Anda di halaman 1dari 45

KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN

Soll Elite Marbela Anyer, Oktober 2007

VISI BANTEN 2007 -2012

RAKYAT BANTEN SEJAHTERA


BERLANDASKAN
IMAN DAN TAKWA
VISI PENDIDIKAN 2007 -2012

MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG


BERMUTU, UNTUK MENCIPTAKAN INSAN
CERDAS, MANDIRI DAN BERDAYA SAING
DENGAN LANDASAN IMAN DAN TAQWA

MISI BANTEN
Misi yang akan dilaksanakan adalah :
1. Meningkatkan peran aktif dan menggalang semangat kebersamaan, solidaritas
dan kemitraan seluruh komponen pelaku pembangunan.
2. Melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi lembaga-lembaga pemerintahan
dan lembaga kemasyarakatan menuju tata pemerintahan yang bersih,
transparan dan profesional yang berorientasi pada pelayanan publik.
3. Memperkuat struktur ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha
agribisnis dan memperluas kesempatan kerja.

4. Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat


Banten.
5. Menjadikan masyarakat Banten yang bersandar pada moralitas agama dalam
kerangka negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Mengembangkan dan menataulang hubungan antar industri dengan orientasi
pada penciptaan iklim yang kondusif bagi investasi, penggunaan bahan baku
lokal unggulan danpenciptaan peluang usaha.
7. Merevitalisasi kawasan dan antar kawasan dengan dukungan infrastruktur yang
memadai melalui pengembangan Tiga Pintu Keluar Masuk Wilayah Banten

MISI PENDIDIKAN BANTEN

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana


pendidikan
2. Meningkatkan mutu tata kelola penyelenggaraan pendidikan
3. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di
semua jenjang pendidikan
4. Meningkatkan penggunaan ICT dalam penyelenggaraan
pendidikan
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan
6. Meningkatkan keterlibatan dunia industri untuk meningkatkan
relevansi dunia pendidikan dengan pasar dunia kerja

TUPOKSI DINAS PENDIDIKAN


PERDA NO. 17 TAHUN 2002
TUGAS
Membantu Gubernur melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan dibidang pendidikan
FUNGSI

Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi dibidang pendidikan


Penyusunan kebijakan teknis dibidang pendidikan
Penyusunan rencana dan kegiatan program serta koordinasi dalam kerangka menunjang
kegiatan dibidang pendidikan
Pembinaan dan pemberian pelayanan umum dibidang pendidikan dan kebudayaan lintas
Kabupaten/Kota
Pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan dan pengawasan teknis dibidang
pendidikan lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian,
urusan umum dan rumah tangga Dinas
Pembinaan pendidikan dibidang seni budaya, bahasa, nilai-nilai tradisional; museum dan
kepurbakalaan serta olah raga
Pembinaan dan pemberian ijin dibidang pendidikan luar biasa (pendidikan khusus) lintas
Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

AMANAT UNDANG-UNDANG DASAR 1945


Pembukaan UUD 1945

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah


Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan
kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial"

Pasal 28 ayat (1) UUD 1945


Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
Kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pedidikan dan manfaat
Dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan buadaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan
umat manusia.

Pasal 31 UUD 1945


Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan

AMANAT AMANDEMEN KE 4
UUD 1945

Anggaran PendidikanMinimal 20%


dari APBN dan APBD

UNDANG-UNDANG RI NO. 20 TAHUN 2003


TENTANG

SISTEM
PENDIDIKAN
NASIONAL

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama

Pasal 5 ayat (1) untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

Pasal 49 ayat (1)


Dana Pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan
kedinasan dialokasikan minimal 20% dari anggaran pendapatan
belanja negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)

UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUN 2004


TENTANG

PEMERINTAHAN DAERAH
Mengamanatkan :
Tugas Pemda 1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
2. Meningkakan Pelayanan Publik
3. Meningkatkan Daya Saing Daerah
Pasal 13 ayat (1) mengisyaratkan :
Pendidikan bagian layanan publik yang menjadi urusan wajib
Pemerintah Daerah
Huruf (f)
Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia
potensial

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
DITUJUKAN PADA TIGA ARAH

1) Pemerataan dan Perluasan


Akses Pendidikan;
2) Peningkatan mutu, relevansi,
dan daya saing;
3) Penguatan tata kelola,
akuntabilitas, dan pencitraan
publik.

Capaian APK/APM
Provinsi Banten
Tahun 2002/2003 s.d
2006/2007
No

Jenjang
Pendidikan

2002/2003

2003/2004

2004/2005

2005/2006

2006/2007

APK

APM

APK

APM

APK

APM

APK

APM

APK

APM

SD/MI/ Paket A

104.20

90.20

105

91.98

106.25

92.98

110.44

94.04

110.67

94.39

SMP/MTs/
Paket B

67.47

52.54

71.70

54.00

74.05

58.24

85.28

64.59

88.75

72.21

SMA/ SMK /
MA/Paket C

33.34

25.86

43.60

32.04

45.81

33.58

54.74

36.86

55.20

39.70

Sumber data Subdin Bina Program Dinas Pendidikan Provinsi Banten

PENCAPAIAN NILAI UN 2007


JENJANG/
JURUSAN

MATA PELAJARAN

JUMLAH
Bhs Indonesia

BHs Inggris

Matematika

21.25

7.27

6.93

7.05

IPS

21.55

7.11

7.55

IPA

23.14

7.64

BAHASA

22.18

SMK

29.1

SMP/MTs

Ekonomi

Bhs Asing

Produktif

6.89

7.96

7.54

7.41

7.22

7.55

6.56

7.68

7.12

7.74

SMA/MA

PROSENTASE KELULUSAN :
SMA/MA
98.36%
SMK
98,12%

KONDISI TAHUN 2006 DAN


Angka
putus sekolah (DO) SD/MI 4.466 siswa (0,34%)
PERMASALAHAN

dari
1.312.428 siswa
PENDIDIKAN
DASAR
Angka putus sekolah (DO) SMP/MTs 4.961 siswa
(1,16%) dari 428.043 siswa
Jumlah Sekolah PLB baru mencapai 29 buah dengan
2.049 siswa
Perpustakaan SD/MI 712 buah (13,57%) dari 5.245
sekolah.
Perpustakaan SMP/MTs. 480 buah (37,85%) dari 1.268
sekolah.
Tingkat kerusakan ruang kelas masih tinggi (SD/MI,
SMP/MTs
)
Jenjang
Kondisi
Rusak
Rusak
Sekolah

Baik

Ringan

Berat

SD

13.187

4.934

6.897

MI

3.298

1.044

535

SMP

5.268

770

300

MTs

2.423

510

382

Kelayakan mengajar guru SD/MI 70,95%, semi layak 18,77%,


tidak layak sebesar 10,27%.
Ketersediaan buku teks belum memadai
Akses listrik (penunjang ICT) belum memadai
Program MBS belum optimal
Peran Komite Sekolah belum maksimal

KODISI DAN PERMASALAHAN


PENDIDIKAN MENENGAH

Jumlah siswa SMA 116.284 orang (50,67%), SMK 83,198 orang


(36,25%) dan MA 30.020 orang (13,08%) dari jumlah siswa SMTA
sebanyak 229.502 orang.
Jumlah ruang kelas SMA 3.252 ruang, dengan kondisi Baik 3.008
ruang (42,49%), Rusak Ringan 184 ruang (5,65%) dan Rusak Berat
60 ruang (1,85%)
Jumlah ruang kelas SMK 1.790 ruang, dengan kondisi Baik
sebanyak 1.622 ruang (95,35 %), Rusak Ringan 63 ruang (3,70 % )
dan Rusak Berat 16 ruang (0,94%).

Jumlah ruang kelas MA 959 ruang, dengan kondisi Baik sebanyak


665 ruang (74,34%), Rusak Ringan 141 ruang (14,70%), dan Rusak
Berat 105 (11,71%).
Angka putus sekolah 1.994 orang (0,79%) dari 252.349 siswa
Pencapaian nilai UN sebesar 5.02
Kelayakan mengajar guru SMA 65%, SMK 59,49%, MA 45.52%.
Perpustakaan 332 (47.43%) dari 700 SMTA
Ketersediaan buku teks belum memadai
Akses listrik (penunjang ICT) belum memadai
Pengembangan sekola rintisan masih terbatas
Program MBS belum optimal
Peran Komite Sekolah belum maksimal

KONDISI DAN PERMASALAHAN

PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PAUD


Terdapat 26.273 orang (usia 7-12 tahun) dan 116.397 orang (usia
12-44) yang tidak dapat membaca dan menulis atau buta aksara
fungsional
Jumlah Warga Belajar 26.317 orang dengan perincian Paket A
6.755 orang, Paket B 10.977 orang, dan Paket C 8.585 orang.
APK PAUD 15.66%
Fasilitas PAUD 1.545 buah (tidak termasuk Posyandu dan
TK/RA)
Tenaga pendidik PAUD 3.467 orang
Akreditasi lembaga belum maksimal
Pengembagan program life skill belum optimal

KONDISI DAN PERMASALAHAN


PENDIDIKAN TINGGI

Jumlah PT 94 Buah, 4 PT Negeri dan 92 PT Swasta (80 PT swasta di bawah


pembinaan Depdiknas dan 12 PTAI Swasta)
APK PT pada TA. 2005/2006 sebesar 4,88% dengan asumsi jumlah penduduk
usia 19-24 tahun sebanyak 1.035.741 orang dan jumlah mahasiswa yang ada di
Provinsi Banten sebanyak 50.759 orang.
Peningkatan status PTN menjadi BHPT belum terlaksana
Dosen yang berkualifikasi pendidikan S2/S3 masih terbatas
Hasil penelitian yang memiliki hak paten belum memadai
Penggunaan e-learning sebagai metode pembelajaran kurang Maksimal
Fasilitas perpustakaan bertaraf internasional belum tersedia

ARAH KEBIJAKAN
TAHUN 2007 - 2012
DIPRIORITASKAN :
1.Meningkatkan Aksesibilitas
Masyarakat Terhadap Pelayanan
Pendidikan.
2.Meningkatkan Kualitas
Penyelenggaraan Pendidikan.
3.Mengembangkan kerjasama
program pendidikan yang
berorientasi kerja antara dunia
pendidikan dengan dunia usaha

PROGRAM
Arah Kebijakan :
Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap
Pelayanan
Pendidikan.
Program :
1.Program Pendidikan Anak Usia Dini;
2.Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
3.Program Pendidikan Menengah
4.Program Pendidikan Tinggi
5.Program Pengembangan Budaya Baca Dan
Pembinaan Perpustakaan
6.Program Pendidikan Luar Biasa
7.Program Pendidikan Kepemudaan
8.Program Pendidikan Olah Raga

Arah Kebijakan :
Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan
Pendidikan;
Program :
1.Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan
2.Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Arah Kebijakan :
Mengembangkan kerjasama program pendidikan
yang
berorientasi kerja antara dunia pendidikan
dengan dunia usaha
Program :
1.Program Kerjasama Pelatihan Kerja

PROGRAM DAN KEGIATAN


PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGADAAN DAN PENINGKATAN SARANA
PRASARANA PENDIDIKAN
PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU
PENGEMBANGAN KURIKULUM
BANTUAN PENELITIAN
BEASISWA PRESTASI
PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN

PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM UPAYA


PNCERDASAN MASYARAKAT MISKIN DAN
TERBELAKANG
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
(PAKET A, B DAN C)
SMP TERBUKA
BEASISWA MISKIN
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
PENGEMBANGAN TBM
RETRIEVAL

ISSUE STRATEGIS
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
PENUNTASAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN
(BURUKNYA INFRA STRUKTUR SEKOLAH
TERUTAMA SD/MI DAN SMP/MTS)
TINGGINYA ANGKA BUTA AKSARA PENDUDUK
USIA 15 TH KE ATAS
BELUM MEMADAINYA KUALIFIKASI DAN
KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK

INDIKATOR TARGET KINERJA


2007 - 2012

KONDISI RUANG KELAS


PENDIDIKAN DASAR
N
O.

KAB/KOTA

SERANG

KT. CILEGON

SD

MI

SMP

MTs.

JUMLAH

3,116

293

209

378

3,996

276

35

48

18

377

PANDEGLANG

2,846

201

201

168

3,416

LEBAK

2,601

522

522

93

3,422

TANGERANG

3,359

543

543

119

4,331

KT. TANGERANG

12,198

1,594

974

776

15,542

JUMLAH

(1,031,530,000,000)

Anggaran Rehab dan RKB untuk SD, MI, SMP dan MTs
Berdasarkan MoU Tahun 2006 UNTUK 2007-2009
No

Kab/Kota

Rehab

RKB

Jumlah

SERANG

199,800,000,000

20,130,000,000

219,930,000,000

CILEGON

18,850,000,000

2,970,000,000

21,820,000,000

PANDEGLANG

170,800,000,000

23,980,000,000

194,780,000,000

LEBAK

171,100,000,000

24,255,000,000

195,355,000,000

KAB TANGERANG

216,550,000,000

183,095,000,000

399,645,000,000

KOTA TANGERANG

170,478,000,000

777,100,000,000

254,430,000,000

J UMLAH

1,202,008,000,000

Sumber data MoU 2006 Wajar Dikdas

Total anggaran yang dikeluarkan untuk Rehabilitasi Ruang Kelas dan RKB tersebut adalah
Rp. 1.202.008.000.000 Untuk tahun 2007-2009. khusus untuk Kota Tangerang telah disepakati
Anggaran Pembangunan Perpustakaan dan ICT sebesar Rp. 170.478.000.000,-.

Sharing Anggaran Pusat, Provinsi dan


Kab/Kota untuk Rehab dan RKB MoU Tahun
2007- 2009

NO

Sumber data MoU


2006 Wajar Dikdas

KABUPATEN/
KOTA

PEMERINTAH

PEMERINTAH

PEMERINTAH

PUSAT

PROVINSI

KAB/KOTA

50%

30%

20%

SERANG

109,965,000,000

65,979,000,000

43,986,000,000

CILEGON

10,910,000,000

6,546,000,000

4,364,000,000

PANDEGLANG

97,390,000,000

58,434,000,000

38,956,000,000

LEBAK

97,677,500,000

58,606,500,000

39,071,000,000

KAB.
TANGERANG

199,822,500,000

119,893,500,000

79,929,000,000

KOTA.
TANGERANG

85,239,000,000

51,143,400,000

34,095,600,000

JUMLAH

601,004,000,000

360,602,400,000

240,401,600,000

Sharing Anggaran MoU Wajar Dikdas 9 Tahun dalam kegiatan Rehab dan RKB di atas
harus dipenuhi Pemerintah Pusat 50%, Provinsi 30% dan Kabupaten/kota 20 %

Sasaran Penuntasan Buta Aksara


JUMLAH
No

KABUPATEN/KOTA

PENDUDUK
BUTA AKSARA
15 KEATAS

SERANG

102,985

CILEGON

7,366

PANDEGLANG

66,226

LEBAK

70,248

KAB. TANGERANG

176,954

KOTA TANGERANG

36,890

JUMLAH
Sumber data MoU 2006 Wajar Dikdas

460,669

Diagram Target Penuntasan Buta Aksara


di Tiap Kabupaten/Kota Prov. Banten Tahun 2006

Terlihat kabupaten tangerang yang paling tinggi sedangkan kota


Cilegon sangat rendah sekali, diperkirakan tahun 2008 Cilegon
dan kota Tanggerang akan berhasil mencapai angka 0 %

Dari diagram di atas diperoleh informasi bahwa buta


aksara di provinsi Banten akan secepatnya teratasi
(tuntas). Secara khusus untuk Kota Cilegon dan
Kota Tangerang pada tahun 2008 diperkirakan buta
aksara akan tuntas, sedangkan untuk daerah lainnya
masih belum tuntas, namun sudah mengalami
penurunan yang sangat berarti.

Diagram Jumlah Penyebaran Buta Aksara


Penduduk 15 Tahun Ke Atas di Kabupaten/Kota
Provinsi Banten

Sebaran penduduk buta aksara sebanyak 460,669


yang paling banyak di Kab Tangerang
Yaitu 39%, sedangkan yang terkecil kota cilegon hanya 2
%

Sebaran Sarana Penuntasan Buta Aksara di


Provinsi Banten tahun 2006

NO

KABUPATEN/KOTA

SERANG

CILEGON

TBM

RUMAH
BACA

PKBM

399

34

34

PANDEGLANG

335

31

31

LEBAK

300

28

28

KAB.
TANGERANG

328

26

26

KOTA
TANGERANG

13

13

13

1,383

140

140

JUMLAH

Sumber data MoU 2006 Wajar Dikdas

Anggaran Biaya Penuntasan Buta Aksara


Hasil MoU Pemerintah Pusat dan Provinsi Banten Tahun
2006
Untuk tahun 2007-2008/2009

