Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui pada :


hari :
tanggal :
Kelas:
Kelompok:
Nama Anggota: - Dwi Nur Muhamad
- Aprian Diansah
- Masdiman
- M.saputra
- Saepul Mahdi

Penulis
Pembimbing

Dwi Nur Muhamad


Junaedi S,Pd.

Guru

Edi

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kelimpahan rahmat dan karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan
sebuah karya tulis berjudul Roket Air.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata
pelajaran fisika serta menerapkan teori fisika.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika
kelas XII IPA yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis
ini. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan karya tulis
ini.
Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan
pengalaman saya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya tulis
ini lebih baik dan bermanfaaat.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian.
Sukalarang 10-maret-2015

Penulis

Dwi Nur Muhamad

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1
B. TUJUAN PENULISAN 1
C. MANFAAT PENULISAN 1
D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2
BAB II ISI
A. PENGERTIAN ROKET AIR 3
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3
C. CARA KERJA ROKET AIR 6
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 10
B. KRITIK DAN SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11

BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak
duduk pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori
yang telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam
berkehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya
hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Selain
itu, dalam ilmu pengetahuan juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan
pesawat ulang-alik, roket, pesawat terbang, balon udara dan masih banyak
lagi.
Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis
ini akan disajikan mengenai roket air dengan judul ROKET AIR.
B. TUJUAN PENULISAN
- Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya
- Mengetahui cara kerja roket air
C. MANFAAT PENULISAN
- Dapat mengetahui cara membuat roket air
- Dapat mengetahui cara kerja roket air
D. RUMUSAN PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.

Apakah itu roket air ?


Bagaimana cara membuat roket air ?
Bagaimana cara kerja roket air ?
Faktor apa saja yang ikut menentukan keberhasilan roket air ?

BAB
II
ISI
A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa
terbang dengan memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di
Indonesia sekitar tahun 2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada
tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan
kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan
mahasiswa.
Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah
hukum III Newton. Hukum III Newton mengatakan bahwa Jika benda A
memberikan gaya pada benda B (Gaya Aksi/Faksi), maka benda B akan
memberikan gaya pada benda A (Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua gaya ini
memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan.
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR
ALAT DAN BAHAN :
a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat.
b. Pipa Paralon inch 2 meter.
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi)
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. Kerikil atau kelereng.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam, cutter, dan double
tape.
Cara Membuat Roket Air :
a. Ambil satu botol kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol
yang belum dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan
dengan lakban bening.

b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate dengan bentuk


sesuai selera dan ukurannya sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur
sangkar, atau setengah bulan sabit. Kemudian rekatkan pada ujung botol
yang tidak dipotong menggunakan lakban bening.
c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran
dengan diameter yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau
tumpul. Apabila ujung botol semakin lancip maka diameter lingkarannya
harus semakin lebih lebar. Kemudian buatlah bentuk kerucut. Rekatkan
sisinya menggunakan doubletape. Masukan pemberat ke dalam kerucut dan
rekatkan di ujung kerucut dengan double tape agar posisinya tetap saat
meluncur. Kemudian satukan nosecone dengan botol mengunakan
lakbanbening.

Cara Membuat Peluncur (Launcher) :


a. Potong pipa paralon inch menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk
huruf T, kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala
rangkaian huruf T diberi Dop yang nantinya berfungsi sebagai alas. Dan
ujung yang berlawanan disambung dengan pipa yang sama ukurannya tapi
tanpa menggunakan sambungan pipa. Agar bagian sambungan tersebut
terlihat menggelembung. Fungsinya untuk menahan roket saat akan
diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan tersebut menggunakan lem
paralon.
b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung
dan rekatkan dengan lakban hitam supaya lebih kuat. Masukan sambungan
pipa ukuran 1 inch sehingga posisi cable teast berada di dalam sambungan
tersebut. fungsi dari cable teast dan sambungan ini adalah sebagai penahan
agar roket tidak terlepas sebelum mencapai tekanan yang maksimal.
c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil
(air intake sepeda motor). Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah
untuk menghubungkan peluncur denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara
tidak dapat keluar ataupun masuk.
C. CARA KERJA ROKET AIR
1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui
mulut botol (Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume
botol). Air digunakan sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air
lebih besar dari pada massa jenis udara).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
FA = . g . h
Semakin besar massa jenisnya () maka semakin besar gaya dorong roket
(FA). Na

2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air
memiliki luas penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol,
Sesuai dengan Hukum Pascal :
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang
dihasilkannya (F2).
3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di ikatkan benang nilon
sepanjang 2-3 meter tadi kebibir botol sehingga melekat pada katup.
4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup tersebut.
5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah paku.
6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak
terjauh digunakan sudut 450 terhadap garis horizontal).
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola
7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan
volume, volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum
semakin besar tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin
banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun
pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa itu sendiri dan juga
merusak roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
PF
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.
8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada luas penampang
katup ditarik dengan benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan
roket air dapat mengangkasa ke udara.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR
1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu
sempit, karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur.
Makin lebar sayap maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin
lebar luas penampang roket, makin mudah bagi roket untuk mengalirkan
udara tetapi juga makian besar hambatan yang diterima roket. Bahannya
bisa dari polycarbonate (dipakai untuk pintu kanopi), fiber atau bisa juga
menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita menggunakan sterofoam, bisa
cepat rusak karena tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga
buah. Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti
baling-baling, mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan
ukuran yang tidak sama, sehingga akan menyebabkan roket jatuh sebelum
mencapai jarak yang maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah

aliran udara dari ujung roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai
penyeimbang ketika roket meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang
bersoda maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk
membuat roket adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya
karena mampu menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai
tekanan yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam
pembuatan roket seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body roket
pula. Alur pada permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin
yang diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacammacam, mulai dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak
mempunyai nose cone (hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang
bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat
roket meluncur. Bahan untuk membuat nose cone hendaknya lebih lunak
dari pada bahan untuk membuat wings supaya lebih mudah untuk dibentuk,
seperti bahan fiber. Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan
pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari kerikil atau yang lainya,
kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila
roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling
ideal adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi
tidak stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan
meluncur sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.

5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara
yang kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat,
hingga botol terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti
dan botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam
botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal
adalah 450. Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke
atas dan jarak yang di tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya

apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih
lumayan dekat.

BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan
pendorong air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa
udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan
mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar tersebut jika
suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam
botol akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik
maka udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya
yang berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga).
Perubahan momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan
momentum yang dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam
botol menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan
udara.
B. KRITIK DAN SARAN
Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum
khususnya pembuatan roket air ini.

DAFTAR PUSTAKA
- Google.com
- Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai