tiap
pemberian perintah penekanan tombol yang sama.
Berikut merupakan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proyek ini:
1. Arduino Uno
2. Kabel USB
3. Kabel jumper
4. LED
5. Resistor
6. Breadboard
7. Push button
Dari alat dan bahan di atas yang termasuk ke dalam komponenInput : Push
button. Proses : Arduino Uno, Resistor, kabel jumper. Output : LED.

Berikut adalah code yang digunakan :

(sumber : http://www.arduino.cc/en/Tutorial/Switch)
Proyek ini memiliki diagram skematik sebagai berikut:

Keterangan:
Kabel coklat menghubungkan komponen dengan Ground.

Kabel orange menghubungkan komponen dengan sumber daya 5V.


Kabel hijau menghubungkan katoda LED dengan pin output 13.
Kabel biru menghubungkan resistor untuk push button dengan pin
input 2.
Hasil implementasi :
1. Rangkaian seluruh komponen.

2. Tombol push button di tekan ketika lampu LED dalam keadaan OFF.

3. Lampu LED berubah keadaan menjadi ON.

Proyek ini dibuat oleh :

1 year ago #arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,


diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

DR CHIP - Membuat Thermometer Dual Sensor


dengan Arduino UNO
Penulis : Alvin Wijaya
0

0 Google +0

224

CHIP.co.id - Dahulu, untuk memrogram sebuah PIC (programmable integrated circuit) dibutuhkan
pengetahuan elektronika dan bahasa pemrograman yang cukup tinggi. Namun, hal tersebut sedikit
berubah dengan kehadiran Arduino. Arduino sendiri merupakan salah satu solusi untuk memrogram mikrokontroler dengan menggunakan bahasa pemrograman C.
Dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lebih simpel, Anda yang memiliki ketertarikan terhadap
pemrograman mikro-kontroler dapat memelajarinya dengan cepat. Satu hal yang menjadi nilai tambah
adalah banyaknya informasi, baik mengenai produk maupun contoh-contoh proyek yang menggunakan
Arduino, bertebaran di Internet.
Dalam kesempatan kali ini, CHIP mengajak pembaca untuk membuat sendiri sebuah thermometer yang
memiliki dua sensor suhu. Pembuatan thermometer ini relatif mudah jika Anda memiliki bahan-bahan yang
diperlukan, serta sedikit pengetahuan untuk menyolder. Untuk urusan program yang harus
digunakan, CHIP juga telah menyiapkannya, sehingga Anda cukup menyalinnya saja.
Thermometer ini nantinya dapat diaplikasikan sebagai salah satu pemanis casing PC, serta sebagai indikator suhu di dua
komponen pilihan Anda. Dalam contoh yang CHIP hadirkan untuk Anda, thermometer tidak diperuntukkan untuk penghias
casing PC karena desain yang cukup memakan tempat.

Contoh di atas bertujuan agar Anda mengerti cara kerja dari rangkaian tersebut. Oleh karena
itu,CHIP sangat menganjurkan Anda untuk memodifikasi desain perangkat ini agar sesuai dengan
kebutuhan Anda.

Bahan-bahan yang dibutuhkan


Pembuatan thermometer dua sensor ini membutuhkan bahan-bahan, seperti Arduino Uno
(http://arduino.cc/en/Main/Software), dua buah LM35 untuk mengukur suhu, PCB matriks, resistor 220
Ohm (x1), trimpot 10K Ohm (x1), kabel secukupnya, sebuah LCD 1602 (16 karakter x 2 baris dengan
warna sesuai selera), serta sebuah male header (16 pin) sebanyakan dua buah.
Dalam pembuatan thermometer ini, Anda membutuhkan sebuah solder, timah solder, wire stripper,
breadboard, dan kabel jumper-nya. Beberapa alat, seperti wire stripper, breadboard, dan kabel jumper-nya,
bersifat tidak wajib. Namun, untuk memudahkan pengujian thermometer, Anda dapat mengikutsertakan
beberapa alat tersebut dalam daftar.

Beginilah Caranya

1. BAHAN-BAHAN

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan bahan-bahan, seperti Arduino Uno, PCB matriks, LCD 1602,
sebuah resistor 220 Ohm, dua buah LM35, sebuah trimpot 10K Ohm, dua buah male header 16 pin, dan kabel secukupnya.
Panjang kabel yang dibutuhkan tergantung dengan desain serta jarak sensor dan Arduino Anda. CHIP merekomendasikan
panjang kabel sensor tidak lebih dari 50 cm.

2. PERALATAN PENDUKUNG
Beberapa peralatan pendukung, seperti solder, dan timah, merupakan peralatan yang wajib. Selain
peralatan yang telah CHIP sebutkan sebelumnya, Anda juga dapat menambahkan sebuah mini grinder
yang sangat membantu untuk melubangi front panel casing yang terbuat dari plastik agar dapat
menempatkan LCD 1602.

3. PERAKITAN
Agar beberapa bahan tersebut dapat berfungsi sebagai thermometer, Anda perlu menghubungkan tiap-tiap
komponen tersebut sesuai panduan di gambar di atas. Proses pertama yang dapat dilakukan adalah
menyolder header 16pin ke LCD 1602 agar memudahkan Anda untuk menghubungkannya dengan kabel.
Selanjutnya, untuk mempermudah pemasangan kabel ke Arduino, Anda dapat menggunakan header 16
pin yang dibagi menjadi empat bagian. Penggunaan header dengan satuan 4 pin dimaksudkan agar
koneksi menjadi lebih kencang dan tidak mudah kendur. Penggunaan PCB matriks untuk proyek ini
tergantung dari kebutuhan Anda. PCB matriks tidak mutlak dibutuhkan jika Anda ingin menggunakan
thermometer ini untuk mengukur suhu salah satu komponen PC. Namun, jika Anda ingin menggunakan
thermometer untuk mengukur suhu benda-benda selain PC, maka penggunaan PCB wajib agar komponen
tidak berceceran dan membuat ringkas komponen agar tidak berceceran.
Ketika seluruh komponen telah terpasang, Anda wajib untuk mengecek kembali sambungan-sambungan. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak komponen atau Arduino UNO yang Anda
gunakan. Jika Anda sudah merasa yakin dengan komponen yang disambung, proses selanjutnya adalah mengisi program
thermometer ke chip Atmega 328 yang digunakan di Arduino UNO.

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
const int inPin = 0;
const int potPin = 1;
byte degree[8] = {
0b01110,
0b01010,
0b01110,
0b00000,
0b00000,
0b00000,
0b00000,
0b00000
};
void setup()
{
lcd.createChar(1, degree);
lcd.begin(16, 2);

}
void loop()
{
int value = analogRead(inPin);
int hasil = analogRead(potPin);
lcd.setCursor(0, 1);
float millivolts = (value / 1024.0) * 5000;
float millivolt = (hasil / 1024.0) * 5000;
float celsius = millivolts / 10;
float celcius = millivolt / 10;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Suhu 1 ");
lcd.print(celcius);
lcd.write(1);
lcd.print("C");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Suhu 2 ");
lcd.print(celsius);
lcd.write(1);
lcd.print("C");
delay(500);
}

4. PENGUJIAN
Proses terakhir adalah menguji rangkaian beserta program yang telah dikerjakan sebelumnya. Dalam
pengujian kali ini, CHIP menggunakan sumber daya USB untuk menghidupkan rangkaian. Sebuah obat
nyamuk bakar dipilih sebagai objek untuk mengevaluasi kerja salah satu sensor LM35 yang digunakan.
Apabila layar LCD menampilkan tulisan yang tidak jelas, maka Anda cukup mengatur trimpot hingga tulisan
di layar terlihat jelas.

Anda mungkin juga menyukai