KABUPATEN/
KOTA

TBM

PKBM

RUMAH BACA

TOTAL

BUTA AKSARA
15 THN KE ATAS

SERANG

38,619,375,000

1,995,000,000

2,469,143,750

2,469,143,750

45,552,662,500

CILEGON

2,762,250,000

40,000,000

580,975,000

580,975,000

3,964,200,000

PANDEG

24,834,750,000

1,675,000,000

2,251,278,125

2,251,278,125

31,012,306,250

LEBAK

26,343,000,000

1,500,000,000

2,033,412,500

2,033,412,500

31,909,825,000

KAB. TANGRNG

66,357,750,000

1,640,000,000

1,888,168,750

1,888,168,750

71,774,087,500

13,833,750,000

65,000,000

944,084,375

944,084,375

15,786,918,750

172,750,875,000

6,915,000,000

10,167,062,500

10,167,062,500

200,000,000,000

KOTA TANGERANG
Jumlah

Sumber data MoU 2006 Wajar Dikdas

Besar Anggaran Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota


dalam Penuntasan Buta Aksara 2007-2009 Provinsi Banten
KABUPATEN/
KOTA

Pusat

Provinsi

Kab/Kota

50%

30%

20%

SERANG

22,776,331,250

13,665,798,750

9,110,532,500

CILEGON

1,982,100,000

1,189,260,000

792,840,000

PANDEGLAN

15,506,153,125

9,303,691,875

6,202,461,250

LEBA K

15,954,912,500

9,572,947,500

6,381,965,000

KAB. TANGERANG

35,887,043,750

21,532,226,250

14,354,817,500

KOTA TANGERANG

7893459375

4736075625

3157383750

100,000,000,000

60,000,000,000

40,000,000,000

Jumlah
Sumber data MoU 2006 Wajar Dikdas

(IMPLEMENTASI UU NO. 14 TAHUN 2005


TTG GURU & DOSEN
DALAM UPAYA PENINGKATAN
PROFESIONALISME APARATUR PENDIDIKAN)

STANDAR PENDIDIK

Pendidik harus memiliki kualifikasi


akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

PP no. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan


bab VI,

Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang


pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh
guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
pendidik untuk guru.
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai
tenaga profesional.

SERTIFIKASI
SERTIFIKASI PENDIDIK
PENDIDIK

1.Guru harus memiliki Sertifikat Pendidik yang


ditempuh melalui pendidikan profesi guru
(minimal 36 SKS di atas D-IV/S1)
2.Pengembangan dan implementasi sertifikasi
profesi guru secara bertahap dalam 10 tahun
untuk guru yg sdh bertugas
3. Sertifikasi pendidik dilakukan oleh LPTK yang
terakreditasi dan ditunjuk oleh Pemerintah

PROGRAM/KEGIATAN DALAM UPAYA


PENINGKATAN MUTU APARATUR
PENDIDIKAN
Tunjangan fungsional baik untuk guru negeri maupun
swasta, baik sekolah Negeri maupun Swasta;
Dukungan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru
yang belum S-1/D-IV;
Fasilitasi biaya uji sertifikasi bagi guru yang sudah
memiliki kualifikasi akademik S-1;
Menyiapkan tunjangan profesi bagi guru yang sudah
mendapat sertifikasi kompetensi;
Menyediakan tunjangan khusus bagi guru di daerah-daerah
khusus, termasuk guru di daerah terpencil.
Pemilihan Guru Berprestasi & Berdedikasi
Pemilihan Kep.Sek Berprestasi
Pemilihan Was.Sek Berprestasi

Sistem Pendataan Tenaga Pendidik dan


Kependidikan
Sidang PAK
Peningkatan Kualifikasi S.1/D4 bagi guru PLB & Guru
Bid. Studi.
Pengembangan Sistem Pendataan Tenaga Pendidik
dan Kependidikan
Pelatihan pelatihan

RENCANA
RENCANA PENUNTASAN
PENUNTASAN KUALIFIKASI
KUALIFIKASI GURU
GURU SLB
SLB KE
KE S1/D4
S1/D4

No

KUALIFIKASI

JUMLAH

IJAZAH TERAKHIR

GURU

SLTA

RENCANA PENUNTASAN
2007

2008

2009

2010

70

70

70

70

70

70

70

70

70

70

70

70

18

18

18

228

D1

22

21

D2

2012

2013

18

21
21

85

2011

21
21

21
22

22

D3

23

6
6

JUMLAH

358

100

198

274

295

192

94

18

2014

2015

RENCANA
RENCANA PENUNTASAN
PENUNTASAN KUALIFIKASI
KUALIFIKASI GURU
GURU UMUM
UMUM KE
KE
S1/D4
S1/D4
No

KUALIFIKASI

JUMLAH

IJAZAH TERAKHIR

GURU

SLTA

RENCANA PENUNTASAN

2007

2008

2009

2010

1,360

1,360

1,360

1,360

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,509

3,506

3,506

3,506

3,506

7,015

3,506

18,902

209

D1

209

464

464

464

464

464

464

464

464

464

463

463

D2

2013

2014

2015

463

2,977
5,040

2012

209

2,064

2,977

2011

5,040
5,040

28,176

5,040
5,040

5,040
5,040

5,040
5,039

5,039

25,039

16,026

245
759

D3

3,280

759
759
758

JUMLAH

52,422

4,791

14,318

20,354

24,118

26,265

Anda mungkin juga menyukai